Bab 16 Dukungan Dari Bu Aminah

Pagi-pagi buta sudah terdengar kegaduhan di kamar Bu Aminah, sejak tadi beliau berteriak namun lagi-lagi tidak ada seseorang pun yang mendengar. Entah sudah berapa kali wanita paru bayah itu berteriak memanggil- manggil nama penghuni rumah barulah di dengar oleh tukang kebun yang kebetulan lewat di samping kamar beliau.

Mas Karyo berlari kecil kedalam rumah, memanggil Bi Nur.

" Bi, Bibi.....! "Panggilnya panik.

Bibi yang sedang mencuci di belakang tidak mendengar teriakan siapa pun karena bunyi mesin cuci yang menghalangi pendengarannya.

" Ada apa Mas Karyo, kok teriak- teriak. Bibi lagi nyuci di belakang. " Setelah hampir sampai di ruang belakang, Bibi baru mendengar suara Karyo.

Mas Karyo menunjuk- nunjuk kebelakang beliau, bahwa ada keributan di kamar Bu Aminah. Akhirnya Mas Karyo dan Bibi segera berlari menuju kamar Bu Aminah.

" Iya Bu ada apa, Astaghfirullah Ibu. " Pekik Bi Nur.

Mas Karyo dan juga Bibi Nur sangat terkejut melihat Bu Aminah terduduk di lantai dan tercium bau menyengat dimana-mana.

Bibi segera mencari lap dan air sabun guna membersihkan kekacauan di kamar majikannya itu.

" Astaghfirullah Ibu, apa susahnya buang air kecil di toilet. Kenapa harus buang air kecil di teko begini, kan bisa bahaya kalau tidak hati- hati dan juga bisa tumpah begini. " Batin Bibi

Tentu saja Bi Nur hanya bisa mengomel dalam hati. Ya, selama ini Bu Aminah selalu buang air kecil pada sebuah teko spittoon, teko bertutup yang khusus di gunakan untuk menampung air seni bagi orang tua yang sudah susah berjalan.

Setiap pagi Kanaya lah yang selalu membuang dan membersihkan teko itu, tapi kini si rajin sudah tidak ada lagi.

" Dari mana saja sih kalian, ini lagi si Naya. Kemana Dia, kenapa tekonya belum di bersihkan juga, kan jadi tumpah. "

Bu Aminah makin ngedumel tidak karuan dan ujung-ujungnya yang disalahkan adalah Kanaya.

" Maaf Bu, tadi Bibi lagi nyuci di belakang. Kalau Naya kan masih di tempat Umi Rahayu, belum pulang. "

Mas Karyo dan juga Bi Nur membantu membopong tubuh Bu Aminah kekamar mandi untuk membersihkan diri karena baju dan juga tubuhnya sudah basah dengan air seninya sendiri.

" Ibu mandi dulu ya, Bibi mau bersihkan di depan. "

Bu Aminah tidak Terima dengan semua yang terjadi, sudah Ia basah dengan air seni nya sendiri sekarang di tambah lagi Ia harus mandi sendiri juga.

Bibi kembali kedalam kamar mandi setelah membersihkan semua kekacauan dan menyemprotkan pewangi di dalam ruangan itu agar tidak tercium aroma yang menyengat lagi.

" Cepat bantu Bi, apa kalian mau biarkan Aku mati kedinginan disini. "

Bibi membantu Bu Aminah berdiri dan melilitkan handuk di tubuh wanita usia senja itu.

" Angga kemana Bi, sudah beberapa hari ini tidak kelihatan. Apa dia pergi menyusul wanita itu. " Tanya Bu Aminah.

Sambil membantu majikannya itu memakai baju, Bibi menjawab berbagai macam pertanyaan wanita itu.

" Tidak Bu, Pak Angga sudah dua hari ke Luar kota. Hampir berbarengan sama kepergian Naha, bedanya Naya perginya pagi sedangkan Pak Angga sore harinya. "

Senyum terbit di bibir Bu Aminah ketika mendengar bahwa Putranya pergi lagi ke luar kota, bukan ke luar kotanya yang membuatnya tersenyum tapi karena Umi tau betul tujuan Putranya pergi ke kota itu.

