Bab 7 : Segitiga

Kesabaran Rezwan dalam mendekati Isabel berbuah manis setelah dua tahun menunggu. Rasa takut Isabel pada laki-laki tetap sama, akan tetapi saat melihat Rezwan dia tidak merasa takut lagi. Rezwan yang biasa menghampiri dirinya membuat Isabel menjadi begitu mengenalnya.

Tanpa menunggu lama lagi Rezwan langsung mengungkapkan perasaannya pada Isabel. Dia tidak mau menunda waktu bahagia mereka sama sekali. Awalnya Isabel tentu saja menolak pria itu. Dia belum melupakan Ednan yang hingga kini masih berada di hatinya.

"Aku tahu kamu tidak menyukaiku, setidaknya aku senang karena kamu sudah tidak takut melihatku" ujar Rezwan pada Isabel.

"Kenapa kamu begitu gigih, padahal sudah dua tahun aku selalu menghindarimu" ujar Isabel.

"Karena aku benar-benar menyukaimu dan ingin membuatmu bahagia" ujar Rezwan.

"Kamu masih tetap mau bersamaku walaupun kamu tahu aku tidak menyukaimu?" tanya Isabel.

"Tentu saja, tidak peduli kamu menyukaiku atau tidak, yang terpenting adalah kebahagiaanmu di atas segalanya" ujar Rezwan.

Hati Isabel sedikit tersentuh mendengar ucapan pria itu. Dia tahu bahwa pria itu bersungguh-sungguh, bukan hanya sekedar omongan. Dia sudah membuktikan dirinya tidak bermain-main dengan ucapannya. Rezwan bahkan mendekati keluarga Isabel untuk mendapatkan kepercayaan penuh dari keluarga itu.

"Baiklah aku akan mencoba untuk membuka hatiku padamu, tapi jujur saja saat ini aku belum bisa" ujar Isabel sangat berterus terang.

"Aku tahu, aku bahkan tahu ada pria lain di hatimu" ujar Rezwan.

"Kamu sanggup untuk menerima akibatnya? menyukai wanita yang masih menyukai mantannya" ujar Isabel tidak mau berbohong sama sekali.

"Tentu saja, aku bahkan sangat bersemangat untuk menggantikan posisinya di hatimu" ujar Rezwan.

Maka di tahun kedua saat Isabel akan naik ketingkat tiga dan Rezwan akan wisuda, mereka akhirnya jadian tanpa rasa cinta dalam diri Isabel. Ini seperti cinta sepihak yang hanya dirasakan oleh Rezwan. Akan tetapi pria itu tidak peduli dan tetap menyukai Isabel apapun alasannya.

Rezwan hendak memberikan cincin untuk Isabel karena wanita itu sudah mau mulai mencoba menyukainya. Akan tetapi sialnya hari itu hujan dan cincin itu terjadi di tengah jalan. Seorang pria yang sekan-akan sudah mengikutinya sedari tadi membantu mencari cincin itu di bawah hujan tanpa memakai payung.

Rezwan sang pemilik cincin saja masih menggunakan payung untuk mencarinya. Pria itu bahkan lebih bersemangat dari dirinya. Ternyata dia adalah Ednan yang baru saja keluar dari penjara.

Malam itulah menjadi saksi diantara hujan-hujan bahwa Ednan meminta Rezwan menggantikan dirinya untuk membahagiakan Isabel. Ednan sadar bahwa masa depan Rezwan jauh lebih menjanjikan dari dirinya yang seorang nara pidana.

"Tolong bahagiakan dia" ujar Ednan pada Rezwan di tengah hujan itu.

Begitulah awal pertemuan Rezwan dengan Isabel dan juga Ednan. Banyak cerita diantara mereka bertiga yang membuat Rezwan sangat mengagumi Ednan dan Ednan juga mengagumi Rezwan.

**********

"Begitulah ceritanya" ujar Isabel menyudahi cerita tentang masa mudanya dengan Rezwan.

"Seru sekali, bagaimana bisa Mama mau bersama Papa padahal Mama belum menyukai Papa?" tanya Nesya.

"Karena saat itu Mama yakin dia mampu memperbaiki trauma Mama sama hal nya dengan yang dilakukan Om Ednan" ujar Isabel.

"Ceritanya masih panjang Ma, aku penasaran bagaimana Mama bisa menikah tanpa cinta dan melahirkan aku" ujar Nesya.

"Besok kita lanjutkan ya, kamu istirahat dulu dan tidur" pinta Isabel.

"Baik Ma" jawab Nesya patuh.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!