BAB 3 | Bertemu Pedang Pemburu Roh

Seketika pintu di ujung gua tersebut terbuka lebar, gelap di dalamnya. Bahkan lentera yang diarahkan pun tidak mampu meneranginya.

Sekejap Xiaozi kembali ragu apakah dia akan memasukinya atau tidak, namun ketika dia masih berdiri di depan pintu itu. Sebuah kekuatan yang dahsyat menarik tubuhnya memasuki ke dalam pintu yang gelap tersebut.

Dia merasakan tubuhnya terhisap oleh kekuatan yang besar dan tekanan itu membuat kepalanya pusing dan setetes darah mengalir keluar dari lubang hidungnya.

Xiaozi bukan orang yang berkultivasi tinggi, dia hanya berada di alam spirit sehingga kekuatan dari dalam pintu itu membuatnya meneteskan darah akibat dari tekanan tersebut.

Kemudian dia melihat cahaya di ujung lorong yang menariknya itu. Lalu dia terjatuh di sebuah hutan kembali dengan tubuhnya yang masih terluka akibat harimau itu.

“Ugh, hari ini benar-benar hari yang sial” gumamnya sambil masih terbaring di tanah dalam hutan itu.

Xiaozi masih terbaring untuk memulihkan kekagetannya dan juga merasa tubuhnya sedikit sulit untuk digerakkan akibat terjatuh dari lorong yang hilang entah kemana.

Tiba-tiba sebuah kepala muncul di depan wajahnya, kepala itu mirip dengan wajah kadal berwarna hijau yang menjulurkan lidahnya yang panjang.

Mata kadal itu berkedip melihatnya, membuat Xiaozi terkejut dan terbangun karenanya.

“Aah, siapa kamu” teriaknya

Kadal itu pun terkejut melihat keterkejutan Xiaozi dan menjauh darinya. Dia berusaha mengatakan suatu bahasa yang tidak dimengerti oleh Xiaozi.

“ով ես դու” seakan-akan kadal itu berbicara padanya.

“Ugh, ini pasti mimpi. Aku bertemu kadal yang bertubuh seperti manusia berekor berwarna hijau mengenakan pakaian wanita dan berbicara padaku” gumamnya dalam hati

Xiaozi melihat ke arah kadal tersebut meneliti tubuhnya, membuat wajah kadal itu menjadi merah dan bergerak mundur menjauhinya.

“ինչ եք ուզում անել” lagi-lagi kadal itu berkata suatu yang aneh

Xiaozi tidak tahu harus menjawab apa, dia tidak mengerti kata-kata kadal itu. Lalu tangannya menjulur untuk berusaha meraihnya, memastikan dirinya sedang bermimpi atau tidak.

Kadal itu terlihat ketakutan lalu pergi melarikan diri dengan cepat meninggalkannya.

“Ini pasti benar-benar mimpi. Kadal itu cepat sekali lenyap dari depanku” gumamnya dalam hati.

“Tapi dimana kah ini?” pikir nya lagi sambil melihat sekeliling hutan tersebut.

Lalu dia berjalan ke salah satu arah untuk menemukan petunjuk meskipun menurutnya ini adalah mimpi.

“Meskipun mimpi pun harus ada penjelasannya” pikir Xiaozi

Tiba-tiba dia kembali melihat sebuah gua tersembunyi di balik semak belukar yang rimbun.

“Lagi-lagi sebuah gua, apakah ini tempat pintu untuk kembali dari dunia mimpi ini?” pikir Xiaozi

Karena penasaran, Xiaozi pun memasuki gua itu yang kali ini cukup kecil sehingga dia merangkak untuk memasukinya. Namun makin ke dalam, gua itu semakin melebar hingga di ujung gua itu cukup luas untuknya berdiri dan melihat sekelilingnya.

Tampak sebuah pedang tergantung melayang di udara dan dirantai sekelilingnya yang tertancap di dinding gua itu.

Mata Xiaozi terbelalak melihatnya, dia kemudian mencoba memegang pedang tersebut untuk memeriksanya.

“Ugh” Xiaozi terkejut merasakan sengatan saat memegang pedang tersebut dan melihat jarinya terluka oleh sengatan pedang itu dan darahnya menempel di gagang pedang.