" Baguslah, biar Ia cepat menceraikan wanita tak berguna itu. " Gumam Bu Aminah namun masih di dengar oleh Bibi.

" Siapa yang diceraikan Bu. " Tanya Bibi yang penasaran.

" Ah sudahlah Bi, kamu lebih baik diam. Kerjakan saja apa yang menjadi tugasmu, tidak perlu kepo dengan urusan orang lain. "

Mendengar ucapan Bu Aminah, Bi Nur akhirnya memilih diam.

" Sudah selesai Bu, apa Ibu mau sarapan. Biar Bibi bawa kemari, atau Ibu mau sarapan di bawah. "

" Bawa kemari saja sarapannya, aku mau sarapan disini saja. " Pintanya.

Di Luar kota.

Angga berpamitan pada Tantenya dan juga Asma, Ia belum bisa berlama- lama di sana karena takut Kanaya kembali dan mendapati dirinya tidak ada di Jakarta. Belum lagi Ia baru dapat kabar kalau Ibunya terjatuh di kamarnya, hal itu membuat Angga menjadi khawatir.

" Ingat Angga, Tante tidak mau tau. Kamu harus memikirkan Asma juga, jangan sampai kamu lepas tanggung jawab apalagi kalau sampai dia benar-benar hamil anak kamu. "

Angga mengangguk, Ia berjanji akan segera mencari jalan keluar terbaik untuk mereka. Saat ini Ia memang belum bisa memutuskan apapun, rasa cintanya pada Kanaya Istrinya begitu besar sehingga Ia tidak bisa menerima saran Tante Lili untuk menceraikan Kanaya dan menikahi Asma.

Tapi Ia juga tidak bisa melupakan semua dosa yang sudah Ia lakukan pada Asma, apalagi kalau sampai wanita itu hamil darah dagingnya, tentu Ia harus bertanggung jawab.

Hatinya sangat yakin kalau Asma akan mengandung benih miliknya karena Ia sudah berulang kali bercocok tanam bersama wanita itu.

Bahkan Ia sampai mengabaikan pesan dari Kanaya Istrinya karena malam itu Ia begitu bersemangat mendaki gunung himalaya bersama Asma.

Ada rasa yang berbeda, seperti sebuah tantangan untuknya ketika melakukannya bersama Asma. Ternyata benar, yang haram akan terlihat indah dan nikmat bagi orang yang sudah mulai jauh dari jalan-Nya.

" Titip salam pada Asma Tante, seminggu lagi aku akan kemari lagi untuk memberi jawaban. Tolong jaga dia baik- baik. " Pesan Angga kemudian.

Asma memang tidak ikut turun karena merasa tulang- tulang di tubuhnya hampir rontok semua. Bukan hanya itu, tanda kepemilikan yang di tinggalkan Angga di tubuhnya begitu banyak, sehingga Ia malu menampakkan wajahnya pada orang lain.

Ingin protes pada kedua om dan juga Tantenya, tapi sepertinya percuma. Apalagi Angga sepertinya mendapat dukungan dari Amang Usaman dan juga Tante Lili, hingga sekuat apapun Asma berteriak tetap tidak ada gunanya.

" Kamu mau kemana. "

Sebelumnya berulang kali Asma mengendap- endap ingin pergi dari rumah mewah itu namun tetap tidak berhasil. Alhasil Asma di kurung di dalam kamar, untuk beberapa hari Ia mendekam disana. Pintu hanya terbuka ketika jam makan tiba, sampai Angga datang dan menyempurnakan penderitaannya, menyiksa miliknya tanpa ampun.

Rasanya Ia ingin mati saja tapi untuk mengakhiri hidupnya Ia tidak punya keberanian yang cukup.

Perjalanan yang tidak sampai dua jam, memudahkan Angga untuk berpindah-pindah tempat. Baru juga tiba Ia sudah di serang berbagai macam pertanyaan oleh Ibunya

" Sini Nak, sini. " Bu Aminah menarik tangan Angga memasuki kamarnya.

