Jonathan sudah siap untuk menari dan meminta agar musik segera diputar.
Ketika musik mulai berjalan, Jo harus menekan simbol-simbol di telapak tangannya untuk mengikuti simbol yang muncul di layar.
“Keren sekali! Apa Bos sebelumnya adalah ahli menari?" ungkap Dafa, salah satu trainee yang sangat kagum melihat aksi tarian Jo.
Jo memang menari dengan sangat hebat mengikuti irama, tetapi tubuhnya hanya bergerak sendiri setelah menekan simbol di tangannya.
Jo benar-benar menjadi seperti karakter dalam sebuah game menari.
“Tariannya dikombinasikan dengan tarian daerah tradisional negara kita. Menurutku, ini adalah sesuatu yang baru dan sangat segar,” ungkap calon idol bernama Andi.
“Ya, saya sependapat denganmu," ucap Riki, orang di sebelahnya.
Personel Slash memang beranggotakan tujuh orang. Masing-masing dari mereka bernama Bima, Dafa, Riki, Septian, Andi, Yuda, dan Gilang.
Bima dan Dafa sebelumnya pernah bergabung dengan grup Dancer. Sementara, beberapa peserta lainnya ada yang pernah ikut ajang pencarian bakat untuk bernyanyi, seperti Andi, Gilang, dan Yuda.
Untuk Septian, dia sebenarnya anak asuh sekaligus keponakan dari Manager Erik. Sementara Riki, dia adalah mantan vokalis band yang sudah bubar.
Jo terlihat sudah hampir menyelesaikan tariannya dan akhirnya mengakhirinya dengan satu kali lompatan ke belakang alias salto sehingga semua orang langsung memberikan banyak tepuk tangan saat pertunjukan itu selesai.
Jo merasa sangat senang dan terharu, ia tidak pernah memikirkan bahwa kemampuan aneh di tangannya dapat digunakan untuk membuat orang lain senang.
Setelah pertunjukkan berakhir, Jo kembali ke tempatnya dan disambut oleh Manager Erik, yang terus memujinya. "Kamu sangat menyenangkan Jo, cara menari yang luar biasa," ucap Erik dengan tulus.
Erik memang seorang Talent Manager, tapi dia juga menjabat sebagai Road Manager untuk grup Slash karena saat ini belum ada banyak orang bergabung dalam perusahaan. Posisi Public Relation Manager juga masih dipegang oleh Dani.
Jadi, hal awal yang bisa dilakukan Jonathan saat ini adalah mencari orang untuk mengisi kekosongan tempat tersebut. Namun, untuk semua masalah ini sudah Jo hibahkan kepada Dani.
“Bos Jo, kau barusan hebat juga!” ucap Dani ketika Jo kembali.
“Lelah sekali aku!" keluh Jonathan dengan napas ngos - ngosan.
“Makanya, perbanyak olah raga!" sindir Dani.
“Memangnya kau sanggup menari sepertiku tadi?" tanya Jo.
“Ah, tugasku bukanlah menari,” ucap Dani menghindar pertanyaan Jo.
“Omong-omong, apa ada hal baru setelah kau menyelesaikan misinya?" tanya Dani penasaran.
“Hal apa maksudnya?” tanya Jo tidak paham.
“Tentu saja, sebuah hadiah!" ucap Dani.
Jo segera memeriksa layar di depannya dan melihat ada gambar kotak hadiah.
“Ada!” jawab Jo memberi tahu Dani.
“Apa hadiahnya?" tanya Dani.
“Heh, kenapa malah kau yang tidak sabar dengan hadiahnya?" tanya Jo heran dengan Dani yang sangat antusias.
“Aku hanya penasaran!" jawab Dani.
“Ada gambar kado di layar ini!” ucap Jo.
“Aku enggak bisa melihatnya, ingat?” singgung Dani.
“Ya, aku tahu!” sahut Jo.
“Buruan buka!” desak Dani.
“Buka sekarang? Di sini?” Jonathan masih sedikit lelah dan ada banyak orang lain sekarang.
“Oh, aku paham. Kau takut sesuatu yang aneh yang keluar nanti, ya?" tebak Dani.
“Nah, itu kau tahu!” jawab Jo.
“Firasatku mengatakan bahwa kau akan mendapat sesuatu yang sangat bagus!" ungkap Dani sangat yakin.
“Oke, aku buka sekarang!" ucap Jo yang jadi penasaran juga.
‘Tekan lingkaran untuk membuka hadiah.’
Jonathan segera menekan simbol lingkaran yang berada di telapak tangannya.
Clink! Sebuah kacamata hitam tiba-tiba muncul di telapak tangan Jonathan.