“Mengapa aku merasa kesakitan dalam mimpi ini?” pikirnya bingung dan melihat jarinya yang terluka.

Pedang itu bergetar dan suara rantai gemericing lalu terputus oleh getaran pedang tersebut.

Mata Xiaozi berkedut, dia menggigil ketakutan melihat reaksi pedang itu. Dia tidak menyangka meskipun rantai pedang itu telah putus hancur, namun pedang itu masih melayang di udara

“Ini pasti benar-benar mimpi” gumamnya dalam hati

“Ah, manis sekali” tiba-tiba dia mendengar suara dari arah pedang itu

Xiaozi memalingkan wajahnya melihat sekeliling untuk mencari arah datangnya suara tersebut. Namun dia tidak menemukan sosok siapapun di dalam gua tersebut.

“Si..Siapa kamu?” tanya Xiaozi pada suara tersebut

“Apakah kamu yang memberikan darahmu untuk membangunkanku?” tanya suara itu lagi

“Darah? Apa maksudnya? Membangunkan siapa?” gumam Xiaozi kembali

Dia memikirkan tangannya yang tergores akibat sengatan di gagang pedang tadi. Matanya kemudian tertuju kepada bilah pedang yang melayang di depannya.

“Apakah darahku yang kamu maksud?” tanya Xiaozi pada suara itu

“Benar. Aku tidak melihat orang lain disekitar sini. Pasti ini darahmu yang terasa manis” sahut suara tersebut

Mata Xiaozi menatap ke arah pedang itu lalu mendekatinya untuk memastikan arah suara yang didengar olehnya berasal dari pedang itu.

“Berikan aku darahmu sedikit lagi. Maka kamu akan menjadi tuanku” kata suara tersebut.

“Apa maksudmu? Apakah kamu ingin membunuhku?” tanya Xiaozi pada suara tersebut ketakutan.

Tanpa sadar Xiaozi mundur menjauh dari pedang itu begitu mendengar dia meminta darahnya lagi. Matanya berkedut mengetahui sebilah pedang berbicara padanya.

“Tidak. Aku tidak ingin membunuh orang yang akan menjadi tuanku. Aku hanya ingin mengenal darahnya untuk mengalir dalam tubuhku ini” sahut suara itu

“Tubuh? Siapa kamu? Kenapa aku tidak melihatmu?” tanya Xiaozi kembali

Wajah Xiaozi menjadi tegang mendengar suara dari pedang tersebut, namun dirinya masih belum mempercayainya.

“Hahaha... aku adalah pedang ini. Kamu sedang melihatku” sahut suara itu yang ternyata berasal dari pedang yang melayang itu.

Xiaozi akhirnya menyadari bahwa pedang itulah yang sedang berbicara dengannya. Dia menjadi ketakutan dan ragu untuk mengikuti kata-kata pedang tersebut.

“Jangan takut. Aku adalah Pedang Pemburu Roh. Tuanku yang terakhir telah mati ribuan tahun yang lalu. Dan akupun tertidur disini. Karena darahmu lah akhirnya aku terbangun kembali” kata pedang itu.

Xiaozi terdiam sejenak memikirkan hal ini. “Haruskah aku mempercayai kata-katanya?”

“Baiklah. Aku akan memberikanmu sedikit darahku” sahut Xiaozi

Kemudian pedang itu melayang keatas seperti kegirangan meliuk kesana kemari, lalu turun dan berdiri di depan Xiaozi.

“Aku siap menerima darahmu untuk mengalir di dalam tubuhku” sahut pedang tersebut bergetar sambil mendengung.

Xiaozi menggigit jari telunjuknya untuk mengeluarkan setitik darah lalu memoles bilah badan pedang tersebut.

“Bagus. Darah yang sangat manis. Kamu adalah tuanku yang baru sekarang” kata pedang tersebut.

“Pedang Pemburu Roh. Itukah namamu?” tanya Xiaozi

Meskipun awalnya Xiaozi sedikit takut, namun kini dia sudah membiasakan dirinya lalu mendekati pedang itu.