" Bagaimana, bagaimana Nak. Apa sudah ada hasil, apa dia sudah hamil. " Tanya Bu Aminah.

Angga terkejut, darimana Ibunya mengetahui semua yang Ia lakukan. Namun yang menjadi pertanyaan Angga hanyalah kenapa Ibunya tidak marah meskipun tahu kalau anaknya sudah berbuat dosa.

" Ibu sudah tau. "

Bu Aminah mengangguk cepat, wajah senjanya nampak berseri-seri membayangkan akan segera punya cucu.

" Kok Ibu nggak marah kalau aku melakukan dosa. "

Angga sudah bisa menebak Ibunya itu tau darimana, hingga Ia tidak ingin bertanya lagi.

" Ngapain Ibu harus marah, makanya biar nggak dosa cepatlah kamu halalkan dia. Jangan sampai menunggu perutnya membesar baru kamu nikahi. "

Angga merasa lega karena mendapat restu dan juga dukungan dari Ibunya, sekarang tinggal mencari waktu yang tepat untuk Ia berkata jujur pada Kanaya tentang semua yang sudah terjadi.

" Angga tidak bisa sembarangan menikahinya Bu, Angga harus minta ijin dulu sama Kanaya. Kalau Naya jinin baru Angga akan segera menikahi Asma. "

Bu Aminah mendengus kesal, Ia tidak sependapat dengan apa yang di ucapkan Angga. Baginya kalau ingin menikah ya menikah saja, ngapain harus ijin.

" Sudahlah Angga, kalau begitu cepat kamu jemput Istrimu itu dan secepatnya kamu ijin menikah lagi. Tapi Ibu tegaskan satu hal, kamu jangan lemah sama tangisannya. Kalau dia tidak mau mengijinkan kamu menikah lagi, maka ceraikan saja dia, gampang kan. "

Begitu besarnya keinginan mempunyai cucu sehingga yang salah menjadi terlihat benar.

Terpopuler

Comments

funny

funny

dasar merrtuua jahannam

2023-09-01

0

🍒⃞⃟🦅𝐍𝐔𝐑𒈒⃟ʟʙc𝐙⃝🦜

🍒⃞⃟🦅𝐍𝐔𝐑𒈒⃟ʟʙc𝐙⃝🦜

bener² nih bu Aminah, gak sanggup lah punya mertua kayak gini mending ambil jalan pintas , cerai aja😅

2023-08-29

0

🍒⃞⃟🦅𝐍𝐔𝐑𒈒⃟ʟʙc𝐙⃝🦜

🍒⃞⃟🦅𝐍𝐔𝐑𒈒⃟ʟʙc𝐙⃝🦜

bener² nih bu Aminah, gak sanggup lah punya mertua kayak gini mending ambil jalan pintas , cerai aja😅

