Pedang Pemburu Roh

Pedang Pemburu Roh

BAB 1 | Diusir dari rumah keluarga Zhen

BRAKK!

Pintu kamar Xiaozi ditendang oleh seseorang, tampak ayahnya dengan wajah memerah memasuki kamar Xiaozi.

“Dasar anak nakal!” teriak ayahnya Zhen Wu, seorang kepala keluarga Zhen di kota Murbai.

Xiaozi yang sedang bersama teman-teman wanita nya terkejut melihat kedatangan ayahnya sambil membawa kayu. Mereka segera berhamburan mengambil dan mengenakan pakaian mereka masing-masing.

“Ayah! Kenapa kamu sudah kembali?” tanya Xiaozi yang terkejut karena ayahnya tiba-tiba telah kembali dari kota.

Melihat kedatangan ayahnya Xiaozi yang marah, para wanita yang sedang bersama Xiaozi segera melarikan diri keluar dari dalam kamarnya.

“Anak kurang ajar, kamu berani bersenang-senang di rumahku” teriak ayahnya yang kemudian mengejarnya hendak memukul dengan kayu.

Wajah ayahnya terlihat merah karena marah yang sudah tidak tertahankan selama ini. Selama kepergiannya ke kota hingga kembali dia hanya melihat anaknya masih selalu bermalas-malasan setiap harinya.

“Suamiku, kamu jangan terlalu keras padanya” sahut ibunya Xiaozi, Shi Yueyin yang juga tergesa-gesa mendatangi kamar Xiaozi dan memegang tangan suaminya Zhen Wu.

Ibu Xiaozi yang selalu memanjakan anaknya datang dengan wajah cemas ketika melihat suaminya yang marah membawa kayu ke dalam kamar anaknya.

“Kamu bukannya belajar dan melatih kultivasimu, tetapi setiap hari hanya bersenang-senang saja” teriak ayahnya.

“Ayah, aku sudah berlatih dan sedang beristirahat” sahut Xiaozi berusaha membela dirinya.

Selama ini, Xiaozi memang jarang melakukan latihan kultivasi, karena dia merasa apa yang dibutuhkannya selalu disediakan oleh ibunya.

“Berlatih apanya! Saat aku pergi ke kota kamu masih tidur. Dan saat aku kembali kamu sedang bersenang-senang di dalam kamar” kata ayahnya dengan nada keras

“Suamiku, Xiaozi mungkin kelelahan dalam berlatih. Biarkan dia beristirahat” sahut ibu Xiaozi berusaha menenangkan suaminya.

Ibu Xiaozi yang selalu membela anaknya memegang tangan suaminya dengan wajah memelas agar suaminya melepaskan anaknya.

“Istriku, kamu terlalu memanjakan dia. Dia setiap hari hanya tahu bermain-main saja. Bagaimana bisa menjadi penerus keluarga kita?” kata Zhen Wu

“Kultivasimu tidak pernah meningkat sejak usia 10 tahun, kini usiamu sudah 17 tahun tapi kamu masih berada di alam Spirit, sementara teman-temanmu sudah berada di alam Suci.” lanjut Zhen Wu dengan kesal.

Sejak kecil, Xiaozi yang termasuk salah satu anak yang berbakat dalam bela diri sehingga di usia 10 tahun dia sudah mendahului mencapai alam spirit dibanding teman-teman seusianya. Namun sejak usia 12 tahun dia menjadi bosan melakukan latihannya sehingga perkembangannya terhenti.

“Ayah, itu karena aku kesulitan untuk menembus alam” sahut Xiaozi membela diri lagi.

“Itu karena kamu terlalu malas berlatih. Sungguh memalukan sebagai anak keluarga Zhen, kamu tidak bisa mewarisi jiwa dan semangat leluhur keluarga Zhenmu” kata Zhen Wu kembali.

Keluarga Zhen adalah keluarga pahlawan kerajaan Tang, leluhur Zhen Yuwen yang kultivasinya berada di alam Dewa berhasil menyelamatkan negara Tang saat itu dari serangan para pemberontak.

