Xiaozi lalu pergi ke arah yang ditunjuk oleh kakek Tuo. Di ujung tempat itu yang agak tersembunyi terdapat tempat duduk dari batu yang cukup bersih untuknya berlatih meditasi.
Kemudian Xiaozi mengeluarkan kitab kultivasi pedang langit yang dipinjamnya lalu membaca petunjuk berikutnya dan mulai melatihnya.
Selama dua jam Xiaozi berlatih baru bisa menembus tahap besi tingkat 3. Dia merasakan kehabisan energi melatih penerobosan ini. Lalu dia mengatur nafasnya kembali sebelum melanjutkan latihannya.
“Rupanya kamu berlatih di tempat ini. Aku tadi menghampiri kelasmu, lalu kakek Tuo menunjukkan tempat ini padaku” tiba-tiba sebuah suara mendatanginya
Mata Xiaozi melihat sosok Shan Mui yang datang menemuinya sambil membawa sekotak bekal untuknya.
“Aku bawakan kotak bekal ini untuk mengisi perutmu yang pasti lapar setelah berlatih” kata Shan Mui
Xiaozi mengkerutkan keningnya tidak mengerti dengan tindakan Shan Mui ini.
“Jangan salah paham. Ini sebagai permintaan maafku atas kejadian semalam” lanjut Shan Mui
“Oh, jadi ini bayaran karena mengusirku tidur dari kamarku sendiri” gumam Xiaozi dalam hatinya
“Baiklah. Aku menerima permintaan maafmu” sahut Xiaozi datar.
Meskipun Shan Mui sedikit kesal dengan sikap Xiaozi itu, namun dia menahan dirinya dan tersenyum padanya.
Shan Mui lalu membuka kotak makanannya dan memberikan pada Xiaozi yang menerimanya lalu memakan dengan lahap.
“Makanan ini enak sekali. Siapa yang membuatnya?” Mata Xiaozi berbinar menyukainya
“Aku yang memasaknya untukmu” sahut Shan Mui dengan wajah merona merah.
“Wah, kamu sangat pintar memasak. Pangeran Shang pasti sangat senang menjadi suami yang memiliki istri pintar memasak sepertimu” sahut Xiaozi
Mendengar hal itu, wajah Shan Mui berubah menjadi marah. Dia langsung berdiri dan menatap ke arah Xiaozi.
“Darimana kamu mengetahui hal itu?” tanyanya kesal pada Xiaozi
Mata Xiaozi berkedut melihat perubahan ini. Maksud hati memujinya namun malah membuat Shan Mui menjadi marah karenanya.
“A.. Aku mendengar sendiri mereka berbincang tentang dirimu di rumah makan itu” sahut Xiaozi polos
Shan Mui menyilangkan kedua tangannya di depan dadanya sehingga terlihat dua buah gundukan menyembul diantara kedua tangannya itu.
Mata Xiaozi tidak bisa lepas dari pandangan kedua gundukan itu, membuat darah menetes dari kedua hidungnya.
Melihat hal itu Shan Mui menjadi tambah kesal karenanya.
“Jangan membayangkan hal yang aneh-aneh” katanya kesal namun dia tidak mengubah gestur tubuhnya.
“Maaf, aku tidak bermaksud aneh. Itu tersembul sendiri di depan mataku” sahut Xiaozi
Plak!
Makanan yang ada dimulut Xiaozi terbang keluar ketika tamparan itu mengenai pipinya dan membuat cetakan tangan berwarna merah di pipinya.
“Pff... wanita ini galak sekali. Dia sendiri yang menggodaku. Kenapa aku malah kena tampar” gumamnya dalam hatinya
“Aku beritahukan padamu. Aku tidak akan menikahi Pangeran Shang. Aku tidak menyukainya” kata Shan Mui dengan tegas
“Aku tidak ada hubungannya dengan hal itu. Untuk apa kamu memberitahukannya padaku” sahut Xiaozi dingin sambil memakan lagi makanannya.
Plak!
Tamparan sesi kedua mendarat lagi di pipi sebelahnya. Makanan di mulutnya terbang lagi keluar. Tampak dua cetakan tangan berwarna merah di kedua pipi Xiaozi.
“I... Ini. Mengapa? Kenapa kamu menamparku? Dua kali pula” protes Xiaozi tidak menerima hal itu
“Sama sepertimu. Aku tidak bermaksud aneh. Niat itu muncul sendiri dalam benakku” sahut Shan Mui dingin
“Aaarrghhh!”
Xiaozi geram dalam hatinya melihat sikap dingin dan rasa tidak bersalah Shan Mui padanya.
“Sabar... Sabar... Kamu di negeri orang” gumam Xiaozi dalam hatinya sambil mengatur nafasnya.
Xiaozi meletakkan kotak makanannya, nafsu makannya sudah tidak ada lagi setelah mendapatkan dua tamparan itu.