“Benar” sahut pedang tersebut

“Mengapa namamu menyeramkan seperti itu?” tanya Xiaozi kembali

Xiaozi kemudian memberanikan dirinya untuk mengambil pedang itu dengan tangannya dan merasakan getaran dari gagang pedang tersebut.

“Hahaha... karena memang aku memakan roh dari mahluk-mahluk yang telah aku bunuh” sahut pedang itu lagi sambil bergetar.

“Kamu sungguh kejam?” kata Xiaozi

Mata Xiaozi bergidik mendengar kata-kata dari pedang di tangannya. Dia mengayunkan pedang itu untuk mencoba menggunakannya.

“Tuan, aku memang dibuat untuk itu” sahut pedang tersebut bergetar seolah-olah mengiyakan perkataan Xiaozi.

“Baiklah. Aku akan menyimpanmu dalam cincin penyimpananku. Masuklah” kata Xiaozi selanjutnya

“Baik tuan” sahut pedang itu yang kemudian masuk ke dalam cincin penyimpanan Xiaozi.

Xiaozi melepas pedang ditangannya yang kemudian melayang mengecil hingga masuk ke dimensi di dalam cincin penyimpanan yang diberikan oleh ibunya.

“Sepertinya yang aku alami ini bukan mimpi” gumam Xiaozi

“Tentu saja ini bukan mimpi tuan” sahut pedang itu dari dalam cincin penyimpanan Xiaozi

Meskipun pedang itu telah berada di dalam cincin penyimpanannya, dia masih bisa berbicara dengan Xiaozi dari dalam cincin tersebut.

“Menurutmu, aku harus kemana sekarang?” tanya Xiaozi pada pedang itu.

“Cari mangsa sebanyak-banyaknya untuk menjadi makananku” sahut pedang itu membuat mata Xiaozi berkedut mendengarnya.

Mata Xiaozi kembali berkedut mendengar perkataan kejam dari pedang itu. Dia menghela nafasnya.

“Aku tidak suka membunuh sembarangan. Jadi jaga nafsu makanmu” sahut Xiaozi

“Baik. Sesuai permintaanmu tuan” sahut pedang itu kembali

Xiaozi kemudian keluar dari dalam gua tersebut, lalu kembali ke tengah hutan tadi.

Dari kejauhan tampak kadal wanita yang lari tadi datang bersama beberapa orang yang juga wajah mereka mirip dengan kadal. Namun kali ini kelihatan mereka memang berasal dari klan yang sama.

Mereke mendekati Xiaozi, lalu kadal wanita yang tadi berkata pada orang-orang di belakang mereka.

“դա այն մարդն է, որի մասին ես պատմում էի ձեզ” kata kadal wanita itu

“որտեղի՞ց է այդ մարդը եկել” tanya salah satu dari mereka pada yang wanita

“նա ընկավ երկնքից” sahut kadal wanita tersebut

Kali ini kepala Xiaozi terasa mau pecah mendengar pembicaraan mereka yang tidak dimengerti olehnya.