Karena kepahlawanan dan kekuatan Zhen Yuwen lalu dihadiahi tanah dan kekayaan di kota Murbai. Sehingga Keluarga Zhen adalah keluarga terpandang di kota Murbai ini.

“Untuk itu aku mengusirmu pergi dari rumah ini. Dan jangan pernah kembali sebelum kamu menjadi kuat dan mewarisi jiwa serta semangat leluhurmu” kata ayahnya, Zhen Wu selanjutnya dengan keras dan memalingkan wajahnya.

Wajah Xiaozi menjadi tegang terkejut mendengar ayahnya mengusir dirinya dari rumah keluarga Zhen. Dia tidak menyangka ayahnya sendiri melakukan hal itu.

“Suamiku, jangan berkata seperti itu. Tarik kembali kata-katamu” teriak Shi Yueyin terjatuh lemas sambil menangis dan berlutut disebelah suaminya.

“Ibu” gumam Xiaozi dalam hatinya melihat kesedihan ibunya yang sangat menyayanginya.

Namun Xiaozi sama keras kepala seperti ayahnya, dia kemudian segera berlalu pergi meninggalkan kamarnya dengan sedih menerima keputusan dari ayahnya.

“Xiaozi, jangan pergi!” teriak ibunya yang segera berlari mengejar anaknya.

“Xiaozi, suatu saat kamu akan mengetahui bahwa keputusanku ini benar. Sudah saatnya kamu pergi untuk berkembang sendiri di luar rumah mencari jiwa dan semangatmu sendiri” gumam ayahnya sambil meneteskan air matanya.

Ibunya, Shi Yueyin segera mengejar dan memegang tangan anaknya Xiaozi yang hendak pergi keluar dari rumah itu.

Para pelayan keluarga Zhen terkejut melihat kejadian tak terduga ini. Mereka biasanya melihat orang tua Xiaozi sangat menyayangi anaknya Zhen Xiaozi. Namun apa yang terjadi hari ini.

“Mengapa Xiaozi diusir dari rumah?” pikir salah seorang pelayan rumah keluarga Zhen

Shi Yueyin yang memegang tangan anaknya berusaha untuk mengurungkan kepergian anaknya. Dia tidak ingin anak laki-laki satu-satunya pergi meninggalkan rumah keluarganya.

“Xiaozi, minta maaflah pada ayahmu. Jangan pergi tinggalkan ibu” katanya

“Ibu dengar sendiri keputusan ayah untuk mengusirku. Ini bukan niatku untuk meninggalkan ayah dan ibu” sahut Ziaozi tanpa menoleh pada ibunya berusaha untuk menahan air matanya agar tidak terjatuh.

Perasaan Xiaozi berkecamuk merasakan kesedihan ibunya, namun dia tidak bisa menerima sikap ayahnya yang mengusir dirinya dari rumah  keluarga Zhen yang telah membesarkannya.

“Ayahmu hanya emosi sesaat, dia pasti akan menyadarinya dan memintamu jangan pergi” kata ibunya lagi

“Ibu sangat mengetahui sifat ayah, sekali dia memutuskan sesuatu, dia tidak akan pernah lagi membatalkannya” sahut Xiaozi kembali

Xiaozi lalu berbalik dan tersenyum ke arah ibunya yang telah menangis tersedu. Dia memegang tangan ibunya dan memandangnya dengan lembut.

“Ibu, seperti kata ayah. Aku harus menjadi kuat agar layak menjadi penerus keluarga Zhen. Saat aku kuat, aku akan kembali menemui ayah dan ibu” kata Xiaozi

“Tapi, bagaimana kamu mengurus dirimu di luar sana? Kemana kamu akan pergi?” tanya ibunya khawatir pada anaknya Xiaozi

Wajah Xiaozi tertegun mendengar pertanyaan ibunya, dia tidak memiliki rencana tujuannya yang tiba-tiba seperti ini. Saat ini dia hanya ingin pergi dari rumah itu sesuai permintaan ayahnya.

“Seperti kata ayah, aku harus menemukan jiwa dan semangat keluarga Zhen. Aku akan mencarinya sendiri. Ibu tidak perlu khawatir dengan diriku yang sudah besar.” lanjut Xiaozi berusaha menenangkan hati ibunya.

