BAB 15

"Emang gini ya kalau ngomong sama orang berumur, pasti lupa. Bikin anak!" teriak Yuna dengan kesal.

Kedua bola mata Jungkook terbelalak,"Hah?"

"Bi-- bikin?" tanya Yuna gagu.

"Aku hanya bercanda, bukan itu. Kamu sudah berjanji akan mengajakku ke sungai Han malam ini. Ingat?" ujar Yuna dengan kesal.

Huuuuuuuhh.....

Jungkook bisa bernapas dengan lega, apa yang dia pikirkan! Mana mungkin Yuna ingin melakukan hal itu.

"Baik. Tapi tolong jangan buat lelucon seperti itu lagi, tidak lucu." ujar Jungkook datar.

Yuna mengangguk seakan tidak membuat kesalahan sedikit pun, padahal ucapannya sudah membuat Jungkook panit dan kegirangan.

"Ada yang mau di bicarakan? Kenapa masih diam disana?" tanya Yuna kala Jungkook masih mematung dengan lamunan yang entah dimana.

"Iy-iya.."

Di kamarnya, Jungkook terdiam. Dia benar-benar sudah kehilangan akal sehatnya jika Yuna mengatakan hal itu lagi.

"Jungkook tenanglah, dia ingin kamu mengantarnya ke sungai Han. Jangan pikirkan hal lain." gumam Jungkook menyadarkan dirinya.

Karena kelelahan, setelah mandi Jungkook langsung tertidur tanpa mengenakan baju yang layak. Hanya celana pendek saja karena udaranya gerah.

Sampai sekitar jam tujuh malam, Yuna melirik sekitaran. Ia tidak melihat adanya Jungkook, apakah dia melupakan tentang janjinya itu?

Kenapa Yuna ingin ke sungai Han? Kalian akan tahu. Intinya dia harus melupakan masalalu, itulah yang menjadi tekadnya karena tidak mungkin Yuna terus berharap pada seseorang yang sudah mengecewakannya meskipun rasanya berat.

"Jungkook!"

"Kamu dimana?"

"Ayolah!"

"Apa kamu lupa janjimu?"

Yuna terus berteriak memanggil nama Jungkook yang tidak menyahutinya.

"JUNGKOOK!"

Yuna mendengus, ia benar-benar di buat kesal oleh Jungkook.

Dengan terpaksa, Yuna memberanikan dirinya untuk masuk ke kamar Jungkook. Tapi sebelum itu ia mengetuk pintu sebanyak tiga kali, jika tidak terbuka maka ia akan masuk.

Tok!

Tok!

Tok!

Nah, Yuna sudah melakukannya. Berarti sekarang ia harus membuka pintu kamar Jungkook.

Setelah membuka kenop pintu dengan perlahan, Yuna melihat sekitaran. Matanya mulai tertuju pada ranjang yang terlihat kusut, seperti sudah di tiduri.

Yuna melangkah lebih jauh menuju ranjang di depannya, namun ternyata tidak ada siapa pun. Hingga... Pintu kamar mandi terbuka, dengan..

"AH SIAL!" pekik Yuna sambil menutup kedua matanya.

Jungkook ikut terkejut, lantaran ia tidak memakai sehelai benang pun di tubuhnya karena baru mandi dan lupa membawa handuk. Pikirannya tidak sampai kesana, karena tidak mungkin ada yang masuk ke kamarnya jadi Jungkook berpenampilan seperti itu.

Dengan cepat Jungkook meraih seprai di dekatnya, karena ada itu saja yang mampu membalutnya.

"Yu-Yun..Yuna.." ujar Jungkook dengan terbata.

"Pake bajunya!"

"Udah, aku uda-"

"Ini baju?" tanya Yuna mengintip dari sela jari tangannya.

"Kamu bisa keluar dulu?" tanya Jungkook dengan pipi merah merona.

"Aku bukannya mau ngintip kamu, tapi cuman ingingetin kalau kita bakalan pergi ke sungai Han." ujar Yuna tanpa membuka matanya.

"Yaudah aku pergi!" ujar Yuna pergi dengan terburu-buru.

Sampai...

Brug!

Kaki Yuna menabrak meja sampai ia meringis kesakitan karena gerogi.

Jungkook menepuk jidatnya, ia juga merasa malu karena berpenamlilan tidak baik di hadapan Yuna.

"Jungkook, kamu gila!" pekik Jungkook.

Di dalam kamarnya Yuna tersenyum sendiri, alangkah gilanya ia bisa melihat tubuh indah seperti itu. Sepanjang perjalanan ia melihat video porn* ia belum pernah melihat tubuh seindah itu.

"Heh, sadar Yuna!" ujarnya. Meskipun begitu ia mengatakannya dengan senyuman.

Setelah keduanya siap, mereka segera pergi ke basement untuk mengambil mobil dan pergi ke sungai Han sesuai yang di inginkan oleh Yuna.

Tidak ada percakapan di antara mereka berdua, sangat canggung karena kejadian itu.

Jungkook menelan salivanya, ia ingin meminta maaf atas apa yang Yuna lihat.

"Yun.. Yuna!"

Yuna terdiam,"Hm.."

