Chapter 17. Penjahat Yang Menyamar (8)

...Karya ini adalah fiksi. Karakter, grub, tempat, adegan, dan lain-lain yang muncul adalah imajinasi. Adanya kesamaan itu merupakan kebetulan, harap tidak ada kekeliruan dengan kenyataan....

Kelima polisi tersebut sudah sampai ke gudang sekolah, tiga polisi masuk dan dua polisi menjaga di luar. Saat mereka masuk, mereka melihat dua guru dan satu murid yang sedang dalam keadaan pingsan.

"Ayo kita bawa mereka."

"Siap!"

"Siap!"

Mereka membawa ketiga korban kembali ke kelas 2-1. Saat mereka ingin masuk ke kelas 2-1, murid-murid heboh dan sangat penasaran.

"Bu Ichiba?"

"Pak Suji?"

"Itu siapa?"

"Mereka pingsan"

"Apa yang terjadi?"

"Kenapa mereka, Pak?"

"Ada apa dengan mereka?"

Kelima polisi itu hanya diam saja dan tidak menjawab pertanyaan mereka. Mereka membuka pintu dan secepatnya menutup pintu agar murid-murid tidak masuk.

"Lapor, Pak! Kami telah membawa korban!" Ucap salah satu polisi.

"Kalian siapkan matras dan letakkan mereka."

"Siap, Pak!"

Salah satu polisi menyiapkan matras dan mereka meletakkan Pak Suji, Bu Ichiba dan juga Wain di matras tersebut. Detektif C berjalan ke arah korban dan melihat mereka yang sedang dalam keadaan pingsan. Mereka tidak terluka dan cuman pingsan biasa.

Ringo berjalan ke tempat duduknya dan mengambil botol air minumnya. Ringo membawa botol air minumnya dan berjalan ke arah Wain yang sedang pingsan. Ringo membuka botol air minum dan menuangkan sedikit ke wajah Wain. Jari Wain mulai bergerak dan akhirnya Wain sadar.

"Ri-Ringo?" Wain mencoba duduk dan merasakan kalau kepalanya sangat pusing. "Akh ... kenapa kepalaku pusing sekali?"

"Wain, beritahu Paman kenapa kamu bisa berada di gudang sekolah?" Tanya Detektif C.

Wain melihat Detektif C dan sepertinya Wain mengenalinya. "P-Paman? Bukankah Paman adalah Detektif C yang terkenal itu?"

"Iya, benar. Ini saya, Detektif C yang terkenal." Ucap Detektif C yang merasa bangga.

"Ini ... luar biasa! Akhirnya aku bisa melihat Detektif C secara langsung. Aku adalah penggemar Detektif C." Ucap Wain yang sangat senang karena telah melihat idolanya ada dihadapannya.

Detektif C melihat ke arah Ringo dan bertanya kepadanya. "Ringo, apakah ini efek samping dari air minum kau?"

"Tidak, Paman. Wain ini memang penggemar paman. Saat kami sedang mengobrol, dia sering sekali berbicara tentang Paman." Ucap Ringo yang menjelaskan ke Detektif C bahwa Wain memang penggemarnya.

Wain melihat Ringo dan Detektif C yang sepertinya saling kenal satu sama lain. "Ringo, kau sepertinya sangat akrab sama Detektif C. Apa jangan-jangan, kau juga penggemarnya?"

Ringo melihat Wain yang sedang salah paham dan menjelaskannya. "Sebenarnya, idola kau ini adalah Paman aku."

"Berarti kita sama-sama penggem — Apa ...! Detektif C yang terkenal ini adalah Paman kau?! Benarkah ini? Kau tidak bercandakan? Kalau benar Detektif C ini adalah paman kau Ringo, kenapa kau tidak memberitahu aku? Padahal kita sering berbicara tentang Detektif C." Ucap Wain yang terkejut.

"Itu sangat merepotkan. Ingat, bukan kita tapi kau yang bercerita tentang Detektif C." Ucap Ringo.

Saat Wain melihat ke sekitarnya, dia sangat terkejut dengan apa yang dia lihat. Da-Darah, mereka sangat ketakutan, mayat yang sudah dibungkus, para polisi, Detektif C, Pak Suji dan Bu Ichiba yang sedang pingsan dan darah yang ada di lengan Ringo. A-Apa yang sebenarnya terjadi?

"Ringo, apa yang sedang terjadi?" Tanya Wain.

"Kau tidak perlu tahu, sekarang idola kau ingin bertanya sama kau." Ucap detektif.

"Pertanyaan? Apakah jawaban aku sangat penting untuk Detektif C?" Tanya Wain.

"Iya, benar." Jawabnya.

"Baiklah. Kalau begitu silahkan tanyakan saja, Detektif C."

"Pertama, jelaskan kenapa kau bisa berada di gudang sekolah?"