2023-08-29

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Kenyataan Pahit
2 Bab 2 Melakukan Kewajiban
3 Bab 3 Mencari Jawaban Sendiri
4 Bab 4 Mungkin Belum Waktunya
5 Bab 5 Ke luar Kota
6 Bab 6 Kebingungan Angga
7 Bab 7 Ucapan Adalah Do'a
8 Bab 8 Awal Malapetaka
9 Bab 9 Drama Di Balik Malapetaka
10 Bab 10 Mencari Jalan Keluar
11 Bab 11 Pokus Yang Mulai Bercabang
12 Bab 12 Perdebatan Ibu dan Anak
13 Bab 13 Berharap Ada Keajaiban
14 Bab 14 Pulang Kampung
15 Bab 15 Mulai Berbohong
16 Bab 16 Dukungan Dari Bu Aminah
17 Bab 17 Pil Ketamat Pemberian Umi
18 Bab 18 Paksaan Dari Sang Ibu
19 Bab 19 Pingsan
20 Bab 20 Masuk Rumah Sakit
21 Bab 21 Mulai Tidak Peduli
22 Bab 22 Memilih Bersama Selingkuhan
23 Bab 23 Positif Hamil
24 Bab 24 Berita Baik dan Buruk
25 Bab 25 Mencoba Kuat Demi Baby Twins
26 Bab 26 Apa Masih Pantas Di rindukan
27 Bab 27 Terlambat Ke kantor
28 Bab 28 Tanda Tangan Persetujuan
29 Bab 29 Frustasi
30 Bab 30 Aku dan Dia Berbeda
31 Bab 31 Di Larikan Ke Rumah Sakit
32 Bab 32 Tambah Kacau
33 Bab 33 Rencana Istri Muda
34 Bab 34 Di Tolong Pria Tak Di Kenal
35 Bab 35 Singa
36 Bab 36 Pilihan Yang Sulit
37 Bab 37 Angga Frustasi
38 Bab 38 Pembicaraan Mengenai Status
39 Bab 39 Jatah Terakhir
40 Bab 40 Talak Karena Amarah
41 Bab 41 Kekecewaan Seorang Ibu
42 Bab 42 Kehilangan Kerja Sama Lagi
43 Bab 43 Menanggung Malu
44 Bab 44 Kedatangan Kevin
45 Bab 45 Mencari Keberadaan Kanaya
46 Bab 46 Tidak Bisa Di Pertahankan
47 Bab 47 Menyalahkan Ibu Mertua
48 Bab 48 Wanita Di Masa Lalu
49 Bab 49 Ramuan Penyubur Kandungan
50 Bab 50 Penyakit Aneh Angga
51 Bab 51 Baby Twins
52 Bab 52 Mengetahui Kebenaran
53 Bab 53 Menyusul Ke Bogor
54 Bab 54 Usahakan Cepat Hamil
55 Bab 55 Abidzar Dan Adiba
56 Bab 56 Penyelamatan Baby Twins
57 Bab 57 Kiriman Paket Misterius
58 Bab 58 Kemarahan Asma
59 Bab 59 Tragedi Sepuluh Tahun Silam
60 Bab 60 Menculik Sang Mafia
61 Bab 61 Aksi Leony
62 Bab 62 Lionel Adriano Siregar
63 Bab 63 Kebingungan Asma
64 Bab 64 Kegilaan Albert
65 Bab 65 Janji Albert
66 Bab 66 Di Ikuti Umi Aminah
67 Bab 67 Sulit Untuk Hamil
68 Bab 68 Terkuaknya Sebuah Rahasia
69 Bab 69 Siasat Robert
70 Bab 70 Mengingat Semuanya
71 Bab 71 Syarat yang Sulit
72 Bab 72 Menantu yang di Sia- siakan
73 Bab 73 Memaksakan Jodoh
74 Bab 74 Melumpuhkan Robert
75 Bab 75 Tidak Sah
76 Bab 76 Bagaikan Langit dan Bumi
77 Bab 77 Aku Lebih Berhak
78 Bab 78 Perdebatan Angga dan Sang Istri
79 Bab 79 Memperbaiki Keadaan
80 Bab 80 Saran Asma
81 Bab 81 Syarat Yang Tidak Menguntungkan
82 Bab 82 Menunggu Jawaban Kanaya
83 Bab 83 Siasat Sean
84 Bab 84 Menemui Albert
85 Bab 85 Selamat Karena Notif
86 Bab 86 Bangun Bersama Pria Tak di Kenal
87 Bab 87
88 Bab 88 Pembantu Buat Bu Aminah
89 Bab 89 Tuduhan Erlangga
90 Bab 90 Sidang Hak Asuh Anak
91 Bab 91 Sidang Putusan
92 Bab 92 Tidak Sadarkan Diri
93 Bab 93 Ketakutan Susi
94 Bab 94 Gagal Kabur
95 Bab 95 Pembatalan kerja sama
96 Bab 96 Mencari Alasan
97 Bab 97 Ancaman Asma
98 Bab 98 Apakah Sudah Terlambat
99 Bab 99 Salah Faham
100 Bab 100 Calon Suami
101 Bab 101 Datanglah Ke Rumah
102 Bab 102 Lamaran Sean
103 Bab 103 Diam Di Kira Sakit
104 Bab 104 Persiapan Pernikahan
105 Bab 105 Pulang Kampung
106 Bab 106 Di Labrak Istri Dari Kekasih Gelap
107 Bab 107 Jodoh Adalah Cerminan Diri
108 Bab 108 Pertengkaran Dua rumah tangga
109 Bab 109 Tidak Akan Memperpanjang Masalah
110 Bab 110 Khawatir untuk yang pertama kali
111 Bab 111 Menenangkan Diri
112 Bab 112 Ungkapan Cinta Arman
113 Bab 113 Membantu Susi
114 Bab 114 Surat Dari Rumah Sakit
115 Bab 115. Mari Kita Bercerai
116 Bab 116 Meminta Dukungan mertua
117 Bab 117 Mengikhlaskan Lebih Baik
118 Bab 118 Ketakutan Asma
119 Bab 119 Kabar duka
120 Bab 120 Tidak Perlu mencari yang salah
121 Bab 121 Junior Otw
122 Bab 122 Bekerja tanpa syarat
123 Bab 123 Berdamai dengan masa lalu
124 Bab 124 Ucapan Sinis Karyawan hotel
125 Bab. 125 Ancaman Miska
126 Bab 126 Kabar Baik
127 Bab 127. Tidak tau tempat
128 Bab 128
129 Bab 129
130 Pengajuan Syarat
Episodes

