Chapter 20. Tidak Mungkin Dia Menginap (2)

...Karya ini adalah fiksi. Karakter, grub, tempat, adegan, dan lain-lain yang muncul adalah imajinasi. Adanya kesamaan itu merupakan kebetulan, harap tidak ada kekeliruan dengan kenyataan....

Ringo dan Atsui berjalan bersama karena Atsui berhasil membujuk Ringo untuk menginap di rumahnya. Atsui pun mulai berbicara tentang pelajaran di sekolah.

Saat diperjalanan, Atsui melihat Ringo yang berada di sampingnya yang hanya diam. Aku tidak tau apa yang sedang dipikirkannya. Apa jangan-jangan dia membuat rencana mesum? Karena seorang gadis yang cantik sepertiku menginap di rumahnya. Hmm ..., gak mungkin dia berani melakukan itu. Sebaiknya aku jangan berpikiran negatif sama dia.

Kruk, kruk ...

Berjalan bersama Ringo membuat perutnya lapar dan secara kebetulan Atsui melihat toko roti dan semakin dia melihat toko itu semakin bertambah kuat bunyi perutnya. Jadi, dirinya mungkin bisa menghibur Ringo saat berada di sana. "Ringo, ayo kita makan dulu. Kebetulan itu ada toko roti."

"Tidak, terima kasih." Jawab Ringo.

"Tapi ... aku sangat lapar." Ucap Atsui.

"Jika kau lapar, makanlah."

"Iya, tau. Itukan ada toko roti, jadi ayo kita makan di sana."

"Yaudah, kau makan saja. Aku menunggu kau di rumahku."

Bagaimana dengan cara ini? Pasti berhasil. Batinnya. "Aku tidak tau rumah kau di mana dan kau tega meninggalkan aku, seorang wanita di sini? Di tempat yang aku tidak tau? Bagaimana nanti aku diperkosa sama orang jahat? Kau sungguh tega." Ucap Atsui yang cemberut.

Ringo berhenti sebentar untuk berpikir. Jika aku biarkan dia di sini, dia bakalan hilang. Orang tuanya pasti khawatir dan dia sudah memberitahu kakaknya kalau dia menginap di rumahku. Pasti kakaknya memberitahu orang tuanya bahwa dia menginap di rumahku dan mereka akan datang ke rumahku untuk meminta pertanggungjawaban dari aku, kenapa aku tinggalkan dia di sini. Kalau perhitunganku itu benar, itu pasti akan sangat merepotkan.

Ringo lalu melihat ke arah Atsui yang sedang cemberut. Mau tidak mau, Ringo harus menemani Atsui untuk makan di toko roti yang dimaksudnya. "Tch ... baiklah."

Saat Atsui mendengar ucapan dari Ringo, Atsui yang cemberut tadi langsung gembira. "Horee ..., terima kasih Ringo." Atsui lalu memegang tangan Ringo dan membawanya masuk ke dalam toko roti. "Ayo Ringo, aku sudah kelaparan."

"Eh, tu-tunggu." Ucap Ringo yang kaget karena tangannya dipegang Atsui.

Saat mereka masuk, mereka merasa kagum melihat roti-roti yang unik. Roti-roti itu ada yang berbentuk dari hewan kecil sampai bangunan yang besar.

"Wiihh ... sangat mengagumkan ...." Kata itulah yang terucap mereka pertama kali saat melihat roti yang beraneka bentuk dan sepertinya sangat enak.

"Ringo, lihatlah itu. Ada yang berbentuk kelinci. Ayo kita lihat lebih dekat." Ucap Atsui yang menarik Ringo untuk melihat roti yang berbentuk kelinci.

Saat Ringo melihatnya dengan sangat serius, Ringo merasa kagum dengan detail bulunya. "Ini roti yang berbentuk kelinci, seperti kelinci sungguhan. Apa lagi dari bulunya, ini sangat detail untuk seukuran kelinci."

"Itu benar, ayo kita pesan yang ini." Ucap Atsui.

"Apa kau tidak ingin melihat yang lain?" Tanya Ringo.

"Tidak, aku ingin yang ini saja. Porsinya sangat cukup untuk aku." Jawab Atsui.

Saat mereka sedang berbicara, seorang pelayan wanita datang untuk melayani mereka. "Permisi ... ada yang bisa saya bantu?"

"Iya, Kak. Kami pesan roti berbentuk kelincinya dua, itu saja." Ucap Atsui.

"Baik, pesanan kalian sebentar lagi akan siap. Ayo, ikut saya. Tempat kalian sudah disediakan." Ucap pelayan wanita. Mereka mengikuti pelayan untuk memberi tempat mereka yang sudah disediakan.

Beberapa menit kemudian, mereka sudah sampai di tempat duduk yang sudah disediakan. "Nah, ini tempat kalian. Silahkan duduk ...."

