Tidak Bisa Membantu Pulang

" Saya adalah pangeran mahkota Melvin Zander Alberad dari kekaisaran Alberad." ucap Melvin memperkenalkan diri dengan suara yang angkuh.

Keira yang mendengarnya membuka mulutnya lebar-lebar terkejut dengan pria di depannya.

" Jadi kau adalah pangeran mahkota berarti bisakah membantu kembali ke dunia asalmu. Aku tahu ini dunia yang dimana sihir itu nyata." ucap Keira dengan mata berbinar-binar berharap Melvin bisa membawanya kembali pulang.

Karena di dunianya berasal Keira masih memiliki banyak urusan. Tapi sayangnya tanggapan Melvin membuatnya kehilangan harapan itu.

" Saya tidak tahu lebih baik kita pergi ke istana di sana anda akan bertemu seseorang." ucap Melvin yang membalikan badannya berniat berjalan kembali ke perkemahan sebelun suara Keira menahan nya.

" Tunggu aku mau pulang sekarang juga. Karena aku tidak bisa terus berada di sini aku mempunyai kehidupan yang belum diriku selesaikan. Kau bukannya seorang pangeran mahkota seharusnya bisa membantu ku untuk pulang." ucap Keira dengan sedikit menaikkan nada suaranya.

Melvin yang mengerti kesedihan Keira langsung kembali menghampirinya dan melihat perempuan itu menundukkan kepalanya sambil meneteskan air matanya.

Sedangkan Keira tidak percaya bahwa dirinya akan menangis kembali setelah kematian mother nya. Selama ini dirinya terus berusaha kuat menghadapi kehidupan.

Melvin mengangkat dagu Keira supaya dia menatap nya dengan jari nya dia menghapus jejak air mata di pipi perempuan itu.

Keira yang sama sekali tidak pernah merasakan kehidupan romantis wajahnya sontak memerah malu dengan sikap Melvin menurutnya manis.

" Sudah tenanglah lebih baik sekarang anda ikut dengan saya ke istana. Di sana akan menanyakan kepada kaisar dan ratu untuk mencari cara membawamu pulang." ucap Melvin dengan lembut berusaha menenangkan perempuan yang membuat hidup nya menarik.

Keira yang bisa merasakan ketulusannya menggangguk kepalanya mempercayai perkataan Melvin.

" Baiklah." ucap Keira sambil tersenyum tipis yang tulus.

...****************...

" Kau serius tidak mengijinkan ku naik kuda?" tanya Keira setelah Melvin melarangnya mengendarai kuda.

Melvin yang sedang mengelus kuda hitam nya hanya menggangguk kepalanya saja tanpa mengucapkan apapun.

Keira yang mendengarnya menundukkan kepalanya menghela nafasnya sampai tiba-tiba saja ada seseorang memegang bahunya. Membuat Keira langsung menarik tangan orang itu dan membantingnya ke tanah.

" A...duhh..."

Keira yang melihat siapa di banting nya barusan langsung terkejut. Karena orang itu tidak lain adalah Alrick.

" Maafkan aku tidak sengaja melakukannya." ucap Keira yang membantu Alrick bangun.

Alrick menerima baik bantuan Keira setelah berdiri dia membersihkan pakaiannya yang terkena debu.

" Tidak masalah Lady, lagipula kakak saya menikmati nya." ucap Alrick yang menatap sinis Melvin sedang menahan tawa di belakangnya.

Keira yang melihatnya hanya ber'oh'ria sebelum mengulurkan tangannya.

" Perkenalkan namaku Keira Alexandria Matthew." ucap Keira memperkenalkan diri sambil tersenyum ramah karena merasa anak remaja itu tidak mempermasalahkan kejadian barusan.

" Senang berjumpa dengan anda Lady Keira. Perkenalkan namaku Alrick Ansel Alberad pangeran kedua dari kekaisaran Alberad." ucap Alrick sambil mengecup tangan Keira dengan lembut.

Membuat Keira tersenyum senang karena diperlakukan seperti perempuan terhormat oleh Alrick. Sedangkan Melvin yang melihatnya tanpa sadar menatap mereka dengan sinis di matanya dan langsung berdehem.

" Mari kita berangkat sekarang Keira kau ikut dengan saya." ucap Melvin yang langsung menarik tangan Keira menuju kuda milik nya.

" Apa kau yakin aku harus menaik kuda bersama mu?" tanya Keira dengan tidak yakin.

" Tentu saja saya tidak mau menerima penolakan anda lagi. Apalagi sekarang Alrick menatap ku dengan tatapan menjengkelkan nya." ucap Melvin sambil menatap sinis Alrick.

Countine...

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***