episode 10

Pagi ini, Jo dan asistennya, Dani, berkunjung ke perusahaan gamenya untuk membahas kelanjutan game mereka. Ketika Jo tiba di perusahaan tersebut, ia langsung bertemu dengan tim pengembangnya.

Mereka membicarakan banyak hal terkait game yang sedang dikembangkan, seperti ide-ide baru untuk konten tambahan, peningkatan grafis, dan bagaimana cara meningkatkan popularitas game tersebut di pasar.

Jo memberikan beberapa saran dan ide baru yang menarik untuk diimplementasikan ke dalam game tersebut. Dia juga membantu menjalin hubungan dengan beberapa pihak tertentu untuk mempromosikan game mereka.

“Jo, apa kau yakin itu ide yang bagus?” tanya Dani seusai rapat.

“Itu saran dari sistem,” tegas Jo.

Sistem menyarankan agar membuat sebuah sistem top up diamond dan diamond tersebut bisa digunakan untuk membeli skin baru buat karakter game mereka.

Selain itu, sistem memberi saran pada Jo agar menyewa streaming game agar game mereka kian terkenal luas.

Tim pengembang game sangat mengapresiasi saran-saran yang diberikan oleh Jo.

Mereka menyadari betapa pentingnya sistem top up diamond dan skin baru untuk menarik perhatian para pemain game.

Oleh karena itu, mereka akan segera memulai pengembangan sistem tersebut dan membuat beberapa skin baru yang dapat dibeli dengan diamond.

“Saya rasa ide dari Tuan Muda Jo sangat bagus,” puji Soni, timnya juga setuju dengan pendapatnya.

“Hehe, iya.” Jo hanya tersenyum karena itu sebenarnya saran dari sistem.

Mereka juga setuju tentang gagasan menyewa streaming game untuk mempromosikan game mereka.

Mereka akan mencari beberapa stasiun streaming game yang populer dan merencanakan promosi untuk game mereka di sana.

Jo merasa senang bahwa saran-saran tersebut mungkin akan membantu game perusahaannya menjadi lebih populer dan sukses dalam waktu dekat.

Dia berencana untuk terus berkolaborasi dengan tim pengembang game dan membantu mereka untuk mencapai kesuksesan dalam industri game.

Setelah beberapa jam diskusi, mereka akhirnya mencapai kesepakatan untuk melanjutkan pengembangan game tersebut.

“Baiklah, aku rasa rapatnya kita sudahi sampai di sini.”

Jo merasa senang dengan hasil pertemuan mereka dan berharap game tersebut akan menjadi lebih sukses di masa depan.

Setelah itu, Jo meninggalkan perusahaan tersebut dengan perasaan yang puas dan cukup semangat untuk terus bekerja sama dengan tim pengembang game tersebut.

Beberapa waktu kemudian, saran-saran dari sistem membuahkan hasil. Sistem top up diamond menjadi trend di kalangan para pemain.

Tim pengembang game pun segera menyampaikan kabar baik pada Jo bahwa sistem top up diamond yang mereka terapkan di game tersebut sangat sukses.

Para pemain game mulai mengakses sistem tersebut untuk membeli diamond dan membeli skin baru untuk karakter mereka.

Selain itu, promosi game melalui streaming game yang mereka lakukan juga membawa banyak pemain baru ke game mereka.

Semakin banyak orang yang tertarik untuk memainkan game tersebut, semakin meningkat pula popularitas game mereka di kalangan para pemain.

Jo merasa cukup terkejut dengan hasil yang dicapai oleh tim pengembang game.

Mereka telah membuktikan bahwa saran-saran dari sistem telah membantu mereka dalam mengembangkan game dan meningkatkan popularitasnya.

“Aku tidak menyangka bahwa mereka akan mau mengeluarkan uang demi sebuah game," ungkap Jo. Ia mengobrol dengan Dani disela waktu senggang mereka.

“Tidak perlu heran, Jo. Sebenarnya sebagian besar dari mereka membeli skin hanya untuk pamer," ucap Dani.

“Pamer?" ucap Jo tidak paham.

Dani pun menceritakan soal sifat manusia yang terkadang suka pamer dan iri. Sebagai contohnya bila pemain bernama A membeli skin dan memamerkannya pada pemain B, maka si pemain B akan terprovokasi dan akhirnya membeli skin juga.

