Satu..

Pak ustad mengangkat kepalanya , dengan mulut yang masih berkomat kamit. Di tatapnya wulan dengan mata yang tajam, perlahan tangan kanannya di angkat ke atas, dan jarinya seperti akan mencengkram sesuatu ke atas.

Lalu ia mengarahkan tangan kanannya yang sebelumnya ke atas menjadi ke arah wulan, seperti akan menarik sesuatu pada diri wulan. Pak ustad mengepal jari jemarinya terlihat seperti berat, dan menarik tangan kanannya yang tadi di arahkan ke wulan dengan sepenuh tenaga, ditarik perlahan - perlahan karena sepertinya ia begitu kesulitan menarik sesuatu itu.

Dan pada saat bersamaan saat pak ustad seperti berhasil menarik sesuatu yang ada di wulan, saat itu juga wulan muntah. Tubuhnya seperti benar - benar tertarik oleh tangan pak ustad. Tubuhnya terhempas ke depan, namun pundak dan tangannya di pegang oleh ayah, ibu, dan pak dedi dengan kuat, hingga hanya tubuhnya saja yang terjatuh ke lantai, sedangkan kakinya tetap duduk bersila .

Seketika wulan tersadar, ibunya segera membersihkan mulutnya, dan ayahnya membersihkan cairan muntahnya di lantai.

Pak ustad masih berkomat - kamit sambil menggenggam sesuatu yang tak terlihat oleh kasat mata. Lalu pak ustad mengambil alat yang berbentuk cambuk, dan ia cambuki tangannya sendiri, tangan yang seperti menggenggam sesuatu itu. Lagi... dan lagi.. berulang kali pak ustad mencambuk tangan kanannya sambil komat - kamit.

Wulan memeluk ibunya, dan ibunyapun memeluk wulan sambil membelai rambut wulan dan memegangi tangan wulan. Ayah wulan dan pak dedi terus berjaga guna meng antisipasi hal - hal yang tak tertuga.

Setelah berulang - ulang mencambuk tangan kanannya, pak ustad segera masuk ke ruangan lain di dalam rumahnya. Sementara istri pak ustad bu hera datang ke ruangan itu, dan memberikan mereka air teh hangat untuk diminum.

Bu hera berkata kepada wulan "Silakan diminum dek, biar badanmu enak". "Baik bu". Jawab wulan. "Silakan bapak - bapak dan ibu, di minum air tehnya, mumpung masih hangat". Bu hera mempersilahkan pula minum kepada mereka dengan logat sundanya.

Bu hera duduk bersama mereka, untuk menemani mereka dan mengobrol dengan mereka selagi pak ustad di dalam ruangan yang lain.

Sementara di dalam ruangan, pak ustad mengambil sebuah tungku kecil, tangan kanannya di masukkan ke dalam tungku itu seperti menaruh sesuatu di dalam tungku, perlahan di angkat keluar tangan kanannya dengan jari yang sudah tidak mengepal lagi, lalu pak ustad mengambil air seukuran gelas kopi, di dekatkannya gelas berisi air itu ke dekat mukutnya yang berkomat - kamit. Lalu menuangkan air itu ke dalam tungku. Seketika di dalam tungku itu berapi, seolah ada yang terbakar di dalam tungku itu, dan padahal yang di masukkan ke dalam tungku itu hanyalah air putih biasa, bukan cairan yang bisa mengeluarkan api.

Sekitar tiga menitan api itu berkobar di dalam tungku, api pun perlahan padam, Dan pak ustad menaruh kembali tungku itu di tempatnya semula. Pak ustad kembali keluar dari ruangan itu, dan kembali ke ruangan dimana wulan dan keluarganya berada.

Setelah pak ustad duduk kembali di tempatnya semula, bu hera pamit dari ruangan itu.

Pak ustadpun bertanya "apa saja tadi yang kamu ingat wulan?.." ..

"saya hanya ingat dari awal tiba - tiba saya muntah, trus sampe sekarang pak ustad". Jawab wulan.

"Lalu,bagaimana badanmu terasa sakit ataubagaimana?.. tanya pak ustad lagi.

"Sedikit pusing pak" jawab wulan.

Terpopuler

Comments

Heraherawati

Heraherawati

kasihan Wulan..

