Nesya membuka lembaran baru dengan cerita hidupnya yang baru. Dia tidak ingin lagi menjadi orang yang terlalu terburu-buru mengambil keputusan.
Terlihat Qenzo tengah menunggunya di depan rumah. Mereka akan berangkat bersama menuju sekolah.
"Tumben hari ini kamu gak naik motor" ujar Nesya kaget melihat Qenzo membawa mobil hari ini.
"Om Ednan meminjamkannya padaku, aku bisa memakainya kapan pun aku mau" jawab Qenzo.
"Wah Om Ednan memang sangat menyayangi kamu" jawab Nesya cemburu.
"Kami berangkat dulu Tante" ujar Qenzo pamit pada Isabel.
"Iya kalian hati-hati ya sayang" jawab Isabel.
Nesya naik ke mobil dan tersenyum bahagia. Dia sudah semakin dekat dengan Qenzo. Apalagi setelah dia tahu bahwa Qenzo diam-diam menyukainya.
"Nanti pulang sekolah kita mampir dulu ke suatu tempat" ujar Qenzo.
"Kita mau kemana?" tanya Nesya.
"Ada deh, kamu lihat aja nanti" balas Qenzo lagi.
Mereka tiba di sekolah dua puluh menit kemudian. Qenzo dan Nesya berjalan bersama menuju kelas mereka. Mereka harus fokus karena akan segera tammat dari SMA.
"Kalian datang barengan?" tanya Jack.
"Tentu saja aku melihat mereka bersama di parkiran tadi" sahut Lily yang baru saja datang.
"Kalian sudah jadian?" tanya Lydia sahabat Nesya.
"Kalian ini ada-ada aja, kami cuma sahabat" jawab Nesya yang kemudian duduk di kursinya.
"Syukurlah kalau begitu" jawab Lily lega.
Jack merasa cemburu melihat wanita idamannya datang bersama pria lain. Terkhusus Qenzo yang sedari dulu disukai oleh Nesya. Jack juga menyukai Nesya sejak mereka kelas sepuluh sama seperti Qenzo.
Bedanya Jack lelaki yang cool dan tidak banyak berbicara. Dia juga tidak berinteraksi cukup intens dengan anak di kelas. Oleh sebab itu dia sangat kaku dalam menghadapi wanita.
Saat istirahat Jack memanggil Nesya untuk memberi tahu sesuatu. Dia takut Qenzo akan mendahului dirinya. Dia tidak mau sampai kehilangan Nesya yang sangat ia inginkan.
"Nes aku mau ngomong sama kamu" ujar Jack.
"Mau ngomong apa?" tanya Nesya.
"Kita bicara di luar aja" jawab Jack.
Nesya mengangguk dan mengikuti Jack yang keluar dari kelas. Qenzo yang melihat hal itu jadi penasaran dan mengikuti keduanya.
"Nes aku mau bilang sesuatu sekarang" ujar Jack mengumpulkan keberaniannya.
"Kamu mau bilang apa Jack?" tanya Nesya penasaran.
"Dari dulu sewaktu kita masih tingkat satu aku sudah menyukaimu Nes, walaupun aku kaku dan membosankan, aku akan berjanji untuk selalu membuat kamu tersenyum" ujar Jack dengan seluruh keberaniannya.
"Jack kamu gak lagi bercanda kan, kamu kan tahu aku suka pada Qenzo" ujar Nesya gugup.
"Aku tahu, tapi aku juga tidak mau melewatkan kesempatan untuk mengungkapkan rasa sukaku padamu" jawab Nesya.
"Tidak apa-apa, aku akan menunggu kamu, kalau kamu berubah pikiran segera beritahu aku" ujar Jack tersenyum.
"Terimakasih Jack" jawab Nesya.
"Terimakasih atas apa?" tanya Jack lagi.
"Terimakasih karena sudah menunggu dan tidak memaksaku, aku harap kamu menemukan wanita yang baik dan cocok denganmu" ujar Nesya tersenyum.
"Biarlah waktu yang akan menjawab Nes, kalau begitu aku ke kantin dulu" ujar Jack pamit undur diri.
"Iya Jack" jawab Nesya yang beranjak kembali ke kelas.
Melihat percakapan itu telah usai, Qenzo yang semula menguping segera kembali ke kursinya. Dia benar-benar terkejut atas pengakuan Jack hari ini. Padahal Qenzo sudah melakukan reservasi di restoran dan memakai mobil Om Ednan untuk persiapan pernyataan cintanya.
Qenzo hendak menyatakan perasaannya hari ini juga sepulang sekolah. Dia bahkan sudah menyiapkan hadiah pada Nesya.
"Apa mungkin aku juga akan ditolak seperti Jack?" tanya Qenzo pada dirinya.
"Ah itu tidak penting, aku harus mengungkapkan perasaanku hari ini" ujar Qenzo menyakinkan dirinya sendiri.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 30 Episodes
Comments