Updated 130 Episodes

1
Bab 1 Kenyataan Pahit
2
Bab 2 Melakukan Kewajiban
3
Bab 3 Mencari Jawaban Sendiri
4
Bab 4 Mungkin Belum Waktunya
5
Bab 5 Ke luar Kota
6
Bab 6 Kebingungan Angga
7
Bab 7 Ucapan Adalah Do'a
8
Bab 8 Awal Malapetaka
9
Bab 9 Drama Di Balik Malapetaka
10
Bab 10 Mencari Jalan Keluar
11
Bab 11 Pokus Yang Mulai Bercabang
12
Bab 12 Perdebatan Ibu dan Anak
13
Bab 13 Berharap Ada Keajaiban
14
Bab 14 Pulang Kampung
15
Bab 15 Mulai Berbohong
16
Bab 16 Dukungan Dari Bu Aminah
17
Bab 17 Pil Ketamat Pemberian Umi
18
Bab 18 Paksaan Dari Sang Ibu
19
Bab 19 Pingsan
20
Bab 20 Masuk Rumah Sakit
21
Bab 21 Mulai Tidak Peduli
22
Bab 22 Memilih Bersama Selingkuhan
23
Bab 23 Positif Hamil
24
Bab 24 Berita Baik dan Buruk
25
Bab 25 Mencoba Kuat Demi Baby Twins
26
Bab 26 Apa Masih Pantas Di rindukan
27
Bab 27 Terlambat Ke kantor
28
Bab 28 Tanda Tangan Persetujuan
29
Bab 29 Frustasi
30
Bab 30 Aku dan Dia Berbeda
31
Bab 31 Di Larikan Ke Rumah Sakit
32
Bab 32 Tambah Kacau
33
Bab 33 Rencana Istri Muda
34
Bab 34 Di Tolong Pria Tak Di Kenal
35
Bab 35 Singa
36
Bab 36 Pilihan Yang Sulit
37
Bab 37 Angga Frustasi
38
Bab 38 Pembicaraan Mengenai Status
39
Bab 39 Jatah Terakhir
40
Bab 40 Talak Karena Amarah
41
Bab 41 Kekecewaan Seorang Ibu
42
Bab 42 Kehilangan Kerja Sama Lagi
43
Bab 43 Menanggung Malu
44
Bab 44 Kedatangan Kevin
45
Bab 45 Mencari Keberadaan Kanaya
46
Bab 46 Tidak Bisa Di Pertahankan
47
Bab 47 Menyalahkan Ibu Mertua
48
Bab 48 Wanita Di Masa Lalu
49
Bab 49 Ramuan Penyubur Kandungan
50
Bab 50 Penyakit Aneh Angga
51
Bab 51 Baby Twins
52
Bab 52 Mengetahui Kebenaran
53
Bab 53 Menyusul Ke Bogor
54
Bab 54 Usahakan Cepat Hamil
55
Bab 55 Abidzar Dan Adiba
56
Bab 56 Penyelamatan Baby Twins
57
Bab 57 Kiriman Paket Misterius
58
Bab 58 Kemarahan Asma
59
Bab 59 Tragedi Sepuluh Tahun Silam
60
Bab 60 Menculik Sang Mafia
61
Bab 61 Aksi Leony
62
Bab 62 Lionel Adriano Siregar
63
Bab 63 Kebingungan Asma
64
Bab 64 Kegilaan Albert
65
Bab 65 Janji Albert
66
Bab 66 Di Ikuti Umi Aminah