“Kenapa?” tanya Shan Mui melihat hal itu.
“Tiba-tiba makanan ini jadi tidak enak lagi” sahut Xiaozi kesal
Shan Mui kembali hendak menampar pipi Xiaozi, namun kali ini Xiaozi sudah bersiap dan segera meraih tangan Shan Mui dan menarik tubuhnya kedalam pelukannya
Deg!
Jantung Shan Mui serasa berhenti berdetak, wajahnya menjadi merah karena malu. Dadanya beradu dengan dada Xiaozi, membuat tubuhnya gemetaran. Nafasnya naik turun dengan cepat saat wajahnya berada tepat di depan wajah Xiaozi yang menatapnya dengan tatapan tajam
“Hentikan! Kamu bisa mengubah wajah gantengku menjadi jelek jika terus menamparnya” kata Xiaozi protes
Shan Mui merasakan dunia seakan berhenti sesaat, dia tidak memperhatikan sekitarnya. Hanya wajah Xiaozi yang terbayang dalam benaknya.
.....
Dia kemudian memejamkan matanya dan memajukan bibirnya yang mungil ke arah Xiaozi.
SETTT!
Xiaozi menutup bibir mungil itu dengan jari telunjuknya
“Apa yang mau kamu lakukan?” tanya Xiaozi
“Apa kamu mau membunuhku?” lanjutnya
Shan Mui membuka matanya menatap Xiaozi dengan mata melotot dan merasa malu karenanya. Dia tidak tahan lagi dengan sikap dingin Xiaozi yang membuatnya benar-benar kesal karena tidak mengerti perasaannya.
“Nona Shan, aku mengerti perasaanmu. Tapi hal ini bisa membunuhku jika ada orang yang melihatnya dan melaporkan pada Pangeran Shang atau ayahmu” sahut Xiaozi
Shan Mui segera melepaskan diri dari pelukan Xiaozi dan berdiri.
“Kamu tidak menyukaiku?” tanya Shan Mui dengan wajah muram menundukkan kepalanya.
“Nona Shan. Tentu saja aku menyukaimu. Tapi... “ kata-kata Xiaozi tidak terlanjutkan karena bibirnya tiba-tiba ditutupi oleh bibir Shan Mui yang tiba-tiba menciumnya.
Setelah melakukan itu, Shan Mui segera berlari pergi meninggalkannya.
Xiaozi tak berdaya, dia hanya bengong sambil mengejapkan matanya melihat kepergian Shan Mui.
“Ahh...” Xiaozi menghela nafasnya melihat ke kiri dan ke kanan memastikan tidak ada yang melihat kejadian tadi.
“Wanita ini sungguh tangguh sekali. Ah seandainya saja kamu berada di duniaku” gumam Xiaozi dalam hatinya.
Satu-satunya cara untuk menghadapi hal ini adalah meningkatkan kultivasinya. Xiaozi tidak ingin mati konyol karena kejadian kecil seperti ini jika diketahui orang lain.
Belum lagi jika tiba-tiba Shan Mui memutuskan perjodohannya dengan Pangeran Shang karena dirinya.
Xiaozi menggigil ketakutan membayangkan dirinya ditangkap oleh pasukan Pangeran Shang yang marah dan menghukum gantung kepalanya.
“Aku harus memperkuat diri agar bisa melarikan diri jika hal itu terjadi” pikirnya sederhana.
Kemudian Xiaozi melanjutkan lagi melatih tingkat kultivasinya agar lebih kuat lagi.
Menjelang malam, akhirnya Xiaozi telah menembus tahap perunggu tingkat 1. Wajahnya terlihat sangat kelelahan karenanya. Dia mengatur nafasnya kembali untuk memulihkan kondisi tubuhnya.
“Aku harus menemukan obat kultivasi agar tidak banyak menghabiskan energi saat pelatihan seperti ini” gumamnya lagi
Karena kitab kultivasi pedang langit sudah habis dibaca hingga bagian kosong yang belum dibuka olehnya, maka Xiaozi pun hendak kembali ke penginapannya. Namun di perjalanan ke penginapannya dia menyempatkan diri untuk pergi ke toko obat mencari pil obat kultivasi terlebih dahulu.
Di toko obat kota Pelangi, tampak seorang laki-laki di meja depan toko menyambutnya.
“Selamat datang tuan di toko obat kami” kata laki-laki tersebut
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 89 Episodes
Comments
Shaiya_Eet
haduhhhh sejak diusir jadi lugu begini ya Xiaozi /Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/, hati2 Shan Mui, MC tu sepertinya pura2 lugu /Grin/
2024-08-11
0
Putra_Andalas
yang tdk boleh diCandain (Ganggu) :
- sedang ibadah
- sedang makan
- sedang tidur
2024-05-21
1
Defrin
sooodaaap
2023-10-02
0