Terpopuler

Comments

🌼🆚🐝

🌼🆚🐝

lain kali bawah penerjemah thor

2024-12-12

0

Oe Din

Oe Din

Kepala saya juga "mau pecah" ketika membaca tulisan aneh ini 😇😇😇

2024-05-20

0

Iwan Sukendra

Iwan Sukendra

tanyakan pada rumput yang bergoyamng.. /Doubt/

2024-03-06

0

lihat semua
Episodes
1 BAB 1 | Diusir dari rumah keluarga Zhen
2 BAB 2 | Menemukan sebuah pintu di dalam gua
3 BAB 3 | Bertemu Pedang Pemburu Roh
4 BAB 4 | Kakek Shamo tetua Klan Kadal Gurun
5 BAB 5 | Berjalan-jalan di kota Kadal
6 BAB 6 | Klan Monster yang mengintai
7 BAB 7 | Dikendalikan oleh Pedang Pemburu Roh
8 BAB 8 | Kota Pelangi
9 BAB 9 | Bertemu teman-teman baru pemburu monster
10 BAB 10 | Kelas Pemula Pemburu Monster
11 BAB 11 | Kitab Kosong
12 BAB 12 | Menghindari bertemu Pangeran Shang Ji
13 BAB 13 | Tehnik Kultivasi Pedang Langit
14 BAB 14 | Tim Pemburu Monster Pangeran Shang Ji.
15 BAB 15 | Apa pedulimu padaku?
16 BAB 16 | Bermain Api
17 BAB 17 | Jurus Pedang Awan Api
18 BAB 18 | Kultivasi dan klasifikasi pemburu monster
19 BAB 19 | Bertemu Chen Yan
20 BAB 20 | Membentuk Tim Pemburu Monster
21 BAB 21 | Bertemu anggota tim yang ketiga
22 BAB 22 | Membentuk tim Pemburu Bintang Dunia
23 BAB 23 | Wanita tua dan monster Orka
24 BAB 24 | Chen Yan dan Pedang Pemburu Roh
25 BAB 25 | Bertemu Kakek Tua Ular
26 BAB 26 | Kerajaan Klan Ular – Kota kecil wilayah luar
27 BAB 27 | Kerajaan Klan Ular – Bertemu biksu He Xian
28 BAB 28 | Kerajaan Klan Ular – Segel Emas
29 BAB 29 | Kerajaan Klan Ular – Kekuatan Ratu Ular
30 BAB 30 | Kerajaan Klan Ular – Rencana melawan Ratu Ular
31 BAB 31 | Kerajaan Klan Ular – Dendam Ratu Ular
32 BAB 32 | Kerajaan Klan Ular – Gangguan dalam pelatihan
33 BAB 33 | Kerajaan Klan Ular – Acara persembahan yang kacau
34 BAB 34 | Kerajaan Klan Ular – Ratu Ular menyerah
35 BAB 35 | Kerajaan Klan Ular – Wang She, seorang dari dunia lain
36 BAB 36 | Gunung Wushan – Kawanan Monster Arwah Serigala
37 BAB 37 | Gunung Wushan – Wume, Jendral Monster Peringkat 5
38 BAB 38 | Gunung Wushan – Guru Luo Shan
39 BAB 39 | Gunung Wushan – Masalah mendatangi Gunung Wushan
40 BAB 40 | Gunung Wushan – Mewariskan kultivasi
41 BAB 41 | Gunung Wushan – Meledakkan diri
42 BAB 42 | Bukit Kematian – Memasuki formasi sihir hutan belantara
43 BAB 43 | Bukit Kematian – Bertemu Guru Liu Ba
