Bab 12 : Titik Terang

Hari yang ditakuti oleh Nesya akhirnya terjadi. Siang itu Om Ednan datang ke rumah mereka membawa oleh-oleh seperti biasanya. Saat Nesya akan keluar rumah Ibunya menahannya.

"Tunggu dulu sayang Mama dan Om Ednan mau bicara sesuatu" ujar Isabel.

"Ada apa Ma?" tanya Nesya.

"Kamu duduk dulu ya sayang" pinta Mama.

"Jadi begini Nes, Om tahu mungkin ini bukan waktu yang cocok untuk membahas hal ini, tapi Om tidak mau lagi menyia-nyiakan waktu" ujar Om Ednan mulai mengatakan sesuatu.

"Om dan Mama mu juga sudah semakin menua, kami memutuskan untuk menua bersama dan Om ingin kita menjadi sebuah keluarga" lanjut Om Ednan.

Nesya terdiam mendengar hal itu. Air matanya ingin keluar, akan tetapi berhasil di tahan oleh Nesya. Dia berusaha tegar dan tetap tersenyum mendengar ucapan dari Om Ednan. Bukannya Nesya tidak ingin mereka bersatu, akan tetapi Nesya belum bisa menerima kenyataan bahwa Qenzo akan menjadi saudara tirinya.

"Selamat ya Om, Ma, Nesya hanya bisa mendoakan yang terbaik buat kalian" ujar Nesya.

"Makasih ya sayang" jawab Mama tersenyum.

"Kalau Mama akan menjadi istri kedua?" tanya Nesya mengingat Qenzo menyebutkan bahwa Ibunya masih hidup.

"Istri kedua?" tanya Mama dan Om Ednan kaget.

"Mama tidak tahu kalau istri Om Ednan masih hidup?" tanya Nesya.

"Istri? maksud kamu apa sih sayang?" tanya Mama tidak mengerti.

"Jadi Mama belum tahu, kenapa Om tidak bilang ke Mama? atau Om sudah bercerai?" tanya Nesya lagi.

"Om belum menikah Nesya" ujar Ednan makin bingung.

"Ha? belum menikah kenapa?" tanya Nesya juga ikut bingung.

"Bagaimana bisa kamu bilang Om sudah punya istri?" tanya Ednan berusaha memperbaiki kesalahpahaman antara mereka.

"Bahkan Om sudah punya anak" ujar Nesya lagi.

"Anak? bagaimana mungkin, Om saja belum pernah menikah, kamu yang akan jadi anak Om" ujar Ednan menjawab jujur.

"Om jahat banget gak mengakui keberadaan Qenzo dan Ibunya" jawab Nesya marah.

"Maksud kamu? tunggu dulu Nesya sepertinya sudah ada kesalahpahaman besar disini" ujar Om Ednan lagi.

"Kesalahpahaman apa lagi Om?" tanya Nesya sudah tidak percaya.

"Maksud kamu Qenzo kawan kamu?" tanya Mama.

"Iya Ma, Qenzo itu anaknya Om Ednan, dia memanggil Om Ednan dengan sebutan Papa" ujar Nesya akahirnya menangis, dia tidak bisa menahan air matanya lagi.

"Qenzo itu anaknya Tante Helma sayang" ujar Mama.

"Kamu salah paham Nesya, Qenzo memanggil Om Papa karena sejak kecil dia di asuh oleh Om, Papa dan Mama nya sahabat kami" ujar Om Ednan akhirnya paham dimana letak kesalah pahaman itu.

"Maksud Om apa?" tanya Nesya tidak mengerti.

"Qenzo itu anak dari Tante Helma dan Almarhum Om Chiko sayang" jawab Mama menjelaskan.

"Jadi Mama tahu Qenzo itu bukan anak Om Ednan?" tanya Nesya.

"Tentu saja, Om Ednan belum menikah sayang" ujar Mama.

"Jadi Qenzo memanggil Papa karena Om Ednan mengasuh dia sejak kecil?" tanya Nesya lagi.

"Bukan hanya itu Om Ednan yang membiayai sekolah dan keperluan Qenzo sayang" ujar Mama.

Nesya sangat malu dengan kesalah pahaman nya yang sungguh besar dan salah total. Dia bahkan tidak berani menatap wajah Om Ednan dan Mama. Nesya meminta maaf dan pergi meninggalkan keduanya. Nesya bahwa sangat malu harus berbuat apa pada Qenzo. Selama kesalah pahaman itu dia sudah begitu jahat pada Qenzo.

Terpopuler

Comments

NKJC's lovers

NKJC's lovers

ayo zo ungkapin perasaan kamu

2023-07-24

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!