Bab 20 : Ramyon

Nesya dan Qenzo bermain game playstation di rumah Nesya milik Ayah Nesya. Mereka menghabiskan waktu dengan cepat karena asik mengalahkan satu sama lain. Beberapa saat kemudian mereka mulai lapar dan segera ke dapur.

"Kita buat ramyon saja mau nggak?" tanya Nesya.

"Mau dong sayang" ujar Qenzo yang memanggil sayang untuk pertama kalinya.

"Jangan manggil sayang deh, kita masih kecil" ujar Nesya.

"Tahun ini kita akan berkuliah, kita sudah diatas 17 tahun, kita bahkan sudah punya KTP" ujar Qenzo lagi.

"Aku sudah memutuskan untuk kuliah di luar negeri sama kamu" ujar Nesya.

"Wah baguslah aku senang sekali mendengarnya" jawab Qenzo.

"Oh iya Om Ednan dan Tante Isabel akan menikah bulan depan bukan?" tanya Qenzo.

"Iya Zi, bulan depan tepatnya ulang tahun Om Ednan" jawab Nesya.

"Berarti kamu akan memanggil Om Ednan dengan sebutan Papa dong?" tanya Qenzo lagi.

"Entahlah Zo, aku belum tahu harus bersikap seperti apa nantinya" jawab Nesya.

"Kamu bersikap seperti biasa saja, jadi dirimu sendiri lebih baik" jawab Qenzo.

"Makasih ya Zo" ujar Nesya menatap mata Qenzo.

"Sama-sama sayang" bisik Qenzo nakal.

Qenzo membelai mesra pipi halus milik Nesya seraya tersenyum. Nesya sangat menyukai sentuhan halus dari Qenzo. Perlahan bibir Qenzo mulai mendarat di bibir Nesya. Mereka bercumbu mesra dan berpelukan.

"Bibir mu manis sekali" ujar Qenzo.

"Zo udah hentikan" jawab Nesya.

"Sebentar lagi kita akan kuliah" ujar Qenzo lagi.

"Iya aku tahu" jawab Nesya dengan pipi merah.

"I love you Nesya" ujar Qenzo menatap Nesya dengan penuh kasih sayang.

"I love you too Qenzo" ujar Nesya.

Qenzo mulai mencium bibir Nesya kembali dengan lebih berani. Nesya juga membalas ciuman mesra dari Qenzo. Seketika tubuh mereka terasa hangat satu sama lain. Baru saja Qenzo hendak menyentuh bagian sensitif Nesya, suara telepon tiba-tiba berbunyi dan membuat keduanya berhenti.

"Hmm aku angkat telepon dulu" ujar Qenzo malu-malu.

"Iya kamu angkat dulu" balas Nesya.

Ternyata yang menghubungi Qenzo adalah Ibunya yaitu Helma. Qenzo segera mengangkat telepon itu dengan tergesa-gesa.

"Halo Ma" ujar Qenzo setelah mengatur nafasnya.

"Kamu dimana sayang, ini sudah jam 10" ujar Helma.

"Qenzo akan segera pulang Ma" jawab Qenzo.

"Kamu hati-hati ya di jalan" jawab Mama lagi.

"Baik Ma" balas Qenzo.

Qenzo segera pamit pada Nesya untuk pulang ke rumah. Ibunya telah meminta nya untuk pulang lebih cepat. Nesya pun mengantarkan Qenzo ke luar rumah.

"Hati-hati ya di jalan" ujar Nesya.

"Aku berangkat dulu ya kalo sudah sampai aku kabarin" ujar Qenzo.

"Bye sayang" ledek Nesya.

Qenzo mencium kening Nesya dan kemudian pergi. Nesya segera mengunci seluruh pintu dan jendela rumahnya. Dia takut sendirian tapi dia yakin bisa melewati malam ini dengan baik.

Nesya ke kamar mandi dan menyuci muka nya. Tak lupa Nesya juga menyikat gigi dan berganti baju tidur. Setelah semuanya siap dia naik ke tempat tidur dan memasang headset untuk mendengarkan lagu.

Setengah jam kemudian datang pesan dari Qenzo mengabarkan dirinya sudah sampai rumah dengan selamat. Nesya tersenyum dan menghubungi Qenzo melalui video call.

"Hai sayang" ujar Qenzo.

"Kamu udah nyampe" ujar Nesya tersenyum.

"Udah dong, kamu berani sendirian di rumah?" tanya Qenzo.

"Berani dong aku kan wanita kuat" ujar Nesya lagi.

"Ya sudah kita tidur yuk" ajak Qenzo.

"Jangan dimatiin ya" pinta Nesya.

"Iya sayang nggak kok" balas Qenzo.

Tak lama kemudian mereka tertidur dengan hp masih menyala. Samar-samar Nesya mendengar suara langkah kaki tapi dia tidak menghiraukannya. Dia menganggap dirinya sedang bermimpi.

Terpopuler

Comments

NKJC's lovers

NKJC's lovers

sepertinya bakal terjadi sesuatu

2023-07-24

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!