Selesai makan, Jonathan mencoba segala cheat yang ia tahu dari berbagai game, dan semuanya selalu berhasil.
"Tapi ... bagaimana aku harus memberi tahu orang lain tentang ini, terutama ibu dan adikku?" gumam Jo bingung sambil berbaring di tempat tidurnya.
Jonathan pun menghubungi Dani karena berpikir hanya dia satu-satunya orang yang bisa dipercayai saat ini.
"Dari semua omong kosong yang pernah kau bilang, ini adalah yang paling aneh!" ucap Dani ketika Jo menceritakan apa yang terjadi padanya.
"Aku tidak sedang bercanda. Kalau kau tidak percaya, aku akan membawa buktinya ke rumahmu!" ucap Jo.
"Ya sudah sini. Haha. Sekalian bayar ganti rugi joystick yang tadi pagi!" tantang Dani.
Jonathan pun menyembunyikan barang-barang hasil cheat-nya itu di bawah ranjangnya, kecuali uangnya yang ia masukan seluruhnya ke dalam karung untuk dibawa ke rumah Dani.
Setiba di rumah Dani, temannya itu masih belum percaya dan mengira isi karung yang Jonathan bawa hanyalah berisi sampah omong kosongnya.
"Lihat nih!" ucap Jo membuka sedikit celah untuk memperlihatkan isi karungnya.
"Hah, kau serius?" Dani terkejut setelah melihat isi karung tersebut benar-benar berisi uang.
"Kapan kau merampok bank?" Dani bertanya ngasal.
"Merampok bank gundulmu!" balas Jo kesal.
Karena Dani tampaknya masih tidak percaya, Jonathan akhirnya mencoba menggunakan cheat-nya di depan Dani.
"Astaga Yolanda! Kamu bahkan bisa mengalahkan Dimas Kanjeng dengan mudah!" ujar Dani terkejut.
"Berhenti bercanda!" pinta Jo ingin Dani serius.
"Bentar. Aku penasaran ingin mencoba sesuatu!" ucap Dani sambil menuliskan kode cheat yang ia tahu pada selembar kertas untuk Jonathan mencobanya.
"SEGITIGA, ATAS, ATAS, KIRI, KANAN, KOTAK, BULAT, BAWAH." Jo memasukkan kode cheat tersebut dan mendapatkan tubuh yang gemuk tiba-tiba.
"A-apa ini?" keluh Jo melihat perubahan pada tubuhnya.
"Wah, ternyata benar-benar bisa ya. Sekarang aku baru percaya kalau dirimu ini bisa nge-cheat di kehidupan nyata!" ucap Dani.
Jonathan kesal dan bertanya, "Gimana cara balikin jadi normal lagi?"
Dani menjawab, "Coba ini, SEGITIGA, ATAS, ATAS, KIRI, KANAN, KOTAK, BULAT, KIRI." Setelah mencoba cheat tersebut, tubuh Jonathan menjadi sangat berotot.
"Nah, kalau ini aku suka!" ujar Jo senang seraya meniru gerakan binaragawan.
"Haha. Tapi orang-orang pasti bingung melihatmu tiba-tiba begitu berotot seperti Ade Rai!" singgung Dani terkekeh.
"Terus, gimana biar benar-benar balik normal lagi?" tanya Jo.
"Coba masukkan ulang kode cheat-nya barusan!" jawab Dani.
Akhirnya, Jo kembali normal. Namun, Dani menyimpulkan bahwa cheat uang dan senjata sepertinya tidak dapat dinonaktifkan. Ketika Jonathan memasukan ulang kode cheat-nya, semua itu hanya akan bertambah.
"Itu dia, Dani. Makanya aku sangat bingung sekarang. Itulah kenapa sekarang uang ini ada banyak juga!" jelas Jo.
"Sepertinya aku punya ide bagus untuk masalah ini!" ujar Dani yang kemudian menghubungi seseorang untuk membantu mengatasi masalah tersebut.
Jo bertanya, "Kamu yakin ini solusi yang terbaik?"
"Santai saja. Serahkan saja semuanya padaku," ucap Dani tegas.
“Dan, aku sebenarnya masih ada masalah lain!" ungkap Jo.
“Masalah apa lagi?” tanya Dani.
“Kau ingin tahu? Ayo pergi ke rumahku!" ajak Jo.
“Oke, tapi sebelum itu, bayar dulu hutangmu!" tagih Dani.
“Astaga Dragon! Kau benar-benar menagih hutang yang tadi!” ucap Jo heran.
“Hutang adalah hutang! Kalau tidak bayar, nanti kau kesulitan setelah mati!" ujar Dani menakuti.
“Nih, aku bayar! Kau enggak perlu menakuti segala!" ucap Jo seraya menyodorkan uangnya.
