Bab 7 Ucapan Adalah Do'a

Angga terkejut dan juga bingung, ada apa sebenarnya yang terjadi. Kenapa dirinya diminta ke kantor cabang dan mengatakan ada masalah disini, tapi kenyataannya semua yang ada disini aman- aman saja.

Angga memilih kembali ke apartemen, hari ini Ia memutuskan untuk kembali ke Jakarta, karena masalah yang membuatnya berada di kota itu tidak ada sama sekali.

Ponselnya berdering dan Angga segera merogoh sakunya, Ia melihat nama Ibunya yang tertera disana.

" Assalamu'alaikum Ibu. "

" Angga baik- baik saja kok Bu, tapi....

" Angga, hmm Angga tinggal di...

Angga menjadi gelagapan ketika mendapatkan pertanyaan dari Ibunya. Beliau menanyakan kemana Putranya itu menginap, percuma juga Ia berbohong toh Ibunya juga nggak akan percaya.

" Iya Bu, Angga tinggal di apartemen. "

Dengan nada malas akhirnya Angga menyetujui permintaan Ibunya.

" Baik Bu, Angga akan bermalam disana, tapi Angga tidak bisa lama- lama. Besok Angga harus sudah kembali ke Jakarta, karena sesungguhnya disini tidak ada masalah yang serius. "

Angga melaju menuju apartemen miliknya, Ia harus merapikan semua keperluannya karena besok rencananya Ia akan ke Jakarta langsung dari rumah Ibunya.

Sehabis Isya Angga baru tiba di rumah Ibunya, sebenarnya Ia sangat enggan untuk kesana namun sudah tak terhitung lagi berapa kali Bu Aminah menghubunginya serta memintanya untuk segera ke rumahnya.

Ia di sambut oleh para pekerja rumah dan juga Amang Usman, saudara laki-laki Ibunya yang di minta secara langsung menjaga rumah mewah itu.

" Nak Angga, mari masuk. Akhirnya kamu datang juga, gimana apa sudah makan belum ? kalau belum nanti Tante siapkan makan malamnya dulu. "

Angga malas bahkan untuk sekedar mengisi perut di rumah itu, Ia ingin segera ke kamar dan Istrahat.

" Nggak Tante, Angga capek mau istrahat saja langsung di kamar, tadi Angga sudah makan sebelum kemari. "

Amang Usman dan sang Istri saling pandang, masing-masing memberi isyarat, akhirnya sang Tante yang lebih dulu berinisiatif.

" Nak Angga, kamarnya masih di bersihkan tadi sama keponakan Tante dan sepertinya Dia belum turun dari sana, tunggulah disini sebentar lagi, Tante buatkan teh dulu ya. "

Akhirnya Angga pun mengalah begitu juga dengan Tante yang dengan sigap membuatkan minuman untuk keponakan dari suaminya itu.

Gukh, gukh  !

Angga meneguk teh buatan Tante Lili hingga ludes tak tersisa, beberapa kali Ia menatap ke lantai atas namun tidak ada siapa pun yang turun dari sana.

Sementara kepalanya sudah terasa berdenyut dan tiba-tiba Ia merasa kepanasan.

" Aih kok panas sih, apa Amang Usman nggak nyalahin AC, atau apa jangan- jangan AC nya rusak. " Monolog Angga.

Amang Usman dan Tante Lili bergegas menghampiri Angga setelah melihat perubahan pada Pria itu.

" Nak Angga kenapa, sudah lelah ya. Silahkan naik saja, mungkin Asma sudah selesai membersihkan kamarnya. "

Angga yang merasa tak enak badan segera meraih kopernya dan menariknya ke atas, sampai di dalam kamar Ia segera menguncinya.

Angga mencium aroma yang sangat menyenangkan, hal itu menambah rasa panas di tubuhnya. Ia melangkah ke kamar mandi karena mendengar ada bunyi air di sana.

" Siapa di kamar mandi, apa ada orang. " Gumam Angga sambil melangkah pelan.

Berulang kali Ia mengibaskan tangan ke wajahnya karena merasakan panas dan juga ada sesuatu dalam tubuhnya yang bergejolak.