“Lihat nih, saya mampu beli skin dari game itu,” ucap Pemain A.

“Jangan sombong dulu,” jawab Pemain B. “Saya juga mampu!" lanjutnya tidak mau kalah.

Apa yang Dani katakan di sini adalah strategi marketing yang disebut microtransaction.

Dalam bisnis sekarang, microtransaction adalah strategi pemasaran yang sangat efektif. Hal ini melibatkan penawaran produk atau layanan dengan harga yang sangat terjangkau, biasanya di bawah $5.

Pada awalnya, ini mungkin tidak terlihat signifikan, tetapi jika dilakukan dalam skala besar, dapat menghasilkan pendapatan yang mengesankan.

Konsep di balik microtransaction ini adalah untuk membuat produk seperti aplikasi, game, atau konten digital lainnya secara gratis atau sangat murah, dan kemudian menawarkan fitur tambahan, item khusus, atau akses eksklusif dengan biaya tambahan yang lebih kecil.

Melalui jumlah penjualan yang besar, pendapatan dari microtransaction ini dapat lebih menguntungkan daripada mengenakan harga yang lebih tinggi pada produk utama.

Selain itu, model ini juga memungkinkan konsumen untuk memilih elemen yang ingin mereka beli, meningkatkan kepuasan pelanggan dan membangun hubungan jangka panjang.

Saat ini, microtransaction atau transaksi mikro sering kali digunakan dalam permainan gratis untuk menyediakan sumber pendapatan bagi para pengembang.

Sementara transaksi mikro merupakan hal yang umum pada pasar aplikasi ponsel, mereka juga tersedia pada platform komputer seperti Steam pada Valve.

Permainan gratis yang menyertakan transaksi mikro terkadang disebut sebagai ‘freemium’.

Terkadang ‘Pay-to-win’ juga digunakan sebagai istilah yang sama karena mengacu kepada permainan dengan model membayar untuk barang dalam permainan dan dapat memberikan pemain keuntungan lebih dari pemain lain, terutama jika barang tersebut tidak dapat diperoleh dengan cara gratis.

Tujuan model transaksi mikro pada permainan gratis adalah untuk mendapatkan lebih banyak pemain ke dalam permainan dan menyediakan barang-barang yang diinginkan atau fitur yang dapat dibeli pemain jika mereka tertarik, dengan harapan keuntungan jangka panjang dari sistem transaksi mikro akan lebih besar daripada keuntungan dari permainan satu kali pembelian.

Secara umum, pemain mobile game tidak berkeinginan untuk membayar transaksi mikro dan seringkali melihat transaksi mikro sebagai monetisasi yang terlalu agresif.

Lalu, inilah mengapa maraknya pemain mendapat julukan sultan game yang kurang lebih diartikan sebagai orang yang banyak mengeluarkan uangnya di dalam game.

Biasanya, mereka yang dijuluki sultan game telah memiliki item sangat mahal dan langka di dalam game.

Dari sini, Jo tiba-tiba kepikiran sesuatu. “Lalu, bagaimana jika kita membuat sesuatu yang limited edition?" ucap Jo.

Tiba-tiba Dani menepuk pundak Jo.

“Kenapa sih?" tanya Jo tersentak kaget.

“Apa barusan ide dari sistem?” tanya Dani.

“Bukan, aku hanya asal bicara,” jawab Jo.

“Wah. Terkadang otakmu bisa bekerja juga,” ucap Dani terlihat antusias.

“Aku merasa tersinggung dengan ucapan kau barusan," ujar Jo.

“Lupakan! Aku rasa ide kamu barusan itu sangat bagus!" ungkap Dani.

Tampaknya Dani mendapatkan sesuatu yang bagus dari ucapan Jo barusan sehingga ia begitu bersemangat.

“Aku akan segera bicara dengan Soni!" ucap Dani seraya pergi. Sementara, Jo masih tidak paham dengan apa yang ingin dilakukan oleh Dani.

Bersambung.

Terpopuler

Comments

Richie

Richie

kan ini mikro transaksi. penghasilan untuk pembuat gamenya

2023-06-27

0

Tanata✨

Tanata✨

Gak di gratiskan aja? 🤣

2023-06-27

0

Richie

Richie

trik marketing ini biasanya disebut mikrotransaksion

2023-06-24

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!