pagi hari yang cerah, secerah senyum selena menyambut Dokter willy yang melangkah menuju tempatnya berdiri.
"selamat datang dan selamat bergabung pak dokter " ujarnya sedikit bercanda.
"terima kasih, sambutan ini begitu manis, semanis orangnya " balas dokter Willy juga dengan goyonan.
pria itu baru saja bertemu langsung dengan pimpinan rumah sakit yang tidak lain adalah mommy Yohana. untuk melaporkan diri dan mengadakan sedikit sambutan secara resmi di sana. tadi juga dihadiri beberapa dokter. hanya saja selena tidak dapat ikut karena sedang melakukan kunjungan dan check keadaan pasien di ruang rawat.
"gimana tadi, sudah bereskan kan?" tanya selena tentang penyambutan dokter Willy tadi.
"beres dan aku terkesan. padahal di sini, diadakan penyambutan seperti itu" ujarnya mengingat acara beberapa saat lalu.
"syukurlah, semoga dapat bekerja dengan nyaman di sini dokter" ucap selena dengan perasaan lega namun kembali lagi bersikap formal. karena walau bagaimana pun mereka berada di lingkungan kerja.
"kan sudah aku bilang, saat kita berdua saja, cukup panggil kakak, jangan terlalu formal" ujar Willy sedikit tidak suka dengan cara panggilan selena.
"tapi, kita sedang bekerja dokter " tolak selena
"saat ini kita sedang mengobrol dan jangan membantah, oke" tegas Willy dengan pandangan dibuat seolah marah padahal hanya ingin menggoda dokter manis di depannya
"baiklah.. seperti yang kakak inginkan " pasrah selena. Willy mengacak rambutnya gemas.
mereka tidak menyadari, dari ujung lorong sana ada sepasang mata yang menatap keduanya datar. pria itu melangkah tegas dan menimbulkan aura horor di sekitarnya. walau sebenarnya pesona pria itu selalu mampu membuat kaum hawa menjerit.
"ya Tuhan, tuan melvin tampan banget "
"Iya, tatapannya itu lho, benar-benar menghujam jantung "
"syutt... jangan terlalu kencang. aku dengar dia juga orangnya galak"
terlihat beberapa staf da perawat rumah sakit di bagian depan berbisik, membicarakan anak pimpinan mereka yang luar biasa kerennya. namun takut ketahuan karena mendengar kabar pria itu memiliki sifat yang galak.
memang pria yang menatap selena dan Willy tadi adalah melvin. pria itu datang atas permintaan mommy Yohana yang ingin membicarakan beberapa urusan penting soal manajemen rumah sakit. juga tentang kehadiran dokter baru yang tidak kain adalah dokter Willy.
selena dan Willy yang juga menyadari kehadiran melvin, menyambut pria itu dengan hormat. Willy memang sudah mengetahui siapa pria dihadapannya. namun dari caranya menatap selena, dia sedikit heran. bukankah mereka adik kakak. lalu kenapa melvin memandang selena tidak suka dan seperti merendahkan gadis itu.
apalagi dia sempat melihat selena takut-takut pada melvin.
"selamat siang tuan melvin" sapa Willy tersenyum ramah begitu melihat melvin berdiri tepat di depan dia dan selena
"selamat siang Tuan" selena ikut menyapa. bentuk sapaan itu sangat formal dan Willy kembali heran.
"kamu dokter baru itu?" bukannya menjawab, melvin justru balik bertanya.
"betul tuan" jawab melvin.
"pertama saya ucapkan selamat bergabung. kedua, saya harap, kamu menunjukkan cara kerja terbaik di sini. jangan menghabiskan waktu dengan mengobrol tidak jelas"
entah kenapa, penuturan melvin seperti lebih banyak menyindir. di dukung tatapan datar tanpa senyum di wajahnya.
selena merasa tidak nyaman melihat itu dan merasa tidak enak pada willy.
"maaf tuan, tadi saya yang mengajak dokter Willy mengobrol sebentar. dia baru saja keluar dari ruangan pimpinan, sehabis penyambutan " jelas selena untuk menghilangkan kesalahpahaman melvin.
namun yang ada pria itu mencibirnya. "saya tidak bertanya padamu"
tatapan melvin terasa mengkoyak perasaan selena. entah kapan pria itu kembali lembut padanya
"kalau tidak ada yang penting, kembalilah bekerja. saya permisi " melvin kembali melangkah angkuh.
"maaf tuan, apabila kesan di hari pertama saya masuk sedikit kurang baik" ujar Willy namun melvin malah tidak menghiraukan dan kini menghilang di balik pintu pimpinan rumah sakit.
selena menghela napas dan memandang wajah Willy dengan sendu.
"maaf ya kak. malah jadi sepertiini" Ucapnya merasa bersalah.
