Sistem Cheat Game

Sistem Cheat Game

Episode 1

Tampak seorang pemuda yang dipanggil naik ke atas panggung oleh pembawa acara dalam sebuah acara talkshow, ia diminta untuk berbagi pengalamannya tentang bagaimana menjadi seorang pengusaha muda yang sukses.

Pertama-tama, ia menekankan bahwa pentingnya untuk memiliki visi yang jelas tentang tujuan hidup kita. "Jika kita tidak memiliki tujuan yang jelas, maka kita akan kesulitan untuk mencapai apa yang ingin kita capai," katanya.

Kedua, ia juga menekankan pentingnya untuk memiliki keberanian dan percaya diri. "Kita harus yakin bahwa kita bisa mencapai apa yang kita inginkan dan siap untuk mengambil risiko dalam mencapainya," katanya.

Ketiga, ia menekankan pentingnya untuk terus belajar dan berkembang. "Dunia terus berubah dan kita harus selalu siap untuk beradaptasi dan mempelajari hal-hal baru," katanya.

Terakhir, ia menekankan betapa pentingnya memiliki integritas dalam bisnis. "Jangan pernah mengorbankan integritas dan etika untuk mencapai kesuksesan," katanya, "Karena pada akhirnya, integritas yang akan menentukan kesuksesan jangka panjang kita."

Namun dari semua perkataannya, ada satu hal yang tidak ia katakan pada semua orang. Itu adalah rahasianya yang telah mendapatkan kesempatan luar biasa untuk mengubah hidupnya.

Dan di sinilah kita akan mencari tahu apa rahasia itu dengan kembali ke beberapa tahun lalu sebelum pengusaha muda tersebut mencapai kesuksesannya saat ini.

Kisahnya dimulai ketika ia baru berusia 16 tahun. Ia terlihat frustasi karena kalah terus dari temannya di game PlayStation.

"Joystickku menyebalkan!" ucapnya mengeluh sambil membantingnya.

"Kamu gila, Jo! Jika rusak, kamu harus membayarnya di masa depan!" ucap temannya terkejut.

“Coba ganti joystick!” pintanya, masih penasaran.

Namun, meski ia mengganti joystick, remaja bernama lengkap Jonathan itu tetap saja kalah. Akhirnya, Jo kembali membanting joystick di tangannya.

"Wow! Sekarang benar-benar rusak! Saya tidak bertanggung jawab, oke!" kata Dani.

Padahal, temannya sudah terbiasa dengan sikap Jo yang pemarah. Namun, kali ini Joe bertindak terlalu jauh.

"Kamu pasti curang!" Tuduh Jo.

“Kalau kalah ya kalah, Jo!” kata Dani.

Tiba-tiba, Jo tersentak saat dia mengambil joystick yang rusak itu.

“Ah, benda ini baru saja menyengat tanganku!" keluh Jo semakin kesal.

"Haha. Makan! Itu adalah hasil dari apa yang kau perbuat!" Dani mengisyaratkan, malah menertawakan Jo yang sepertinya tersengat listrik barusan.

Jo pun terlihat mulai bangun dan akhirnya berjalan keluar meninggalkan Dani begitu saja.

“Wah, jangan lupa ganti rugi dari joystick yang kau rusak itu!” Dani mengingatkan.

"Nanti Saja! Sekarang aku tidak punya uang dan kepalaku tiba-tiba terasa sangat pusing," kata Jo.

"Kebiasaan, kamu! Ya, tapi nanti aku akan menagihmu dua kali lipat, oke?" kata Dani.

“Yeah, terserah!” kata Jonathan sambil meninggalkan Dani.

Setelah kembali ke rumah, Jonathan segera pergi ke kamarnya dan berbaring di tempat tidur karena kepalanya terasa semakin pusing. Namun, ibunya muncul dan mulai mengomelinya.

"Kamu anak nakal! Kamu pasti mengambil uang yang ibu taruh di lemari?" tanya Ibunya marah.

"Berisik! Sekarang kepalaku pusing sekali, aku ingin tidur sekarang!" kata Jo.

Jonathan sedikit kesal karena merasa tidak pernah mengambil apa pun dari lemari.

"Sebenarnya apa yang kamu inginkan ketika kamu besar nanti? Kamu dikeluarkan dari sekolah karena sering membolos. Dan sekarang kamu masih bergaul dengan temanmu itu secara tidak jelas!" kata ibunya, memikirkan semua perubahan Jo baru-baru ini.

Meski begitu, Jo tampaknya benar-benar sudah tertidur karena malas mendengarkan, hingga sang ibu hanya bisa menggelengkan kepala melihat sikap anaknya.

“Apa kamu nakal karena ayahmu telah tiada?” gumam ibunya sedih.