Mata Angga membulat sempurna setelah melihat ada orang lain di dalam ruangan itu selain dirinya. Entah dorongan apa, Ia pun mendekat kearah seseorang itu yang ternyata adalah wanita.

" Eh..... ka, kamu. Kamu A, Angga kan. " Asma mendadak gugup.

Angga terus memandang wanita di depannya, karena gejolak di dadanya Ia lebih terpesona melihat bibir indah wanita yang sedang berbicara dengannya itu.

" Baiklah kak, tugas aku sudah selesai. Tadi aku di minta Tante untuk membersihkan kamarmu, sekarang tinggal mengisi air hangat siapa tau kakak ingin mandi. Aku keluar dulu ya Kak, mau ganti baju ini basah. " Asma ingin keluar tapi terhalang tubuh kekar Angga.

Asma menjadi bingung bagaimana caranya dirinya bisa keluar kalau Pria itu berdiri disana, menghalangi jalan keluar.

" Kak, itu airnya sudah siap, bisa kakak minggir sedikit, aku ingin keluar. "

Entah apa yang ada di pikiran Angga, otaknya tidak bekerja dengan benar. Berulang kali Ia mengusap wajahnya kasar karena begitu terpesona dengan bibir gadis cantik di depannya itu.

Asma akhirnya memaksa keluar tapi karena jalannya terhalang Ia jadi memiringkan tubuhnya. Jantungnya berdegub kencang karena tak sengaja bokong indahnya bersentuhan dengan sesuatu yang sangat keras.

" Oohhhhhsss. "

Arhan merasakan tubuhnya seolah terkena sengatan listrik ketika bagian juniornya bergesekan dengan sesuatu.

Sedangkan Asma terus melangkah ke arah pintu, Ia membuka gagang pintu namun pintu itu ternyata di kunci.

" Loh, kok di kunci sih. " Gumamnya.

Ia membalikkan tubuhnya menatap Angga, niatnya ingin bertanya kemana kunci pintu itu tapi ternyata Angga sudah berdiri tepat di belakangnya.

Di tempat lain sepasang suami Istri sedang bertepuk tangan setelah usaha mereka sepertinya akan membuahkan hasil, di tambah lagi mereka akan mendapatkan jatah bulanan yang lebih bulan ini dari seseorang.

Di Jakarta.

Kanaya terus mondar- mandir dengan ponsel di tangannya, tiba-tiba saja perasaannya mendadak tidak nyaman. Beberapa kali Ia mencoba menghubungi suaminya namun ponselnya sedang di luar jangkauan.

" Kamu dimana sayang, kok ponselnya nggak aktif. Perasaan ku kok mendadak gelisah begini. " Gumam Kanaya.

Ia terus berusaha menghubungi suaminya namun tidak ada yang berhasil, yang Ia dengan hanya suara operator.

Ketika sedang gelisah pintu kamar terbuka, muncullah Bu Aminah dengan membawa ponsel di tangannya.

" Kamu belum tidur Naya. " Tanya Bu Aminah.

Kanaya terkejut melihat Ibu mertuanya datang ke kamarnya, tidak biasanya wanita itu naik ke lantai atas apalagi malam- malam begini.

" Belum Bu, ada apa. Apa Ibu perlu sesuatu, mari biar Naya ambilkan. "

Kanaya berpikir kalau Ibu dari suaminya itu membutuhkan bantuannya namun ternyata tidak, Bu Aminah menggeleng dan malah menanyakan keadannya. Hal yang berbanding terbalik dari kebiasaannya.

" Kenapa dengan wajah mu itu, seperti sedang gelisah. Apa terjadi sesuatu. "Tanya Bu Aminah lagi.

Kanaya berpikir sejenak, Ia tidak nyaman menceritakan kegelisahannya karena tidak ingin membuat wanita itu ikut merasakan apa yang Ia rasa. Namun karena terus di desak oleh Bu Aminah akhirnya Naya memberitahukan kegundahan nya saat ini.

