Aula tempat perburuan monster di kota Pelangi merupakan tempat yang paling banyak dikunjungi oleh orang-orang klan manusia dunia ini bahkan dari dunia lain. Bahkan ada beberapa klan binatang yang juga datang untuk membawa hasil perburuan monster mereka.
“Xiaozi, karena kamu orang baru di perburuan monster. Aku ingin mengajakmu melakukan pengenalan lebih lanjut bersama para pemburu baru lainnya. Ada kelas tersendiri dengan guru yang akan mengajarkanmu” kata Shan Mui.
“Baik nona Shan” sahut Xiaozi mengikutinya
“Kamu bisa berjalan di lorong ini, dan diujung lorong ada kelas untuk pemburu pemula yang bisa kamu ikuti” kata Shan Mui sambil menunjuk ke arah lorong yang cukup panjang.
“Baik nona Shan” sahut Xiaozi yang segera berjalan menyusuri lorong dan melihat meja untuk pendaftaran di depan sebuah kelas yang masih kosong.
Seorang wanita kemudian keluar dari kelas tersebut lalu tersenyum padanya dan memberikan kertas untuk menuliskan nama nya di daftar tersebut. Xiaozi tersipu malu melihatnya lalu tergesa-gesa menuliskan namanya tanpa berani menoleh ke arah wanita itu yang tersenyum genit padanya.
Xiaozi lalu masuk ke dalam kelas tersebut dan sengaja memilih tempat duduk paling belakang agar tidak terlalu mencolok.
Kemudian satu persatu peserta kelas pemburu pemula itu mulai masuk ke dalam kelas. Namun diantara semua pemburu pemula yang memasuki ruangan ternyata semuanya adalah wanita dan dia sendiri yang laki-laki.
Maksud hati untuk tidak mencolok, ternyata kehadirannya yang seorang laki-laki sendirian adalah sangat mencolok. Wajah Xiaozi menjadi merah karenanya.
“Mengapa semua wanita saja yang mengikuti kelas pemburu pemula?” pikirnya
Semua pemburu pemula wanita lainnya menoleh dan memperhatikan dirinya yang duduk di belakang sendiri.
Tak berapa lama, seorang Guru wanita masuk ke dalam kelas tersebut dengan wajah santai. Namun ketika melihat Xiaozi, dia terkejut lalu membuka buku yang berisi kertas daftar nama dan menoleh kembali pada Xiaozi, lalu menghela nafasnya.
“Ada apa? Kenapa Guru wanita ini terkejut saat melihatku?” gumam Xiaozi dalam hatinya.
“Apakah aku salah masuk kelas?” pikirnya kembali
Kemudian Guru itu membagikan kitab pelajaran pada seluruh pemburu pemula di dalam ruangan itu termasuk pada Xiaozi.
Namun wajah Guru itu sedikit dingin ketika membagikan kitab pelajaran itu padanya.
Wajah Xiaozi menjadi merah ketika membaca judul kitab yang telah dibagikan padanya. “Kitab Pemula Berburu Laki-Laki Tangguh”
Keringat dingin mengucur deras dari sekujur tubuhnya, mungkin orang-orang ini termasuk Guru wanita bersikap seperti itu dan menatapnya karena menganggap dirinya aneh.
“Sialan. Aku pasti salah masuk kelas. Pantas saja wanita di depan tempat pendaftaran tadi tersenyum aneh padaku” gumam Xiaozi dalam hatinya kesal.
“Baik. Pelajaran pertama adalah pengenalan terhadap laki-laki. Biasanya kita menggunakan boneka laki-laki untuk pelajaran ini. Tetapi karena ada peserta laki-laki. Kita bisa langsung memintanya untuk berpartisipasi” kata Guru wanita tersebut dengan dingin lalu menoleh pada Xiaozi dan memintanya untuk maju ke depan.
“Aaah... apa yang harus aku lakukan. Aku harus cepat pergi dari sini” pikirnya sambil mencari celah untuk pergi.
Kemudian dia berdiri dari kursinya bermaksud untuk pergi dari kelas itu. Namun begitu dia berdiri, para wanita yang berada di dalam kelas itu langsung menarik tangannya dan membawanya ke depan kelas disamping Guru wanita itu.
Wajah Xiaozi menjadi merah karena saat ini dia dikelilingi oleh para wanita itu dengan wajah genit menggodanya.
“Ah, aku harus segera pergi dari sini” gumamnya dalam hati
“Pertama kita buka pakaiannya untuk pengenalan terhadap bagian tubuh laki-la....” Guru wanita berhenti berbicara saat melihat Xiaozi sudah pergi menghilang dari sana.
