Chapter 18

Setelah membatin Pangeran Mahkota Melvin dikejutkan kedatangan seseorang yang sampai membuat nya. Karena perempuan yang tadi ia hina sekarang berada di depannya dengan menggenakan gaun hitam bagus dengan motif bunga serta rambutnya yang hitam legam di gerai.

Sepasang mata ungu nya memancarkan aura misterius di dalamnya. Membuat Pangeran Mahkota Melvin tidak bisa berkutik olehnya.

Berbeda dengan pangeran mahkota Melvin, Ratu Aleyza malah senang sebelum kemudian berjalan menghampiri Keira.

" Astaga Keira kau sangat cantik dengan gaun itu." ucap Ratu Aleyza semangat sambil memuji Keira.

Hal itu membuat rona merah terlihat di kedua pipi Keira. Membuat Pangeran Mahkota Melvin yang melihatnya tidak bisa menyembunyikan perasaan gemas nya sampai ia mengepalkan tangannya di bawah meja.

" Terima kasih Ratu." ucap Keira sambil tersenyum tipis.

Karena Keira menyadari meskipun di depannya adalah ibu angkatnya. Tapi status mereka di sini berbeda maka hal itu Keira berusaha untuk membiasakan diri untuk tidak memanggil Ratu Aleyza dengan sebutan Mommy seperti dirinya semasa kecil.

Ratu Aleyza yang mendengar bahwa Keira tidak memanggilnya mommy seperti dulu memakluminya. Mungkin Keira membutuhkan waktu untuk berpikir dengan yang terjadi. Jika dia menjadi Keira ia akan merasa terkejut bagaimana tidak seseorang kita sayangi seharusnya sudah mati. Tiba-tiba saja ada di depannya dengan kondisi sehat dan bahagia.

" Mari kita makan, mom sudah menyiapkan banyak sekali hidangan kesukaan mu." ucap Ratu Aleyza yang antusias mengajak Keira untuk duduk di kursi.

Keira hanya mengikuti saja dan ketika pandangannya ke arah Kaisar Regulus ia pun langsung membungkuk hormat.

" Selamat pagi, Yang Mulia Kaisar." ucap Keira sopan.

Kaisar Regulus hanya menjawab dengan anggukan kepala saja. Membuat Ratu Aleyza yang melihatnya mencubit lengannya dengan keras.

Sampai membuat Kaisar Regulus merasa kesakitan.

" Aduhhh..." ucap Kaisar Regulus tidak bisa memberikan pelawanan ketika melihat tatapan menyeramkan dari isterinya. Membuat nya kembali diam duduk seperti patung.

Ratu Aleyza yang diacuhkan oleh Kaisar Regulus hanya menghela nafasnya lelah. Memang suaminya tidak begitu suka berbicara dengan orang asing. Suaminya hanya suka bicara dengan keluarganya saja.

" Maafkan mom Keira dengan perilaku kasar suamiku." ucap Ratu Aleyza merasa tidak enak.

Tapi Keira hanya diam sambil menggangguk kepalanya sebelum kemudian memilih duduk di samping Pangeran Elrick.

Setelah memastikan semuanya duduk Kaisar Regulus menyuruh mereka semua mulai makan.

Suasana hening tidak ada satupun yang berbicara hanya ada suara dentingan sendok dan alat makan lain saja.

Begitu juga Keira yang sudah terbiasa dengan tata krama meja makan dia hanya memakan sarapannya dengan raut wajah datar.

Sampai pandangannya tidak sengaja mengarah ke Pangeran Gabriel yang tampaknya kesulitan mengambil puding nya berada di tengah meja.

Keira yang melihatnya langsung berinisiatif mengambil puding tersebut dan memberikannya kepada Pangeran Gabriel.

Pangeran Gabriel yang melihatnya matanya langsung berbinar cerah sebelum mengucapkan terima kasih.

" Terima kasih kakak cantik." ucap Pangeran Gabriel dengan suara menggemaskannya.

Membuat Keira mendengarnya tidak tahan memilih memegang rambut Pangeran Gabriel.

" Sama-sama pangeran kecil." ucap Keira sambil tersenyum.

Pangeran mahkota Melvin yang sejak tadi memperhatikannya tidak bisa mengalihkan pandangannya ke arah Keira. Melihat senyum tulus perempuan itu membuatnya perasaan nya mendesir hangat seakan dia menyukai nya.

Pangeran Alrick yang kebetulan duduk di samping pangeran mahkota Melvin beradu tatapan dengan Kaisar Regulus yang juga memperhatikannya sebelum kemudian memberikan anggukan pelan.

Kaisar Regulus yang melihat tatapan pangeran mahkota Melvin kepada Keira hanya diam sambil menyembunyikan senyumannya di balik cangkir teh nya.

Countine....

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***