Sampai Di Kekaisaran Alberad

Karena sepertinya Melvin tidak mau menerima permintaan nya dengan terpaksa Keira harus menaiki kuda bersamanya.

Itu membuat suasana sedikit canggung karena salah satu tangan Melvin memeluk pinggangnya dan satu nya memegang tali kuda.

Melvin memimpin prajurit menuju Alberad dengan kecepatan tinggi. Sepanjang perjalanan Keira ketika keluar dari hutan dirinya melihat suasana lapangan hijau yang sangat sejuk dan ladang bunga dimana banyak bermacam-macam bunga bermekaran.

Sesuatu yang tidak pernah Keira dapatkan ketika tinggal di Amerika.

" Ini indah sekali aku tidak pernah melihatnya." gumam Keira kagum dengan keindahan alam yang masih terawat baik tanpa ada polusi udara.

Melvin yang duduk dibelakang Keira mendengar semua perkataan nya dan berpikir di dunia seperti apa Keira tinggal. Apa seperti tempat mama nya tinggal pikir Melvin bertanya-tanya.

Sedangkan Alrick yang mengendarai kudanya dibelakang Melvin tersenyum tipis melihat bagaimana kakak nya tampak begitu posesif kepada perempuan baru itu.

" Sepertinya Elrick dan Adriana mendengar ini pastinya mereka akan heboh." ucap Alrick melihat bagaimana tampak nya Melvin bahagia bersama perempuan itu.

Perlu menghabiskan waktu setengah hari sampai dimana Melvin berada di kota kekaisaran Alberad.

Mata Keira berbinar terang ketika melihat bagaimana orang-orang berlalu lalang di jalan perkotaan. Meskipun ini seperti zaman pertengahan tapi suasananya ramai. Keira hampir tertawa ketika melihat seorang perempuan berpakaian gaun mewah berwarna kuning cerah dengan banyaknya permata dan topi bulat nya yang lebar berjalan angkuh tanpa mempedulikan pandangan orang-orang.

" Sepertinya dia ingin memamerkan hartanya tapi bukannya dapat tatapan kagum malah tatapan jijik yang ia dapatkan." batin Keira sambil menggelengkan kepalanya.

" Apa anda baik-baik saja?" tanya Melvin yang berbicara tiba-tiba yang membuat Keira tersadar dari pikirannya.

" Apa maksud mu?" tanya Keira tanpa mengalihkan perhatian nya melihat seisi kota kekaisaran.

" Kamu menggelengkan kepala seperti orang gila." jawab Melvin dengan datar.

Keira yang mendengarnya menyerngitkan dahinya merasa kesal dengan Melvin secara tidak langsung menghinanya. Tapi dirinya tidak bisa memberikannya pelajaran nya lagi mengingat karena jika bukan pria itu yang menolongnya mungkin sekarang ia akan berada di hutan sendirian.

" Aku tidak gila, cuma melihat dimana perempuan berpakaian seperti badut." ucap Keira.

Melvin yang tidak mengerti dengan nama badut hanya menyerngitkan dahinya.

Keira terpukau hingga mulutnya ternganga melihat istana yang indah dan ada aura hangat di dalamnya.

" Apa ini istana?" tanya Keira tanpa sadar kepada Melvin.

" Iya ini istana milik kekaisaran Alberad memang nya ada apa?" tanya Melvin penasaran merasa ada maksud tersembunyi dari ucapan Keira.

Tapi Keira menggelengkan kepalanya sebelum membuka mulutnya.

" Tidak merasa aneh saja bukannya istana meskipun tempat yang indah tetapi menyimpan seribu kepahitan dan rahasia gelap di dalamnya. Tapi istana ini hanya merasa hangat seperti rumah." ucap Keira menjawabnya.

Melvin yang mendengarnya tersenyum kecut tidak menentang ucapan Keira.

" Memang istana ini menyimpan seribu kepahitan di dalamnya sebelum kaisar sekarang dan ibu yang memerintah dengan baik. Membawa perubahan besar bagi kekaisaran." batin Melvin.

Memang Melvin merasa dulu istana di tinggal nya selama 11 tahun merasa gelap dimana para selir dan anak-anak mereka yang berusaha untuk merebut kursi pangeran mahkota. Bahkan di istana ini juga dirinya membunuh saudara seayah nya.

Keira melihat ada seseorang yang berdiri tepat di depan pintu masuk istana dan entah kenapa dirinya merasa perasaan nyaman atau lebih tepatnya rindu.

" Apa yang sebenarnya terjadi padaku." batin Keira.

Countine...

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***