44 BAB 44 | Bukit Kematian – Bahan sihir
45 BAB 45 | Bukit Kematian – Pelatihan tim
46 BAB 46 | Bukit Kematian – Merasa tertantang
47 BAB 47 | Bukit Kematian – Kedudukan akhir 4 1 untuk Xiaozi
48 BAB 48 | Bukit Kematian – Bertemu Qiongqi
49 BAB 49 | Bukit Kematian – Berubah hangat dan hidup
50 BAB 50 | Bukit Kematian – Upgrade tongkat sihir He Xian
51 BAB 51 | Bukit Kematian – Hutan Roh
52 BAB 52 | Bukit Kematian – Monster penghisap Roh
53 BAB 53 | Bukit Kematian – Pengikut Roh
54 BAB 54 | Bukit Kematian – Wilayah kekuasaan jendral Wume
55 BAB 55 | Bukit Kematian – Pertempuran Pemburu vs Monster
56 BAB 56 | Bukit Kematian – Qiongqi yang haus darah
57 BAB 57 | Bukit Kematian – Jendral Wume dan pasukannya musnah
58 BAB 58 | Bukit Kematian – Mencari Kristal Merah
59 BAB 59 | Bukit Kematian – Kristal Merah
60 BAB 60 | Bukit Kematian – Berita mengejutkan
61 BAB 61 | Bukit Kematian – Rencana penyerangan
62 BAB 62 | Bukit Kematian – Pertarungan pemanasan
63 BAB 63 | Bukit Kematian – Kekacauan di kota Tanah Api
64 BAB 64 | Bukit Kematian – Jatuhnya kota Tanah Api
65 BAB 65 | Bukit Kematian – Perintah membunuh dari Raja Monster Xhame
66 BAB 66 | Lembah Iblis – Kekuatan Pasukan Jendral Monster Ermai
67 BAB 67 | Lembah Iblis – Kota Pasaria
68 BAB 68 | Lembah Iblis – Informasi terpercaya
69 BAB 69 | Lembah Iblis – Tambang tua
70 BAB 70 | Lembah Iblis – Penculikan
71 BAB 71 | Lembah Iblis – Melarikan diri
72 BAB 72 | Lembah Iblis – Batu Permata Iblis
73 BAB 73 | Lembah Iblis – Memancing lawan
74 BAB 74 | Lembah Iblis – Terperangkap
75 BAB 75 | Lembah Iblis – Formasi Iblis
76 BAB 76 | Lembah Iblis – Pertarungan di markas utama
77 BAB 77 | Lembah Iblis – Anggota sementara
78 BAB 78 | Pulau Duyung – Bertemu Duyung Mieren
79 BAB 79 | Pulau Duyung – Persiapan menyerang
80 BAB 80 | Pulau Duyung – Kekalahan total
81 BAB 81 | Pulau Duyung – Putri Mieren menghilang
82 BAB 82 | Pulau Duyung – Membebaskan para duyung
83 BAB 83 | Pulau Duyung – Air Mata Duyung
84 BAB 84 | Gunung Naga – Membebaskan para tawanan
85 BAB 85 | Gunung Naga – Pertarungan di mulai
86 BAB 86 | Gunung Naga – Melawan Jendral Monster Yime
87 BAB 87 | Gunung Naga – Munculnya Raja Monster Xhame
88 BAB 88 | Gunung Naga – Penyatuan dengan Pedang Pemburu Roh
89 BAB 89 | Gunung Naga – Munculnya Naga Langit.
Episodes

