Ketika memasuki hutan yang cukup lebat, Xiaozi merasa sedikit gentar. Dia yang selama ini dikelilingi oleh wanita dan bersenang-senang, kini berjalan seorang diri di tengah hutan dengan pakaian yang lusuh dan berdebu.
Setelah berjalan jauh ke dalam hutan, Xiaozi kemudian beristirahat sejenak di bawah sebuah pohon yang rindang lalu berusaha untuk melihat isi cincin penyimpanan ibunya.
Matanya terbelalak melihat banyak tumpukan uang dan emas yang disimpan oleh ibunya disana. Dan juga ada beberapa pakaian mereka dan beberapa makanan yang biasa disiapkan oleh ibunya saat dia akan pergi keluar dari kediaman kelaurga Zhen.
“Ibu selalu mempersiapkan hal ini setiap hari, ternyata hari ini akan sangat berguna untukku.” senyum Xiaozi sambil meneteskan air matanya rindu pada ibunya yang lembut.
GROWLLL!
Tiba-tiba terdengar suara auman harimau datang mendekati tempat istirahat Xiaozi
Xiaozi yang baru saja menyelesaikan makannya, melihat seekor harimau yang muncul karena mencium bau makanan darinya.
Mata Xiaozi berkedut melihat kehadiran harimau yang kelaparan itu. Dia merasakan hawa membunuh darinya.
“Sial, setelah aku makan. Kini aku siap untuk dimakan oleh binatang ini” gumamnya dalam hati.
Xiaozi lalu melihat sekelilingnya untuk mencari celah melarikan diri, segera setelah melihat celah diapun berlari sekuat tenaga. Namun harimau itu tetap mengejarnya setelah melihat “makanan” nya melarikan diri.
“Kurang ajar! Jangan mengejarku. Dagingku tidak enak kamu makan!” teriak Xiaozi sambil terus berlari
Harimau itu tidak peduli dengan teriakan Xiaozi, dia semakin kelaparan setelah berlari mengejarnya.
Xiaozi yang jarang berlatih kesulitan untuk berlari jauh, akhirnya harimau itu berhasil mengejarnya lalu melompat menghadang didepannya dan bersiap untuk menerkam dan mengaum.
GRAWLLL!
“Sialan, kamu sengaja mempermainkan buruanmu kan” teriak Xiaozi yang melihat harimau itu hanya menyeringai sebelum menyerangnya.
Xiaozi yang kelelahan tetap tidak putus asa, dia berusaha mencari sesuatu untuk bisa menghalau harimau tersebut. Matanya kemudian melihat sebatang kayu di antara pepohonan disampingnya.
Segera saat harimau itu melompat hendak menerkamnya, Xiaozi lalu berguling kesamping untuk mengambil kayu tersebut.
Kemudian dengan menggunakan kayu itu, dia berusaha memukuli harimau tersebut. Namun bukannya takut, harimau itu malah tambah bersemangat dan semakin garang. Serangan harimau itu semakin gencar dan cepat ke arahnya.
Saat melihat kesempatan, Xiaozi kembali berlari ke arah lain dengan cepat dan tidak memperhatikan sekitarnya. Tubuhnya penuh luka oleh semak belukar yang dilalui olehnya.
Tiba-tiba matanya terkejut melihat sebuah jurang di depannya. “Ah, aku menemui jalan buntu” gumamnya dalam hati
Ketika dia berbalik, harimau itu sudah berada di belakangnya dengan tenang berjalan mendekatinya.
GREWLLL!
“Aku sudah tidak bisa lari lagi. Sepertinya hanya bisa mengadu nyawa dengan harimau ini. Apa yang harus aku lakukan?” pikir Xiaozi yang tak lepas melihat sekelilingnya sambil memegang kayu
Melihat buruannya sudah terpojok, harimau itu menyeringai lalu menerkam lagi ke arah Xiaozi. Kali ini mulut harimau itu sudah siap untuk menggigit leher Xiaozi. Namun Xiaozi dengan sigap menggunakan kayu ditangannya untuk menahan gigitan harimau tersebut.
GRIWLLL!
Suara harimau itu tertutup oleh kayu dimulutnya sehingga aumannya tidak jelas. Namun tangan kanan harimau yang kuat menggaruk lengan kiri Xiaozi hingga terluka.
Darah menetes dari lengan Xiaozi, membuat harimau itu semakin bernafsu untuk memakannya setelah mencium baru darah yang segar.
Harimau itu kemudian melepaskan gigitannya dari kayu Xiaozi lalu mundur sebelum mulai untuk menyerang lagi.
Mata Xiaozi tiba-tiba melihat sebuah akar pohon di pinggir tebing itu, lalu pikirannya berusaha untuk bersembunyi dengan menggunakan akar pohon di pinggir tebing itu
Dia segera melompat dan berpegangan pada akar pohon itu, lalu tubuhnya terbanting ke dinding tebing.