Hati ibunya menjadi melunak meskipun dia tidak bisa menerima kepergian anaknya. Dia kemudian melepaskan cincin dari jari tangannya.

“Bawalah cincin penyimpanan ibu ini. Didalamnya ada cukup bekal untukmu di perjalanan” kata Ibunya sambil menyerahkan cincin penyimpanan pada anaknya Xiaozi

"Baik bu. Aku akan pergi. Jaga diri ibu dan ayah. Tunggulah aku kembali” sahut Xiaozi sambil memeluk ibunya dan kemudian pergi meninggalkan kediaman keluarga Zhen

Dalam perjalanan, hati Xiaozi merasa sedih dan kacau mengingat kejadian hari ini. Dia yang biasa hidup dimanja oleh ibunya dan diurus oleh para pelayan, kini harus hidup sendiri di luar kediaman keluarga Zhen.

Sepanjang perjalanan di kota Murbai yang kecil, sudah beredar berita tentang pengusiran Xiaozi dari keluarga Zhen dengan cepat. Teman-temannya yang biasa dekat dengannya kini berpaling setelah mengetahui dirinya bukan lagi anggota keluarga Zhen.

Xiaozi kemudian pergi ke rumah keluarga Yang untuk menemui calon istrinya Yang Zhisu yang sudah dijodohkan dengannya sejak kecil oleh kedua pihak keluarga.

Namun keluarga Yang kini menutup pintunya untuk bertemu dengannya, bahkan Yang Zhisu sendiri menemuinya dan membatalkan perjodohan mereka.

“Aku hanya menikah dengan pewaris keluarga Zhen. Sejak kamu bukan lagi pewarisnya, maka aku juga bukan calon istrimu lagi” kata Yang Zhisu dengan ketus.

Wajah Xiaozi menjadi merah padam mendengar perkataan dari Yang Zhisu, dia tidak menyangka wanita yang selama ini begitu lembut dan baik padanya hanya melihat statusnya saja sebagai pewaris keluarga Zhen.

Xiaozi kemudian pergi meninggalkan kota Murbai menuju ke arah selatan. Dia berhenti sejenak melihat kota Murbai di belakangnya dengan wajah tanpa ekspresi

“Kota Murbai, tempatku hidup sejak kecil ternyata hanya bayangan kebesaran keluarga Zhen. Tanpa keluarga Zhen, aku bukanlah apa-apa dimata mereka” gumam Xiaozi dalam hatinya sedih.

Dengan sedih Xiaozi melanjutkan perjalanannya menuju ke arah selatan yang dipenuhi oleh hutan yang sangat lebat. Dia sendiri belum tahu harus berjalan ke arah mana.

