Kanaya merapikan beberapa pasang bajunya dan memasukkannya kedalam koper miliknya.
" Apa kamu akan lama disana sayang. " Tanya Angga yang melihat Istrinya sibuk memasukkan barang- barang miliknya kedalam koper miliknya. .
Kanaya menggeleng pelan, Ia juga belum tahu akan cepat atau lama disana, yang jelas saat ini Ia harus menenangkan diri agar pikirannya tetap waras.
" Yuk biar Mas antar. " Ajak Angga yang sudah menarik koper istrinya.
Kanaya melirik jam di tangannya, ini sudah siang.
" Sayang, bukannya hari ini Mas ada rapat direksi dan ini sudah jam berapa. "
Angga menepuk jidatnya pelan, bisa- bisanya Ia lupa kalau hari ini ada pertemuan penting di perusahaan.
" Tapi sayang, apa kamu akan pergi sendiri atau bagaimana kalau nunggu Mas selesai, biar Mas yang antar ke rumah Umi. "
Kanaya lagi-lagi menggeleng, saat ini Ia hanya ingin menyendiri.
" Tidak usah Mas, aku bisa menyetir sendiri. Mas selesaikan saja urusan di kantor, bukankah akan bagus kalau semuanya lancar.
Angga mengangguk, Ia melirik jam yang melingkar di tangannya, waktu sudah menunjukkan pukul sembilan.
" Baiklah kalau begitu, Mas berangkat dulu. Kamu hati- hati di jalan. Jangan lupa kabari Mas kalau sudah tiba di rumah Umi. Oh ya, salam juga buat Umi, nanti kalau Mas ada waktu luang Mas akan nyusul kesana. "
Kanaya mengangguk dan mencium tangan suaminya begitu juga dengan Angga, Ia mencium puncak kepala Kanaya.
Sebelum berangkat Naya memutuskan untuk berpamitan pada Ibu mertuanya, namun entah sudah yang kesekian kalinya Kanaya mengetuk pintu dan memanggil- manggil tidak ada jawaban apapun.
" Bi, aku berangkat dulu ya, tolong sampaikan pada Ibu kalau aku ke rumah Umi Rahayu. Tadi aku panggil- panggil tidak ada jawaban soalnya, aku pergi dulu ya Bi, Assalamu'alaikum. " Pamit Kanaya.
Ia mencium punggung tangan Bibi yang memang sudah cukup umur seperti Umi nya sendiri.
" Hati-hati hati di jalan ya Nak, kalau ada apa-apa jangan segan hubungi Bibi. "
Rasanya Bibi Nur ingin ikut kemana pun perginya Kanaya, namun Ia sudah di tugaskan menjaga majikan besarnya.
Kanaya menghirup udara sebanyak-banyaknya dan membuangnya dengan kasar, air matanya kembali mengalir ketika mengingat bagaimana hubungan rumah tangganya sekarang. Hubungan yang selama ini Ia pupuk dan jaga dengan sangat baik kini sudah berada di ujung tanduk, setelah mengetahui dirinyalah yang bermasalah sehingga tak kunjung mendapatkan keturunan setelah pernikahan yang menginjak tahun kesepuluh.
Ditambah lagi Ibu mertuanya yang sangat ingin memiliki cucu, dan ingin menjodohkan Anggap suaminya pada wanita lain yang lebih sempurna dan bisa memberikan cucu untuknya.
Tak sanggup menyetir sambil menangis Kanaya menepikan mobilnya ketika melewati taman. Ia menangis sejadi-jadinya disana. Ia baru melanjutkan perjalanannya ketika hatinya terasa lebih tenang.
Setelah menempuh dua jam perjalanan akhirnya Kanaya pun tiba di kediaman Umi nya, lama Ia terdiam memandang rumah yang penuh dengan kenangan itu.
Satpam menatap heran pada mobil yang terparkir di depan pagar namun tidak ada siapa pun yang turun dari sana.
" Mang, siapa tuh di luar pagar. " Tanya Kevin saudara kembar Kanaya.
Satpam mengangguk dan membuka pintu, Ia memberanikan diri mengetuk kaca mobil. Kanaya yang tengah melamun akhirnya tersadar, Ia membuka kaca mobil dan tersenyum.
" Neng, neng Naya Mas. " Seru Pak Satpam.
Kevin segera berlari keluar setelah mendengar nama saudaranya di sebut. Kanaya dengan cepat membuka pintu, Ia langsung berhambur memeluk saudara kembarnya itu.
" Mas Kevin, Naya kangen.......! " Manja Kanaya di pelukan saudaranya itu.
Baru kali ini Ia berkunjung dan bertemu dengan saudara kembarnya itu.
" Sudah- sudah, ih nggak malu apa, sudah punya suami masih seperti anak kecil. " Goda Kevin padahal dirinya juga merasakan hal yang sama.
Ia begitu merindukan adik semata wayangnya itu, rencananya Ia baru akan berkunjung ke Jakarta besok hari tapi ternyata Adiknya sudah lebih dulu datang.
" Biarin, apa Mas Kevin nggak rindu pada adikmu yang cantik dan baik ini. "
Tidak ada jawaban dari bibir Kevin, Ia hanya memeluk dan mencium puncak kepala Kanaya dan mengacak-acak rambut adiknya itu.
" Angga mana Dek. " Tanya Kevin ketika dari tadi tiada siapa pun yang turun.
Kanaya tersenyum selebar mungkin agar Mas nya tidak berpikir macam- macam tentang dirinya.
