Melvin menatap penampilannya di depan cermin. berkali-kali dia berdecak kagum akan tampang rupawannya. dia merasa bahagia hari ini akhirnya dia akan menikahi Diana sang wanita pujaan dan calon ibu dari anaknya. Ini yang dia tunggu dan harapkan karena itu dia sangat senang.
sementara di lantai bawah, kedua orang tua dan tentunya selena sudah menunggu. tapi sang bintang acara belum juga muncul. mendadak daddy Jhonson berdecak. padahal tadi, dia sudah dua kali bolak balik kamar sang putra untuk memanggil. jawabannya hanya, sebentar lagi dan aku akan segera turun. tapi setelah lima belas menit berlalu belum juga nongol.
"ckk, sebenarnya apa yang dia lakukan di atas. lama sekali " decak daddy Jhonson sambil berkacak pinggang.
mommy Yohana yang ada di samping sang suami mengelus lengannya agar bersabar.
"sabarlah sayang. mungkin putra kita sedang gugup di atas"
"cen, tolong ke atas nak. panggil kakak kamu untuk segera turun" lanjutnya meminta tolong pada selena yang duduk tidak jauh dari mereka. selena yang dipanggil dan mendapat perintah langsung kaku dan sedikit ragu. tapi melihat tatapan penuh harap sang mommy membuatnya segera beranjak.
sepanjang langkah menuju kamar melvin, perasaan selena berkecamuk. karena semenjak terakhir melvin ke paviliun beberapa minggu lalu, setelahnya mereka tidak lagi saling menyapa apalagi mengobrol. bahkan pria itu menolak keras dirinya ikut membantu menyiapkan keperluan pernikahan.
tiba di depan kamar sang kakak, selena kembali menarik napas sebelum akhirnya mendorong pintu itu karena memang tidak terkunci.
deg
jantung selena semakin memompa. dia melihat di sana, kakaknya sedang tersenyum bahagia di depan cermin. sebuah senyuman entah kapan terakhir kalinya dia lihat. saat ini dia kembali melihatnya. tapi bukan lagi untuk dirinya melainkan untuk kebahagiaan pria itu dengan seorang wanita yang sebentar lagi menjadi istrinya.
entah kenapa kebahagiaan melvin sedikit menyentil perasaannya. dia menggeleng kepala menghilangkan perasaan aneh di hatinya. karena sejak kepulangaan melvin malam itu dari paviliun, dia sudah bertekad, setelah ini akan sangat menjaga jarak dengan pria itu, mungkin juga dengan keluarga besar Jhonson.
"kakk" panggilnya pelan. sontak yang dipanggil pun menoleh. dan sejenak mata mereka saling mengunci. jantung selena semakin bertalu dan tidak berhenti bermaraton. mata melvin begitu tajam menatapnya. tanpa berkedip dan tanpa bersuara. bertahan hingga beberapa saat. sebelum akhirnya selena dengan senyum tipis berujar.
"maaf aku mengganggu kakak. tapi mommy dan daddy menyuruh kakak untuk segera turun. sebentar lagi kita akan berangkat ke gereja"
"aku akan segera turun " respon melvin singkat dan ke kembali membelakangi selena. kembali menatap bayangan dalam cermin. seolah yang tadi-tadi belum cukup.
karena tidak ada kepentingan lagi, selena menatap punggung lebar kakaknya sekilas kemudian segera keluar. langkahnya begitu lambat menuju lift rumah. hingga dia tidak menyadari melvin bahkan sudah mendahului pergerakannya. sekilas pria itu menoleh lalu kembali mempercepat langkah. rautnya datar dan tanpa senyum apalagi mengajak selena berbincang. sama sekali tidak ada dalam benaknya.
melihat pria itu sudah di dalam lift barulah gadis yang sedari tadi sibuk jalan sambil melamun menjadi kaget dan Bingung. kapan kakaknya itu berada di sana.
"kalau jalan jangan seperti siput. lambat" ujar melvin datar. selena tahu cibiran itu untuk dirinya. tapi dia memilih menunduk dan tidak merespon. suasana di litf terasa mencekam bagi selena. rasanya litf itu bergerak sangat lambat dan membuatnya menahan napas saking gugupnya. namun, begitu lift terbuka dia mengambil langkah cepat untuk segera keluar dan menghampiri kedua orang tua mereka. muka daddy Jhonson sedikit sebal melihat putranya.
sebelum benar-benar berangkat ke gereja, mommy Yohana dan daddy Jhonson kembali menasihati dan mengingat kan sang putra.
"nak, kau akan menikah hari ini. pesan mommy tidak banyak. seperti yang sudah-sudah. jadilah suami yang bertanggung jawab dan ayah yang bijaksana untuk anak kalian kelak" setitik air mata menetes diujung mata mommy Yohana. melvin terharu dan lekas memeluk wanita kesayangannya itu.
"tentu mom. terima kasih"
berbeda dengan sang istri, daddy Jhonson malah memperingati putranya
"ini sudah menjadi pilihan mu. apapun yang terjadi dalam pernikahan mu kelak. jangan menyalahkan siapapun dan harus bisa bertanggung jawab dalam hidup keluarga mu"
melvin mengangguk mantap seolah mengerti"aku akan melakukan seperti yang daddy harapkan"
tidak ada lagi obrolan di sana. mereka pun segera berangkat karena sejam lagi pemberkatan di gereja akan di mulai. perjalanan mereka tempuh selama kurang lebih dua puluh lima menit. mereka berangkat dengan mobil berbeda. Melvin menggunakan mobil pengantin pria sementara daddy Jhonson, mommy Yohana dan selena ada dalam satu mobil.