Terpopuler

Comments

Defrin

Defrin

jadi ceritanya si manja yang bertualang...
seru nih

2023-10-02

0

ciru

ciru

cakeep. ikut mampir ya 🙏

2023-08-05

0

Ismaeni

Ismaeni

awal yang bagus,bahasanya enak tidak berat...semangat thor

2023-05-29

1

lihat semua
Episodes
1 BAB 1 | Diusir dari rumah keluarga Zhen
2 BAB 2 | Menemukan sebuah pintu di dalam gua
3 BAB 3 | Bertemu Pedang Pemburu Roh
4 BAB 4 | Kakek Shamo tetua Klan Kadal Gurun
5 BAB 5 | Berjalan-jalan di kota Kadal
6 BAB 6 | Klan Monster yang mengintai
7 BAB 7 | Dikendalikan oleh Pedang Pemburu Roh
8 BAB 8 | Kota Pelangi
9 BAB 9 | Bertemu teman-teman baru pemburu monster
10 BAB 10 | Kelas Pemula Pemburu Monster
11 BAB 11 | Kitab Kosong
12 BAB 12 | Menghindari bertemu Pangeran Shang Ji
13 BAB 13 | Tehnik Kultivasi Pedang Langit
14 BAB 14 | Tim Pemburu Monster Pangeran Shang Ji.
15 BAB 15 | Apa pedulimu padaku?
16 BAB 16 | Bermain Api
17 BAB 17 | Jurus Pedang Awan Api
18 BAB 18 | Kultivasi dan klasifikasi pemburu monster
19 BAB 19 | Bertemu Chen Yan
20 BAB 20 | Membentuk Tim Pemburu Monster
21 BAB 21 | Bertemu anggota tim yang ketiga
22 BAB 22 | Membentuk tim Pemburu Bintang Dunia
23 BAB 23 | Wanita tua dan monster Orka
24 BAB 24 | Chen Yan dan Pedang Pemburu Roh
25 BAB 25 | Bertemu Kakek Tua Ular
26 BAB 26 | Kerajaan Klan Ular – Kota kecil wilayah luar
27 BAB 27 | Kerajaan Klan Ular – Bertemu biksu He Xian
28 BAB 28 | Kerajaan Klan Ular – Segel Emas
29 BAB 29 | Kerajaan Klan Ular – Kekuatan Ratu Ular
30 BAB 30 | Kerajaan Klan Ular – Rencana melawan Ratu Ular
31 BAB 31 | Kerajaan Klan Ular – Dendam Ratu Ular
32 BAB 32 | Kerajaan Klan Ular – Gangguan dalam pelatihan
33 BAB 33 | Kerajaan Klan Ular – Acara persembahan yang kacau
34 BAB 34 | Kerajaan Klan Ular – Ratu Ular menyerah
35 BAB 35 | Kerajaan Klan Ular – Wang She, seorang dari dunia lain
36 BAB 36 | Gunung Wushan – Kawanan Monster Arwah Serigala
37 BAB 37 | Gunung Wushan – Wume, Jendral Monster Peringkat 5
38 BAB 38 | Gunung Wushan – Guru Luo Shan
39 BAB 39 | Gunung Wushan – Masalah mendatangi Gunung Wushan
40 BAB 40 | Gunung Wushan – Mewariskan kultivasi
41 BAB 41 | Gunung Wushan – Meledakkan diri
42 BAB 42 | Bukit Kematian – Memasuki formasi sihir hutan belantara
43 BAB 43 | Bukit Kematian – Bertemu Guru Liu Ba
