Pak ustad dan wulan duduk berhadapan, jarak antara mereka hanya dua meter saja. Pak ustad terus melihat wulan dengan mata bathinnya, untuk mencari tau apa yang terjadi pada wulan, sementara wulan hanya menunduk seperti ketakutan, ibu jarinya saling menggulung antara yang satu dengan yang lainnya di atas pangkuannya.
Pak ustadpun bertanya kepada ayah wulan mengenai perubahan apa saja yang terjadi pada wulan, dan sudah berapa lama keanehan pada diri wulan terjadi. Ayah wulan dan ibu wulan menceritakan semua kejadian aneh yang di alami mereka secara mendetai. Sambil mendengarkan cerita kedua orang tua wulan, pak ustad sambil melihat wulan dengan mata bathinnya.
Setelah ayah dan ibu wulan selesai bercerita, pak ustad terdiam sesaat, ia memejamkan matanya sambil menundukkan kepalanya. Tak henti-henti mulutnya berkomat kamit seperti sedang berdzikir.
Awalnya wulan hanya terdiam menunduk sambil memainkan ibu jarinya, namun seketika wulan mulai gelisah, badannya tak bisa berhenti bergerak, dari pundak, tangan, badannya terus dan terus bergerak, semakin lama semakin cepat gerakan tubuhnya. Ibu wulan mulai merasa ketakutan melihat anak semata wayangnya seperti itu.
Ayahnya dan pak dedi mulai mendekati wulan dan duduk dibelakang wulan untuk berjaga-jaga kalau wulan menjatuhkan tubuhnya ke lantai. Sementara ibunya terus memegangi tangan wulan yang tak henti bergerak.
Pak ustad membuka matanya dan mengangkat kepalanya melihat wulan, sambil mulutnya berkomat - kamit.
"Diam... coba diam sebentar... siapa kamu?. Tanya pak ustad membuka percakapan dengan wulan.
"Hhhhhmmmmmsssssssshhhhhh...... " wulan menggeram dan mendesis. Matanya terbuka dan terbelalak lebar melotot ke arah pak ustad.
Dengan nada suara yang lembut, pak ustad berkata saat wulan melototinya.
"Jangan begitu... tenang... tenang... kasian gadis yang kamu tempati itu pasti kecapean, kalau kamunya seperti itu ga bisa tenang... sekarang diam... dan tenang ya.. ". Pinta pak ustad kepada sesuatu yang sudah mengendalikan tubuh wulan.
Pak ustad mulai bertanya lagi. "Ada berapa banyak yang numpang hidup sama wulan?..
"Sembilan... " jawab wulan.
"Berapa umurmu?.." tanya pak ustad.
"Tiga ratus tahuuuunnnnn..." jawab wulan
"Wah ternyata kamu sangat tua ya?.. goda pak ustad pada makhluk yang mengendalikan wulan. Dan wulan kembali mengerang "aarrgggghhh..."
"Kamu sendiri sudah berapa lama numpang hidup sama wulan?.. tanya pak ustad kembali.
"Agrr.. sa... yaa.. ti... dak.. nummpang... hi.. dup.. sama diii...aaa.... sa... yaaa... ha... nyaaaa... mengi... ku.. ti... dan... melin... duuu.. ngi.. nya..
"Baik... kamu bisa bantu saya untuk keluarin satu persatu?.. tanya pak ustad lagi.
"Hhhmmmmhhhhhh...sssshhhhhh..... grgrgrgr..."
Wulan tak menjawab pertanyaan pak ustad, ia hanya mengerang sambil melototi pak ustad.
Wulan hilang kesadaran, ia sudah dikendalikan penuh oleh sesuatu. Bahkan suaranyapun sudah bukan suara wulan, suaranya sangat berat dan serak.
"Sekaĺi lagi saya tanya.. apakah kamu bisa bantu saya untuk keluarkan yang lainnya satu persatu?.." pak ustad mengulang pertanyaannya lagi.
Lagi - lagi wulan hanya mengerang sambil melototi pak ustad. "Aaarrrrgghhhh... hhmmmssshhhh..."
Pak ustad kembali berkomat - kamit, dan menundukkan kepalanya sambil memejamkan matanya. melihat aksi pak ustad, Wulanpun mengikuti pak ustad. Ia ambil posisi duduk sila, berkomat - kamit dan menundukkan kepalanya sambil memejamkan matanya.
Apakah mereka akan benar - benar bertarung?.. karena mereka duduk berhadapan, dan jarak mereka hanya dua meter, dan posisi duduk merekapun sama.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 94 Episodes
Comments