Episode 14

Mikha langsung pergi meninggalkan kedua gadis yang mengaku teman SMA nya itu, dan segera masuk ke dalam taksi online yang dia pesan.

Mikha pulang dengan muka kusut dan kelihatan sekali sangat lelah. Mikha merebahkan tubuhnya di sofa dan meletakkan kepalanya di pangkuan Raisha, memeluk pinggang sang mama.

" Eh istri papa itu, main peluk peluk saja." goda Rendra.

" Ih pelit, posesif, aku mau di peluk mama, capek nih." Kesal Mikha, dia menenggelamkan wajahnya di perut sang mama, itu adalah tempat ternyaman bagi Mikha, pelukan ibunya akan menyembuhkan semua keluh kesahnya. Raisha, membelai rambut putrinya dengan lembut.

" Jadi kepengen aku, pa peluk dong." Cecil ikut ikutan minta dipeluk, gadis imut ini memeluk sang ayah dengan erat juga.

" Kenapa humm, katanya tadi mau melamar kerja, ini sore baru pulang lesu dan kelihatannya juga letih?" tanya Raisha dengan sabar.

" Iya itu, dan papa dengar kamu jatuh tadi bersama Vivi?" Rendra mengimbuhkan.

" Hua hua, Vivi cil, vivi nabrak mobil orang dan rusak body depannya, dan orang itu minta ganti rugi seratus juta, karena Mikha dalam mode penyamaran, jadi Mikha pura pura tidak punya uang, lalu dia menawarkan pekerjaan untuk Mikha, nih Mikha baru pulang kerja." kesal Mikha.

" pekerjaan apa?" tanya Raisha

" Jadi sekretaris si Axel itu, mana orangnya songong, dingin lagi." jawab Mikha dengan cemberut.

" Awas ntar jatuh cinta lho kak." goda Cecil.

" nggak akan, heran Mikha itu ya, kok pria seperti itu banyak yang suka, ih mana mereka ambisius banget lagi, hiii penampilannya sudah seperti orang mau berenang saja, melebihi artis, holywood saja."

" Cemburu nih ye." Bukannya simpati Rendra malah menggoda Mikha mengatakan cemburu segala.

" Papaaa, tidak usah merusak suasana, Mikha curhat ke mama nih." kesal Mikha.

" manja." ledek Rendra.

" Biarin." Cecil cuma tertawa ngekek melihat perdebatan papa dan kakaknya, dan sang ibu yang pasti akan meredam suasana itu.

" Pa." Raisha mengkode Rendra untuk diam dulu dan mendengarkan keluh kesah Mikha di hari pertama dia bekerja.

Raisha meminta putrinya untuk menceritakan semuanya, dengan semangat Mikha menceritakan kejadian hari ini, mulai dari vivi menabrak maserati milik Axel, sampai dia pulang kerja.

Rendra dan cecil tertawa terbahak bahak mendengar cerita Mikha yang konyol dan lucu itu.

" Lalu bagaimana reaksi wanita itu kak, yang sudah kau samakan dengan entok, hahaha? " tanya Cecil sambil memegangi perutnya yang kaku.

" Wah ini baru putri papa gokil gokil habis, good job my daughter." Rendra mengacungkan dua jempol tangan dan dua jempol kakinya sekaligus.

Raisha, masih bisa menahan dirinya untuk tidak tertawa, yang dia gemes malah, kok ya sifat unik papanya itu menurun ke dua anaknya, satu Mike dan satu lagi Mikha, kalau Michael mirip dengan sang kakek Zain, karena Michael sering bersama Zain waktu kecil.

" Tahu tidak, si Cindy itu tidak tahu dengan entok, dia malah senang gua bilang putih dan seksi, geal geol, haduh." bahkan Mikha tidak tertawa sama sekali menceritakan semua itu.

" Terus terus emang nggak ada yang tertawa mendengar kebohongan kak Mikha?" tanya Cecil yang makin penasaran.

" Ada, namanya Brian, asisten si bos, dia tertawa ngakak, malah gue kira hantu, habisnya selain gue dan si entok tadi tidak ada siapa siapa, tiba tiba tiba ada yang tertawa, takut gue." Jawab Mikha.

"Pa, hari gini ada hantu, itu sih halusinasi kak Mikha saja, Terus terus.? tanya Cecil.

" Terus terus ya nabrak." canda Mikha.

" Niat hati mau curhat me mama, kok malah sampai kemana ya ceritanya." Jawab Mikha, dia tidak menceritakan kalau dia sampai bersembunyi di kolong meja tadi, bisa jadi papa dia yang unik juga itu menggunakan kelemahan mika sebagai senjata, seperti sang papa yang takut guling.

Setelah bercerita dan mendapatkan semangat dari keluarganya, Mikha merasa lega, dia sudah ceria kembali dan bersiap mandi.

" Sekarang mandi sana, lihat ini, kucel, bau asem lagi." Sindir Raisha pada sang anak, kalau tidak begitu bisa bisa lupa mandi tug anak .

" Pantesan seperti ada bau bau terasi ya." tambah Rendra.

" Biarin nanti bisa untuk lalapan wek." Mikha menyambar tasnya dan menuju ke kamar dia.

" Cecil, nanti setelah makan malam, temani gue beli motor, dan mengganti Vivi yang rusak dengan Vivi yang baru dan cantik." Teriak Mikha pada adiknya, dari ujung tangga.

" Oke, kakakku yang seksoi." Cecil mengacungkan dua jempolnya pada sang kakak.

" Anak anak gue memang unik semua, mereka punya kelebihan dan kekurangan masing masing." Ucap Rendra setelah Raisha dan Cecil pergi ke dapur.

Rendra menyandarkan tubuhnya di sofa ruang keluarga dia tersenyum lebar, mensyukuri semua yang telah dia dapatkan selama ini, harta melimpah, keluarga yang rukun dan harmonis, anak anak yang unik dan lucu, hidupnya penuh warna dan kebahagiaan, tidak ada dendam. Sementara Kedua orang tuanya sudah sebulan ini pergi ke Rusia, membantu masalah yamg di hadapi Naela dan Peter. Kalau Rendra adalah orang di balik layar saja, dia tidak perlu bertandang ke Sana, cukup otaknya yang bekerja, Kedua anak kembarnya juga dia larang untuk terlalu dalam terjun ke dunia klan seperti pama mereka, jadi sekarang kedua kakak kembar Mikha ada di LA dan Singapura, melebarkan sayap bisnis keluarga.

Setelah makan malam bersama, Mikha dan Cecil siap siap berangkat ke dealer motor. Dua gadis cantik tersebut sudah beda dengan yang bisanya, malam ini mereka berpenampilan santai saja, kaos, celana jeans dan bersepatu, layaknya seorang pelajar, tapi membuat mereka makin fresh dan cantik.

" Ce, pakai mobil lo saja ya, malas nyetir gue!" pinta Mikha.

" Siap nona, mbak sopir siap mengantar nona kemanapun nona minta." jawab Cecil layaknya seorang sopir pribadi.

" Oke nona sopir cabuut." Ferrari ungu milik Cecilia melaju menuju ke tengah kota mencari dealer yang buka dua puluh empat jam, jadi mereka akan punya banyak waktu untuk memilih milih motor yang cocok untuk kebutuhan mereka saat ini.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***