Karena kelaparan sehabis berlatih, Xiaozi pun segera pergi ke tempat makan penginapan untuk mencari makanan.
Hari telah gelap, Xiaozi memesan makanannya sambil memikirkan tehnik kultivasi yang baru saja dilatihnya. Besok saat dia akan kembali masuk ke kelas pemula pemburu monster harus sudah ada peningkatan.
Sambil menunggu datangnya makanan, Xiaozi melihat sekelilingnya. Tampak orang-orang mulai banyak yang datang karena saat jam makan malam.
Di depan mejanya tampak ada 4 orang yang sedang menikmati makanannya. Mereka memesan banyak sekali menu makanan, sehingga membuat mata Xiaozi berbinar kelaparan.
“Pangeran Shang, apakah sudah bertemu dengan nona Shan?” tanya salah satu dari mereka
Pangeran Shang menggelengkan kepalanya “Kata Shan Yuan, adiknya nona Shan sedang berburu monster sejak kemarin” sahutnya
“Nona Shan selalu bertindak sembrono, dia suka berburu sendiri monster-monster itu” timpal orang disampingnya.
“Liu Jang, kamu juga tahu bagaimana sifatnya nona Shan yang tidak suka bekerja dalam tim saat berburu monster” sahutnya lagi.
“Iya. Aku rasa nona Mei lebih mengerti tentang nona Shan daripada aku.” sahut Liu Jang.
Seorang wanita diantara tiga laki-laki yang dipanggil nona Mei itu menghentikan makannya, dia menatap ke arah Liu Jang.
“Liu Jang, aku memang pernah satu tim dengan nona Shan namun hanya bertahan 2 hari saja. Dia orang yang keras kepala” sahut none Mei itu
“Saat itu tim kami menentukan arah kemana melakukan perburuan, namun nona Shan sendiri berbeda pendapat dari kami. Jadi dia berpisah mencari monster ke arahnya sendiri” lanjut nona Mei.
“Sudahlah, bagaimana pun juga dia adalah calon istri Pangeran Shang, hormatilah dia sedikit” sahut orang yang berada disamping pangeran Shang.
“Chang Ye, kamu sendiri yang membuka pembicaraan tentang nona Shan. Jika tidak, mana mungkin aku akan bicara” sahut nona Mei ketus.
“Sudah... Sudah... kita kesini untuk makan, bukan membahas tentang nona Shan” sahut Pangeran Shang menengahi mereka
Mendengar kata-kata pangeran Shang, mereka pun meneruskan makan mereka.
“Pangeran, kapan kita akan berangkat ke Hutan Bintang?” tanya Liu Jang
“Karena aku tidak bisa menemukan nona Shan disini, kita berangkat besok pagi” sahut pangeran Shang.
“Jika demikian, malam ini aku harus bersiap” kata nona Mei.
Keempat orang itu adalah satu time pemburu monster Pangeran Shang. Liu Jang ahli pencari jejak monster dengan senjata andalan Kapak. Nona Mei San, ahli strategi dan jebakan monster. Chang Ye, ahli racun dan senjata rahasia. Sementara Pangeran Shang adalah pemburu utama mereka.
Mereka adalah pemburu monster level 8, yang sudah pengalaman dan dapat membunuh monster emas ke bawah.
Para pemburu monster di klasifikasikan dalam 5 zona level. Level 1-3 masuk kategori zona perunggu, level 4-6 masuk zona perak, level 7-9 masuk zona emas, level 10-12 masuk zona berlian, dan 13-15 masuk zona mutiara.
Jenis monster dan hadiah hasil perburuan tergantung pada zona level tersebut. Monster yang masuk zona perunggu mendapat bayaran paling murah sedangkan monster zona mutiara mendapatkan hadiah yang paling tinggi.
Dalam berburu monster, jarang sekali pergi sendiri. Mereka biasanya membentuk tim kerja sama minimal 2 orang pemburu monster. Jadi mereka bisa saling menjaga dan tentu saja termasuk juga berbagi pendapatan hadiah monster.
“Pangeran, apakah kita sudah mengetahui dimana lokasi monster emas itu berada?” tanya Chang Ye.
Menurut informasi yang aku dapatkan, monster emas ini pernah muncul beberapa kali di kota beruang. Sehingga aku berpikir monster ini pasti tinggal di Hutan Bintang yang tak jauh dari kota beruang.
“Liu Jang, besok adalah tugasmu mencari jejak monster emas ini” kata Pangeran Shan
“Siap pangeran. Aku pasti bisa menemukannya.” sahut Liu Jang.
