Episode 3

Mikha kembali ke butik yang tadi dia tinggalkan, Mikha mau membayar belanjaannya tadi.

" Kak, mau bayar belanjaan gue tadi." Kata Mikha pada kasir yang sedang sibuk mengoleskan lipstik pada bibirnya, dia tidak menghiraukan panggilan Mikha. bahkan sampai 3 kali, tapi tetap masa bodoh kasir tadi.

" Kaaaak, saya mau bayaaaaaar."Mikha berteriak di telinga mbak Kasirnya dengan keras, kasir tadi kaget, dan telinganya langsung berdengung, lipstiknya sudah sampai ke pipi, bahkan pengunjung butik yang tadinya asyik memilih kaget mendengar teriakan Mikha. Manager butik yang kebetulan ada di sana ,mendekati Kasir tersebut dan Mikha.

" Ada yang bisa saya bantu nona, kenap anda bisa berteriak sekeras itu." ucap Manager butik.

" Anda bosnya tante, kebetulan ini kasir tante sombong sekali dia tidak mau menjawab panggilan saya, bahkan sudah sampai 3 kali saya memanggilnya, dia tetap sibuk berdandan."Mikha mengadu pada manager tersebut.

" sari, apa yang kau lakukan susah bosan kerja." bentak manager.

" Maaf bu, saya masih ingin kerja, adik ini saja yang modus bu, tadi dia kemari belanja, total belanjanya 2.9 juta, eh akhirnya pura pura luar ketinggalan di mobil lah, ini lah, kunci mobilnya ketinggalan lah, tidak punya uang jangan belagu, masih kecil juga mau menipu." jawab sinis kasir tadi, sambil membersihkan lipstiknya yang belepotan.

" Enak saja, bilang gue modus, masih kecil, umur gue sudah 22 tahun kak, elonya aja yang terlihat tua." Jawab Mikha dengan sewot juga, lalu di beralih memandang ke manager butik.

" Tante tadi tas saya memang tertinggal di mobil, dan saya sudah berpesan dengan kasir anda untuk menyimpannya sebentar, tapi ketika saya balik, dia malah berpura pira jadi patung, jadi patung sungguhan, sukurin lo." Ledek Mikha ke Sari si kasir sombong.

" lalu mana tasnya, dompet dan kunci mobilnya?" tanya Sari.

" Ini tas saya tante, dompet, ponsel dan semuanya ada di dalam, ini kunci mobilnya, tadi masih menancap di tempatnya, saya lupa melepasnya." jawab Mikha ke manager butik, dan meletakkan ransel kecil serta kunci mobilnya di atas meja kasir, Kasir yang tadinya sombong langsung melongo melihat logo kunci mobil Milik Mikha.

" Biasa kali kak melihatnya, untung saja pinky tidak du bawa kabur orang tadi." kata Mikha penuh kemenangan. Sari hanya bisa menelan salivanya dengan kasar.

" Mana belanjaan adik ini sekarang?" tanya Manager.

" Su sudah sa saya suruh Anita untuk mengembalikan ke tempat semula." Jawab Sari gugup.

Anita mendekati mereka membawa kantong belanjaan Mikha tadi, dia sengaja menunggu sebelum jam kerjanya habis, baru mengembalikan belanjaan itu, karena tidak di ambil pemiliknya.

" Ini bu, belanjaan adik ini tadi masih tetap di dalam kantong, silahkan di periksa." kata Anita. Dia menyerahkan kantong belanjaan Mikha ke manager Butik.

Sang manager minta Mikha untuk meriksa kembali isinya.

" Nona silahkan periksa kembali belanjaannya, apa ada yang berkurang? tanya manager. Mikha memeriksa kembali belanjaannya, dan semua masih utuh.

"Lengkap tante, dan berapa tadi totalnya, kalau bukan karena hem putih yang mau di pakai, ogah gue bertemu lagi dengan kasir songong itu." kesal Mikha.

" Total semua 2.9.juta dan anda cukup bayar 2,7 juta, sebagai permintaan maaf kami Nona." jawab Manager. Mikha menyerahkan kartu saktinya yang berwarna hitam, untuk di gesek.

