Episode 10

Axel menimbang ide dari Mikha yang masuk akal juga. Axel mengetuk meja dengan Bolpoinnya, yang lain hanya diam saja mereka juga berfikir tentang ide Mikha tadi, tapi belum ada yang berani bicara, hingga akhirnya pintu ruang meeting ada yang mengetuk.

"Masuk!" perintah Axel.

Seorang resepsionis kantor masuk dengan menunduk, dia sudah berdebar debar takut salah.

" Tuan di lobi ada pengantar makanan, katanya pesanan dari anda tuan." ucap Resepsionis.

"kamu Tidak lihat saya sedang apa sekarang, dan saya tidak memesan makanan apapun." jawab Axel.

" Tapi tuan." Resepsionis itu bingung harus bagaimana.

" Aku kak, itu semua aku yang pesan, memang memakai nama tuan Axel supaya cepat sampai, ayo kita ambil." Mikha beranjak dari tempatnya dan mengajak resepsionis tadi keluar.

" Mikha apa apaan kamu ini, jangan lancang kamu ya." bentak Axel.

" Tuan tenang saja, semua makanan itu saya yang akan bayar dan anda akan tahu tujuannya, silahkan teruskan dulu rapatnya, semangat, jangan tegang ya, otak tidak boleh terlalu keras bekerja." jawab Mikha, dia keluar dari tempat menegangkan itu.

Mikha tidak peduli di katakan kurang ajar atau apa, tapi dia memang harus berbuat sesuatu untuk membuat suasana ruang meeting itu menjadi hidup dan muncul ide ide yang cemerlang. Mikha mengikuti resepsionis tadi ke lobi, membayar semuanya bahkan dengan uangnya sendiri, bukan makanan mewah atau mahal yang dia pesan, cuma beberapa camilan dan minuman.

Mikha meminta OB untuk menata camilan camilan tersebut ke dalam beberapa wadah dan mereka membawanya ke ruang meeting.

"Permisi tuan tuan, dan ibu ibu. ini ada beberapa camilan dan Minuman dingin, ayo kita dinginkan dulu otak yang sudah panas sejak tadi, apalagi sebentar lagi sudah waktunya jam makan siang, semua pasti lapar, papaku bilang, dengan kita ciptakan suasana santai dan hangat, maka akan tercipta ide ide brilian. Tuan Axel maaf sebelumnya, kalau tradisi di keluarga saya ini saya bawa kemari, kalau saya salah saya siap di pecat tuan, tapi alangkah baiknya kalau kita coba dulu." kata Mikha.

Axel memijat pangkal hidungnya, merasa bingung dengan ide konyol dari sekretaris aneh ini, mana ada meeting membawa makanan, dikiranya Cafe atau warteg apa.

Brian tersenyum melihat ide dari Mikha dan mengacungkan jempolnya, memberi apresiasi dengan ide ini.

" Baiklah, kita hormati usaha nona Mikha dan mari kita minum dulu, ayo bos." Ajak Brian.

" Senyum dong tuan, dengan tersenyum kita bisa beribadah dan berolahraga, menyeimbangkan antara otak kanan dan kiri, mengurangi resiko stress dan penuaan dini. Ayo teman teman kita minum dan makan seadanya, keluarkan semua ide yang ada di otak kalian, tapi yang pertama kita olahraga dengan tersenyum dulu, anggap saja kalian sedang diskusi bersama di ruangan kalian dan si bos ini teman kalian, jadi semua akan mengalir dengan sendirinya." Mikha bahkan mengutarakan pendapat konyolnya juga.

" Mana ada tersenyum bisa mengurangi stress dan penuaan." Jawab Axel dengan sewot, tapi dia yang memulai meminum lemon tea di depannya itu dan meminta yang lain mengikutinya.

Awalnya mereka takut dan canggung, tapi lama lama mereka berusaha rileks dan menghilangkan rasa takut, menganggap Axel tidak ada hingg satu persatu mereka berani berpendapat bahkan ide ide mereka bervariasi, tidak monoton seperti biasanya.

