...Karya ini adalah fiksi. Karakter, grub, tempat, adegan, dan lain-lain yang muncul adalah imajinasi. Adanya kesamaan itu merupakan kebetulan, harap tidak ada kekeliruan dengan kenyataan....
"Siap, Pak!" Ucap polisi tersebut. Polisi itu membawa tas Pak Suji dan memberikannya kepada Detektif C.
Detektif C mengeluarkan isi tas tersebut dan hanya ada tiga balaclava dan tiga kacamata hitam seperti dikatakan polisi tadi. Dia benar dan dugaanku juga benar. Berarti, mereka ini memang pelaku atas kejadian lima tahun yang lalu.
"Kami akan membawa ketiga pelaku ini ke markas dan kami akan menanyakan lebih lanjut kepadanya yang masih hidup itu. Jadi, untuk kalian semua terima kasih atas bantuannya." Ucap Detektif C.
"Detektif C, ini pasti akan membuat satu negara heboh karena pelaku yang mencuri itu sudah tertangkap." Ucap Ringo.
"Tidak, kalau kita gunakan itu."
"Itu? Mungkinkah?"
"Ya, kau benar Ringo. Kita akan menggunakan alat itu." Detektif C mengambil alat yang berada di dalam saku jasnya. "Ini, alat P."
"Alat P?" Ucap Ringo yang kebingungan.
"Ya, benar. Alat P ini adalah alat pelupa. Alat ini salah satu punya Perusahaan Senjata milik Amai Key. Cara kerjanya adalah ketika alat ini diletakkan di gerbang sekolah, tombol jarak jauhnya akan Paman tekan. Alat P ini akan aktif dan mengakibatkan kalian akan lupa dengan apa yang baru saja terjadi. Walaupun murid-murid lain sudah memberitahu orang lain yang di luar sekolah, mereka juga akan lupa tentang kejadian ini." Ucap Detektif C yang menjelaskan.
"Jadi maksudnya, alat P ini akan Detektif C letakkan di gerbang sekolah dan menekan tombol jarak jauh yang sudah Detektif C siapkan. Jadi, kami akan lupa dengan kejadian yang baru saja terjadi seperti tidak terjadi apa-apa. Termasuk juga baju Ringo yang berdarah ini akan hilang dan noda-noda darah yang lain akan hilang. Walaupun murid lain memberitahu orang lain yang berada di luar, mereka juga tidak akan ingat." Ucap Wain.
"Iya, Wain. Kau benar sekali." Ucap Detektif C yang memuji Wain.
"Tapi, kenapa Detektif C dan polisi-polisi itu tidak lupa?"
"Itu rahasia ...."
"Kenapa rahasia, Detektif C? 'kan kami akan lupa juga nantinya."
"Wain, semakin sedikit kau tahu maka itu lebih bagus."
"Baiklah, Detektif C."
"Kalian bawa ketiga pelaku itu dan masukkan ke dalam mobil!" Perintah Detektif C.
"Siap, Pak!" Jawab para polisi.
"Baiklah, kami pergi dulu. Sampai jumpa lagi Ringo, Wain dan kalian semua."
"Sampai jumpa lagi, Paman."
"Sampai jumpa lagi, Detektif C."
"Sampai jumpa lagi."
Detektif C dan kelima polisi itu pergi meninggalkan mereka dan saat mereka membuka pintu. Murid-murid yang lain sibuk untuk melihat dan bertanya-tanya apa yang terjadi.
"Eh, lihat. Ada tiga orang."
"Sepertinya yang satu itu masih hidup."
"Mereka berdua sudah mati, ya?"
"Murid pendiam itu membunuh mereka."
Detektif C dan kelima polisi itu hanya diam saja dan pergi meninggalkan mereka. Saat mereka sudah sampai ke mobil, Detektif C memerintahkan mereka. "Kalian bertiga dan ketiga pelaku itu ke mobil satu lagi dan kalian berdua ke mobil ini bersama saya."
"Siap, Pak!" Jawab mereka.
Sebelum mereka pergi dari sekolah itu, Detektif C menyuruh salah satu polisi untuk meletakkan alat P di gerbang sekolah. "Kau, letakkan ini di gerbang sekolah."
"Siap, Pak!" Jawabnya.
Polisi itu keluar untuk meletakkan alat P itu di gerbang sekolah. Setelah sudah di letakkan, polisi itu masuk ke mobil dan melaporkannya kepada Detektif C. "Lapor, Pak! Alat P sudah di letakkan!"
"Bagus, terima kasih." Ucap Detektif C.
"Baiklah, kita pakai Gelang G ini supaya kita tidak lupa dengan kejadian barusan. Beritahu mereka juga."
"Siap, Pak!"
Gelang G adalah gelang yang mencegah penggunanya terkena efek dari alat P. Gelang G ini salah satu punya Perusahaan Senjata milik Amai Key.
Setelah polisi itu memberitahu mereka untuk memakai Gelang G, maka Detektif C menekan tombol jarak jauh yang sudah disiapkan. "Baiklah, ini dia."
Saat Detektif C menekan tombol, alat P itu aktif dan otomatis murid-murid yang melihat maupun memberitahu sama orang lain tentang kejadian itu akan menjadi lupa dan semua noda darah itu pun menghilang.
"Eh, kenapa kita ada di sini?"
"Kenapa aku ada di kelas 2-1?"
"Apa yang terjadi?"
"Kakak, kenapa kita berkumpul dengan mereka?"
"Kakak pun tidak tau."
"Ada apa denganku?"
"Ringo, kenapa kau menyiram aku?"
"Bu Ichiba? Kenapa Ibu ada di sini? 'kan ini pelajaran saya." Tanya Pak Suji.
"Ibu tidak tau. Baiklah Ibu akan pergi. Bapak urus mereka, ya." Jawab Bu Ichiba.
"Iya." Ucap Pak Suji. Lalu Pak Suji menyuruh mereka untuk kembali ke mejanya masing-masing. "Anak-anak, kembali ke mejanya masing-masing. Kita akan melanjutkan pelajaran."
"Baik, Pak." Jawab mereka.
Saat Bu Ichiba membuka pintu, Bu Ichiba melihat murid-murid lain sedang keluar pada saat jam pelajaran. "Hei, kalian! Kenapa kalian di sini?! Balik ke kelas kalian! Sekarang!"
"B-Baik, Bu." Jawab mereka kebingungan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 37 Episodes
Comments
Raita Amachua
Ini chapter 18
2023-06-05
0