"Jangan katakan apapun, aku mengerti. Lupakan saja." ujar Yuna tanpa membiarkan Jungkook mengatakan kalimat selanjutnya.

Jungkook hanya bisa mengangguk,"Baiklah, tapi aku ingin mengatakan maaf."

Dalam hatinya Yuna menjerit 'Aku tidak masalah dengan tubuh indah itu'

"Hm," jawab Yuna masih bersikap seolah dia tidak menikmatinya.

Sesampainya di sungai Han, Yuna meminta Jungkook untuk menunggunya di mobil. Karena ada hal yang ingin Yuna curahkan seorang diri, hanya dirinya tidak bersama orang asing.

"Kenapa tidak membiarkan aku ikut denganmu?" tanya Jungkook ketika Yuna hendak beranjak.

"Tidak, ini hanya aku dan diriku saja. Tolonglah.." ujar Yuna dengan lembut.

Yuna keluar dari mobil, berjalan ke jembatan yang panjang di depannya. Ketika sampai di tepi jembatan, Yuna mengeluarkan sebuah foto di dalam saku celananya.

"Sunoo, ini aku. Aku akan mengakhiri segalanya disini. Terimakasih untuk waktu yang kita lalui. Aku tahu kamu tidak bermaksud melakukan hal itu, tapi aku tidak marah tentang apa yang kamu lakukan karena aku tahu alasannya. Kini kamu sudah menjadi apa yang kamu inginkan, seorang atlet basket. Aku bangga karena kamu bisa menggapai mimpimu, meskipun ada hal yang mengecewakan." ujar Yuna sambil menatap lembaran foto dirinya dan Sunoo.

Sungai Han, adalah tempat dimana mereka berdua di pertemukan. Seorang laki-laki tengah sedih dan hendak mengakhiri hidupnya. Namun seorang gadis yang selalu mengikutinya membuat hidup laki-laki itu berubah hingga pola pikiranya dan mendapatkan semangat baru untuk meraih mimpinya.

"Sunoo, aku memang penggemarmu dari dulu. Menjadi kekasihmu sudah membuatku senang karena bisa berpelukan dan bergandengan, itu adalah hal yang sangat membahagiakan di hidupku. Cinta pertamaku, Sunoo." 

Setelah mengatakan apa yang ada dalam hati dan pikirannya, Yuna merobek foto mereka serta membuangnya dengan hembusan angin yang membawanya terbang jauh entah kemana.

"SUNOO AKU MENCINTAIMU!" teriak Yuna dengan sekuat tenaga hingga akhirnya air matanya jatuh.

Jungkook yang berada di dalam mobil seketika menoleh pada Yuna yang beteriak seperti itu, betapa besar cinta Yuna pada Sunoo.

Yuna menutup matanya, merasakan hembusan angin malam yang dingin sampai menuruk ke dalam tulang. Dan perlahan ada sebuah benda hangat yang mampu membuat kedua mata Yuna terbuka.

"Kamu bisa sakit Yuna, sebaiknya kita pulang. Udara semakin dingin, suhu sekarang sangat rendah." ujar Jungkook.

Yuna menoleh ke belakang, ternyata Jungkooklah yang membuatnya hangat dengan jas yang ia kenakan.

"Terimakasih selalu ada untukku, tapi aku tidak masalah."

"Yuna, jangan seperti ini. Jika kamu ingin melupakannya maka lupakanlah tanpa menyakiti diri kamu, mengerti?"

Akhirnya Yuna mengangguk setuju, ia tidak harus menyakiti Jungkook karena niatnya juga baik.

Baiklah, Yuna akan memulai segalanya dari awal lagi. Ia tidak akan kasar kepada Jungkook karena bukan kemauannya untuk menerima perjodohan ini.

"Jungkook, bisakah kamu memelukku?" tanya Yuna yang membuat Jungkook terdiam.

Belum sampai menjawabnya, Yuna berjalan mendekat kearah jungkook lalu memeluknya dengan erat.

"Aku akan memulainya, satu bulan bersamamu untuk saling mengenal dan kita akan melanjutkannya jika memang saling jatuh cinta." ujar Yuna.

Jungkook merasa senang dengan apa yang di katakan oleh Yuna.

"Terimakasih karena sudah memberiku kesempatan ini." ujae Jungkook membalas pelukan Yuna dan mengelus rambut gadis itu dengan pelan.

Yuna menongak, melepaskan pelukan itu."Baiklah, kita pulang. Paman?"

Jungkook terkejut akan panggilan itu, namun Yuna malah cekikikan karena melihat raut wajah Jungkook.

Tidak, momen itu harus di manfaatkan oleh Jungkook.

Tangan Jungkook meraih pergelangan tangan Yuna yang jaraknya tidak jauh darinya hingga Yuna berada di pelukan Jungkook.

"Aku harus memberikan hadiah pertemuan kita," ujar Jungkook.

Jungkook mulai mendekatkan wajahnya ke arah kening Yuna, dan..

Cup!

Kecupan singkat, hangat, tapi penuh kasih sayang mendarat hingga Yuna merasa bahwa ia tidak kehilangan apapun. Seakan Jungkook adalah orang yang di kirim Tuhan untuk menggantikan Sunoo, meski tidak sama.

"Aku akan belajar mencintaimu, Jungkook."

"Terimakasih."

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!