Wain mulai mengingat kejadian tadi dan menjelaskan kepada idolanya. "Itu karena saat aku sudah selesai meletakkan bekal makan siang punya Ringo ke dalam laci mejanya. Aku langsung pergi ke toilet untuk buang air kecil. Ketika aku sudah siap dan ingin kembali ke kelas, di perjalanan aku melihat dua orang yang memakai balaclava dan kacamata hitam sedang membawa Pak Suji dan Bu Ichiba yang sedang pingsan. Aku penasaran dan aku mulai mengikuti mereka sampai ke gudang sekolah. Ketika mereka memasuki gudang sekolah, aku mencoba mengintip dari lubang di dinding. Tapi saat aku ingin mengintip, tiba-tiba aku di suntik dengan obat tidur. Sebelum kehilangan kesadaran, aku melihat bahwa yang melakukanya adalah seorang perempuan yang sepertinya seumuran dengan Ringo. Jadi, singkatnya begitu Detektif C."

"Hm ... ternyata begitu." Detektif C melihat Pak Suji dan Bu Ichiba yang belum sadarkan diri, Detektif C meminta botol air minum Ringo untuk menyadarkan mereka. "Ringo, minta botol air minum kau untuk membangunkan mereka."

Ringo lalu memberikannya. "Ini, Paman."

Detektif langsung membuka botol air minum Ringo dan menuangkan sedikit ke wajah Pak Suji dan bu Ichiba. Akhirnya mereka sadar.

"Kepala aku sangat pusing dan apa yang terjadi?" Ucap Pak Suji yang kebingungan saat melihat sekitarnya.

"Aduh, pusing sekali. Eh, ada apa ini kok ada polisi?" Ucap Bu Ichiba yang kebingungan saat melihat sekitarnya.

"Bapak kenapa bisa berada di gudang sekolah?" Tanya langsung Detektif C.

Pak Suji bingung dengan apa yang dimaksud Detektif C tersebut. Aku di gudang sekolah? Apa jangan-jangan ....

Pak Suji melihat tatapan Detektif C yang sedang serius dan langsung menjelaskannya. "Waktu jam istirahat, Bapak masuk ke Ruang Guru dan Bapak melihat Ruang Guru yang dalam keadaan sangat sunyi dan hanya Bapak sendiri yang berada di Ruang Guru. Bapak tidak mikir yang aneh-aneh dan langsung duduk di tempat Bapak. Saat Bapak baru duduk, ada dua orang yang tidak dikenal masuk. Kalau Bapak gak salah, mereka memakai balaclava dan kacamata hitam. Salah satu dari mereka, melempar jarum suntik ke arah Bapak dan terkena jarum itu, Bapak lalu pingsan. Sebelum Bapak pingsan, Bapak melihat Bu Ichiba masuk. Begitu Detektif C. Emang, mereka itu siapa?

"Terima kasih atas penjelasan dari Bapak dan Bapak tidak perlu tau siapa mereka, yang penting Bapak baik-baik saja dan Bapak tidak perlu khawatir." Ucap Detektif C.

"Iya, sama-sama."

Setelah Detektif selesai bertanya kepada Pak Suji, kemudian detektif bertanya kepada Bu Ichiba. "Bu, bisa jelaskan kenapa ibu bisa berjumpa dengan dua orang tersebut?"

Bu Ichiba mengingat kejadian tadi dan menjelaskan kepada detektif. "Waktu itu, setelah saya keluar dari kelas 2-1, saya pergi ke kantin untuk membeli air minum karena air minum saya habis. Setelah saya membeli air minum, saya kembali ke Ruang Guru untuk mengambil kunci mobil saya supaya saya bisa menemani suami saya yang sedang koma di Rumah Sakit Pasti Sehat. Saat saya masuk ke Ruang Guru, saya melihat Pak Suji yang sedang pingsan dan dua orang yang tidak dikenal memakai balaclava dan kacamata hitam. Saya berteriak ketakutan, lalu salah satu dari mereka melemparkan jarum suntik dan mengenai saya. Saya pun tidak sadarkan diri. Begitu kejadiannya, Detektif C ...."

"Jadi, begitu." Detektif C berdiri dan berterima kasih dengan mereka. "Terima kasih atas kesaksian kalian bertiga."

"Ternyata mereka adalah tiga pelaku dari lima pelaku yang berhasil mencuri senjata Pisau Bumerang." Sambungnya.

Ringo mendengar itu dan bertanya kepada Detektif C. "Dari mana Paman tau, kalau mereka adalah pelakunya? 'kan waktu itu, Paman sedang liburan."

"Itu benar, Ringo. Paman tau karena waktu itu yang menyelidiki kasus tersebut adalah teman Paman. Teman Paman sudah cerita dan dari ciri-ciri yang teman Paman berikan itu mirip sekali dengan mereka." Jawab Detektif C.

Secara bersamaan salah satu polisi itu curiga terhadap tas Pak Suji palsu itu lalu memeriksanya dan menemukan tiga balaclava dan tiga kacamata hitam. "Lapor, Pak! Saya menemukan tiga balaclava dan tiga kacamata hitam!"