Akhirnya ibu Jonathan pergi kembali ke dapur karena ia sedang memasak dan tidak boleh terlalu lama meninggalkan masakannya.

Satu jam kemudian, Jonathan terbangun karena merasakan sensasi yang aneh pada telapak tangan kirinya.

Ketika Jo memeriksanya, ternyata muncul simbol-simbol mirip dengan yang ada di tombol joystick pada telapak tangannya.

Jo merasa bingung dan takut karena tidak tahu apa arti dari simbol-simbol tersebut.

“Apa ini perbuatan adikku yang iseng mencoret-coret tanganku ketika aku tidur?" ucap Jo bingung.

Jonathan pun mencoba menghapus simbolnya dengan cara menggesekkan kedua telapak tangannya.

Namun, malah muncul sebuah layar di depan Jo yang menampilkan simbol apa saja yang baru saja tidak sengaja dia tekan.

‘Kotak, Segitiga, Kotak, Lingkaran, Segitiga, Silang.’

“A-apa aku sedang berhalusinasi?” ucap Jo tersentak kaget.

Dia pun mencoba menekan kembali masing-masing simbol di telapak tangannya itu untuk memastikan, membuat tangannya itu seolah-olah adalah Joystick PlayStation.

“Ini benar-benar bekerja! Apa pun yang aku tekan akan muncul pada layar mengambang di depanku ini," ucap Jo sedikit senang.

Ketika sudah mencoba setiap simbolnya, tiba-tiba ia kepikiran untuk memasukan sebuah kode cheat game.

Dengan hati sedikit berdebar, Jonathan segera mencoba memasukan kode cheat uang dan setelah itu ia mendengar suara pemberitahuan.

...[Cheat berhasil diaktifkan]...

...“I-ini seriusan?” ucap Jo tersentak kaget ketika tiba-tiba muncul segepok uang di telapak tangannya setelah mendengar pemberitahuan barusan....

Hal ini membuat Jonathan merasa semakin bingung dengan apa yang sedang terjadi. Dia tidak pernah membayangkan bahwa kondisi aneh pada tangannya dapat memberinya kekuatan seperti itu.

Namun, di dalam hatinya, ada sesuatu yang menyenangkan ketika dia melihat sejumlah uang tiba-tiba muncul di tangannya.

“Dengan kekuatan ini aku bisa mengubah segalanya," gumam Jo.

Jo pun memutuskan untuk mencoba apa saja yang dapat dilakukannya dengan kekuatan baru yang ia miliki itu.

Dia akhirnya terus mencoba menekan tombol-tombol yang ada di telapak tangannya dan hasilnya, tempat tidurnya jadi dipenuhi oleh barang-barang hasil dari cheat.

Dia mulai berpikir bagaimana ia dapat memanfaatkan kekuatannya untuk membuat keuntungan dan membuka peluang baru.

Setelah itu, Jo pun memutuskan untuk menghubungi sahabatnya, Dani, untuk membahas hal ini.

Ketika Jonathan ingin menghubungi Dani, tiba-tiba ia mendengar suara pintu akan dibuka seseorang.

Tepat ketika ibunya membuka pintu, Jonathan sudah berdiri di depannya

“A-ada apa, Bu?” tanya Jonathan seraya tersenyum.

“Tadi kamu terlihat sangat pucat jadi ibu sedikit khawatir," jelas ibunya.

“Sekarang aku sudah baik-baik saja,” jawab Jonathan.

“Syukurlah kalau begitu. Oh iya, ibu mau minta maaf soal tadi. Ternyata ibu hanya lupa menaruh uang ibu di mana," ungkap ibunya.

“Tidak apa-apa, Bu. Jo juga minta maaf karena tadi sedikit membentak ibu,” kata Jo meminta maaf.

“Sudahlah. Ibu juga mengerti alasan kenapa kamu marah,” jawab ibunya.

Namun, ibunya merasakan ada hal yang aneh dengan gestur tubuh yang ditunjukan Jonathan.

Anaknya tersebut tampak seperti sedang menyembunyikan sesuatu di kamarnya dan tak ingin ibunya melihat ke dalam.

Untungnya ibunya tidak terlalu peduli akan hal itu dan hanya memberitahu Jonathan untuk ikut makan bersama.

“Baiklah, Bu. Aku cuci muka dahulu," kata Jonathan.

Bersambung.

Terpopuler

Comments

0701:)

0701:)

masa ngomong Ama ortu GK buka pintu

2024-02-15

0

0701:)

0701:)

jir serasa main GTA.
mantap idenya bang

2024-02-15

0

0701:)

0701:)

walau gitu tpi lol bet MC ny wkwk

2024-02-15

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!