Chapter 2. Hari Biasaku Yang Indah? (2)

...Karya ini adalah fiksi. Karakter, grub, tempat, adegan, dan lain-lain yang muncul adalah imajinasi. Adanya kesamaan itu merupakan kebetulan, harap tidak ada kekeliruan dengan kenyataan....

Ringo mengangkat kepalanya dan melihat ke arah Wain. "Lihatlah itu, satu meja terdiri dari tiga murid, seharusnya satu meja dua murid atau satu meja satu murid. Dan karena peraturan konyol ini, aku jadi duduk sendirian."

"Benar juga. Tapi, ada beberapa penyebabnya. Salah satunya karena mejanya khusus untuk tiga murid bukan satu atau dua. Dan kau bilang gara-gara peraturan ini kau jadi duduk sendirian? Tidak ingat kau? Kalau kau yang mengajukan diri untuk duduk sendirian?"

Mendengarkan penjelasan dari Wain, Ringo akhirnya menelan ludahnya sendiri, karena apa yang dikatakan Wain ada benarnya.

Ringo melihat jam dinding di kelasnya yang menunjukkan jam 08.33 a.m., Ringo cepat-cepat mengambil penyumbat telinga yang ada di dalam tasnya dan kebetulan Ringo membawa lebih, jadi Ringo berikan kepada Wain. "Pakai ini, cepat." Wain kebingungan dan langsung memakainya. "Oke, oke." 

KRINGG ... KRINGG ... KRIIINGGGG ...

Tepat jam 08.35 a.m., bel sekolah berbunyi nyaring sampai-sampai memekakan gendang telinga setiap murid kelas 2-1 yang kebetulan ruang kelasnya bersebelahan dengan speaker yang besar melebihi speaker toa. Sialnya, bunyi bel itu merupakan tanda jam sekolah yang akan dimulai. 

"Telingaku sakit ...! Kenapa kelas kita berada di sebelah speaker?!" Ucap salah satu murid yang kesal karena suara belnya terlalu kuat.

Ringo dan Wain melihat para murid di kelas yang kesal karena suara bel, Wain melihat Ringo dan menganggukkan kepalanya yang artinya dia sudah mengerti. Beberapa menit kemudian, Ringo melihat keadaan sudah tenang dan melepaskan penyumbat telinga yang dipakai tadi.

Ringo melihat ke arah Wain dan meminta penyumbat telinga yang dipinjamkan. "Minta punyaku itu." Dengan isyarat tangannya meminta.

Wain melepaskan penyumbat telinga yang dia pakai dan mengembalikannya kepada Ringo. "Ini, terima kasih my best friend."

"Ya, sama-sama."

"Oke, aku ke tempat mejaku dulu."

"Hm ...." 

Wain dan murid-murid yang lain sudah duduk di tempatnya masing-masing, saat mereka sudah serius untuk memulai pelajaran, tiba-tiba yang masuk adalah Yubi yang merupakan ketua kelas 2-1. Seketika para murid keheranan dan mereka bertanya-tanya kepada Yubi yang mengakibatkan kelas yang tadinya senyap langsung ribut, lalu ada salah satu murid mengangkat tangan dan bertanya kepadanya. "Loh, Ketua Yubi? Mana Bu Ichiba?"

 "Mohon diam semuanya, saya akan memberi tau informasi yang penting."

Seketika kelas itu senyap dan Ketua Yubi kembali berucap. "Sekolah kita yang tercinta ini kedatangan dua murid pindahan dan mereka itu dari kalangan orang-orang yang terhormat. Jadi, saat jam 09.35 a.m., Bu Ichiba dan dua murid pindahan itu akan masuk ke kelas kita dan gosip yang baru-baru ini beredar adalah benar. Terima kasih." 

"HOORRREEE ...!!"

Seisi kelas bersorak-sorak gembira, terutama murid laki-laki karena di kelas mereka akan kedatangan dua murid pindahan dari kalangan orang-orang yang terhormat.