singkat cerita, kini mereka sudah ada di gereja dan melvin sendiri sudah berdiri di depan altar menanti penganti wanita tiba. para keluarga, sahabat dan kenalan nampak sudah memenuhi bangku di gereja termasuk kedua sahabatnya juga ada di sana. bahkan Matthew terlihat menggandeng angel. sang gadis pujaan hati.
tepat pukul sembilan pagi pastor mulai memimpin pemberkatan pernikahan melvin dan Diana. keduanya saling mengucapkan janji pernikahan dengan wajah dipenuhi senyuman bahagia. hampir dua jam pemberkatan pernikahan itu berlangsung hingga akhirnya selesai dan ditutup dengan sesi foto bersama.
saat akan melakukan sesi foto kedua pengantin dengan keluarga, semua keluarga yang hadir nampak merapat ke altar. selena sendiri tidak berdiri dari duduknya. entah kenapa langkahnya begitu berat.
sampai-sampai mommy Yohana sendiri yang datang untuk menarik tangannya.
"ayo nak. kita ke atas" mau tidak mau selena berdiri. saat melangkah ke altar tatapan melvin begitu menghujamnya. selena merasa melvin mungkin tidak menyukai keberadaannya di sana. sementara Diana hanya memberi senyum tipis. hal ini sedikit membuat selena canggung.
Mereka pun mengambil beberapa foto. tapi mendadak fotografer meminta foto tambahan lagi. jika tadi dengan semua anggota keluarga besar. kini hanya khusus untuk keluarga Jhonson.
mendengar itu, selena inhin menepi. karena merasa dirinya bukan bagian dari keluarga itu. entah kenapa ucapan melvin saat mendatangi paviliun terakhir kali begitu tergiang di kepalanya. pelan dia hendak menuruni tangga altar. tapi cekalan di tangan segera menghentikan langkahnya.
deg
selena begitu kaget. ternyata itu adalah cekalan tangan melvin. dia sedikit mendongak dan perasaannya kian gugup melihat tatapan tajam pria itu. menusuk hingga ke relung hatinya.
"jangan membuat keluarga ku malu. naik!" Perintahnya pelan namun penuh penekanan. perasaan selena bergetar, gugup, juga pedih. matanya hampir berkaca-kaca tapi sekuat tenaga dia sembunyikan dan segera naik sebelum kakaknya makin marah. mommy Yohana menyadari perasaan putrinya sedang tidak baik. makanya selama sesi foto selalu menggenggam tangan mungil selena. menyalurkan perasaan hangat dan sayangnya.
sesi foto selesai. kini kedua pengantin dan keluarga menuju depan gereja. di sana akan ada lagi satu sesi lainnya yaitu pelemparan bunga. tangan selena masih terus di genggam sang mommy. daddy Jhonson pun kini berdiri di sampingnya. tapi beruntungnya di sana juga sudah ada dokter Willy. entah selena bersyukur atau apa, karena kehadiran pria itu mengalihkan semua rasa berkecamuk di hatinya.
setelah mengucapkan salam pada kedua orang tua gadis itu, dokter Willy meminta izin untuk mengajak selena sedikit menepih ke tempat yang jauh dari keramaian. beruntungnya mommy Yohana mengizinkan. melihat selena dibawa pergi seorang pria yang dia kenal, melvin menatap biasa saja seolah tidak peduli. padahal dulu saat gadis itu masih kecil. jangankan teman sekolah. kedua sahabatnya saja tidak boleh sembarangan memegang tangan gadis itu apalagi membawanya tanpa sepengetahuan dirinya. dia pasti akan panik dan marah.
"ada apa kak?" tanya selena bingung karena tangannya di tarik tanpa penjelasan.
"dari tadi sebenarnya aku ingin mengatakan ini" mimik dokter Willy menjadi serius membuat selena malah jadi deg-degan, mukanya jadi tegang membuat dokter tampan itu berusaha keras tidak tertawa. lucu sekali gadis ini batinnya.
"kok diam kak. ada apa?" penasaran selena. sudut bibir pria itu nampak mulai berkedut ingin tawa
"cantik" ucap dokter Willy lugas
"maksudnya kak?" rupanya selena masih saja bingung. dahinya mengernyit tapi nampak lucu di mata dokter Willy.
"hari ini kamu sangat cantik dengan gaun ini" puji dokter Willy tulus. nampak sekali pria itu terkagum-kagum dengan paras selena. gadis itu mengenakan gaun biru langit yang panjangnya sampai di bawa lutut. manis sekali apalagi lesung pipinya yang terus memikat sang dokter.
"gombal. apakah kakak tidak bosan tiap bertemu mengatakan aku cantik" selena menimpali dan pura-pura sebal.
dokter Willy terkekeh dan kini tangannya mengelus puncak kepala selena.
"karena memang kamu cantik"
selena tersenyum tulus dan dia membalas tatapan pria itu yang hingga kini terus memendam rasa padanya.
"terima kasih kak" pria itu mengangguk dan ada mimik ragu di wajahnya. seperti ingin mengatakan sesuatu tapi tidak yakin.
"malam ini, mau menjadi pasangan ku di pesta?" tawar dokter Willy penuh harap. dia ingin menggandeng gadis ini malam nanti. syukurnya selena mengangguk antusias seolah juga sangat ingin.
"syukurlah " batinnya senang
tidak terasa acara di gereja sudah selesai dan semua orang nampak satu persatu meninggalkan tempat itu. termasuk selena yang kini satu mobil dengan dokter Willy yang memaksa mengantarnya pulang. kali ini mereka akan langsung menuju salah satu hotel mewah milik keluarga Dirgantara. karena mereka akan menggunakan hotel itu untuk acara resepsi malam nanti. dan semua anggota keluarga akan menginap di sana. termasuk selena.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 154 Episodes
Comments