Qenzo tersenyum mengingat awal pertemuan mereka yang tidak diingat oleh gadis itu. Saat mereka kelas dua, Nesya dan Qenzo menjadi teman sekelas (ada perombakan teman sekelas tiap angkatan).
Qenzo sangat senang saat tahu cinta pertamanya sekelas dengan dirinya. Dia tidak bisa berhenti mencuri-curi pandang pada Nesya. Gadis itu juga terpesona saat pandangan pertama di kelas dua itu dengan Qenzo. Dia tidak sadar bahwa itu bukan pandangan pertama lagi.
Nesya sama sekali tidak ingat bahwa dia dan Qenzo pernah berteman sebentar saat Masa Orientasi Siswa (MOS). Hanya Qenzo yang mengetahui hal itu dan dia diam saja tidak memberitahu Nesya.
Wajar saya Nesya lupa, hari itu pikiran nya tidak fokus dan ia bahkan jatuh pingsan. Saat kelas dua mereka berkesempatan untuk sekelas dan Qenzo bertekad akan mengejar cintanya.
Hal yang terjadi di luar nalar Qenzo, secara terang-terangan Nesya mengungkapkan rasa sukanya pada Qenzo. Dia sangat terkejut saat gadis utu menyampaikan hal tersebut tanpa ragu-ragu.
"Hai nama mu Qenzo kan" ujar Nesya saat mereka masih dua minggu sekelas di tingkat dua.
"Iya" jawab Qenzo malu-malu.
"Aku suka padamu" ujar Nesya yang membuat Qenzo terdiam seribu bahasa.
"Ha maksudnya?" tanya Qenzo.
"Kamu sangat pendiam dan cool, tipe ideal ku banget" ujar Nesya tanpa basa basi.
"Ha? kamu kok bisa bilang begitu tanpa ragu? kamu bahkan tidak kenal padaku" ujar Qenzo.
"Kalau kita menyukai seseorang harus kenal dulu ya, kan kita bisa berkenalan mulai sekarang" ujar Nesya.
Qenzo yang awalnya ingin mendekati Nesya jadi mengurungkan niatnya. Dia takut Nesya akan bingung jika dia juga langsung mengatakan bahwa ia suka Nesya. Qenzo ingin mengenal Nesya dulu lebih dalam dan langsung menembaknya. Dia tidak mau hanya mengatakan suka tanpa ada kejelasan. Oleh sebab itu Qenzo ingin berteman dulu untuk sementara agar ia bisa lebih leluasa memahami karakter Nesya.
Akan tetapi di semester kedua Nesya mulai berubah. Dia tidak tahu dimana yang salah, apa mungkin dia sudah terlambat dan Nesya menyukai pria lain. Dia tidak mengerti dan ingin bertanya kepada gadis itu apakah perasaannya sudah berubah.
Ternyata yang tidak Qenzo ketahui, alasan gadis itu berubah bukan karena tidak suka lagi padanya. Akan tetapi gadis itu mengira bahwa Qenzo adalah putera Om Ednan yaitu lelaki yang sedang dekat dengan Ibunya (simak season 1).
Nesya tidak mau dia merusak hubungan Ibunya dan Om Ednan hanya karna perasaannya. Ibunya sudah cukup menderita selama ini dan ia tidak mau menambah beban Ibunya lagi.
*********
Nesya pulang dari sekolah dan mendapati Om Ednan sedang bercanda dengan Ibunya di teras rumah mereka. Nesya sangat segan untuk melewati keduanya dan masuk ke rumah.
"Kamu udah pulang sayang, Mama sudah masak kamu makan dulu ya" ujar Mama Isabel.
"Mama gak makan?" tanya Nesya yang biasanya makan dengan Ibunya.
"Mama sudah makan dengan Om Ednan, kamu makan saja ya" ujar Mama Isabel.
"Iya Ma" jawab Nesya sedikit kecewa.
Biasanya Ibunya selalu menunggu Nesya pulang untuk makan bersama. Semenjak kehadiran Om Ednan Nesya merasa suasana rumah menjadi berbeda. Dia seperti orang kesepian, bedanya Mama Nesya lebih sering tertawa saat ini.
"Tidak apa-apa yang penting Mama bahagia" ujar Nesya.
Setelah Ednan pulang Isabel menemani Nesya yang masih makan. Wanita itu tersenyum menatap puterinya yang cemberut.
"Kamu kesal ya sayang Mama makan duluan tadi? Mama segan membiarkan tamu kelaparan" ujar Mama Isabel.
"Tidak apa-apa Ma" jawab Nesya.
"Selesai makan mau cerita dulu nggak sama Mama?" pinta Isabel.
"Iya Ma, kita akan bercerita setelah Nesya selesai makan" ujar Nesya.
Nesya menjadi deg-deg an sama Mamanya ingin berbicara. Dia takut Mama nya akan membahas pernikahan. Bagaimanapun juga Mama nya sudah lama menjanda dan bertemu cinta pertamanya. Nesya tahu cepat atau lambat itu akan terjadi. Akan tetapi dia tidak mengira akan secepat ini.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 30 Episodes
Comments