Melihat kedatangan orang-orang berkepala kadal itu membuat kepala Xiaozi bertambah pusing karena tidak mengerti bahasa mereka.
“արդյո՞ք նա էր երեցը կանխագուշակել” kata seorang kadal besar yang seperti pemimpin mereka
“Ավագն ուզում էր, որ նա ուտի այս միրգը” kata salah satu dari mereka sambil memperlihatkan buah ditangannya.
“արագ տվեք նրան պտուղը!” kata kadal besar itu lagi
Mendengar pembiacaraan mereka, Xiaozi merasa tidak diperhatikan oleh gerombolan kadal tersebut.
“Tuan, mereka sedang membicarakan tentangmu. Mereka tidak memiliki niat membunuh” bisik pedang itu di telinga Xiaozi
“Kamu mengerti kata-kata mereka? Apa yang mereka bicarakan” tanya Xiaozi
“Yang wanita itu mengatakan bahwa kamu jatuh dari langit. Dan mereka mengatakan tetua mereka telah meramalkan kedatanganmu” sahut pedang itu
Wajah Xiaozi serius mendengarkan penjelasan dari pedangnya. Dia tidak menyangka pedangnya mengerti bahasa mereka.
“Lalu yang membawa buah itu ingin kamu memakan buah tersebut sesuai kata tetua mereka” lanjut pedang itu
“Buah apakah itu? Apakah beracun?” tanya Xiaozi kembali
Buah yang dibawa oleh seekor kadal laki-lalki ditangannya mirip seperti buah apel namun berukuran kecil berwarna merah. Melihat buah tersebut sebenarnya perut Xiaozi menjadi lapar, namun dia merasa ragu untuk memakannya.
“Aku tidak mengerti tentang buah-buahan. Tapi aku mengenali racun. Buah itu tidak beracun” sahut pedang itu lagi.
“Baiklah. Aku akan memakan buah dari mereka. Kebetulan aku juga sedang kelaparan” kata Xiaozi mengambil buah dari tangan mereka lalu memakannya.
Ketika buah itu telah dimakan hingga habis, perut Xiaozi terasa panas, lalu menjalar ke kepalanya dan membuatnya sedikit pusing.
“Apanya yang tidak beracun. Kepalaku sedikit pusing karenanya” kata Xiaozi kesal
“Apa kamu baik-baik saja?” tiba-tiba dia mendengar kata dari kadal wanita itu
Mata Xiaozi terbelalak ketika dia bisa mengerti bahasa mereka. Dia tidak menyangka setelah memakan buah tersebut dirinya bisa memahami bahasa para kadal tersebut.
“Apakah ini efek dari buah tersebut?” pikirnya
“Kita harus segera mengajaknya bertemu dengan tetua kita” sahut salah satu dari kadal tersebut
“Tapi dia tidak mengerti bahasa kita” sahut kadal satunya disebelah dia
Gerombolan kadal itu tidak menyadari kalau Xiaozi telah memahami bahasa mereka, jadi mereka masih membicarakan tentang Xiaozi.
“Maaf, apa kalian berbicara tentang aku?” tanya Xiaozi yang kali ini membuat semua kadal itu terkejut mendengarnya bisa berbahasa mereka.
Mendengar kata-kata Xiaozi, gerombolan kadal itu terkejut mengetahui Xiaozi telah mengerti bahasa mereka.
“Ternyata tetua benar, buah itu akan membuat dia mengerti bahasa kita” sahut salah satu kadal yang memberi Xiaozi buah tersebut
“Jadi benar karena buah itu. Mengapa tetua kalian menolongku?” tanya Xiaozi
“Tetua kami ingin berbicara denganmu. Kami diminta mengundangmu untuk datang ke kota Kadal” sahut pemimpin dari rombongan itu
Xiaozi tertegun mendengar hal ini, dia tidak mengerti kenapa tetua klan kadal mengundangnya. Namun melihat tidak adanya niat membunuh dari mereka, Xiaozi memutuskan untuk menemui tetua mereka.
“Baiklah. Aku akan mengikuti kalian untuk bertemu dengannya” sahut Xiaozi
Mereka lalu mengantarkan Xiaozi ke kota untuk bertemu dengan tetua mereka.
Kota Kadal terletak diluar hutan tersebut yang merupakan daerah gurun dengan bangunan yang khas wilayah gurun terbuat dari pasir yang dipadatkan dan kayu-kayu dari hutan itu.
Xiaozi lalu diajak ke sebuah rumah yang agak besar ditengah kota tersebut. Di dalam rumah tampak perabot yang sederhana di setiap sudut rumah itu.
Seorang laki-laki berwajah kadal yang sudah tua dengan jenggotnya yang panjang tampak duduk di tengah aula kemudian berdiri dengan bantuan tongkatnya begitu melihat kedatangan Xiaozi yang diantar oleh orang kadal tersebut.
“Akhirnya kalian bisa mengajaknya kemari bertemu denganku” kata tetua kadal tersebut sambil tersenyum
“Kakek, ada apa ingin menemuiku?” tanya Xiaozi pada lelaki kadal tua itu.
Karena penasaran, Xiaozi langsung bertanya pada kakek tua itu maksud mengundangnya datang kesini.
“Duduklah dulu nak” sahut lelaki tua itu sambil meminta pelayannya untuk menuangkan minuman pada Xiaozi.
“Siapa namamu nak?” tanya lelaki tua tersebut.
“Namaku Zhen Xiaozi kek. Panggil saja aku Xiaozi” sahut Xiaozi dengan santai.