Xiaozi keluar dari kelas itu dan melihat sebuah ruang lain di ujung lorong tersebut. Dan di depan kelas itu duduk seorang kakek tua yang sedang bersila memejamkan matanya.
“Mungkinkah ini kelas yang sebenarnya?” pikir Xiaozi
Kali ini dia berhati-hati memasuki ruangan kelas itu agar tidak salah lagi. Dia pun mendekati kakek tua itu dan melihatnya dengan seksama.
“Duduklah jika ingin belajar” sahut kakek tua itu.
“Maaf kek. Apakah ini kelas pemburu monster pemula?” tanya Xiaozi agar tidak salah lagi memasuki kelas.
“Benar. Kamu bisa memilih tempat duduk yang telah disediakan” sahut kakek itu lagi
“Syukurlah sudah berada di kelas yang benar” gumam Xiaozi lega yang kemudian mencari tempat untuk duduk.
Kemudian masuk dua orang lagi ke dalam kelas itu, satunya wanita berambut pendek dengan gaya seperti laki-laki yang satunya laki-laki bertubuh tinggi besar.
Kakek tua masih tetap duduk bersila sambil menunggu datangnya peserta pemburu pemula lainnya.
Hampir 1 jam kakek itu akhirnya membuka mata dan berdiri berjalan ke tengah kelas melihat ada 6 orang di dalam kelas, 4 laki-laki dan 2 wanita.
“Baiklah. Kelas pemburu monster pemula akan segera aku buka. Pertama-tama namaku adalah Tuo Li. Kalian bisa memanggilku kakek Tuo saja.” kata kakek itu.
Lalu kakek tua itu menjelaskan panjang lebar tentang keberadaan monster hingga pengenalan berbagai jenis monster yang ada beserta pemimpinnya Raja Monster Xhame.
“Aturan pertama dalam berburu monster adalah Bunuh atau di Bunuh” kata kakek Tuo
“Kalian harus kejam terhadap musuh atau kalian akan dibunuh olehnya. Namun jangan asal sembarangan membunuh. Pastikan monster itu wajib harus di bunuh”
Xiaozi dan yang lain mendengarkan dengan seksama setiap penjelasan dari kakek Tuo.
“Aturan kedua adalah gunakan segala cara untuk tercapainya aturan pertama” lanjut kakek Tuo.
“Gunakan kecerdasan lebih baik daripada hanya menggunakan otot dan alat. Itulah beda kita manusia dengan para monster”
“Aturan ketiga adalah jika musuh kalian lebih kuat dan tidak bisa dibunuh. Larilah” lanjut kakek Tuo kembali
Semua peserta pemburu monster sedikit protes dengan aturan nomer tiga, karena bertentangan dengan aturan pertama. Kecuali Xiaozi yang sangat setuju dengan ketiga aturan tersebut.
“Kakek, bukan kah kita menjadi seorang pengecut jika kita lari dari pertarungan?” tanya seorang diantaranya
“Menjadi pahlawan pemberani yang mati. Hidup kalian kelar. Tidak ada kesempatan kembali”
“Meskipun menjadi pengecut untuk bertahan hidup. Kalian memiliki kesempatan untuk tumbuh berkembang dan membalas kekalahan sebelumnya.” sahut kakek Tuo
Semua peserta akhirnya mengerti maksud dari aturan ketiga yang dikatakan oleh kakek Tuo tersebut.
“Untuk tumbuh berkembang, kita akan melakukan latihan ketrampilan dan kultivasi”
“Kalian tentu sudah memilih berbagai senjata masing-masing. Ini ada beberapa kitab jurus dari berbagai senjata. Kalian bebas memilihnya” kata kakek Tuo sambil menunjuk ke arah lemari penyimpanan kitab jurus senjata.
“Untuk kultivasi, silahkan memilih sendiri sesuai karakter kalian di perpustakaan yang berada di paviliun sebelah tempat perburuan monster ini” sahut kakek Tuo
“Nah, cukup sampai disini dulu pertemuan pertama kita. Besok kita akan bertemu di tempat pelatihan di aula sebelah perpustakaan” kata kakek Tuo kembali
Mereka pun bubar dan masing-masing memilih kitab senjata yang ada di ruangan kelas tersebut.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 89 Episodes
Comments
Defrin
aku terkejut mendengar ada wiro sableng dan Naga Bonar
2023-10-02
0
ciru
cakeep. kocak juga neh ceritanya 🤭
2023-08-05
0
Meichan
lanjutttt
2023-06-10
1