Bab 14 : Mama

Sepulang sekolah Qenzo mengajak Nesya untuk bermain ke rumahnya. Dia berniat untuk belajar bersama agar persiapan ujian mereka lebih maksimal. Nesya setuju dengan hal itu dan segera menghubungi Ibunya.

"Halo Ma" ujar Nesya.

"Halo sayang kamu dimana? Mama jemput sekarang ya?" tanya Isabel.

"Tidak usah Ma, Nesya mau ke rumah Tante Helma untuk belajar bersama Qenzo" ujar Nesya permisi pada Ibunya.

"Ooo begitu ya sudah kalau begitu hati" ya sayang" pinta Mama.

"Iya Ma, terimakasih Ma" jawab Nesya.

Nesya dan Qenzo berangkat ke rumah Qenzo naik motor. Motor Qenzo sangat bersih dan terlihat begitu terawat. Nesya naik dan memakai helm yang sudah dipersiapkan oleh Qenzo.

"Kamu selalu bawa helm dua ya?" tanya Nesya.

"Iya buat jaga-jaga manatau ada yang mau naik motor aku" jawab Qenzo.

Nesya tersenyum dan naik ke motor Qenzo. Pria itu mulai menghidupkan mesin dan menjalankan motornya. Beberapa menit di perjalanan, Qenzo rem mendadak untuk menghindari kucing yang lewat dari hadapan mereka. Tersontak Nesya maju ke depan dan dadanya mengenai punggung Qenzo. Merasakan gundukan itu mengenai punggungnya membuat Qenzo tersipu malu. Nesya juga meradakan hal yang sama, kepalanya panas dan dia begitu malu.

"Aduh gimana nih pakai acara kena lagi" ujar Nesya dalam hati.

"Kamu gapapa kan?" tanya Qenzo mengalihkan pembicaraan.

"Aku gapapa, kamu gimana?" tanya Nesya.

"Aku juga gapapa, kita lanjutin perjalanan ya" ajak Qenzo.

Nesya mengangguk setuju, dia tidak mau memperpanjang pembicaraan mereka. Nesya sudah terlalu malu untuk berbicara dengan Qenzo.

Sesampainya di rumah Qenzo, Nesya disambut hangat oleh Helma. Dia yang sudah mengetahui rahasia putera nya akan memperlakukan calon menantunya sebaik mungkin.

"Wah lihat siapa yang datang, Nak Nesya ternyata" ujar Helma senang.

"Iya Tante, Nesya dan Qenzo mau belajar bareng" jawab Nesya.

"Jangan panggil Tante dong, panggil Mama aja, Mama kan sahabatnya Mama kamu jadi sama saja" ujar Helma begitu sengaja.

"Hahah iya Ma" jawab Nesya tersipu.

Qenzo juga heran dengan perlakuan Mamanya yang begitu semangat. Dia belum memberitahu tentang Nesya pada Ibunya.

"Nesya mau minun apa biar Mama siapkan" ujar Helma.

"Jus jeruk Tante eh Ma" jawab Nesya malu-malu.

"Ya sudah Mama siapkan dulu ya sayang" jawqb Helma senang.

Qenzo menatap Nesya dan tersenyum, dia sangat senang Ibunya sangat akrab dengan Nesya.

"Tahun ini pasti kamu juara satu lagi" ujar Qenzo pada Nesya.

"Hmm mungkin saja kamu yang juara satu" ujar Nesya.

"Aku kan selalu nomor dua" jawab Qenzo.

"Kamu pasti juara satu" ujar Nesya lagi.

"Aku tidak mau juara satu, aku sudah senang juara dua dan kamu juara satunya" jawab Qenzo.

"Kenapa begitu?" tanya Nesya.

"Biar kamu gak marah, aku tidak mau merebut punya mu" ujar Qenzo.

"Haha aku tidak akan marah" ujar Nesya.

"Pasti kamu kesal kalau aku sampai merebut juara satu mu" ledek Qenzo.

"Memangnya aku Ibuku, Ibuku pernah marah pada Om Ednan karena dia juara dua dan Om Ednan juara satu" ujar Nesya tertawa mengingat cerita itu.

"Oh ya?" tanya Qenzo terkejut.

"Iya Om Ednan dan Tante Isabel dulu bersaing" sambut Helma seraya membawa dua minuman dan cemilan.

"Ini diminum dulu sayang" ujar Helma.

"Iya Ma" jawab Nesya yang mulai terbiasa dengan panggilan barunya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!