Selepas pertemuan orangtua Helma dan Sandrina sepakat untuk makan siang bersama. Mereka berpapasan dengan Qenzo yang menunggu Ibunya sedari tadi.
"Qenzo sini" ujar Helma pada puteranya.
"Mama" jawab Qenzo.
"Kenalin ini Tante Sandrina, Tantenya teman sekelas kamu namanya Nesya" ujar Helma.
"Kamu kenal dengan Nesya kan?" tanya Sandrina.
Qenzo terkejut nama wanita yang disukainya disebutkan oleh Ibunya.
"Iya kami sekelas, Mama kenal dengan Nesya?" tanya Qenzo memastikan.
"Tentu saja, dia puteri sahabat Mama" ujar Helma.
Qenzo sangat bahagia mendengar hal itu. Dia sangat senang Ibunya mengenal calon menantunya. Terlebih lagi Ibunya Nesya merupakan sahabat dari Ibunya.
"Tante pergi dulu ya titip salam sama Nesya" ujar Tante Sandrina tidak melihat Nesya sedari tadi.
Setelah itu Tante Sandrina dan Helma pergi meninggalkan sekolah. Saat Qenzo hendak kembali ke kelas dia melihat Nesya berlari tengah mencari-cari.
"Nesya" ujar Qenzo.
"Kamu cari Tante kamu ya?" tanya Qenzo.
"Iya kok kamu tahu?" tanya Nesya.
"Mereka sudah pergi kenapa kamu lama sekali?" tanya Qenzo.
"Aku dari kamar mandi, mereka? maksud kamu siapa?" tanya Nesya tidak mengerti.
"Ternyata Tante kamu teman Ibuku" ujar Qenzo.
Nesya terdiam mendengar hal itu, dia tidak menyangka Tantenya mengenal Ibu Qenzo. Bagaimana perasaan Ibu Qenzo kalau tahu suaminya mendekati Ibu Nesya,
"Ah semua ini gara-gara Om Ednan" ujar Nesya kesal dalam hatinya.
Melihat wajah Nesya yang kesal, Qenzo segera bertanya masalahnya. Tentu saja Nesya tidak menjawab apa-apa dan pergi meninggalkan Qenzo yang kebingungan.
Saat pulang ke rumah Qenzo segera bertanya pada Ibunya. Dia tidak sabar untuk mengenal calon mertuanya lebih dekat.
"Mama dekat dengan Ibunya Nesya?" tanya Qenzo.
"Mama dekat dengannya" jawab Helma.
"Seberapa dekat Ma?" tanya Qenzo lagi.
"Sangat dekat, Mama itu sahabatnya Tante Isabel" ujar Helma.
"Ooo nama mamanya Nesya Tante Isabel ya Ma?" tanya Qenzo lagi.
"Iya sayang kenapa kamu bertanya tentang keluarga Nesya?" tanya Helma.
"Nesya itu teman dekat aku Ma makanya aku penasaran" ujar Qenzo tidak berani berterus terang.
"Oh ya besok Mama mau main ke rumahnya Tante Isabel, kamu mau ikut nggak?" tanya Helma.
"Benaran tidak apa-apa kalau aku ikut Ma?" tanya Qenzo.
"Tentu saja sayang, apa yang salah" jawab Mama Helma.
"Yaudah Qenzo ikut Ma" jawab Qenzo.
"Yasudah kalau begitu" ujar Mama Helma.
Qenzo sangat senang dan tidak sabar untuk mengunjungi rumah wanita idamannya. Akan tetapi Qenzo kembali teringat tentang perubahan sifat Nesya yang begitu tiba-tiba.
Keesokan harinya Qenzo ke sekolah seperti biasanya. Mereka akan ke rumah Nesya sepulang sekolah dengan Ibunya. Qenzo begitu bersemangat dan ingin segera sampai di sekolah.
Akan tetapi saat tiba di kelas, Qenzo sungguh kecewa melihat Nesya tengah asik bercanda dengan Jack. Qenzo merasa cemburu kepada Jack yang secara terang-terangan menyukai Nesya.
Melihat Qenzo datang Nesya semakin memperdekat tempat duduknya dengan Jack. Dia ingin Qenzo membenci dirinya dan melupakannya. Dia takut Qenzo akan kecewa kalau tahu sebentar lagi mereka akan menjadi saudara tiri.
"Kamu ada masalah dengan Qenzo?" tanya Jack saat Qenzo jauh dari mereka.
"Tidak ada" jawab Nesya.
"Kamu seperti sengaja menjauhinya" ujar Jack.
"Kamu salah paham, kamu baik-baik saja, aku hanya bosan padanya" ujar Nesya.
"Dulu kamu yang bilang suka sama Qenzo" ledek Jack.
"Itukan dulu perasaan orang bisa berubah" jawab Nesya lagi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 30 Episodes
Comments