Updated 89 Episodes

1
BAB 1 | Diusir dari rumah keluarga Zhen
2
BAB 2 | Menemukan sebuah pintu di dalam gua
3
BAB 3 | Bertemu Pedang Pemburu Roh
4
BAB 4 | Kakek Shamo tetua Klan Kadal Gurun
5
BAB 5 | Berjalan-jalan di kota Kadal
6
BAB 6 | Klan Monster yang mengintai
7
BAB 7 | Dikendalikan oleh Pedang Pemburu Roh
8
BAB 8 | Kota Pelangi
9
BAB 9 | Bertemu teman-teman baru pemburu monster
10
BAB 10 | Kelas Pemula Pemburu Monster
11
BAB 11 | Kitab Kosong
12
BAB 12 | Menghindari bertemu Pangeran Shang Ji
13
BAB 13 | Tehnik Kultivasi Pedang Langit
14
BAB 14 | Tim Pemburu Monster Pangeran Shang Ji.
15
BAB 15 | Apa pedulimu padaku?
16
BAB 16 | Bermain Api
17
BAB 17 | Jurus Pedang Awan Api
18
BAB 18 | Kultivasi dan klasifikasi pemburu monster
19
BAB 19 | Bertemu Chen Yan
20
BAB 20 | Membentuk Tim Pemburu Monster
21
BAB 21 | Bertemu anggota tim yang ketiga
22
BAB 22 | Membentuk tim Pemburu Bintang Dunia
23
BAB 23 | Wanita tua dan monster Orka
24
BAB 24 | Chen Yan dan Pedang Pemburu Roh
25
BAB 25 | Bertemu Kakek Tua Ular
26
BAB 26 | Kerajaan Klan Ular – Kota kecil wilayah luar
27
BAB 27 | Kerajaan Klan Ular – Bertemu biksu He Xian
28
BAB 28 | Kerajaan Klan Ular – Segel Emas
29
BAB 29 | Kerajaan Klan Ular – Kekuatan Ratu Ular
30
BAB 30 | Kerajaan Klan Ular – Rencana melawan Ratu Ular
31
BAB 31 | Kerajaan Klan Ular – Dendam Ratu Ular
32
BAB 32 | Kerajaan Klan Ular – Gangguan dalam pelatihan
33
BAB 33 | Kerajaan Klan Ular – Acara persembahan yang kacau
34
BAB 34 | Kerajaan Klan Ular – Ratu Ular menyerah
35
BAB 35 | Kerajaan Klan Ular – Wang She, seorang dari dunia lain
36
BAB 36 | Gunung Wushan – Kawanan Monster Arwah Serigala
37
BAB 37 | Gunung Wushan – Wume, Jendral Monster Peringkat 5
38
BAB 38 | Gunung Wushan – Guru Luo Shan
39
BAB 39 | Gunung Wushan – Masalah mendatangi Gunung Wushan
40
BAB 40 | Gunung Wushan – Mewariskan kultivasi
41
BAB 41 | Gunung Wushan – Meledakkan diri
42
BAB 42 | Bukit Kematian – Memasuki formasi sihir hutan belantara
43
BAB 43 | Bukit Kematian – Bertemu Guru Liu Ba
44
BAB 44 | Bukit Kematian – Bahan sihir
45
BAB 45 | Bukit Kematian – Pelatihan tim
46
BAB 46 | Bukit Kematian – Merasa tertantang
47
BAB 47 | Bukit Kematian – Kedudukan akhir 4 1 untuk Xiaozi
48
BAB 48 | Bukit Kematian – Bertemu Qiongqi
49
BAB 49 | Bukit Kematian – Berubah hangat dan hidup
50
BAB 50 | Bukit Kematian – Upgrade tongkat sihir He Xian
51
BAB 51 | Bukit Kematian – Hutan Roh
52
BAB 52 | Bukit Kematian – Monster penghisap Roh
53
BAB 53 | Bukit Kematian – Pengikut Roh
54
BAB 54 | Bukit Kematian – Wilayah kekuasaan jendral Wume
55
BAB 55 | Bukit Kematian – Pertempuran Pemburu vs Monster
56
BAB 56 | Bukit Kematian – Qiongqi yang haus darah
57
BAB 57 | Bukit Kematian – Jendral Wume dan pasukannya musnah
58
BAB 58 | Bukit Kematian – Mencari Kristal Merah
59
BAB 59 | Bukit Kematian – Kristal Merah
60
BAB 60 | Bukit Kematian – Berita mengejutkan
61
BAB 61 | Bukit Kematian – Rencana penyerangan
62
BAB 62 | Bukit Kematian – Pertarungan pemanasan
63
BAB 63 | Bukit Kematian – Kekacauan di kota Tanah Api
64
BAB 64 | Bukit Kematian – Jatuhnya kota Tanah Api
65
BAB 65 | Bukit Kematian – Perintah membunuh dari Raja Monster Xhame
66
BAB 66 | Lembah Iblis – Kekuatan Pasukan Jendral Monster Ermai
67
BAB 67 | Lembah Iblis – Kota Pasaria
68
BAB 68 | Lembah Iblis – Informasi terpercaya
69
BAB 69 | Lembah Iblis – Tambang tua
70
BAB 70 | Lembah Iblis – Penculikan
71
BAB 71 | Lembah Iblis – Melarikan diri
72
BAB 72 | Lembah Iblis – Batu Permata Iblis
73
BAB 73 | Lembah Iblis – Memancing lawan
74
BAB 74 | Lembah Iblis – Terperangkap
75
BAB 75 | Lembah Iblis – Formasi Iblis
76
BAB 76 | Lembah Iblis – Pertarungan di markas utama
77
BAB 77 | Lembah Iblis – Anggota sementara
78
BAB 78 | Pulau Duyung – Bertemu Duyung Mieren
79
BAB 79 | Pulau Duyung – Persiapan menyerang
80
BAB 80 | Pulau Duyung – Kekalahan total
81
BAB 81 | Pulau Duyung – Putri Mieren menghilang
82
BAB 82 | Pulau Duyung – Membebaskan para duyung
83
BAB 83 | Pulau Duyung – Air Mata Duyung
84
BAB 84 | Gunung Naga – Membebaskan para tawanan
85
BAB 85 | Gunung Naga – Pertarungan di mulai
86
BAB 86 | Gunung Naga – Melawan Jendral Monster Yime
87
BAB 87 | Gunung Naga – Munculnya Raja Monster Xhame
88
BAB 88 | Gunung Naga – Penyatuan dengan Pedang Pemburu Roh
89
BAB 89 | Gunung Naga – Munculnya Naga Langit.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!