"Terima kasih." Ucap mereka.

Mereka duduk dan melihat sekeliling sambil menunggu pesanan datang. "Ini sangat mengagumkan. Benarkan, Ringo?"

"Benar. Saat aku melihat toko roti ini dari luar, toko roti ini sangat kecil. Tapi saat dilihat dari dalam, toko roti ini sangat besar dan luas." Jawab Ringo.

Ringo kembali berucap.

"Aku tidak pernah masuk ke toko roti ini sebelumnya. Jadi, aku tidak tau kalau toko roti ini menyediakan roti-roti yang sangat mengagumkan."

Beberapa menit kemudian, seorang pelayan wanita datang membawa pesanan mereka. "Ini, pesanan kalian."

Pelayan wanita itu meletakkan pesanan mereka, Ringo melihat dua jus mangga yang tidak dipesan Atsui. "Maaf, tapi dia tidak memesan dua jus mangga. Dia hanya pesan dua roti berbentuk kelinci saja."

Pelayan wanita itu lalu memberitahu Ringo, kenapa dia memberikan dua jus mangga yang tidak dipesan Atsui. "Begini, kalian 'kan baru pertama kali datang ke sini. Toko roti ini akan memberikan dua jus mangga kepada pembeli yang baru pertama kali datang ke sini, walaupun pembeli itu tidak memesan jus mangga."

"Kalau satu pembeli yang baru pertama kali datang ke sini, dapat berapa jus mangga?" Tanya Atsui.

"Tetap dua jus mangga." Jawab pelayan wanita.

"Kalau lebih dari dua pembeli yang baru pertama kali datang ke sini, dapat berapa jus mangga?" Tanya Atsui lagi yang masih penasaran.

"Tetap dua jus mangga." Jawab pelayan wanita.

"Tapi, kenapa harus jus mangga?" Tanya Atsui lagi yang masih penasaran.

"Karena, toko roti ini dulu adalah toko jus mangga." Jawab pelayan wanita.

"Dari mana Kak Pelayan tau semua itu?" Tanya Atsui lagi yang masih penasaran.

"Karena, Kakak adalah anak dari pendiri toko roti ini." Jawab pelayan wanita.

"Oh ... ternyata anak dari pendiri to — Apa! Kakak Pelayan adalah anak dari toko roti ini? Yang membuat roti-roti yang berbentuk lucu?! Serius, Kak?!" Ucap Atsui yang kaget karena yang melayani mereka adalah anak dari pendiri toko roti.

"I-Iya, serius. Emang kenapa?" Tanya pelayan wanita.

"Karena it —" Saat Atsui menjawab pertanyaan dari pelayan wanita, tiba-tiba dipotong sama Ringo. "Maaf, tapi makanan ini jangan sampai dingin."

"Kenapa?" Tanya mereka berdua.

"Karena nanti gak bisa dimakan. Karena, akan keras seperti batu." Jawab Ringo.

"...." Mereka terdiam sebentar saat mendengar jawaban dari Ringo. Mereka berpikir sejenak dan mereka tertawa karena sudah tau apa yang dimaksud sama Ringo. "Hahaha ... itu beku ...."

"Baiklah, silahkan menikmati makanannya. Jika suka dengan pelayanan kami, silahkan beri lima bintang di tempat samping pintu saat kalian keluar, ya. Kalau begitu, saya permisi dulu." Ucap pelayan wanita lalu pergi.

"Ringo, ternyata kau bisa buat lelucon, ya. Hahaha ...." Ucap Atsui yang memuji Ringo.

"Terima kasih." Ucap Ringo.

"Oke, saatnya makan." Ucap Atsui.

Ketika Atsui akan memotong roti berbentuk kelinci itu, namun dia tidak tega karena kelinci itu seperti kelinci sungguhan. "Bagaimana bisa aku memotong kelinci ini ...."

"Kenapa? Kau tidak tega? 'kan kau sendiri yang pesan, jadi kau harus menghabiskannya."

"Itu memang benar, tapi bagaimana caranya aku memotong ini? Roti berbentuk Kelinci ini seperti kelinci sungguhan. Jika aku potong, maka aku membunuh kelinci ini dan kelinci ini sangat lucu."

Ringo mengambil pisau yang sudah disediakan dan langsung memotong roti berbentuk kelinci punya Atsui.

Jleb ...

Ringo tepat menusuk bagian leher kelinci dan memotongnya. "Lihat, ini hanya roti berbentuk kelinci. Bukan kelinci sungguhan."

Atsui melihat Ringo yang memotong leher kelinci dan melihat darah roti kelinci yang keluar. "Ri ... Ringo! Darahnya keluar! Itu berarti kelinci sungguhan!"