Set! Sat! Set!
Dani ingin mengambil uangnya dari tangan Jo, tetapi Jo malah mempermainkannya.
“Berhenti main-main! Sulit amat kau bayar hutang!" keluh Dani.
“Kalau kau ingin ambil uang ini, kau harus joget dulu!" ucap Jo mengajukan syarat.
“Ya ampun! Semoga kematian kau dipersulit nanti karena susah bayar hutang. Kau pikir aku biduan ya, pakai acara harus joget segala! Aku cuma nagih, bukan minta sawer!" keluh Dani.
“Serius amat jadi orang! Aku cuma balas dendam karena barusan kau juga mempermainkan aku!” ungkap Jo.
“Kalau begitu batal deh aku menolong kau!” ancam Dani. “Begitu saja marah! Nih, aku bayar 10x lipat!” ucap Jo yang akhirnya memberikan uang lebih banyak.
“Dari tadi, dong!” ucap Dani senang.
Melihat Jonathan sekarang banyak uang, Dani ingin ditraktir makan.
Jonathan tersenyum dan berkata, "Tentu saja, ayo kita pergi menuju restoran terdekat dan menikmati hidangan yang lezat.”
Namun, Jonathan dan Dani baru pertama kali datang ke restoran. mereka masih sedikit kebingungan untuk memilih menu apa yang harus mereka pesan.
Setelah melihat-lihat menu yang tersedia, akhirnya mereka memutuskan untuk memesan nasi goreng dan mie goreng.
Ketika pelayan datang dengan pesanan mereka, Jonathan dan Dani merasa senang karena makanannya terlihat enak.
Namun, setelah mencicipi makanannya, mereka merasa agak kecewa karena rasanya biasa saja.
“Masakan ibu kamu lebih enak, Jo!” kata Dani.
“Jangan asal bicara," tegur Jonathan takut ada yang mendengar ucapan temannya barusan.
“Maaf. Tapi aku benar-benar serius soal kataku," ucap Dani.
“Di film-film biasanya sebuah restoran seperti ini memiliki menu spesial bukan? Bagaimana kalau kita coba memesannya," ujar Jonathan.
“Boleh. Tapi biasanya harganya sangat mahal karena spesial," kata Dani.
“Jangan lupa, aku sekarang punya banyak uang. Restorannya pun dapat aku beli sekalian kalau mau," ucap Jo sedikit besar kepala.
“Heh, tapi bagaimana kalau tiba-tiba semua uangnya hilang?" singgung Dani
“Iya juga.” Jonathan langsung kepikiran.
“Sudahlah. Aku sudah punya rencana untuk mengantisipasi hal itu," ucap Dani.
“Baiklah, sekarang sebaiknya buruan pesan menu spesialnya selagi uangnya masih ada," ucap Jo.
Mereka kemudian bertanya pada pelayan apakah restoran ini memiliki menu yang lebih spesial atau rekomendasi dari kokinya.
Si pelayan langsung memberikan beberapa rekomendasi, seperti nasi campur atau sate ayam.
Setelah mempertimbangkan beberapa pilihan, mereka akhirnya memesan nasi campur dan sate ayam tersebut.
“Uang gak pernah mengecewakan!" ucap Dani karena puas dengan makanannya.
Kali ini, mereka merasa puas dengan pilihan menu mereka. Makanan yang disajikan begitu lezat dan mengenyangkan.
Jonathan dan Dani berterima kasih pada pelayan yang telah memberikan saran dan rekomendasi yang baik.
Namun, si pelayan tampak kurang menghormati atau meremehkan mereka karena keduanya tampak seperti orang miskin menilai dari pakaiannya yang lusuh.
“Yang penting kalian bisa bayarkan?" ucap si pelayan sedikit tidak ramah.
Karena suasana hati mereka sedang baik, Jonathan dan Dani tidak terlalu memperdulikan sikap buruk si pelayan dan segera menaruh segepok uang di atas meja mereka.
Akhirnya si pelayan merasa malu sendiri dan langsung meminta maaf. Dalam hatinya, penilaian dirinya kepada mereka berdua telah berubah. “Kedua pemuda ini pasti anak orang kaya yang low profil!”
Selesai makan, barulah keduanya berangkat ke rumah Jonathan.
Bersambung.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 72 Episodes
Comments
Emil Djibran
ah gak seru,systemnya di beberkan
2023-12-08
2
◌ᷟ⑅⃝ͩ●ιиɑ͜͡✦MojiU୧⍤⃝💐≁
hahaha baru tau ya
2023-10-18
0
◌ᷟ⑅⃝ͩ●ιиɑ͜͡✦MojiU୧⍤⃝💐≁
curiga ini restoran Nusantara bgt menunya
2023-10-18
0