Sudah selesai menatap ku." ucap Melvin yang tiba-tiba saja berdiri di depan Keira.
Membuat Keira terkejut melihatnya apalagi remaja laki-laki di belakang Melvin menertawakan nya.
" Aku tidak melihat mu anda sangat percaya diri sekali tuan." ucap Keira sinis meski berbeda dengan sikapnya yang menyembunyikan rona merah di pipinya.
Melvin yang mendengarnya menyeringai merasa lucu dengan sikap perempuan di depannya.
" Anda jelas melihat saya seperti orang bodoh." ucap Melvin mengejek Keira.
Keira yang mendengarnya mengepalkan tangannya sebelum kemudian menatap tajam Melvin secara tiba-tiba dia menendang lutut nya dengan kuat.
Auuhh...
Melvin meringis kesakitan karena tendangan Keira cukup kuat. Alrick yang melihatnya terperangah seumur hidupnya tidak ada seorangpun selain keluarganya berani menendangnya ataupun menantangnya.
" Oh pasti kakak akan marah ini." batin Alrick yang perlahan berjalan mundur.
Begitu juga prajurit yang berada di sekitarnya berjalan mundur setelah merasakan aura kemarahan dari Melvin. Mereka tidak mau mendapatkan amukan dari pangeran mahkota.
Keira yang sama sekali tidak menyadarinya tersenyum puas karena berhasil menendang pria menyebalkan itu.
Berbeda dengan korbannya sekarang Melvin merasa ingin membunuh perempuan yang kurang ajar nya menendangnya. Selama hidupnya tidak ada yang berani mempermainkan nya kecuali musuh. Apalagi dengan status nya meski dirinya bukan anak kandung dari Kaisar sekarang tetap saja gelar Pangeran Mahkota tetap berada di tangannya mengingat Alrick menolak posisi itu.
Melvin menarik tangan Keira dan membawanya dengan sihir teleport menghilang.
Alrick yang melihat Melvin membawa Keira hanya menghela nafasnya sepertinya masalahnya akan semakin lebar.
" Semoga nona itu tidak kehilangan nyawanya karena berani menendang Melvin." ucap Alrick.
Sedangkan Melvin membawa Keira membawanya ke dalam hutan yang sedikit jauh dari perkemahan mereka.
Keira dengan kasar melepaskan cengkraman tangan Melvin padanya. Dirinya merasa syok karena tiba-tiba saja berada di tempat aneh apalagi pria itu bisa membawanya pergi dengan sekejap mata.
" Tunggu...jangan mendekati ku monster." ucap Keira berjalan mundur merasa takut dengan Melvin yang menurutnya aneh sampai tubuhnya menempel di pohon.
Melvin berjalan semakin mendekat tanpa mempedulikan peringatan Keira kepadanya. Sebelumnya memenjarakan nya menggunakan tangannya membuat Keira tidak bisa melarikan diri.
" Seumur hidup tidak seorangpun yang bisa mengejek dan menendang saya hanya anda satu-satunya melakukan nya. Saya terkesan." ucap Melvin sambil tersenyum geli melihat ketakutan Keira terpancar jelas di warna matanya yang ungu tua.
Keira mengepalkan tangannya mengutuk sikap penakutnya dirinya sudah lama sekali tidak merasakan perasaan itu.
" Ayo Keira jangan tunjukkan sikap itu kepada pria itu. Ingat apa yang dikatakan mother untuk menyembunyikan perasaan mu jangan menunjukkan sikap lemah mu." batin Keira menguatkan diri.
Melvin mendekatkan wajahnya ke telinga Keira membisikan sesuatu.
" Apa kau takut?" tanya Melvin pelan di telinga Keira.
Keira bisa merasakan hembusan nafas dari Melvin membuatnya merasa gugup. Dirinya tidak pernah merasakan perasaan ini sebelumnya.
" Aku sama sekali tidak takut jadi menjauh lah dariku." ucap Keira dengan tegas.
Melvin mengangkat kepalanya dia bisa merasa tatapan datar Keira kepadanya.
" Ini akan semakin menarik." batin Melvin yang sepertinya sedang membuat keputusan.
Melvin perlahan menjauhkan diri dari Keira. Membuat Keira bernafas lega tapi itu tidak bertahan lama karena.
" Sekarang anda akan ikut dengan ku sebagai hukuman karena telah melukai saya." ucap Melvin.
Keira menatap sambil menyerngitkan dahinya.
" Memang siapa kau berani sekali memberi perintah kepadaku?" tanya Keira penasaran dengan pria di depannya.
Melvin semakin melebarkan seringai Keira sebelum menjawabnya.
" Saya adalah pangeran mahkota Melvin Zander Alberad....
Countine...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 76 Episodes
Comments