" Ini Bu, perasaan Naya tidak enak, tiba-tiba Naya teringat Mas Angga. Tadi Naya sudah berapa kali menghubunginya ponselnya namun tidak aktif, Naya takut terjadi apa apa dengannya. " Jawab Naya.

Bu Aminah menyunggingkan sedikit senyum melihat menantu yang sudah sepuluh tahun membersamai mereka bahkan merawatnya dengan baik itu gelisah.

" Hust, jangan berpikir macam- macam Naya. Apa kamu tau kalau ucapan seorang Istri itu bisa jadi doa buat suaminya, kalau kamu berpikir macam- macam pada suami mu sama saja kamu tidak mempercayainya. Coba pikir- pikir, apa selama ini Angga pernah berbuat hal yang aneh- aneh meskipun dia sudah tahu bagaimana kondisimu yang sebenarnya. "

Ucapan Bu Aminah membuat Kanaya terdiam, Ia menundukkan kepalanya. Betapa tak berartinya dirinya saat ini di rumah itu, karena Ia tau sampai kapan pun dirinya tidak akan pernah mampu memberikan kebahagiaan kecil di dalam rumah mewah itu.

" Lain kali kamu pikirkan dulu setiap ingin bertindak, kalau kamu tidak mampu memberi kebahagiaan setidaknya jangan pernah mendoakan yang buruk terjadi pada suamimu. Sekarang tidurlah, hari sudah larut malam. "

Bu Aminah melangkah keluar meninggalkan Kanaya yang kini sedang bersedih meratapi kondisinya.

Ia bukan bermaksud mendoakan suaminya yang tidak baik, tapi memang pikiran nya sedang gelisah. Ia berharap dimana pun suaminya berada selalu mendapatkan perlindungan dari yang maha Kuasa.

Terpopuler

Comments

ᴳᴿ🐅ᴹᴿˢ᭄𝕬ⁿᶦᵗᵃₚᵣₐ𝒹ᵢₜₐ🤎𝓰ₐₙⱼi

ᴳᴿ🐅ᴹᴿˢ᭄𝕬ⁿᶦᵗᵃₚᵣₐ𝒹ᵢₜₐ🤎𝓰ₐₙⱼi

🙀wah tante Lili n kang Usman seperti y ksh jebakan batman k Angga dengan obat perangsang
seperti y bu Aminah jg ikut menjebak anak y sendiri 😤
wah ada apa gerangan mengapa mereka pd mau menjebak Angga

2023-09-18

0

𝐀⃝🥀💠☃️$@l$à💖💖

𝐀⃝🥀💠☃️$@l$à💖💖

kasihan Kanaya..rumah tangga ny dengan Angga diambang kehancuran akibat perbuatan keluarga suami ny

2023-08-28

0

🏘⃝Aⁿᵘ𝐀⃝🥀му𒈒⃟ʟʙᴄ𝐙⃝🦜ˢ⍣⃟ₛ

🏘⃝Aⁿᵘ𝐀⃝🥀му𒈒⃟ʟʙᴄ𝐙⃝🦜ˢ⍣⃟ₛ

bukan mendo'akan yang buruk ya Bu, hanya saja firasat istri yang mengkhawatirkan suaminya