" Ah biasa Mas, aku sangat kangen sama Umi sedangkan Mas Angga ada kerjaan penting, biasa kan Mas paling tau soal itu. Besok juga ada kerjaan di luar kota jadi tidak bisa ikut kemari, masa Iya Naya harus nunggu Mas Angga nggak sibuk baru mengunjungi Umi. "
Kevin mengangguk angguk pelan, bisa diterima akal sehat karena dirinya juga seorang pengusaha, sangat susah buat cari waktu luang.
" Ya udah, ayo kita masuk. Umi pasti senang lihat anak kesayangannya pulang. "
Kevin menggandeng tangan Adiknya masuk kedalam, tak lupa juga Ia meminta satpam membawakan koper Kanaya.
" Ish mana ada Naya anak kesayangan, setau Naya kita berdua sama dimata Umi. "
" Iya- iya deh, kamu memang selalu benar sedangkan Mas yang selalu kalah. Sejak kapan Mas benar, dari dulu kan Mas selalu salah, benar kan. "
Keduanya tertawa bersama, begitulah uniknya si kembar Kevin dan Kanaya. Kalau biasanya saudara saling berantem berbeda dengan mereka, Kevin yang penyayang dan Kanaya yang baik hati, mereka adalah kesayangan Umi Rahayu. Bagaimana kalau sampai Kevin dan Umi tau kalau orang yang mereka sayangi saat ini sedang memikul beban berat sendirian.
" Umi....! Umi dimana, coba lihat ini siapa yang datang. " Kali ini Kevin yang heboh.
Umi yang masih cantik di usia yang tahun ini tepat menginjak lima puluh tahun segera keluar dari dapur mendengar kehebohan Putranya.
" Ada apa sih sayang, kok heboh banget begini. "
Umi menatap bingung Putranya, Ia melihat ada kaki wanita yang berdiri di belakang Putranya.
" Apa yang kamu sembunyikan Nak, apa dia calon Istrimu Nak. " Tanya Umi dengan wajah berbinar.
Kevin menggeleng cepat
" Lebih dari itu Umi, coba Umi tebak. "
Umi mulai menyebutkan teman- teman Kevin tapi tak satupun yang benar, Kevin tetap saja menggeleng.
" Kalau semua bukan lalu siapa Dia sayang. " Tanya Umi mulai menyerah.
" Neng Naya Umi. " Ucap satpam yang masuk membawa koper milik Kanaya.
Kanaya keluar dari persembunyiannya, Ia segera menghambur kedalam pelukan wanita yang sangat Ia cintai dan hormati itu.
" Assalamu'alaikum Umi nya Mas Kevin dan Kanaya yang cantik. "
Umi memeluk tubuh Putrinya, air matanya menetes saking bahagia karena kedatangan kedua Putra dan Putrinya.
" Wa'alaikum salam sayang, hm.... dasar anak nakal. "
Umi menggandeng tangan kedua Putra dan Putrinya menuju sofa ruang tengah.
" Umi mimpi apa semalam, kok hari ini Umi kedatangan kedua buah hati Umi. Makasih sayang, ternyata kalian masih ingat sama Umi kalian ini. "
Kanaya dan Kevin mendudukkan Umi di sofa dan keduanya kompak duduk di lantai, hal yang selalu mereka lakukan ketika berkunjung ke rumah Umi nya.
" Jangan pernah katakan itu Umi, kami berdua akan selalu ingat pada Umi. Umi adalah bagian terpenting dalam hidup kami, bagaimana kami bisa melupakan Umi. Iyakan Mas. "
Kevin mengangguk sejak tadi Ia sudah susah payah menahan air matanya, Ia paling tidak bisa mendengar Umi nya mengatakan sesuatu yang sensitif.
" Sudah, ini lagi si Mas. Sudah gede nangis, kalah sama Adeknya. "
Umi mengusap wajah kedua buah hatinya dengan sayang, ketiganya kembali berpelukan.
" Ya Allah, lindungi kedua buah hati hamba, berikan mereka kebahagiaan. Kabulkan setiap apa yang menjadi harapan mereka, semoga mereka selalu di jalanMu. " Batin Umi.
Rumah yang semula sepi kini menjadi ramai, begitu juga dengan Kanaya. Bertemu dengan Umi dan Kevin membuatnya melupakan masalah yang menimpanya meskipun hanya sesaat.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 130 Episodes
Comments
Umi Maryam
thor tolongin ngin dong kanaya udah sepuluh tahun kamu bikin ga punya anak coba sekarang kasih dia anak kan author yg bikin anak nya .
2023-09-07
0
Umi Maryam
kita sebagai anak walaupun sudah berumah tangga ,kalau plg ketemu ibu seruwet apapun masalah pasti akan plong,karna hanya pelukan dan belayan ibu dan do'a rahasia ibu pada allah yg tulus ,yg di qobul allah, sabar kanaya mungkin sekarang blm di beri rijki anak tapi kamu jangan bosan rayu terus allah di sepertiga malam ,aku nangus thor baca novel mu bergetar hati ini kasian kanaya.
2023-09-07
0
🍌 ᷢ ͩ🔵🍭ͪ ͩ🥜⃫⃟⃤🍁❣️🦚⃝⃟ˢᴴ
kayaknya umi ini pingin sekali punya menantu lagi ya ko nebaknya begitu🤭 eh itu naya umi anak kesayangan nya umi juga
2023-08-28
0