Willy menggeleng dan tersenyum tipis. "bukan salah kamu. mungkin kita keasikan mengobrol tadi. tapi ngomong-ngomong, bukankah dia kakak kamu?"
selena menoleh sebentar melihat pria dihadapannya sebelum akhirnya membuang pandangan ke arah lain"
"hemm" dehemnya singkat. Willy memandang raut itu. dia seperti menangkap ada sesuatu yang terjadi di sana. tapi dia bersikap biasa saja.
keduanya memutuskan untuk kembali ke ruangan masing-masing setelah saling memberi semangat.
selena akan lanjut untuk mengunjungi pasien lain yang memang ada masalah dengan kandungan mereka.
sementara Willy memulai pekerjaannya dengan mempelajari beberapa data dan informasi tentang pasien.
sementara itu, Melvin yang kini berada di ruangan sang mommy sudah melunakkan rautnya. dia kini malah mengobrol banyak dengan wanita kesayangannya itu.
beda sekali saat tadi dia datang dan menegur selena juga Willy di depan. setelah selesai membicarakan urusan pekerjaan, kini mereka mulai mengobrol santai.
"gimana hubungan kamu dengan Diana. apakah kamu serius dengannya? sudah bertahun-tahun bersama tapi mommy sampai sekarang seperti kurang srekk sama dia" tanya sekaligus ucapan jujur mommy Yohana.
"aku memang punya rencana memperistri dia mom. mungkin mommy dan dia harus lebih banyak ngobrol berdua supaya makin saling kenal"
mommy Yohana mengangguk walau sebenarnya dia kurang yakin.. sejujurnya dia memang kurang suka pada kekasihnya putranya itu. apalagi cara berpakaian dan sikapnya kurang sopan.
"oh, iya, apakah kamu sudah bertemu dokter Willy, dokter baru itu" mommy Yohana bertanya juga tersenyum sementara melvin mengangguk meng-iyakan.
"tadi di depan " singkatnya memberi tahu
"gimana, dia tampan kan" tanya mommy Yohana antusias dan menunggu penuh harap respon putranya.
sementara melvin menatap heran mommynya. dia malah berpikir yang tidak-tidak sekarang.
"kenapa bertanya seperti itu, mommy tidak berencana mencari berondongkan" tentu saja pertanyaan melvin membuat mommy Yohana jengkel dan seketika menjitak kepala putranya itu.
cletakkk
"ck, kenapa malah berpikir aneh begitu. mommy hanya bertanya pendapat kamu saja "
melvin meringis dan mendengus kesal.
"biasa saja. jelek malah" responnya jutek penuh kebohongan. mana mau dia mengakui pria itu memang tampan.
"sepertinya mata kamu katarak. semua suster dan dokter single di sini saja tadi pagi histeris saat dia datang. mereka mengakui dokter Willy memang keren" cibir mommy Yohana karena sempat menangkap sinyal aneh dari wajah putranya.
"kalau begitu kenapa malah bertanya padaku" melvin malah semakin kesal mendengar itu
"apa salahnya, kan mommy cuma tanya. atau jangan-jangan kamu takut kalah saing ya. sekarang kan cecen-ku bisa senyum dan tawa bahagia berkat dokter itu. sepertinya mereka akan coxok satu sama lain"
mommy Yohana sengaja memuji dokter Willy dan menyanjung pria itu untuk melihat respon putranya. dan lihatlah, nampak sekali kalau si melvin sangat kesal.
"apa baiknya dokter itu. dia jelek" ujar melvin menggerutu kemudian berdiri hendak meninggalkan ruangan.
"aku pamit dulu. masih ada pekerjaan di kantor. cup" pamitnya lalu berjalan keluar. mommy Yohana hanya bisa menggeleng melihat betapa putranya berkeras hati untuk mengatakan dengan jujur soal perasaannya.
sementara di luar, melvin kembali bertemu dengan selena. kali ini tidak di sengaja. mereka berpapasan saat selena selesai memberikan beberapa hasil pemeriksaan ke bagian pendataan pasien di ruang depan. selena nampak kaget tapi berusaha menampilkan senyum di wajahnya. tapi melvin malah melengos begitu saja.
"senyum macam apa itu. semua laki-laki kau beri senyum yang sama. benar-benar gadis penggoda"
gerutunya seorang diri yang entah kenapa merasa kesal melihat senyuman selena. senyum yang juga gadis itu tunjukkan ke pria yang bernama Willy tadi.
lagi-lagi dia melihat itu, sebagai cara selena untuk menggoda pria.
di tempatnya, dari kejauhan selena menatap punggung itu terus menjauh. punggung yang dulu selalu menggendong dirinya, selalu menjadi tempat dia bisa menumpahkan air mata saat menagis. entah kapan hal itu terulang lagi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 154 Episodes
Comments