44 BAB 44 | Bukit Kematian – Bahan sihir
45 BAB 45 | Bukit Kematian – Pelatihan tim
46 BAB 46 | Bukit Kematian – Merasa tertantang
47 BAB 47 | Bukit Kematian – Kedudukan akhir 4 1 untuk Xiaozi
48 BAB 48 | Bukit Kematian – Bertemu Qiongqi
49 BAB 49 | Bukit Kematian – Berubah hangat dan hidup
50 BAB 50 | Bukit Kematian – Upgrade tongkat sihir He Xian
51 BAB 51 | Bukit Kematian – Hutan Roh
52 BAB 52 | Bukit Kematian – Monster penghisap Roh
53 BAB 53 | Bukit Kematian – Pengikut Roh
54 BAB 54 | Bukit Kematian – Wilayah kekuasaan jendral Wume
55 BAB 55 | Bukit Kematian – Pertempuran Pemburu vs Monster
56 BAB 56 | Bukit Kematian – Qiongqi yang haus darah
57 BAB 57 | Bukit Kematian – Jendral Wume dan pasukannya musnah
58 BAB 58 | Bukit Kematian – Mencari Kristal Merah
59 BAB 59 | Bukit Kematian – Kristal Merah
60 BAB 60 | Bukit Kematian – Berita mengejutkan
61 BAB 61 | Bukit Kematian – Rencana penyerangan
62 BAB 62 | Bukit Kematian – Pertarungan pemanasan
63 BAB 63 | Bukit Kematian – Kekacauan di kota Tanah Api
64 BAB 64 | Bukit Kematian – Jatuhnya kota Tanah Api
65 BAB 65 | Bukit Kematian – Perintah membunuh dari Raja Monster Xhame
66 BAB 66 | Lembah Iblis – Kekuatan Pasukan Jendral Monster Ermai
67 BAB 67 | Lembah Iblis – Kota Pasaria
68 BAB 68 | Lembah Iblis – Informasi terpercaya
69 BAB 69 | Lembah Iblis – Tambang tua
70 BAB 70 | Lembah Iblis – Penculikan
71 BAB 71 | Lembah Iblis – Melarikan diri
72 BAB 72 | Lembah Iblis – Batu Permata Iblis
73 BAB 73 | Lembah Iblis – Memancing lawan
74 BAB 74 | Lembah Iblis – Terperangkap
75 BAB 75 | Lembah Iblis – Formasi Iblis
76 BAB 76 | Lembah Iblis – Pertarungan di markas utama
77 BAB 77 | Lembah Iblis – Anggota sementara
78 BAB 78 | Pulau Duyung – Bertemu Duyung Mieren
79 BAB 79 | Pulau Duyung – Persiapan menyerang
80 BAB 80 | Pulau Duyung – Kekalahan total
81 BAB 81 | Pulau Duyung – Putri Mieren menghilang
82 BAB 82 | Pulau Duyung – Membebaskan para duyung
83 BAB 83 | Pulau Duyung – Air Mata Duyung
84 BAB 84 | Gunung Naga – Membebaskan para tawanan
85 BAB 85 | Gunung Naga – Pertarungan di mulai
86 BAB 86 | Gunung Naga – Melawan Jendral Monster Yime
87 BAB 87 | Gunung Naga – Munculnya Raja Monster Xhame
88 BAB 88 | Gunung Naga – Penyatuan dengan Pedang Pemburu Roh
89 BAB 89 | Gunung Naga – Munculnya Naga Langit.
Episodes