2021-06-15

1

lihat semua
Episodes
1 Namaku Wulan
2 Hembusan Angin
3 Hitam Besar
4 Wuzzhhh..
5 Wizzsshhhh...
6 Dog!..Dog!..Dog!..
7 Wulan mematung
8 Sukabumi..
9 300 tahun
10 Satu..
11 wajah pucat
12 Sukabumi (part 2)
13 Aarrgghhh....
14 Tiga..
15 Bukan Wulan..
16 Gadis ini milikku..
17 Pak ustad menyerah..
18 Asli dan palsu..
19 Perjanjian terdahulu
20 Perjanjian yang tidak pernah selesai
21 Ritual penarikan makhluk ghoib
22 Seribu Nyawa
23 Wajah Merona Wulan
24 Nafasku Sesak...
25 Masuk Ke Tubuhku...
26 Bukan Mimpi...
27 Seekor Srigala...!!!
28 Melolong...
29 Dunia Lain...
30 Kembali lagi..
31 Aku Datang..
32 Dia Berubah..
33 Aku Kembali..
34 Kembalinya Pak Soleh...
35 Gadis Pengantin Srigala..
36 Aku Tidak Mau..!!
37 Bertarung..
38 Mencium..
39 Tumbal..
40 Dia Disini ?..
41 Perjanjian Leluhur
42 Kehilangan Wulan...
43 Sang Pemanah ???...
44 Bersamanya...
45 Saling Menatap Tanpa Kata
46 Jauh...
47 Aku Cemburu...
48 Dunia Langit...
49 Bangsa Lelembut...
50 Flashback..
51 Flashback 2
52 Jangan Mengabaikanku..
53 Hari - Hari Wulan..
54 Patah Hatiku...
55 Menangis Semalam
56 Dunia Ilusi..
57 Mulai Terbiasa Denganmu...
58 Menghindar Lebih Baik..
59 Bersama Namun Membisu..
60 Rindu..
61 Siluman Palsu...
62 Cambuk Petir...
63 Kegagalan Rencana Licik Ratu
64 Sepi.. Dan Rindu..
65 PENGUMUMAN..
66 Melebur Rindu Sesaat
67 Melebur Hasrat...
68 Di Tolak...
69 Bertemu Shifa...
70 Bertemu Shifa...
71 Pengangguran..
72 Karyawan Magang
73 PANGGILAN INTERVIEW
74 Ratu Yg Ternoda..
75 Raja Melihatnya
76 Cambuk Petir Membakar Siluman Macan Kumbang
77 Melihat Danu Kembali..
78 Kesempatan Kedua Danu
79 Hukuman Untuk Ratu
80 Hari Pertama..
81 Munculnya Ratu Kembali
82 Rindu Memelukmu
83 Salah Paham Shifa
84 Shifa Menangis
85 Tunangan
86 Menguji Wulan..
87 Memutuskan Pertunangan
88 Pertempuran Pertama wulan
89 Pertempuran Berakhir
90 Dinner Bersama Danu
91 Direktur Baru
92 Tertarik Pada Wulan
93 Tentang Danu
94 Tentang Danu
Episodes

Updated 94 Episodes

1
Namaku Wulan
2
Hembusan Angin
3
Hitam Besar
4
Wuzzhhh..
5
Wizzsshhhh...
6
Dog!..Dog!..Dog!..
7
Wulan mematung
8
Sukabumi..
9
300 tahun
10
Satu..
11
wajah pucat
12
Sukabumi (part 2)
13
Aarrgghhh....
14
Tiga..
15
Bukan Wulan..
16
Gadis ini milikku..
17
Pak ustad menyerah..
18
Asli dan palsu..
19
Perjanjian terdahulu
20
Perjanjian yang tidak pernah selesai
21
Ritual penarikan makhluk ghoib
22
Seribu Nyawa
23
Wajah Merona Wulan
24
Nafasku Sesak...
25
Masuk Ke Tubuhku...
26
Bukan Mimpi...
27
Seekor Srigala...!!!
28
Melolong...
29
Dunia Lain...
30
Kembali lagi..
31
Aku Datang..
32
Dia Berubah..
33
Aku Kembali..
34
Kembalinya Pak Soleh...
35
Gadis Pengantin Srigala..
36
Aku Tidak Mau..!!
37
Bertarung..
38
Mencium..
39
Tumbal..
40
Dia Disini ?..
41
Perjanjian Leluhur
42
Kehilangan Wulan...
43
Sang Pemanah ???...
44
Bersamanya...
45
Saling Menatap Tanpa Kata
46
Jauh...
47
Aku Cemburu...
48
Dunia Langit...
49
Bangsa Lelembut...
50
Flashback..
51
Flashback 2
52
Jangan Mengabaikanku..
53
Hari - Hari Wulan..
54
Patah Hatiku...
55
Menangis Semalam
56
Dunia Ilusi..
57
Mulai Terbiasa Denganmu...
58
Menghindar Lebih Baik..
59
Bersama Namun Membisu..
60
Rindu..
61
Siluman Palsu...
62
Cambuk Petir...
63
Kegagalan Rencana Licik Ratu
64
Sepi.. Dan Rindu..
65
PENGUMUMAN..
66
Melebur Rindu Sesaat
67
Melebur Hasrat...
68
Di Tolak...
69
Bertemu Shifa...
70
Bertemu Shifa...
71
Pengangguran..
72
Karyawan Magang
73
PANGGILAN INTERVIEW
74
Ratu Yg Ternoda..
75
Raja Melihatnya
76
Cambuk Petir Membakar Siluman Macan Kumbang
77
Melihat Danu Kembali..
78
Kesempatan Kedua Danu
79
Hukuman Untuk Ratu
80
Hari Pertama..
81
Munculnya Ratu Kembali
82
Rindu Memelukmu
83
Salah Paham Shifa
84
Shifa Menangis
85
Tunangan
86
Menguji Wulan..
87
Memutuskan Pertunangan
88
Pertempuran Pertama wulan
89
Pertempuran Berakhir
90
Dinner Bersama Danu
91
Direktur Baru
92
Tertarik Pada Wulan
93
Tentang Danu
94
Tentang Danu

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!