2023-08-14

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Kenyataan Pahit
2 Bab 2 Melakukan Kewajiban
3 Bab 3 Mencari Jawaban Sendiri
4 Bab 4 Mungkin Belum Waktunya
5 Bab 5 Ke luar Kota
6 Bab 6 Kebingungan Angga
7 Bab 7 Ucapan Adalah Do'a
8 Bab 8 Awal Malapetaka
9 Bab 9 Drama Di Balik Malapetaka
10 Bab 10 Mencari Jalan Keluar
11 Bab 11 Pokus Yang Mulai Bercabang
12 Bab 12 Perdebatan Ibu dan Anak
13 Bab 13 Berharap Ada Keajaiban
14 Bab 14 Pulang Kampung
15 Bab 15 Mulai Berbohong
16 Bab 16 Dukungan Dari Bu Aminah
17 Bab 17 Pil Ketamat Pemberian Umi
18 Bab 18 Paksaan Dari Sang Ibu
19 Bab 19 Pingsan
20 Bab 20 Masuk Rumah Sakit
21 Bab 21 Mulai Tidak Peduli
22 Bab 22 Memilih Bersama Selingkuhan
23 Bab 23 Positif Hamil
24 Bab 24 Berita Baik dan Buruk
25 Bab 25 Mencoba Kuat Demi Baby Twins
26 Bab 26 Apa Masih Pantas Di rindukan
27 Bab 27 Terlambat Ke kantor
28 Bab 28 Tanda Tangan Persetujuan
29 Bab 29 Frustasi
30 Bab 30 Aku dan Dia Berbeda
31 Bab 31 Di Larikan Ke Rumah Sakit
32 Bab 32 Tambah Kacau
33 Bab 33 Rencana Istri Muda
34 Bab 34 Di Tolong Pria Tak Di Kenal
35 Bab 35 Singa
36 Bab 36 Pilihan Yang Sulit
37 Bab 37 Angga Frustasi
38 Bab 38 Pembicaraan Mengenai Status
39 Bab 39 Jatah Terakhir
40 Bab 40 Talak Karena Amarah
41 Bab 41 Kekecewaan Seorang Ibu
42 Bab 42 Kehilangan Kerja Sama Lagi
43 Bab 43 Menanggung Malu
44 Bab 44 Kedatangan Kevin
45 Bab 45 Mencari Keberadaan Kanaya
46 Bab 46 Tidak Bisa Di Pertahankan
47 Bab 47 Menyalahkan Ibu Mertua
48 Bab 48 Wanita Di Masa Lalu
49 Bab 49 Ramuan Penyubur Kandungan
50 Bab 50 Penyakit Aneh Angga
51 Bab 51 Baby Twins
52 Bab 52 Mengetahui Kebenaran
53 Bab 53 Menyusul Ke Bogor
54 Bab 54 Usahakan Cepat Hamil
55 Bab 55 Abidzar Dan Adiba
56 Bab 56 Penyelamatan Baby Twins
57 Bab 57 Kiriman Paket Misterius
58 Bab 58 Kemarahan Asma
59 Bab 59 Tragedi Sepuluh Tahun Silam
60 Bab 60 Menculik Sang Mafia
61 Bab 61 Aksi Leony
62 Bab 62 Lionel Adriano Siregar
63 Bab 63 Kebingungan Asma
64 Bab 64 Kegilaan Albert
65 Bab 65 Janji Albert
66 Bab 66 Di Ikuti Umi Aminah
67 Bab 67 Sulit Untuk Hamil
68 Bab 68 Terkuaknya Sebuah Rahasia
69 Bab 69 Siasat Robert
70 Bab 70 Mengingat Semuanya
71 Bab 71 Syarat yang Sulit
72 Bab 72 Menantu yang di Sia- siakan
73 Bab 73 Memaksakan Jodoh
74 Bab 74 Melumpuhkan Robert
75 Bab 75 Tidak Sah
76 Bab 76 Bagaikan Langit dan Bumi
77 Bab 77 Aku Lebih Berhak
78 Bab 78 Perdebatan Angga dan Sang Istri
79 Bab 79 Memperbaiki Keadaan
80 Bab 80 Saran Asma
81 Bab 81 Syarat Yang Tidak Menguntungkan
82 Bab 82 Menunggu Jawaban Kanaya
83 Bab 83 Siasat Sean
84 Bab 84 Menemui Albert
85 Bab 85 Selamat Karena Notif
86 Bab 86 Bangun Bersama Pria Tak di Kenal
87 Bab 87
88 Bab 88 Pembantu Buat Bu Aminah
89 Bab 89 Tuduhan Erlangga
90 Bab 90 Sidang Hak Asuh Anak
91 Bab 91 Sidang Putusan
92 Bab 92 Tidak Sadarkan Diri
93 Bab 93 Ketakutan Susi
94 Bab 94 Gagal Kabur
95 Bab 95 Pembatalan kerja sama
96 Bab 96 Mencari Alasan
97 Bab 97 Ancaman Asma
98 Bab 98 Apakah Sudah Terlambat
99 Bab 99 Salah Faham
100 Bab 100 Calon Suami
101 Bab 101 Datanglah Ke Rumah
102 Bab 102 Lamaran Sean
103 Bab 103 Diam Di Kira Sakit
104 Bab 104 Persiapan Pernikahan
105 Bab 105 Pulang Kampung
106 Bab 106 Di Labrak Istri Dari Kekasih Gelap
107 Bab 107 Jodoh Adalah Cerminan Diri
108 Bab 108 Pertengkaran Dua rumah tangga
109 Bab 109 Tidak Akan Memperpanjang Masalah
110 Bab 110 Khawatir untuk yang pertama kali
111 Bab 111 Menenangkan Diri
112 Bab 112 Ungkapan Cinta Arman
113 Bab 113 Membantu Susi
114 Bab 114 Surat Dari Rumah Sakit
115 Bab 115. Mari Kita Bercerai
116 Bab 116 Meminta Dukungan mertua
117 Bab 117 Mengikhlaskan Lebih Baik
118 Bab 118 Ketakutan Asma
119 Bab 119 Kabar duka
120 Bab 120 Tidak Perlu mencari yang salah
121 Bab 121 Junior Otw
122 Bab 122 Bekerja tanpa syarat
123 Bab 123 Berdamai dengan masa lalu
124 Bab 124 Ucapan Sinis Karyawan hotel
125 Bab. 125 Ancaman Miska
126 Bab 126 Kabar Baik
127 Bab 127. Tidak tau tempat
128 Bab 128
129 Bab 129
130 Pengajuan Syarat
Episodes