“Wah, keren!" ucap Riki yang tidak sengaja melihat hal tersebut.
Jo dan Dani terlihat sedikit panik. Mereka bingung jika Riki bertanya tentang hal barusan.
“Ada apa, Rik?” tanya Yuda, trainee paling senior di antara mereka.
“Bos Jo barusan melakukan sebuah trik sulap!" jelas Riki.
“Benarkah?” jawab Yuda.
“Kalau begitu, Bos Jo memang orang yang multi talenta," puji Yuda merasa kagum.
“Y-Ya, itu benar!” ujar Dani menyela seraya mencubit Jo agar mengiyakan hal tersebut.
Namun, Jonathan malah menatap Dani dengan raut wajah yang menyalahkannya. ‘Itu salahmu, jadi silakan atasi sendiri.’
Meski begitu, Jonathan terlihat cukup lega karena Riki mengira hal tersebut hanyalah sebuah trik sulap.
Saat ini, semua orang tengah duduk atau istirahat dan saling mengobrol satu sama lain. Jadi, wajar saja kalau ada salah satu dari mereka yang tak sengaja melihat hal tersebut.
“Sini aku coba!" ucap Dani mengambil kacamata hitam tersebut.
“Bagaimana? Apa ada yang terjadi?” tanya Jo.
“Wih, keren Jo!" Dani keceplosan tidak memanggil bos atau tuan kepada Jonathan sehingga orang-orang di sana melihat ke arahnya.
“Sini aku coba juga!” ucap Jo seraya mengalihkan perhatian semua orang.
Begitu Jo memakainya, dia bisa melihat statistik orang-orang di sekitarnya. Itu adalah informasi nama, umur, pekerjaan, dan hal lainnya. Namun, khusus untuk anggota grup trainee, ada tambahan lain, yaitu popularitas.
“Jangan bilang sistem akan memberiku misi untuk meningkatkan popularitas mereka!” tebak Jo. Namun, sistem ternyata langsung menjawab dan mengiyakan hal tersebut. Jo pun langsung memegang tangan Dani. “Hei, apa kau kaum pelangi?" tanya Dani sedikit enggan disentuh Jo.
“Bukan begitu,” sahut Jo.
“Haha. Aku paham kok! Pasti kau mendapat misi baru,” tebak Dani.
Jonathan langsung memasang wajah menirukan kelinci lucu.
“Tenang. Aku akan membantumu,” ucap Dani seraya mengelus kepala Jo seperti pada hewan peliharaannya. Namun, semua orang yang berada di sana sepertinya salah paham dan berusaha bersikap pura-pura tidak melihatnya.
“Kalian salah paham!" ujar Dani berusaha menjelaskan.
“Santai saja, Pak Dani, kami tidak akan mengganggu kalian," ucap Bima.
“K-kau! Saya dan Jonathan hanya majikan dan bawahan!” Dani jadi kesal.
“Iya, kami semua mengerti kok!" jawab Bima dengan sengaja menggoda.
“Kenapa kau? Mereka cuma bercanda tahu!" ucap Jo.
“Hahaha!” Semua orang tertawa karena melihat reaksi Dani yang lucu.
“Aku pergi duluan saja!" ucap Dani seraya pergi.
Jonathan sedikit tertawa geli melihat sahabatnya bisa marah karena digoda seperti itu.
“Baiklah, saya masih banyak urusan lain. Jadi, lanjutkan latihan kalian,” ucap Jo sebelum pergi.
“Siap!” jawab para anggota grup calon idol.
“Saya akan mengantar Anda keluar,” ucap Manager Erik mengikuti Jonathan.
Setelah berada di pintu keluar, Jonathan berkata akan mengajarkan tarian tadi untuk grup Slash. Karena itu, ia meminta agar Manager Erik memberi tahu anak asuhnya bahwa dirinya akan datang lagi.
“Baiklah, Bos Jo, saya akan memberitahu anak-anak nanti,” ucap Manager Erik.
Jonathan pun segera masuk ke dalam mobil dan mendapati sahabatnya, Dani, sudah ketiduran. “Cepat sekali kau tidur," ucap Jo sedikit terkejut, tapi dia memaklumi karena Dani pasti cukup kelelahan juga.
“Jalan saja, Pak Supir!” ucap Jo menyuruh supirnya segera berangkat tanpa membangunkan sahabatnya tersebut.
Bersambung.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 72 Episodes
Comments
Ayano
Ini sebutan lain dari wajah melas intinya mah
2023-08-05
0
Ayano
😅😅😅
kredibilitasnya dipertanyakan😅😅
2023-08-05
0
Ayano
Sungguh merepresentasikan kenyataan
2023-08-05
0