Bab.07

"Kenapa? Apa aku mengingatkanmu pada seseorang?"

"Hah, ah. Ti_tidak, lupakan, mulai lah bekerja,"

Ana pun langsung menempati tempatnya, duduk dimeja kerja yang selama ini menjadi alat untuk dia menyembuhkan luka dan rasa sakit yang pernah singgah didalam hidupnya.

5 tahun telah berlalu, namun rasa itu masih saja selalu berdenyut jika teringat atau ada sesuatu yang terhubung dengan nya.

Kenapa harus seperti ini? Bahkan kisah mereka tidak pernah ada, namun kenapa Ana harus merasa sesakit ini.

Karena pada dasarnya Revan sama sekali tidak bersalah. Dia memilih cintanya, disini Ana lah yang berekpetasi terlalu tinggi. Hingga dia merasa sakit, bukan karena di khianati oleh Revan namun Ana sakit karena di khianati oleh ekspetasinya sendiri akan cintanya yang berlabuh pada Revan.

Tapi tunggu dulu, sebentar lagi saja. Beri Ana waktu untuk setidaknya sampai dia bisa menerima semua ini dan berdamai dengan keadaan hingga dia bisa kembali dengan senyum cerianya lagi.

Dan bahkan mungkin, dia bisa kembali menyapa dan bercengkrama lagi bersama Ghafin dan Revan tanpa harus mengingat jika Ana pernah mengalami malam kelam yang menyakitkan.

Dan untuk sekarang, biarlah begini dulu. Begini saja, agar dia bisa tertawa dengan lepas tanpa memikirkan rasa sakit yang membuatnya menjauh dan pergi.

.

***

.

Tanpa terasa, waktu berjalan dengan sangat cepat. Semua nya pun tampak fokus pada pekerjaan mereka masing masing.

Rey yang notabene nya anak baru di perusahaan itu ternyata memiliki kinerja kerja yang baik. Dia mudah sekali mengerti dengan arahan yang diberikan oleh Ana.

Beberapa klien merasa cukup puas dengan saran dan desain yang Rey tawarkan pada mereka yang memang mau memakai jasa perusahaan dimana Ana dan Rey bekerja saat ini.

"Habis ini, kamu mau kemana An?" tanya Keiko saat melihat teman nya itu tengah bersiap untuk pulang.

"Pulanglah, ngapain lagi coba?"

"Anak anak, mau ngadain makan malam penyambutan karyawan magang. Ikut yukk?"

"Males ah, cape. Mending dirumahnya, bisa rebahan sambil nge drakor atau nggak baca novel,"

"Ck, gitu mulu kegiatanmu An. Kapan dapat jodoh nya coba? kalau kegiatan kamu dikamar terus sepanjang hari? Ayolah, ga enak sama Bu Ayumi yang sudah siapin ini semua,"

"Tapi____"

"Nggak ada tapi tapian, pokoknya Mau tidak mau kamu harus ikut, lagi pula, anggap saja ini juga sebagai acara perpisahan sebelum kita LDR-an bestie. Kamu kan hari senin besok tugas lapangan ke kyoto, mana dua minggu lagi, hidupku pasti akan hampa tanpamu,"

"Drama banget sih ah, biasanya juga kita jauhan lebih dari dua minggu,"

"Iya sih, ya sudah ah. Ayo kita pergi, yang lain pasti sudah nunggu di sana,"

"Memang kita mau kemana?"

"Ke restauran BBQ deket sini, tenang. Makanan nya halal kok jadi aman,"

"Ya sudah, baiklah. Ayo,"

Kedua wanita karir itu pun berjalan berdampingan menuju ke luar gedung. Kebiasaan warga Jepang yang selalu berjalan kaki membuat Ana juga mulai terbiasa pergi kemana pergi dengan menggunakan kakinya.

Hingga keduanya pun memilih berjalan kaki saat akan pergi ke restoran yang tengah mereka tuju sebagai tempat dilaksanakan nya acara makan malam itu.

"Wah, kebetulan sekali. Kalian mau ke acara makan malam ya? Kalau begitu kita kesana sama sama ya,"

Seketika kedua wanita itu dibuat kaget dengan kehadiran seseorang yang kini berdiri tepat disamping Ana.

"Iya, kamu bukan nya anak magang ya? Siapa namamu?" tanya Keiko yang jauh lebih responsif dari pada Ana yang terlihat cuek saja.

"Hai Kakak senior, saya Rey Kak. Reynaldi, tapi panggil saja Rey biar lebih akrab,"

"OK, halo Rey aku Keiko. Sepertinya kalau diluar kantor nggak usah terlalu formal deh, kaku banget kelihatan nya,"

"Baiklah jika itu kemauan Kakak, maaf sebelum nya jika saya, eh jika aku kurang sopan,"

"Oohhoo, aku sudah ettitude mu anak muda. Ya sudah yuk ah jalan lagi,"

Disepanjang jalan menuju ke tempat acara, hanya terdengar suara Keiko dan Rey yang saling tanya jawab seputar kerja dan keseharian.

Ana sendiri lebih banyak diam dan menjadi pendengar saja. Sejak kejadian 5 tahun yang lalu, Ana jadi lebih membatasi diri untuk bergaul dengan lawan jenis.

Pengalaman akan cinta sepihak yang pernah dia alami dan berakhir dengan pesakitan adalah pelajaran yang cukup berharga untuknya di masa depan.

Memiliki hubungan dekat dengan lawan jenis, pasti suatu saat akan ada yang merasa tersakiti. Entah itu kesengajaan atau pun tidak.

Karena murninya, tidak ada persahabatan di antara pria dan wanita dewasa. Hubungan mereka akan tetap terjaga dengan baik jika salah satunya memiliki perasaan khusus.

Sama seperti Ana yang begitu membentengi diri dari lawan jenis seumuran nya demi menjaga perasaan nya untuk Revan.

Sayang, cintanya hanya cinta bertepuk sebelah tangan yang akhirnya kini berakhir dengan kekecewaan yang teramat mendalam di hatinya.

.

***

Next bab, Othor Up sore ya...

Sekarang masih sibuk tugas negara 🙏🙏

Terpopuler

Comments

Wahyu Suprapti

Wahyu Suprapti

pasti akan ketemu jodohnya ana

2024-03-19

0

Wanti Suswanti

Wanti Suswanti

kamu gak salah ana harusnya kalau Revan gak suka sama kamu terus teras jangan PHP kan jadi sakit...

2023-11-10

3

Agustina Kusuma Dewi

Agustina Kusuma Dewi

nah, betul ngt tuh..
tdk ada persahabatan namanya
kl lakik n perempuan

2023-07-25

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!