67
Bab 67 Sulit Untuk Hamil
68
Bab 68 Terkuaknya Sebuah Rahasia
69
Bab 69 Siasat Robert
70
Bab 70 Mengingat Semuanya
71
Bab 71 Syarat yang Sulit
72
Bab 72 Menantu yang di Sia- siakan
73
Bab 73 Memaksakan Jodoh
74
Bab 74 Melumpuhkan Robert
75
Bab 75 Tidak Sah
76
Bab 76 Bagaikan Langit dan Bumi
77
Bab 77 Aku Lebih Berhak
78
Bab 78 Perdebatan Angga dan Sang Istri
79
Bab 79 Memperbaiki Keadaan
80
Bab 80 Saran Asma
81
Bab 81 Syarat Yang Tidak Menguntungkan
82
Bab 82 Menunggu Jawaban Kanaya
83
Bab 83 Siasat Sean
84
Bab 84 Menemui Albert
85
Bab 85 Selamat Karena Notif
86
Bab 86 Bangun Bersama Pria Tak di Kenal
87
Bab 87
88
Bab 88 Pembantu Buat Bu Aminah
89
Bab 89 Tuduhan Erlangga
90
Bab 90 Sidang Hak Asuh Anak
91
Bab 91 Sidang Putusan
92
Bab 92 Tidak Sadarkan Diri
93
Bab 93 Ketakutan Susi
94
Bab 94 Gagal Kabur
95
Bab 95 Pembatalan kerja sama
96
Bab 96 Mencari Alasan
97
Bab 97 Ancaman Asma
98
Bab 98 Apakah Sudah Terlambat
99
Bab 99 Salah Faham
100
Bab 100 Calon Suami
101
Bab 101 Datanglah Ke Rumah
102
Bab 102 Lamaran Sean
103
Bab 103 Diam Di Kira Sakit
104
Bab 104 Persiapan Pernikahan
105
Bab 105 Pulang Kampung
106
Bab 106 Di Labrak Istri Dari Kekasih Gelap
107
Bab 107 Jodoh Adalah Cerminan Diri
108
Bab 108 Pertengkaran Dua rumah tangga
109
Bab 109 Tidak Akan Memperpanjang Masalah
110
Bab 110 Khawatir untuk yang pertama kali
111
Bab 111 Menenangkan Diri
112
Bab 112 Ungkapan Cinta Arman
113
Bab 113 Membantu Susi
114
Bab 114 Surat Dari Rumah Sakit
115
Bab 115. Mari Kita Bercerai
116
Bab 116 Meminta Dukungan mertua
117
Bab 117 Mengikhlaskan Lebih Baik
118
Bab 118 Ketakutan Asma
119
Bab 119 Kabar duka
120
Bab 120 Tidak Perlu mencari yang salah
121
Bab 121 Junior Otw
122
Bab 122 Bekerja tanpa syarat
123
Bab 123 Berdamai dengan masa lalu
124
Bab 124 Ucapan Sinis Karyawan hotel
125
Bab. 125 Ancaman Miska
126
Bab 126 Kabar Baik
127
Bab 127. Tidak tau tempat
128
Bab 128
129
Bab 129
130
Pengajuan Syarat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!