 

"Pasti ... cewek yang cantik."

"Benarkah? Pasti cantik 'kan?"

"Dari gosip yang beredar, mereka adalah kakak-beradik."

"Wah ... aku jadi tidak sabar berjumpa dengan mereka."

"Kami juga."

[Introvert adalah sikap atau karakter seseorang yang memiliki orientasi subyektif secara mental dalam menjalani kehidupannya.]

Akibat informasi dari Ketua Yubi, Ringo tidak bisa tenang akibat sorak-sorak gembira para murid, dirinya ingin menyuruh mereka untuk diam tapi Ringo sadar diri kalau dia itu adalah seorang introvert.

"Belum lagi masuk udah buat para murid seperti ini, apa lagi udah masuk." Dengan suara berbisik kata itulah yang keluar dari mulut Ringo, yang seolah-seolah ingin menghabiskan dua murid pindahan.

Ringo akhirnya hanya bisa pasrah dan menundukkan kepalanya. "Tch ..., seharusnya hari ini adalah hari yang indah malah menjadi hari yang suram."

...****************...

Jika ada murid pindahan yang bermasalah di sekolahnya dulu dan pindah ke sekolah SchoolCity 06, maka mereka akan mengatakan alasan mereka kepada kepala sekolah mengapa mereka dikeluarkan di sekolah mereka dulu. Jika kepala sekolah menerima alasan mereka, maka kepala sekolah akan menyuruh mereka untuk menjumpai wali kelas yang dipilih oleh kepala sekolah dan menceritakan lagi alasan mereka kepada wali kelas tersebut, dan jika diterima alasan mereka sama wali kelas maka mereka akan diterima masuk di kelasnya. Jika alasan mereka ditolak oleh kepala sekolah maka mereka tidak diterima di sekolah SchoolCity 06, dan jika wali kelas tidak terima alasan mereka maka kepala sekolah akan memilih yang lain dan jika semua wali kelas menolak mereka sesuai kelasnya maka mereka tidak diterima di sekolah SchoolCity 06. Peraturan ini hanya berlaku di sekolah SchoolCity 06.

Jam 09.20 a.m., di Ruangan Guru, para murid baru itu sedang berbicara serius dengan Wali Kelas 2-1.

"Hmm ... jadi itu alasannya kenapa kalian berdua dikeluarkan dari sekolah kalian dulu."

"Iya ... Bu Ichiba." Jawab kakaknya.

"Tapi kami berjanji tidak akan mengulanginya lagi kok, Bu." Ucap adiknya yang berusaha meyakinkan Wali Kelas 2-1 untuk menerima mereka di kelasnya.

DUG ... DUG ... DUG ...

Jantung mereka berdetak dengan cepat karena jika tidak diterima di sekolah SchoolCity 06  maka mereka terpaksa untuk bersekolah di luar negeri.

"Gimana, ya ..., terima atau tidak ya ...?" Bu Ichiba melihat mereka dengan serius, karena dia tidak ingin kalau kelasnya menjadi kacau akibat kehadiran mereka.