“Nona Mei dan Chang Ye memasang jebakan di beberapa kemungkinan jalan keluar dari monster tersebut. Sisakan satu jalan untuk dia keluar. Jadi kita menunggunya disana” kata Pangeran Shang mengatur strategi untuk perburuan besok
“Baiklah. Setelah makan kita beristirahat” lanjut Pangeran Shang yang kemudian menyelesaikan makannya dan pergi ke penginapan lain yang lebih mewah untuk beristirahat.
Xiaozi yang sedang menyantap makannya mendengar seluruh percakapan tersebut.
“Jadi pangeran Shang itu calon suami nona Shan Mui. Aku harus berhati-hati agar tidak menyinggungnya yang seorang pangeran” gumam Xiaozi dalam hatinya
“Mereka juga bukan orang sembarangan, rata-rata kultivasi mereka bertiga adalah tahap besi akhir, sedangkan pangeran Shang sudah berada di tahap perunggu.” gumam Xiaozi kembali
“Tuan, meskipun musuhmu berada di tahap perunggu tingkat 1, mereka bukan lawanmu meskipun kamu berada di tahap besi tingkat 2 sekarang jika kamu menggunakan ku dengan jurus di kitab itu” sahut pedang Lingjian.
“Apa kamu sekuat itu?” tanya Xiaozi terkejut mendengar penuturan pedang nya.
“Hehehe... aku adalah jenis senjata pusaka tertinggi, yaitu pusaka Langit. Jadi energiku bisa meningkatkan energi tuanku hingga 3 tingkatan di atasnya.”
Jadi meskipun pangeran Shang berada di tahap perunggu tingkat 1, kamu bisa melawannya dengan menggunakan aku” lanjut pedang tersebut.
“Hmm.. kenapa tadi pangeran Shang mengatakan nona Shan telah pergi sejak kemarin? Bukankah tadi aku bertemu dengan nona Shan” gumam Xiaozi dalam hatinya
“Apakah yang dimaksud oleh mereka adalah nona Shan lainnya?" pikir Xiaozi.
Xiaozi memikirkan tentang nona Shan Mui, namun dia akhirnya menyerah dan menghentikan kekhawatirannya pada Shan Mui.
“Kenapa juga aku memikirkan dia. Aku sebaiknya meningkatkan kultivasi pedang milikku dari tahap besi ke tingkat yang lebih tinggi lagi.” gumamnya
Ketika selesai makan, Xiaozi kembali ke dalam kamarnya dan memulai kembali meningkatkan tahap besi miliknya.
Setelah selama hampir 2 jam melatihnya, akhirnya Xiaozi telah meningkat ke tahap besi tingkat 3.
“Sepertinya energi yang terkumpul masih kurang untuk meningkatkan kultivasiku ke tingkat berikutnya” gumam Xiaozi
“Aku harus mencari sumber energi lain untuk aku murnikan dan gunakan dalam meningkatkan kultivasiku” pikir Xiaozi.
“Ayo tuan, aku merasa lapar.” sahut pedangnya.
Mata Xiaozi berkedut mendengar pedangnya kelaparan. Padahal kemarin dia telah makan roh sebanyak-banyaknya
“Nafsu makanmu memang luar biasa.” kata Xiaozi.
Tiba-tiba seseorang mengetuk pintu lalu membukanya. Tampak wajah Shan Mui yang pucat dengan luka di beberapa tempat pada tubuhnya yang terkena cakar dan racun.
Kaki Shan Mui merasa lemas setelah pergi jauh, lalu merebahkan diri di ranjang Xiaozi
Sebelum dia menutup matanya untuk beristirahat, Xiaozi sudah mulai mengobati luka pada tubuh Shan Mui.
“Apa yang ingin kamu lakukan?” tanya Shan Mui dengan wajah merah
“Aku ingin mengobati luka-luka mu” sahut Xiaozi
Shan Mui tidak menjawab, dia kemudian memalingkan badannya yang sudah penat kelelahan.
“Ah, kamu datang ke kamarku lalu tidur di kasurku. Ini benar-benar aneh. Jika pangeran Shang mengetahuinya. Entah bagaimana nasibku karenamu” pikir Xiaozi
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 89 Episodes
Comments
Defrin
apa gunanya kepala monster itu
2023-10-02
0
ciru
cakeep
2023-08-05
0
ciru
cakeep. kepala monter yg ditukar dg uang itu untuk apa ya? kok bisa laku dibayar mahal
2023-08-05
1