Setelah Ringo dan Detektif C mendengar itu, mereka terkejut dan tidak percaya bahwa mereka bertiga memang pelakunya. Ternyata, mereka pelakunya!

Terpopuler

Comments

Raita Amachua

Raita Amachua

Ini chapter 17

2023-06-05

0

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1: Hari Biasaku Yang Indah? (1)
2 Chapter 2. Hari Biasaku Yang Indah? (2)
3 Chapter 3. Hari Biasaku Yang Indah? (Selesai)
4 Chapter 4. Apa Yang Terjadi? (1)
5 Chapter 5. Apa Yang Terjadi? (Selesai)
6 Chapter 6. Makan Siang
7 Chapter 7. Gudang Sekolah (1)
8 Chapter 8. Gudang Sekolah (2)
9 Chapet 9. Gudang Sekolah (Selesai)
10 Chapter 10. Penjahat Yang Menyamar (1)
11 Chapter 11. Penjahat Yang Menyamar (2)
12 Chapter 12. Penjahat Yang Menyamar (3)
13 Chapter 13. Penjahat Yang Menyamar (4)
14 Chapter 14. Penjahat Yang Menyamar (5)
15 Chapter 15. Penjahat Yang Menyamar (6)
16 Chapter 16. Penjahat Yang Menyamar (7)
17 Chapter 17. Penjahat Yang Menyamar (8)
18 Chapter 18. Penjahat Yang Menyamar (Selesai)
19 Chapter 19. Tidak Mungkin Dia Menginap (1)
20 Chapter 20. Tidak Mungkin Dia Menginap (2)
21 Chapter 21. Tidak Mungkin Dia Menginap (3)
22 Chapter 22. Tidak Mungkin Dia Menginap (4)
23 Chapter 23. Tidak Mungkin Dia Menginap (5)
24 Chapter 24. Tidak Mungkin Dia Menginap (6)
25 Chapter 25. Tidak Mungkin Dia Menginap (7)
26 Chapter 26. Tidak Mungkin Dia Menginap (8)
27 Chapter 27. Tidak Mungkin Dia Menginap (9)
28 Chapter 28. Tidak Mungkin Dia Menginap (Selesai)
29 Chapter 29. Kematian (1)
30 Chapter 30. Kematian (2)
31 Chapter 31. Kematian (3)
32 Chapter 32. Kematian (Selesai)
33 Chapter 33. Istirahat
34 Chapter 34. Sembunyi
35 Chapter 35. Ruangan
36 Chapter 36. Teringat kembali
37 Chapter 37. Membahas Sesuatu
Episodes

Updated 37 Episodes

1
Chapter 1: Hari Biasaku Yang Indah? (1)
2
Chapter 2. Hari Biasaku Yang Indah? (2)
3
Chapter 3. Hari Biasaku Yang Indah? (Selesai)
4
Chapter 4. Apa Yang Terjadi? (1)
5
Chapter 5. Apa Yang Terjadi? (Selesai)
6
Chapter 6. Makan Siang
7
Chapter 7. Gudang Sekolah (1)
8
Chapter 8. Gudang Sekolah (2)
9
Chapet 9. Gudang Sekolah (Selesai)
10
Chapter 10. Penjahat Yang Menyamar (1)
11
Chapter 11. Penjahat Yang Menyamar (2)
12
Chapter 12. Penjahat Yang Menyamar (3)
13
Chapter 13. Penjahat Yang Menyamar (4)
14
Chapter 14. Penjahat Yang Menyamar (5)
15
Chapter 15. Penjahat Yang Menyamar (6)
16
Chapter 16. Penjahat Yang Menyamar (7)
17
Chapter 17. Penjahat Yang Menyamar (8)
18
Chapter 18. Penjahat Yang Menyamar (Selesai)
19
Chapter 19. Tidak Mungkin Dia Menginap (1)
20
Chapter 20. Tidak Mungkin Dia Menginap (2)
21
Chapter 21. Tidak Mungkin Dia Menginap (3)
22
Chapter 22. Tidak Mungkin Dia Menginap (4)
23
Chapter 23. Tidak Mungkin Dia Menginap (5)
24
Chapter 24. Tidak Mungkin Dia Menginap (6)
25
Chapter 25. Tidak Mungkin Dia Menginap (7)
26
Chapter 26. Tidak Mungkin Dia Menginap (8)
27
Chapter 27. Tidak Mungkin Dia Menginap (9)
28
Chapter 28. Tidak Mungkin Dia Menginap (Selesai)
29
Chapter 29. Kematian (1)
30
Chapter 30. Kematian (2)
31
Chapter 31. Kematian (3)
32
Chapter 32. Kematian (Selesai)
33
Chapter 33. Istirahat
34
Chapter 34. Sembunyi
35
Chapter 35. Ruangan
36
Chapter 36. Teringat kembali
37
Chapter 37. Membahas Sesuatu

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!