Hancur

***

"Kenapa semua orang tega padaku? Kenapa harus menutupi semua itu dariku? Padahal, jika pun jujur. Aku tidak akan pernah memaksa Kak Revan untuk menyukaiku dan menerima perasaanku? Kenapa Bang Ghafin juga harus ikut menyembunyikan kisah mereka? Kenapa dan kenapa?"

Semua pertanyaan itu kini terus berputar putar didalam benak Ana. Dia tidak pernah menyangka jika kepergian nya ke kota impian sejuta umat pasangan yang ada didunia ini, itu akan menorehkan luka yang teramat sangat dalam dihatinya, hingga membuatnya cukup trauma akan sebuah kata 'cinta' dan 'kepercayaan'.

Ana terus berjalan gontai menuju kembali ke hotel. Dengan membawa hati yang hancur berantakan, Ana mulai mengemasi barang barang nya dan keluar dari hotel malam itu juga.

Sementara Ghafin sendiri tidak begitu menikmati acara malam ini. Perasaan nya terus saja dilanda rasa gundah, bahkan Ghafin refleks dengan terus saja menoleh k arah pintu keluar. Meski tidak ada orang disana, karena memang tempat itu sudah di booking oleh Revan khusus untuk acara lamaran nya pada Kaila.

Wanita yang sudah dua tahun ini dia pacari tanpa sepengetahuan Ana tentunya. Kaila yang memutuskan untuk kuliah di Paris pun semakin melancarkan persembunyian hubungan keduanya.

LDR yang dijalani keduanya tampak terlihat baik baik saja hingga Revan pun akhirya memutuskan untuk melamar Kaila tepat di hari perayaan dua tahun keduanya menjalin kasih.

"Kamu kenapa Fin? Ada apa?" tanya Revan saat melihat Ghafin terlihat gusar dan tidak tenang.

Belum lagi pria itu yang terus saja melirik ke arah belakang, membuat Revan semakin penasaran apa yang terjadi pada sahabatnya itu.

"Tidak, tidak apa apa. Kita kembali kehotel sekarang? Ini sudah terlalu larut,"

"Baiklah, aku juga sudah cukup lelah dengan semua persiapan ini. Terima kasih ya, kamu sudah mau menemaniku melamar Kaila."

Ghafin hanya mengangguk dengan sebuah gumaman saja untuk merespon apa yang Revan ucapkan padanya. Jujur, saat ini Ghafin sedang tidak baik baik saja.

Hatinya benar benar gelisah dan begitu merasa bersalah pada Ana, adiknya. Namun apa boleh buat, semua ini adalah ke inginan dan permintaan dari Kaila dan Revan sendiri yang tidak ingin menyakiti hati Ana.

Ghafin berjalan menelusuri lorong yang menuju ke arah kamarnya berada, Ghafin terus memijit pelipisnya demi mengurai rasa pusing efek dari minuman yang dia tengak tadi.

Usai mengantarkan Kaila dan teman nya pulang, Revan dan Ghafin tidak langsung pulang ke hotel. Mereka berdua memilih mempir ke sebuah club malam untuk merayakan acara lamaran Revan pada Kaila, yang berakhir dengan diterima nya lamaran itu.

Keduanya pun memesan minuman beralkohol dengan kadar yang cukup rendah. Tidak ingin terjadi sesuatu yang tidak di inginkan, Revan dan Ghafin pun memilih minuman beralkohol dengan kadar alkohol yang rendah.

Meski tidak membuat mabuk, namun minuman itu cukup membuat kepala Ghafin pening dan rasanya, ingin segera tidur saja demi menghilangkan rasa pening dikepalanya.

Ghafin baru saja mendudukan tubuhnya di ranjang saat ponsel miliknya berbunyi yang menandakan adanya panggilan masuk.

"Mama?" gumam nya saat melihat ID calling yang tengah mengghubunginya saat ini.

Kluk

"Iya, ada apa Ma?" tanya Ghafin dengan suara serak nya.

"Ana Bang, Ana," seru sang mama dengan suara yang serak, seperti habis menangis.

Seketik Ghafin pun dibuat panik saat sang mama menyebut nama Ana, hingga dia bangkit dari duduknya. Namun detik kemudian, Ghafin pun berusaha menormalkan pikiran nya lalu kembali bertanya.

"Iya, kenapa dengan Ana? Apa yang terjadi?"

"Dia_dia kesana Bang, Ana, dia melihat Revan dan Kaila," jelas mama Laras dengan suara yang tersendat sendat karena tangisnya.

Deg...

Jantung Ghafin bagaikan dihantam batu berukuran besar saat mama Laras mengatakan jika Ana sudah melihat semuanya.

Melihat lamaran yang dilakukan oleh Revan pada Kaila. Ternyata apa yang dirasakan nya tadi bukanlah halusinasi semata, dimana dirinya merasa jika ada yang mengikuti dan memperhatikan mereka sampai sampai Ghafin yang terus saja melirik ke arah pintu.

"Ma_Mama tenang dulu, ya? Sekarang cerita pelan pelan, apa yang sebenarnya terjadi pada Ana?" tanya Ghafin berusaha tenang dihadapan sang mama.

Padahal saat ini, dirinya tengah berusaha menahan gemuruh yang memburu di dalam dadanya. Rasa takut dan juga khawatir langsung menyelimuti Ghafin saat ini.

Hingga pikiran buruk terus saja berdatangan, mendatangi dan masuk kedalam benaknya. Namun, demi membuat sang ibu tenang. Ghafin pun harus terlihat tenang.

"Tadi Ana telpon Mama, dia menangis sejadi jadi nya. Jujur Mama bingung dengan apa yang terjadi pada adikmu yang tiba tiba saja menangis seperti itu. Hampir dua jam adikmu menelpon dengan hanya di isi dengan suara tangisan nya saja. Dan setelah tenang, dia mulai bercerita dan meminta maaf," lirih mama Laras.

"Minta maaf? Minta maaf untuk apa?"

"Adikmu minta maaf karena sudah pergi ke Paris menyusul kalian tanpa meminta ijin dari Mama dan Papa. Dia juga bilang, jika dia kecewa padamu Bang. Kenapa Bang? Kenapa menyembunyikan hal sebesar itu dari adikmu? Dia hancur sekarang Bang, dia sakit sesakit sakitnya Bang."

Jatung Ghafin pun kini sudah terasa bagai tak memiliki detakan lagi, saat mama Laras menjabarkan keadaan Ana saat ini.

Perasaan rasa bersalah pun kian menghimpit menjadikan sebuah rasa sesak yang tidak bisa lagi di tahan lagi. Bahkan, tanpa sadar Ghafin mulai mengeluarkan air mata yang kini sudah jatuh membasahi pipinya.

Terpopuler

Comments

🥰

🥰

baru Nemu ada Kaka tega nyakitin hati adiknya

2024-04-23

1

Wahyu Suprapti

Wahyu Suprapti

pengen nangis juga😭

2024-03-19

2

Wanti Suswanti

Wanti Suswanti

gafin jahat sama adiknya lebih membela sahabat dari pada adiknya sendiri padahal kalau dia jujur sama ana kan gak akan sesakit dan sehancur itu..

2023-11-10

3

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!