Askara yang tak lain adalah Ayah dari Bunga merasa sangat terkejut dengan kedatangan Bunga yang secara tiba-tiba. Bunga sengaja tidak menghubungi ayahnya karena dia ingin memberikan sebuah kejutan kecil untuknya.
Betapa terkejutnya Askara saat melihat sosok yang dibawa oleh Bunga ternyata adalah Varo. Baru saja dibahas tadi pagi, tiba-tiba sudah masuk aja di depan matanya.
Sebenarnya Askara pernah berniat mengadopsi Varo ketika ayahnya meninggal, tetapi Varo keburu pergi dan tak bisa ditemukan lagi. Dan ini dia berdiri di hadapannya setelah 15 tahun berlalu.
"Akhirnya kamu kembali. Bagaimana kabarmu di Australia?" tanya Aksara yang sudah mendengar cerita tentang Varo dari istrinya.
Varo tersenyum kecil setelah menyalami ayah Bunga. "Kabar Varo baik, Om. Maaf jika karo tidak pernah memberikan kabar karena baru sendiri tidak tahu akan memberi kabar melalui apa, sementara farul tidak mempunyai nomor telepon Om."
"Ah, sudahlah tidak apa-apa yang penting sekarang Om sudah bisa melihat keadaanmu yang baik-baik saja. Pasti orang tua angkatmu sangat sayang kepada kamu. Jika tidak, Om yakin kamu tidak akan tumbuh besar seperti ini," tebak ayah Bunga.
"Alhamdulillah, mereka menyayangi Varo dengan tulus, Om. Meskipun Varo tidak terlahir dari darah daging mereka tetapi mereka sangat menyayangi Varo."
"Syukurlah. Om seneng dengernya. By the way ini ada acara apa ya kok tiba-tiba kalian berdua datang tanpa pemberitahuan terlebih dahulu?"
"Em ... Varo iku magang disini, Yah," jelas Bunga malu-malu.
Aksara sedikit terkejut. " Benarkah? Apakah sudah bertemu dengan kepala HRD? Lalu kalian diberikan posisi apa?"
"Kami tidak bertemu dengan kepala HRD, tapi kami bertemu dengan manajer pemasaran. Kami berdua ditempatkan di posisi pemasaran, Yah." jelas Bunga.
"Hah? Posisi pemasaran? Yang bener aja, Bunga? Mengapa kamu tidak minta yang lainnya? Itu posisi terberat karena menggunakan sistem target. Ayah enggak setuju kamu berada di posisi itu!" Askara tidak terima jika anaknya ditempatkan di posisi yang paling berat, mengingat bunga adalah putrinya sendiri.
"Ayah ... ini kan cuma untuk beberapa bulan aja. Lagian enggak dapat target juga nggak ngaruh buat Bunga, uang bulanan Bunga dari Ayah tetap lancar. Iya kan?"
"Baiklah, terserah kamu aja yang penting kamu merasa nyaman di posisi itu. Kalau enggak nyaman kamu segera kasih tahu ayah biar ayah usulkan untuk menempati di posisi lain," ujar Askara.
"Iya Ayahku sayang."
Setelah bertemu dengan ayahnya Bunga dan sedikit berbincang dengannya, Varo pun meminta izin untuk pulang karena ada sedikit urusan yang harus dia selesaikan. Namun, karena saat datang dia bersama dengan Bunga, maka pulang pun dia juga membawa Bunga untuk diantar pulang ke rumahnya.
Bagi Bunga ini adalah hari yang sangat bersejarah untuknya karena hari ini dia dan Varo telah resmi berteman dan untuk ke depannya dia akan satu tempat magang dengan Varo. Itu artinya hubungannya dengan Varo akan semakin dekat.
Tuhan ... apakah semua ini telah Engkau rencanakan disisa umurku. Aku merasa sangat bersyukur telah Engkau pertemukan kembali dengan Varo. Dan aku berjanji tidak akan menyia-nyiakan kesempatan yang telah Engkau berikan agar aku tidak pergi dengan teman. Tuhan, Engkau telah mengumpulkan doa dan harapanku
Bunga tak kuasa untuk menahan air matanya, hingga butiran bening itu meleleh begitu saja. Varo yang menyadari langsung menautkan alisnya saat menatap ke arah Bunga.
"Kamu nangis?" tanyanya.
Bunga segera mengusap jejak air matanya. "Enggak. Aku enggak nangis," elaknya.
"Bohong! Jelas-jelas nangis gitu, masih bilang enggak nangis. Kamu pikir aku bodoh!"
Seketika Bunga terdiam. Bagaimana mungkin Bunga akan mengakui jika dirinya memang sedang menangis. Jelas saja Bunga akan merasa malu.
"Kenapa kamu nangis? Bukankah kita sudah berteman?" tanya Varo ingin tau.
"Aku enggak tuh beneran nggak nangis. Tadi kayak ada binatang yang masuk ke dalam mataku aja."
"Terserah kamu ajalah!" dengkus Varo dengan rasa kesalnya, karena Bunga masih saja mempertahankan kebohongannya.
...#BERSAMBUNG#...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 55 Episodes
Comments
Neulis Saja
next
2024-08-18
0
ipit
jangan kesel dengan bunga varo,kalian memang sama sama punya ego tinggi....
2023-06-06
0
Suyadi Yadi
ayo varo cari tahu penyakit bunga
2023-06-05
0