Bahkan saking asyiknya mereka lupa kalau sudah waktunya istirahat. Mereka meneruskan penemuan tema yang unik dan menarik di semua kalangan.

Tema pameran kali ini adalah khalayak bawah, perusahaan tidak akan meluncurkan produk berlian yang mahal, bahkan bernilai milyaran rupiah.

"Tuan bagaimana kalau sasaran kita ini kelas menengah." Ide dari kepala bagian.

" kenapa kelas menengah?" heran Axel.

" karena selama ini yang menikmati berlian berlian ini golongan kelas atas, padahal jiwa pecinta emas dan berlian tidak cuma kelas atas saja tuan, tapi kelas menengah juga." jawab c.

" Kenapa begitu?" tanya Axel.

" Kami berasal dari kelas menengah tuan, tapi istri ataupun teman teman wanita kami, sebenarnya ingin memiliki ataupun sekedar mengoleksi dan bahkan untuk tabungan, selama ini yang mereka punya mungkin emas atau perak, dan harga berlian terlalu tinggi." jawab C. Axel manggut manggut.

" lalu produk apa yang akan kita keluarkan, dan jenis berlian yang bagaimana?" tanya Axel. Ada juga yang mengemukakan idenya tentang produk apa, misal perhiasan.

"kita ciptakan saja berlian dengan kelas biasa tapi dengan model yang wau, wanita wanita di negara kita ini suka emas dan berlian tuan, kita memakai emas putih sebagai pelengkapnya." Jawab A.

Banyak yang setuju dengan ide ide itu dan akhirnya mereka setuju dengan tema dan sasaran pemasarannya, yaitu kelas menengah. jadi mereka bisa memproduksi secara besar besaran, dan bisa diterima di semua golongan.

Usaha lancang Mikha berhasil 100 persen, dalam waktu yang tidak lama, tumbuh ide ide yang selama ini, belum pernah Axel pikirkan.

Akhirnya Axel memutuskan tema pameran dan produk mereka nanti adalah merakyat dengan sasaran penjualan adalah semua golongan, baik kelas atas, menengah ataupun bawah.

" Oke baiklah karena sebagian besar dari kita setuju untuk mengambil tema ini, deal kita pakai. tema merakyat ini, semoga inovasi baru yang kita ciptakan ini, bisa memberikan hasil yang sempurna, serta di sambut dengan antusias oleh masyarakat, silahkan nikmati camilan serta minumannya, untuk tim perencanaan setelah Meeting ini selesai, bisa istirahat di rumah sambil membuat ode desain yang menarik dan di minati rakyat." kata Axel.

Keputusan Axel yang langka ini, mendapat apresiasi dari semuanya, suara tepuk tangan seketika menggema di ruang meeting yang biasanya mencekam itu.

" Nona Mikha terima kasih banyak berkat anda, hari ini kami bisa mengemukakan ide ide kami." kata Maudi.

" ehm, kecuali Mikha, lainnya bisa pulang, dia masih banyak tugas yang harus di selesaikan." ucap Axel lalu dia beranjak dari tempatnya dan keluar bersama Brian.

" Bos ini masih jam istirahat, saya ijin mau makan dan Sholat habis itu lanjut print pekerjaan saya ya." Mohon Mikha pada bos dinginnya.

" Satu jam, kamu saya beri waktu satu jam untuk istirahat." jawab Axel.

" Siap bos yang baik dan ganteng, kalau begini tingkat ketampanannya bertambah 200 persen deh." Mikha dengan berani mengedipkan sebelah matanya ke Axel, lalu dia langsung cus ke ke kantin, perutnya sudah meronta minta di isi.

Terpopuler

Comments

Edah J

Edah J

Mikha bisa buat orang sedikit rileks
sipp lah👍👍👍

2024-02-05

2

Uthie

Uthie

Hahahaha..... seru niii Mikha 👍😂

2024-01-02

1

Ani

Ani

bener bener kimmy junior ini mah

2023-06-06

5

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!