Ringo melihat itu dan curiga, kalau itu bukan darah sungguhan. A-apa?! Tapi ini 'kan hanya roti, berarti itu bukan ....

Terpopuler

Comments

Raita Amachua

Raita Amachua

Ini chapter 20

2023-06-05

1

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1: Hari Biasaku Yang Indah? (1)
2 Chapter 2. Hari Biasaku Yang Indah? (2)
3 Chapter 3. Hari Biasaku Yang Indah? (Selesai)
4 Chapter 4. Apa Yang Terjadi? (1)
5 Chapter 5. Apa Yang Terjadi? (Selesai)
6 Chapter 6. Makan Siang
7 Chapter 7. Gudang Sekolah (1)
8 Chapter 8. Gudang Sekolah (2)
9 Chapet 9. Gudang Sekolah (Selesai)
10 Chapter 10. Penjahat Yang Menyamar (1)
11 Chapter 11. Penjahat Yang Menyamar (2)
12 Chapter 12. Penjahat Yang Menyamar (3)
13 Chapter 13. Penjahat Yang Menyamar (4)
14 Chapter 14. Penjahat Yang Menyamar (5)
15 Chapter 15. Penjahat Yang Menyamar (6)
16 Chapter 16. Penjahat Yang Menyamar (7)
17 Chapter 17. Penjahat Yang Menyamar (8)
18 Chapter 18. Penjahat Yang Menyamar (Selesai)
19 Chapter 19. Tidak Mungkin Dia Menginap (1)
20 Chapter 20. Tidak Mungkin Dia Menginap (2)
21 Chapter 21. Tidak Mungkin Dia Menginap (3)
22 Chapter 22. Tidak Mungkin Dia Menginap (4)
23 Chapter 23. Tidak Mungkin Dia Menginap (5)
24 Chapter 24. Tidak Mungkin Dia Menginap (6)
25 Chapter 25. Tidak Mungkin Dia Menginap (7)
26 Chapter 26. Tidak Mungkin Dia Menginap (8)
27 Chapter 27. Tidak Mungkin Dia Menginap (9)
28 Chapter 28. Tidak Mungkin Dia Menginap (Selesai)
29 Chapter 29. Kematian (1)
30 Chapter 30. Kematian (2)
31 Chapter 31. Kematian (3)
32 Chapter 32. Kematian (Selesai)
33 Chapter 33. Istirahat
34 Chapter 34. Sembunyi
35 Chapter 35. Ruangan
36 Chapter 36. Teringat kembali
37 Chapter 37. Membahas Sesuatu
Episodes

Updated 37 Episodes

1
Chapter 1: Hari Biasaku Yang Indah? (1)
2
Chapter 2. Hari Biasaku Yang Indah? (2)
3
Chapter 3. Hari Biasaku Yang Indah? (Selesai)
4
Chapter 4. Apa Yang Terjadi? (1)
5
Chapter 5. Apa Yang Terjadi? (Selesai)
6
Chapter 6. Makan Siang
7
Chapter 7. Gudang Sekolah (1)
8
Chapter 8. Gudang Sekolah (2)
9
Chapet 9. Gudang Sekolah (Selesai)
10
Chapter 10. Penjahat Yang Menyamar (1)
11
Chapter 11. Penjahat Yang Menyamar (2)
12
Chapter 12. Penjahat Yang Menyamar (3)
13
Chapter 13. Penjahat Yang Menyamar (4)
14
Chapter 14. Penjahat Yang Menyamar (5)
15
Chapter 15. Penjahat Yang Menyamar (6)
16
Chapter 16. Penjahat Yang Menyamar (7)
17
Chapter 17. Penjahat Yang Menyamar (8)
18
Chapter 18. Penjahat Yang Menyamar (Selesai)
19
Chapter 19. Tidak Mungkin Dia Menginap (1)
20
Chapter 20. Tidak Mungkin Dia Menginap (2)
21
Chapter 21. Tidak Mungkin Dia Menginap (3)
22
Chapter 22. Tidak Mungkin Dia Menginap (4)
23
Chapter 23. Tidak Mungkin Dia Menginap (5)
24
Chapter 24. Tidak Mungkin Dia Menginap (6)
25
Chapter 25. Tidak Mungkin Dia Menginap (7)
26
Chapter 26. Tidak Mungkin Dia Menginap (8)
27
Chapter 27. Tidak Mungkin Dia Menginap (9)
28
Chapter 28. Tidak Mungkin Dia Menginap (Selesai)
29
Chapter 29. Kematian (1)
30
Chapter 30. Kematian (2)
31
Chapter 31. Kematian (3)
32
Chapter 32. Kematian (Selesai)
33
Chapter 33. Istirahat
34
Chapter 34. Sembunyi
35
Chapter 35. Ruangan
36
Chapter 36. Teringat kembali
37
Chapter 37. Membahas Sesuatu

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!