pergi

***

Ghafin berlari menelusuri setiap sudut bandara, dengan mata yang mengedar ke segala arah. Ghafin terus berlari mencari keberadaan sang adik yang mungkin saat ini tengah berada disana.

Rasa sakit dan sesak kian menggerogoti hatinya saat netranya tidak juga menemukan yang dia cari, padahal suana dibandara saat itu lumyan sepi dan tidak seramai saat siang hari. Hanya diisi oleh calon penumpang yang mungkin tengah mengambil penerbangan malam.

Lutut Ghafin melemas saat tak kunjung menemukan sang adik, padahal sudah hampir satu jam dia menelusuri setiap sudut bandara untuk mencari keberadaan Ana.

Ting

Dan fokusnya kini teralihkan pada sebuah bunyi notif pesan yang masuk ke dalam ponselnya. Dengan tergesah gesah Ghafin langsung merogoh saku celana nya untuk mengambil ponsel itu.

Ghafin langsung membuka sebuah pesan yang ternyata dikirim oleh Ana padanya. Dengan tangan yang gemetar, Ghafin membaca setiap bait kata yang ditulis oleh sang adik.

Hatinya kian berdenyut nyeri saat membaca pesan yang berisikan sebuah kekecewaan yang Ana sampaikan untuk dirinya. Ghafin bahkan merosotkan tubuhnya dan menangis tergugu dilantai bandara, menyesali apa yang sudah dia lakukan pada Ana.

Rupanya Ana sempat membuka blokiran di ponselnya lalu mengirimkan pesan itu. Lalu setelah pesan itu terkirim, Ana kembali memblokir kontak sang kakak.

Pikiran Ghafin begitu kalut memikirkan kemana sang adik pergi, Ghafin juga sama sekali tidak tahu harus mencari Ana kemana lagi. Setelah beberapa saat, Ghafin pun akhirnya beranjak dan pergi meninggalkan bandara.

Ghafin kembali ke hotel dengan perasaan yang sangat kacau. Entah akan bagaimana hubungan nya nanti dengan sang adik, setelah apa yang dia lakukan dan itu membuat Ana kecewa dan sakit hati.

.

***

.

Sementara Ana sendiri, kini tengah berada di dalam pesawat yang akan membawanya ke sebuah tempat yang dipilihnya secara random.

Kekalutan pikirannya membuat Ana memesan tiket secara sembarang. Ana hanya melihat jadwal penerbangan selanjutnya, lalu memesan tiket ke tempat itu untuk menjadi tujuan selanjutnya dari kepergian nya.

Dengan membawa luka hatinya, Ana pun pergi ke tempat asing hanya untuk menepi dan menenangkan diri. Berharap, mimpi buruk ini akan segera menghilang dan dia bisa kembali dengan diri yang sudah jauh lebih baik lagi.

Ghafin berjalan dengan langkah gontai memasuki gedung hotel yang dia tempati, lalu pergi menuju ke arah kamar nya. Saat tiba didepan kamar, Ghafin melihat Revan tengah berdiri disana.

Tampaknya, pria itu tengah menunggu dibukakan pintu oleh si penghuni kamar. Dengan tenang Ghafin pun mulai melanjutkan lagi langkah kakinya mendekat ke arah Revan yang berdiri didepan pintu kamarnya.

"Hei, kamu dari mana? Pantas aku tekan bel tidak nyahut nyahut." tanya Revan saat Ghafin sudah ada didekatnya.

"Ada apa? Ini sudah malam, kenapa kamu malah ada didepan kamarku?" tanya Ghafin dengan nada dingin dan datar tanpa menjawab pertanyaan dari Revan.

Dan hal itu membuat sebuah kerutan didahi Revan. Ini pertama kalinya Ghafin bersikap dingin padanya. Entah apa yang terjadi pada pria itu hingga bersikap dingin seperti saat ini.

"Jika tidak ada yang ingin kamu bicarakan, aku masuk dulu, aku lelah dan ingin segera istirahat," lanjut Ghafin berjalan melewati tubuh Revan begitu saja.

Ghafin langsung membuka pintu kamar hotelnya dan segera masuk kedalam, namun langkah nya terhenti oleh perkataan yang Revan ucapkan.

"Ana, apa terjadi sesuatu padanya? Kenapa dia tidak bisa aku hubungi?" cetus Revan menghentikan langkah kaki Ghafin.

Deg...

Mendengar nama sang adik disebut oleh pria yang secara tidak langsung telah menorehkan luka dihatinya, membuat dada Ghafin bergemuruh.

Seketika pria itu menoleh dan menatap tidak suka saat nama adiknya keluar dari mulut Revan. Rasa bersalah nya pun kembali hadir saat menyedari jika dirinya juga ikut andil dalam kehancuran perasaan Ana saat ini.

Bahkan mungkin saat ini, orang yang Ana benci bukan lah Revan. Melainkan Gafin, orang yang jelas tahu hubungan antara Revan dan Kaila namun menutupi nya dari Ana.

"Jangan pernah hubungi dia lagi. Kamu tahu, dihari bahagiamu ini, ada hati yang sudah kamu buat hancur sehancur hancurnya. Berbahagialah dengan pilihanmu, biarkan Ana juga bahagia dengan hidupnya yang mungkin mulai sekarang, tidak akan ada nama kamu da nama aku didalam hidupnya," jawab Ghafin penuh dengan penekanan.

Menahan kesal, Ghafin pun segera menutup pintu kamarnya agar bisa segera beristirahat. Namun tangan Revan menatan pintu itu agar tidak tertutup demi mendapat penjelasan dari Ghafin.

"Tunggu Fin, ada apa ini? Kenapa kamu bicara seperti itu?"

"Ana datang kemari dan dia melihat kamu melamar Kaila. Dan sekarang, Ana pergi entah kemana. Dia bahkan memblokir semua kontak yang menghubungkanku dengan nya. Kamu puaskan? ini kan yang kamu mau? Sekarang, hidup bahagialah dengan hidupmu dan pilihanmu. Jangan ganggu dia lagi, biarkan dia sendiri karena luka yang sudah kita torehkan padanya, tidak akan bisa sembuh dengan mudah,"

Blaaammmm

Setelah mengatakan semua itu, Ghafin pun langsung menutup pintu kamar nya meninggalkan Revan yang masih tertegun disana.

Deg...

Revan menatap sendu pintu kamar yang baru saja tertutup rapat itu. Revan menyentuh lalu meremas dadanya yang berdenyut dengan hebatnya saat mendengar semua ucapan dari Ghafin.

Benar apa yang di katakan oleh Ghafin. Ini adalah pilihan nya, dan ini juga yang dia inginkan. Namun, kenapa hatinya berdenyut nyeri saat mendengar jika Ana sudah pergi dari kehidupan mereka.

Bukan hanya pergi dari kehidupan Revan, namun juga pergi dari kehidupan Ghafin.

Terpopuler

Comments

Wahyu Suprapti

Wahyu Suprapti

penasaran gue,,pergi kmn ana woi

2024-03-19

0

Lina aja

Lina aja

lanjut

2024-02-27

0

Maryana Fiqa

Maryana Fiqa

rasanya sakit banget di bohongin sm saudara sendiri dan orang yg kita cintai 😭😭😭😭😭🤦🤦

2024-01-23

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!