Terpopuler

Comments

Raita Amachua

Raita Amachua

Ini chapter 2

2023-06-05

0

Terus Berusaha

Terus Berusaha

sambung

2023-06-01

0

Keindahan Laut

Keindahan Laut

tmbh

2023-06-01

0

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1: Hari Biasaku Yang Indah? (1)
2 Chapter 2. Hari Biasaku Yang Indah? (2)
3 Chapter 3. Hari Biasaku Yang Indah? (Selesai)
4 Chapter 4. Apa Yang Terjadi? (1)
5 Chapter 5. Apa Yang Terjadi? (Selesai)
6 Chapter 6. Makan Siang
7 Chapter 7. Gudang Sekolah (1)
8 Chapter 8. Gudang Sekolah (2)
9 Chapet 9. Gudang Sekolah (Selesai)
10 Chapter 10. Penjahat Yang Menyamar (1)
11 Chapter 11. Penjahat Yang Menyamar (2)
12 Chapter 12. Penjahat Yang Menyamar (3)
13 Chapter 13. Penjahat Yang Menyamar (4)
14 Chapter 14. Penjahat Yang Menyamar (5)
15 Chapter 15. Penjahat Yang Menyamar (6)
16 Chapter 16. Penjahat Yang Menyamar (7)
17 Chapter 17. Penjahat Yang Menyamar (8)
18 Chapter 18. Penjahat Yang Menyamar (Selesai)
19 Chapter 19. Tidak Mungkin Dia Menginap (1)
20 Chapter 20. Tidak Mungkin Dia Menginap (2)
21 Chapter 21. Tidak Mungkin Dia Menginap (3)
22 Chapter 22. Tidak Mungkin Dia Menginap (4)
23 Chapter 23. Tidak Mungkin Dia Menginap (5)
24 Chapter 24. Tidak Mungkin Dia Menginap (6)
25 Chapter 25. Tidak Mungkin Dia Menginap (7)
26 Chapter 26. Tidak Mungkin Dia Menginap (8)
27 Chapter 27. Tidak Mungkin Dia Menginap (9)
28 Chapter 28. Tidak Mungkin Dia Menginap (Selesai)
29 Chapter 29. Kematian (1)
30 Chapter 30. Kematian (2)
31 Chapter 31. Kematian (3)
32 Chapter 32. Kematian (Selesai)
33 Chapter 33. Istirahat
34 Chapter 34. Sembunyi
35 Chapter 35. Ruangan
36 Chapter 36. Teringat kembali
37 Chapter 37. Membahas Sesuatu
Episodes

Updated 37 Episodes

1
Chapter 1: Hari Biasaku Yang Indah? (1)
2
Chapter 2. Hari Biasaku Yang Indah? (2)
3
Chapter 3. Hari Biasaku Yang Indah? (Selesai)
4
Chapter 4. Apa Yang Terjadi? (1)
5
Chapter 5. Apa Yang Terjadi? (Selesai)
6
Chapter 6. Makan Siang
7
Chapter 7. Gudang Sekolah (1)
8
Chapter 8. Gudang Sekolah (2)
9
Chapet 9. Gudang Sekolah (Selesai)
10
Chapter 10. Penjahat Yang Menyamar (1)
11
Chapter 11. Penjahat Yang Menyamar (2)
12
Chapter 12. Penjahat Yang Menyamar (3)
13
Chapter 13. Penjahat Yang Menyamar (4)
14
Chapter 14. Penjahat Yang Menyamar (5)
15
Chapter 15. Penjahat Yang Menyamar (6)
16
Chapter 16. Penjahat Yang Menyamar (7)
17
Chapter 17. Penjahat Yang Menyamar (8)
18
Chapter 18. Penjahat Yang Menyamar (Selesai)
19
Chapter 19. Tidak Mungkin Dia Menginap (1)
20
Chapter 20. Tidak Mungkin Dia Menginap (2)
21
Chapter 21. Tidak Mungkin Dia Menginap (3)
22
Chapter 22. Tidak Mungkin Dia Menginap (4)
23
Chapter 23. Tidak Mungkin Dia Menginap (5)
24
Chapter 24. Tidak Mungkin Dia Menginap (6)
25
Chapter 25. Tidak Mungkin Dia Menginap (7)
26
Chapter 26. Tidak Mungkin Dia Menginap (8)
27
Chapter 27. Tidak Mungkin Dia Menginap (9)
28
Chapter 28. Tidak Mungkin Dia Menginap (Selesai)
29
Chapter 29. Kematian (1)
30
Chapter 30. Kematian (2)
31
Chapter 31. Kematian (3)
32
Chapter 32. Kematian (Selesai)
33
Chapter 33. Istirahat
34
Chapter 34. Sembunyi
35
Chapter 35. Ruangan
36
Chapter 36. Teringat kembali
37
Chapter 37. Membahas Sesuatu

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!