Mendengar suara wulan yang menjerit di dalam kamar, ayah dan ibunya langsung menggedor - gedor pintu kamar wulan, karena pintu kamar dikunci dari dalam, jadi mereka tidak bisa masuk, mereka hanya bisa menggedor - gedor pintu sambil memanggil manggil nama wulan.
"Wulan... buka wulan.. wulan..."
Dog!...Dog!..Dog!... (suara pintu di gedor)
Sementara di dalam kamar, wulan yang menutup kepalanya dengan selimut, langsung membuka selimutnya setelah suara yang berbisik di telinganya itu hilang, dan hanya suara ayah dan ibunya yang terdengar memanggil manggil namanya sambil menggedor gedor pintu kamarnya diluar.
Wulan melihat ke arah jendela, namun ia tidak melihat apapun, dan wulanpun langsung berlari ke arah pintu untuk membuka pintu kamarnya.
Setelah pintu kamar di buka, ayahnya langsung menerobos masuk ke dalam kamar untuk mencari tau apa yang terjadi dikamar anaknya, dan ibunya memeluk wulan di depan pintu kamar.
Ayah wulan tidak melihat apapun, dan ruangan kamar wulanpun tidak berantakan, seolah tidak terjadi apa - apa. Ayah wulan membalikkan tubuhnya ke arah wulan yang masih dipeluk ibunya.
"Ada apa nak?... kamu bermimpi?... atau apa?.." tanya ayahnya.
Wulan berdiam sejenak, dan wulanpun menjawab, "ayah, ibu wulan mau cerita sama ayah dan ibu". Sambil membelai rambut wulan, ibu wulan bertanya "apa ada hal serius yang mau kamu ceritakan sayang?"... "iya bu" jawab wulan.
Merekapun masuk ke kamar wulan. Ayah wulan duduk di kursi belajar wulan menghadap ke anak dan istrinya, sedangkan wulan dan ibunya duduk di atas kasur.
Wulanpun mulai menceritakan hal - hal aneh yang selama ini di alaminya dari awal kejadian sampai yang terjadi barusan. Ayah dan ibunya memastikan pada wulan bahwa apakah yang di alaminya itu adalah sebuah kenyataan atau hanya halusinasi saja. Tapi wulan menegaskan pada ayah dan ibunya bahwa itu bukan halusinasi atau lamunan.
Ayahnya berfikir untuk membawa wulan ke seorang ustad untuk mencari tau apakah yang sedang di alami putrinya.
Wulanpun berkata "jujur ayah, sebenarnya wulan ga percaya sama gitu - gituan. Kita ini tinggal di dunia moderen, ga mungkin ada hal - hal seperti itu".
"Sudahlah sayang, terlepas dari kamu percaya atau tidak, ga ada salahnya kok kamu ikutin dulu pendapat ayahmu itu". jelas ibu wulan.
"Lalu?.. ayah mau bawa wulan kemana?..." tanya wulan pada ayahnya.
"Nanti ayah coba tanya - tanya sama teman ayah dulu". Jawab ayah wulan.
Ayah wulan beranjak dari tempat duduknya dan membelai rambut wulan sambil berkata
"kalau kau takut, kau bisa tidur dikamar bersama ibu, biar ayah yang tidur di sini"..
"ah... wulan berani ko ayah, biar Wulan tidur disini aja" jawab wulan.
"Kamu yakin sayang?.. kamu ga apa-apa kalau tidur disini sendiri?.." Tanya ibu wulan.
"Benar bu, wulan ga apa-apa ko tidur sendiri". Wulan berusaha meyakinkan ayah dan ibunya untuk tidak terlalu mengkhawatirkannya.
"Baiklah, kalo ada apa-apa cepat panggil ayah dan ibu ya" ... pinta ibunya
"iya ibuku sayaaaannggg...." jawab wulan.
Ayah dan ibu wulan melangkah untuk keluar, namun ayah wulan membalikkan tubuhnya lagi dan berkata "Oiya wulan.. pintu kamar jangan dikunci ya.. jadi ayah bisa langsung masuk kalau ada apa-apa".
"baiklah ayahku tercintaaaa.... terima kasih atas perhatian kalian berdua.. wulan sayyyaaanngg sama kalian berdua". jawab wulan kepada ayah dan ibunya yang terlalu mengkhawatirkannya.
Ayah dan ibu wulan tersenyum dan melangkah keluar dari kamar wulan, lalu mereka masuk ke kamar mereka.
Wulan segera menutup pintu kamarnya tanpa mengunci pintu kamarnya sesuai permintaan dari ayahnya, wulan membalikkan badannya ke arah tempat tidurnya sambil bersandar di pintu. Wulan bergumam "gw harus berani, semangat!!!..." wulan mengangkat kedua tangannya dan mengepalkan kedua jemarinya.
Wulan berjalan ke arah tempat tidurnya, dan merebahkan tubuhnya, lalu menutupnya dengan selimut. Ia sempatkan berdo'a, dan berharap agar hal aneh yang tadi terjadi tidak terulang lagi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 94 Episodes
Comments
Heraherawati
semoga Wulan baik" aja ya
2021-06-15
1