Updated 89 Episodes

1
BAB 1 | Diusir dari rumah keluarga Zhen
2
BAB 2 | Menemukan sebuah pintu di dalam gua
3
BAB 3 | Bertemu Pedang Pemburu Roh
4
BAB 4 | Kakek Shamo tetua Klan Kadal Gurun
5
BAB 5 | Berjalan-jalan di kota Kadal
6
BAB 6 | Klan Monster yang mengintai
7
BAB 7 | Dikendalikan oleh Pedang Pemburu Roh
8
BAB 8 | Kota Pelangi
9
BAB 9 | Bertemu teman-teman baru pemburu monster
10
BAB 10 | Kelas Pemula Pemburu Monster
11
BAB 11 | Kitab Kosong
12
BAB 12 | Menghindari bertemu Pangeran Shang Ji
13
BAB 13 | Tehnik Kultivasi Pedang Langit
14
BAB 14 | Tim Pemburu Monster Pangeran Shang Ji.
15
BAB 15 | Apa pedulimu padaku?
16
BAB 16 | Bermain Api
17
BAB 17 | Jurus Pedang Awan Api
18
BAB 18 | Kultivasi dan klasifikasi pemburu monster
19
BAB 19 | Bertemu Chen Yan
20
BAB 20 | Membentuk Tim Pemburu Monster
21
BAB 21 | Bertemu anggota tim yang ketiga
22
BAB 22 | Membentuk tim Pemburu Bintang Dunia
23
BAB 23 | Wanita tua dan monster Orka
24
BAB 24 | Chen Yan dan Pedang Pemburu Roh
25
BAB 25 | Bertemu Kakek Tua Ular
26
BAB 26 | Kerajaan Klan Ular – Kota kecil wilayah luar
27
BAB 27 | Kerajaan Klan Ular – Bertemu biksu He Xian
28
BAB 28 | Kerajaan Klan Ular – Segel Emas
29
BAB 29 | Kerajaan Klan Ular – Kekuatan Ratu Ular
30
BAB 30 | Kerajaan Klan Ular – Rencana melawan Ratu Ular
31
BAB 31 | Kerajaan Klan Ular – Dendam Ratu Ular
32
BAB 32 | Kerajaan Klan Ular – Gangguan dalam pelatihan
33
BAB 33 | Kerajaan Klan Ular – Acara persembahan yang kacau
34
BAB 34 | Kerajaan Klan Ular – Ratu Ular menyerah
35
BAB 35 | Kerajaan Klan Ular – Wang She, seorang dari dunia lain
36
BAB 36 | Gunung Wushan – Kawanan Monster Arwah Serigala
37
BAB 37 | Gunung Wushan – Wume, Jendral Monster Peringkat 5
38
BAB 38 | Gunung Wushan – Guru Luo Shan
39
BAB 39 | Gunung Wushan – Masalah mendatangi Gunung Wushan
40
BAB 40 | Gunung Wushan – Mewariskan kultivasi
41
BAB 41 | Gunung Wushan – Meledakkan diri
42
BAB 42 | Bukit Kematian – Memasuki formasi sihir hutan belantara
43
BAB 43 | Bukit Kematian – Bertemu Guru Liu Ba
44
BAB 44 | Bukit Kematian – Bahan sihir
45
BAB 45 | Bukit Kematian – Pelatihan tim
46
BAB 46 | Bukit Kematian – Merasa tertantang
47
BAB 47 | Bukit Kematian – Kedudukan akhir 4 1 untuk Xiaozi
48
BAB 48 | Bukit Kematian – Bertemu Qiongqi
49
BAB 49 | Bukit Kematian – Berubah hangat dan hidup
50
BAB 50 | Bukit Kematian – Upgrade tongkat sihir He Xian
51
BAB 51 | Bukit Kematian – Hutan Roh
52
BAB 52 | Bukit Kematian – Monster penghisap Roh
53
BAB 53 | Bukit Kematian – Pengikut Roh
54
BAB 54 | Bukit Kematian – Wilayah kekuasaan jendral Wume
55
BAB 55 | Bukit Kematian – Pertempuran Pemburu vs Monster
56
BAB 56 | Bukit Kematian – Qiongqi yang haus darah
57
BAB 57 | Bukit Kematian – Jendral Wume dan pasukannya musnah
58
BAB 58 | Bukit Kematian – Mencari Kristal Merah
59
BAB 59 | Bukit Kematian – Kristal Merah
60
BAB 60 | Bukit Kematian – Berita mengejutkan
61
BAB 61 | Bukit Kematian – Rencana penyerangan
62
BAB 62 | Bukit Kematian – Pertarungan pemanasan
63
BAB 63 | Bukit Kematian – Kekacauan di kota Tanah Api
64
BAB 64 | Bukit Kematian – Jatuhnya kota Tanah Api
65
BAB 65 | Bukit Kematian – Perintah membunuh dari Raja Monster Xhame
66
BAB 66 | Lembah Iblis – Kekuatan Pasukan Jendral Monster Ermai
67
BAB 67 | Lembah Iblis – Kota Pasaria
68
BAB 68 | Lembah Iblis – Informasi terpercaya
69
BAB 69 | Lembah Iblis – Tambang tua
70
BAB 70 | Lembah Iblis – Penculikan
71
BAB 71 | Lembah Iblis – Melarikan diri
72
BAB 72 | Lembah Iblis – Batu Permata Iblis
73
BAB 73 | Lembah Iblis – Memancing lawan
74
BAB 74 | Lembah Iblis – Terperangkap
75
BAB 75 | Lembah Iblis – Formasi Iblis
76
BAB 76 | Lembah Iblis – Pertarungan di markas utama
77
BAB 77 | Lembah Iblis – Anggota sementara
78
BAB 78 | Pulau Duyung – Bertemu Duyung Mieren
79
BAB 79 | Pulau Duyung – Persiapan menyerang
80
BAB 80 | Pulau Duyung – Kekalahan total
81
BAB 81 | Pulau Duyung – Putri Mieren menghilang
82
BAB 82 | Pulau Duyung – Membebaskan para duyung
83
BAB 83 | Pulau Duyung – Air Mata Duyung
84
BAB 84 | Gunung Naga – Membebaskan para tawanan
85
BAB 85 | Gunung Naga – Pertarungan di mulai
86
BAB 86 | Gunung Naga – Melawan Jendral Monster Yime
87
BAB 87 | Gunung Naga – Munculnya Raja Monster Xhame
88
BAB 88 | Gunung Naga – Penyatuan dengan Pedang Pemburu Roh
89
BAB 89 | Gunung Naga – Munculnya Naga Langit.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!