" Tante gesek 3 juta ya, yang 300 untuk kak Anita, sebagai bonus melayani saya dengan baik tadi." kata Mikha.

" Baik nona , silahkan tulis pin nya disini."Pinta manager. Ira menekan beberapa buah angka untuk membuka sandi cm black chart tersebut.

"Terima kasih nona, transaksi sudah berhasil, next berkunjung lagi ya nona." Kata Manager.

Mikha segera keluar dari butik tersebut dan melanjutkan jalan jalannya, dia membeli beberapa aksesoris untuk mempercantik penampilannya, setelah itu ke toko sepatu.

Mikha memilih sepatu yang nyaman untuk di pakai dirinya.

Disana dia menyaksikan drama sepasang kekasih yang berantem gara gara sepatu. Mikha tersenyum sendiri meihat hal itu, dan membayangkan apakah dia juga seperti itu kalau punya pacar nanti, apalagi kalau Penyakit tulalitnya kambuh.

" Ngapain lo senyum senyum? meledek?" ketus sang wanita.

" Enggak kok kak, ini lagi coba sepatu aja, ternyata kekecilan, dari ukurannya tidak cocok , jadi gue tersebut saja menutupi rasa kesal." Jawab Mikha asal saja.

" Huh." perempuan tadi keluar dari toko dengan perasaan kesal san dongkol.

"Kak, saya ambil yang hitam dan abu ini saja, ini yang paling nyaman dan haknya tidak terlalu tinggi." Kata Mikha.

Di kantor Alexander.

Hari ini Axel uring uringan tidak jelas, pekerjaannya berantakan hari ini karena tidak cuma satu perempuan yang datang ke kantornya, bahkan mengaku sebagai tunangan dia, mereka penggemar Axel yang sukses dan ingin menjadi pacar pengusaha berlian itu.

" Brian, apa sudah mendapatkan kandidat sekretaris untuk saya, kalai perlu dia pandai bela diri supaya bisa menghadapi wanita wanita kurang kerjaan itu."Kesal Axel.

"Besok interview akan di mulai tuan, semoga kita mendapatkan yang sesuai, atau kita pasang satpam saja atau bodyguard saja untuk menghalangi perempuan perempuan itu masuk kemari tuan. " Usul Brian.

" Lo tahu sendirikan, bagaimana bar barnya wanita yang sudah nekad, dan untuk apa bodyguard seperti artis saja." jawab Brian.

"Anda tahu tuan Narendra ibrahim?" tanya Brian

" Ya kenapa?" heran Axel.

" Kita bisa sewa bodyguard bayangan pada beliau, mereka di latih profesional." jawab Brian.

" Kita cari sekretaris saja dulu, sekalian bisa meringankan tugas lo juga." jawab Axel.

" Oke, memang lo itu nurun bokap lo deh, di gilai cewek cewek, hehe." Cengir Brian.

" Ya sudah balik ke ruangan lo, dan jangan lupa, besok dapatkan sekretaris baru untuk gue, yang bisa melayani gue dengan baik." ucap Axel.

" Wih melayani dalam bentuk apanih? kelakar Brian. Axel melemparkan bolpoinnya ke arah Brian yang arah pembicaraannya sudah tidak jelas. Untung Brian bisa segera menghindar dari lemparan maut tersebut.

" Sori bos bercanda, jangan tegang tegang, gue doakan lo dapat jodoh cewek narsis bar bar, biar seru, satu seperti kulkas dua pintu, satu narsis, seperti tuan dan nyonya." kata Brian.

" Mau di cut gajinya?" kesal Axel.

" Jangan dong bos, bagaimana bayar cicilan mobilnya kalau begini." jawab Brian.

" Saya permisi dulu tuan, mau mengemban tugas dulu." Brian segera kabur dari ruangan Axel dan kembali ke ruangannya, bosnya ini sama dengan ayahnya, dia sukses memimpin perusahaan tapi nol dalam masalah cinta.

Terpopuler

Comments

Al^Grizzly🐨

Al^Grizzly🐨

masih banyak typo

2024-04-30

2

Edah J

Edah J

Axel masa depannya Mikha😊

2024-02-05

1

Isabela Devi

Isabela Devi

jodohnya kay aja

2024-01-13

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!