Updated 130 Episodes

1
Bab 1 Kenyataan Pahit
2
Bab 2 Melakukan Kewajiban
3
Bab 3 Mencari Jawaban Sendiri
4
Bab 4 Mungkin Belum Waktunya
5
Bab 5 Ke luar Kota
6
Bab 6 Kebingungan Angga
7
Bab 7 Ucapan Adalah Do'a
8
Bab 8 Awal Malapetaka
9
Bab 9 Drama Di Balik Malapetaka
10
Bab 10 Mencari Jalan Keluar
11
Bab 11 Pokus Yang Mulai Bercabang
12
Bab 12 Perdebatan Ibu dan Anak
13
Bab 13 Berharap Ada Keajaiban
14
Bab 14 Pulang Kampung
15
Bab 15 Mulai Berbohong
16
Bab 16 Dukungan Dari Bu Aminah
17
Bab 17 Pil Ketamat Pemberian Umi
18
Bab 18 Paksaan Dari Sang Ibu
19
Bab 19 Pingsan
20
Bab 20 Masuk Rumah Sakit
21
Bab 21 Mulai Tidak Peduli
22
Bab 22 Memilih Bersama Selingkuhan
23
Bab 23 Positif Hamil
24
Bab 24 Berita Baik dan Buruk
25
Bab 25 Mencoba Kuat Demi Baby Twins
26
Bab 26 Apa Masih Pantas Di rindukan
27
Bab 27 Terlambat Ke kantor
28
Bab 28 Tanda Tangan Persetujuan
29
Bab 29 Frustasi
30
Bab 30 Aku dan Dia Berbeda
31
Bab 31 Di Larikan Ke Rumah Sakit
32
Bab 32 Tambah Kacau
33
Bab 33 Rencana Istri Muda
34
Bab 34 Di Tolong Pria Tak Di Kenal
35
Bab 35 Singa
36
Bab 36 Pilihan Yang Sulit
37
Bab 37 Angga Frustasi
38
Bab 38 Pembicaraan Mengenai Status
39
Bab 39 Jatah Terakhir
40
Bab 40 Talak Karena Amarah
41
Bab 41 Kekecewaan Seorang Ibu
42
Bab 42 Kehilangan Kerja Sama Lagi
43
Bab 43 Menanggung Malu
44
Bab 44 Kedatangan Kevin
45
Bab 45 Mencari Keberadaan Kanaya
46
Bab 46 Tidak Bisa Di Pertahankan
47
Bab 47 Menyalahkan Ibu Mertua
48
Bab 48 Wanita Di Masa Lalu
49
Bab 49 Ramuan Penyubur Kandungan
50
Bab 50 Penyakit Aneh Angga
51
Bab 51 Baby Twins
52
Bab 52 Mengetahui Kebenaran
53
Bab 53 Menyusul Ke Bogor
54
Bab 54 Usahakan Cepat Hamil
55
Bab 55 Abidzar Dan Adiba
56
Bab 56 Penyelamatan Baby Twins
57
Bab 57 Kiriman Paket Misterius
58
Bab 58 Kemarahan Asma
59
Bab 59 Tragedi Sepuluh Tahun Silam
60
Bab 60 Menculik Sang Mafia
61
Bab 61 Aksi Leony
62
Bab 62 Lionel Adriano Siregar
63
Bab 63 Kebingungan Asma
64
Bab 64 Kegilaan Albert
65
Bab 65 Janji Albert
66
Bab 66 Di Ikuti Umi Aminah