Xiaozi duduk di depan kakek tua itu kemudian memperkenalkan dirinya.
“Xiaozi, aku adalah tetua dari klan kadal gurun ini. Namaku Shamo Yi. Kamu juga bisa memanggilku Shamo” kata lelaki tua tersebut
“Salam kenal kakek Shamo” sahut Xiaozi
“Aku ingin bertemu denganmu. Karena sesuai ramalan yang aku dapatkan, Kamu akan datang ke dunia ini untuk menyelamatkan kami dari mala petaka” sahut kakek Shamo itu
Mendengar kata ramalan, mata Xiaozi sedikit menyipit dia sebenarnya tidak terlalu percaya pada ramalan, namun demi menghargai orang tua itu dia hanya duduk mendengarkannya.
“Apa aku tidak salah dengar kek? Aku ini hanya manusia biasa yang tidak memiliki kekuatan yang besar. Bagaimana bisa aku menyelamatkan kalian dari mala petaka. Lalu mala petaka apa maksudnya kek?” tanya Xiaozi kembali
“Aku sendiri tidak begitu mengetahui detailnya. Yang aku lihat dalam ramalanku adalah wajahmu yang jatuh dari langit di hutan itu. Lalu kamu yang berdiri diatas genangan darah musuh-musuh dari klan kadal gurun” sahut kakek Shamo
Xiaozi menghela nafasnya mendengar hal itu, dalam hatinya tertawa mendengar ramalan yang menurutnya tidak masuk akal sama sekali.
“Aku? Membunuh musuh kalian? Jangan bercanda kek. Aku mungkin saja kalah dari mereka jika berkelahi” kata Xiaozi jujur sambil menunjuk pada pemimpin dari kadal gurun yang tadi menjemputnya.
“Aku hanya orang yang malas dan suka bersenang-senang sebelumnya. Tidak mungkin aku bertarung mengadu nyawa demi orang lain” sahut Xiaozi kembali dengan jujur
Mata kakek Shamo berkedut mendengar kata-kata Xiaozi yang menghindar dan seakan-akan tidak mempercayai ramalannya.
“Aku sangat percaya pada ramalanku meskipun kamu tidak mempercayainya. Kami tetap menyambut kedatanganmu di kota ini” sahut kakek Shamo dengan wajah merah karena merasa malu ramalannya diremehkan oleh Xiaozi.
“Zaim, antarkan tuan Xiaozi untuk beristirahat dan layani dia dengan baik” perintah kakek Shamo pada Zaim, pemimpin dari kadal gurun tadi.
Zaim adalah pemimpin dari klan kadal, dia yang menjemput Xiaozi bersama beberapa ekor klan kadal lainnya di hutan tadi.
“Baik tetua, kami akan mengantarnya ke tempatnya beristirahat” sahut Zaim dengan hormat pada kakek Shamo
“Terima kasih kakek Shamo. Aku mohon diri” sahut Xiaozi sopan sambil mengikuti Zaim pergi dari kediaman kakek Shamo
Kemudian Xiaozi mengikuti Zaim di belakangnya untuk pergi ke tempat peristirahatan yang telah mereka sediakan untuknya.
“Kakek, apakah benar dia penyelamat klan kita? Kelihatannya dia tidak sekuat itu” kata wanita kadal yang bertemu dengan Xiaozi pertama kalinya.
“Zizy, Apa kamu juga tidak mempercayai ramalanku?” kakek Shamo menoleh ke arah wanita kadal itu dengan wajah kesalnya.
Wanita kadal yang dipanggil Zizy itu tersenyum gugup sambil menggelengkan kepalanya “Tidak kakek, bukan begitu maksudku. Aku hanya tidak yakin dia sekuat itu”
“Aku sudah meramalkan banyak hal sejak dulu. Suatu saat aku tidak bisa meramalkan nasib klan kadal gurun kita. Semuanya kosong seakan-akan klan kita telah lenyap. Aku merasa sangat ketakutan ketika mendapatkan ramalan tentang itu” kata kakek Shamo pada Zizy
“Aku telah lama tidak enak makan dan tidur memikirkan keadaan klan kadal gurun di masa depan. Setiap aku meramal orang-orang kita, aku melihat kekosongan lagi. Hingga seminggu lalu aku mendapatkan ramalan masa depan klan kadal gurun kembali. Dan hal itu diawali oleh munculnya bayangan anak itu berdiri diatas genangan darah musuh-musuh kita” lanjutnya
Zizy mendengarkan penjelasan kakek Shamo yang panjang lebar itu lagi, meskipun pernah mendengar hal itu sebelumnya namun dia berpikir mungkin karena kakek Shamo sedang kelelahan saat itu.
Zizy tidak tahu betapa takutnya kakek Shamo saat dia tidak melihat masa depannya sendiri dan orang-orang dari klan kadal gurun pada saat itu. Apalagi saat tidak bisa memberikan jawaban pada mereka yang bertanya ramalan padanya.
Namun semuanya kembali normal saat minggu lalu dia mendapatkan bayangan tentang kedatangan Xiaozi yang jatuh dari langit ke kota kadal gurun ini dan membunuh musuh-musuh mereka.
“Zizy, tolong layani tuan Xiaozi dengan baik. Jangan sampai dia kecewa dan pergi dari kota kita sebelum ramalanku terjadi” kata kakek Shamo pada Zizy
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 89 Episodes
Comments
Oe Din
"Buah apel penerjemah" ....
kata Doraemon 😱😱😱
2024-05-20
0
Karya Sujana
msh lemah
booom
2023-10-11
0
Defrin
lanjut
2023-10-02
0