“Ah, tanganku sakit sekali” gumamnya dalam hati menahan rasa sakit dari lengan kirinya yang mengucurkan darah.
GROWLLL!
Harimau itu matanya melotot melihat buruannya melarikan diri terjatuh ke bawah tebing. Dia lalu berusaha menggapai tangan Xiaozi yang dilihatnya menggantung disana. Dia terus menggaruk tanah dan akar-akar pohon disana untuk menarik buruannya.
“Sialan, harimau ini tidak menyerah juga” pikir Xiaozi
Kemudian Xiaozi perlahan menuruni tebing itu dengan menggunakan akar pohon itu dan mencari pijakan di sekitar dinding tebing.
Tiba-tiba matanya melihat sebuah gua yang tersembunyi di balik dinding itu. Dia berusaha untuk mendekati bibir gua tersebut.
Ketika kakinya berhasil menginjak bibir gua tersebut, akar pohon yang dijadikan tempat menggantungnya telah berhasil dihancurkan oleh garukan harimau dan terlepas dari dinding tebing.
Untung baginya sudah menginjak bibir gua itu, sehingga membuatnya terhindar dari jatuh ke dalam jurang tersebut.
GROOAARRR!
Harimau itu mengaum kesal kehilangan buruannya. Lalu pergi meninggalkan tebing itu karena menyangka buruannya telah jatuh ke dalam jurang.
Xiaozi yang berada di dalam gua itu bersyukur sementara ini dirinya telah lepas dari sasaran harimau. Namun dia belum sepenuhnya selamat. Dia tidak tahu apa yang akan dihadapinya di dalam gua tersebut.
Xiaozi melihat ke dasar jurang yang sangat jauh, lalu menoleh ke atas tebing yang cukup tinggi.
“Sialan, aku tidak bisa kemana-mana. Aku harus bertahan disini sementara waktu” gumamnya dalam hati
Akhirnya Xiaozi memutuskan untuk memasuki gua tersebut lebih kedalam lagi. Sebelumnya dia melihat apakah ada sesuatu bisa digunakan untuk menerangi jalan gelap di dalam gua dari dalam cincin penyimpanan ibunya.
“Ibuku memang orang yang penuh persiapan. Bisa-bisanya dia mempersiapkan sebuah lentera dan korek di dalam cincin.” gumam Xiaozi sambil tersenyum mengingat ibunya.
Ibu Xiaozi, Shi Yueyin adalah wanita yang sangat pengertian dan selalu mempersiapkan segala keperluan darurat di dalam cincin penyimpanannya. Hal ini biasa dia bawa setiap hari dalam cincin penyimpanannya untuk berjaga-jaga kondisi darurat yang akan dia temui suatu waktu.
Tak disangka kebiasaannya untuk menyiapkan barang-barang darurat selama ini akan sangat berguna untuk anaknya disaat seperti ini.
Xiaozi yang telah menyalakan lentera segera berjalan memasuki gua lebih ke dalam, wajahnya tegang dan hatinya berdebar waspada pada kemungkinan yang akan dia temui di dalam gua tersebut.
Ternyata gua tersebut tidak terlalu dalam, di ujungnya terdapat seperti sebuah pintu dengan tulisan dan gambar di depannya “Pintu Alam Lain”
“Sialan, tulisan ini membuatku menjadi ragu untuk masuk ke dalamnya” gumamnya kembali.
Wajah Xiaozi penuh keraguan,
“Apakah dia harus membuka pintu itu atau tidak?”.
“Berapa lama dia harus menunggu di dalam gua ini.?”
“Apakah dia harus naik atau turun ke dalam jurang?”
“Ada apa dibalik pintu ini?”
Semua pikiran itu memenuhi kepala Xiaozi dan membuatnya bertambah bingung.
Akhirnya dia memilih untuk menemukan jawaban terakhir, membuka pintu itu untuk mengetahui ada apa di baliknya.
Segera dia mencoba untuk mendorong pintu itu tapi tidak berhasil. Sekuat tenaga dia berusaha namun tetap gagal, pintu itu tidak bergeming sedikitpun
Saat putus asa, dia tidak sengaja memukulkan tangannya yang berdarah dan tepat mengenai gambar di depan pintu itu.
BANG!
Pintu itu tiba-tiba berbunyi dan perlahan terbuka.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 89 Episodes
Comments
Shaiya_Eet
Koreknya Cap 3 Durian ya thor.
2024-08-10
0
Putra_Andalas
Koreknya TOKAI nih pasti...😁
2024-05-20
1
Karya Sujana
banggggg
booooom
2023-10-11
0