67
Bab 67 Sulit Untuk Hamil
68
Bab 68 Terkuaknya Sebuah Rahasia
69
Bab 69 Siasat Robert
70
Bab 70 Mengingat Semuanya
71
Bab 71 Syarat yang Sulit
72
Bab 72 Menantu yang di Sia- siakan
73
Bab 73 Memaksakan Jodoh
74
Bab 74 Melumpuhkan Robert
75
Bab 75 Tidak Sah
76
Bab 76 Bagaikan Langit dan Bumi
77
Bab 77 Aku Lebih Berhak
78
Bab 78 Perdebatan Angga dan Sang Istri
79
Bab 79 Memperbaiki Keadaan
80
Bab 80 Saran Asma
81
Bab 81 Syarat Yang Tidak Menguntungkan
82
Bab 82 Menunggu Jawaban Kanaya
83
Bab 83 Siasat Sean
84
Bab 84 Menemui Albert
85
Bab 85 Selamat Karena Notif
86
Bab 86 Bangun Bersama Pria Tak di Kenal
87
Bab 87
88
Bab 88 Pembantu Buat Bu Aminah
89
Bab 89 Tuduhan Erlangga
90
Bab 90 Sidang Hak Asuh Anak
91
Bab 91 Sidang Putusan
92
Bab 92 Tidak Sadarkan Diri
93
Bab 93 Ketakutan Susi
94
Bab 94 Gagal Kabur
95
Bab 95 Pembatalan kerja sama
96
Bab 96 Mencari Alasan
97
Bab 97 Ancaman Asma
98
Bab 98 Apakah Sudah Terlambat
99
Bab 99 Salah Faham
100
Bab 100 Calon Suami
101
Bab 101 Datanglah Ke Rumah
102
Bab 102 Lamaran Sean
103
Bab 103 Diam Di Kira Sakit
104
Bab 104 Persiapan Pernikahan
105
Bab 105 Pulang Kampung
106
Bab 106 Di Labrak Istri Dari Kekasih Gelap
107
Bab 107 Jodoh Adalah Cerminan Diri
108
Bab 108 Pertengkaran Dua rumah tangga
109
Bab 109 Tidak Akan Memperpanjang Masalah
110
Bab 110 Khawatir untuk yang pertama kali
111
Bab 111 Menenangkan Diri
112
Bab 112 Ungkapan Cinta Arman
113
Bab 113 Membantu Susi
114
Bab 114 Surat Dari Rumah Sakit
115
Bab 115. Mari Kita Bercerai
116
Bab 116 Meminta Dukungan mertua
117
Bab 117 Mengikhlaskan Lebih Baik
118
Bab 118 Ketakutan Asma
119
Bab 119 Kabar duka
120
Bab 120 Tidak Perlu mencari yang salah
121
Bab 121 Junior Otw
122
Bab 122 Bekerja tanpa syarat
123
Bab 123 Berdamai dengan masa lalu
124
Bab 124 Ucapan Sinis Karyawan hotel
125
Bab. 125 Ancaman Miska
126
Bab 126 Kabar Baik
127
Bab 127. Tidak tau tempat
128
Bab 128
129
Bab 129
130
Pengajuan Syarat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!