Sesampainya di rumah, wulan masuk ke dalam kamarnya, tasnya di lempar ke atas ranjangnya, dan ia berjalan menuju meja belajarnya, wulan duduk di meja belajarnya. dia menatap wajahnya di cermin kecil yang ditaruh di pojok mejanya. Wulan menutup wajahnya dengan kedua tangannya dan membuka lagi tangannnya, di pejamkan matanya dan dibuka lagi.
Wulanpun memundurkan tubuhnya dan bersender di kursinya, Dia berpikir sangat keras tentang kejadian-kejadian aneh yang sudah di alaminya selama ini, dan berkata dalam hatinya " sepertinya itu bukan halusinasi... kalau itu halusinasi, kenapa slalu terjadi berulang - berulang?.. dan akupun tidak sedang melamun.. hhmmm....".
Wulan masih asik berpikir keras, tiba-tiba ibu wulan membuka pintu kamar tanpa mengetuk terlebih dulu, hingga membuat wulan kaget. Melihat wulan kaget, ibunya tertawa "makanya jangan ngelamun aja, kamu belum makan wulan?.. makan sana, ibu mau ke rumah budeh dewi dulu ya, pulangnya sorean lah, udah makan sana jangan ngelamun mulu".
Ibu wulan kembali menutup pintunya sebelum wulan menjawab. Dan wulanpun menggerutu sendiri "dih.. siapa pula yang ngelamun.. huh.. kenapa sih semua orang slalu bilang gw ngelamun?.. ga ada apah yang bisa bedain antara ngelamun sama berpikir?... "
Wulan beranjak dari tempat duduknya dan merapihkan tasnya yang ia lempar di atas ranjangnya, ia mengeluarkan handphonnya dari dalam tas dan ditaruh di atas meja belajarnya, lalu menggantungkan tasnya di belakang pintu kamar, wulan mengganti bajunya dengan baju rumahan. Lalu Wulan bercermin di pintu lemari bajunya dan merapihkan ikatan rambutnya, Iapun langsung bergegas keluar kamar menuju meja makan yang letaknya di dapur untuk makan siang, dilihatnya di meja makan, semua lauk pauknya sudah disediakan oleh ibunya.
Wulan membuka piring yang di telungkupkan ibunya di atas meja dan membuka penutup makanan di atas meja, saat hendak mengambil nasi tiba-tiba handphonnya dikamar berbunyi, wulan tidak jadi mengambil nasi, penutup makanan ditutup kembali dan ia segera melangkah ke kamarnya, sesampainya dikamarnya dering handphonnya berhenti, dilihatnya layar handphon ada nama ibunya, wulanpun menghubungi kembali ibunya, belum sempat menelpon, handphonnya sudah berdering kembali, ibunya menelponnya.
Sambil mengangkat panggilan masuk Wulanpun menggerutu "diluar rumahpun masih sempat - sempatnya ngabsen",
"Hallo bu?..."
"wulan, kamu udah makan belum?" Tanya ibunya
Wulanpun menjawab "belum".
"Tuh kan ... pasti langsung tidur siang deh, lupa makan, ayo makan sana" suara ibunya mengomel dan menyuruhnya makan.
Wulanpun langsung menjawab dengan nada sedikit kesal "iya ibu nyuruh aku makan, tapi aku malah ga jadi makan karna ibu telepon" ...
" lho?... ko ga jadi makan? Kayak anak kecil aja makan kudu disuruh mulu". Jawab ibunya
"justru ibu yang slalu anggap aku anak kecil.. aku tuh udah gede bu.. udah dewasa.. aku itu seorang mahasiswi bu.. ga perlu di ingatkan kalau cuma untuk makan.. kalau aku laper ya sudah pasti aku makan, ga usah nunggu di suapin ibuuu... uuhhh... udah ah aku tutup ya, katanya disuruh makan". Jawab wulan lagi.
"Iya sudah sana makan, ibu baru sampe rumah budeh, udah ya". Ibunya mengakhiri pembicaraan.
Wulan dan ibunya sama - sama menutup teleponnya. Wulanpun melempar handphonnya di atas kasur, dan bergegas keluar kamar untuk makan siang.
Wulan menuju ke dapur, dan wulan duduk di kursi, ia membuka penutup lauk di meja, dan saat itu pula, tiba - tiba...
Wuzzzhhh......
Wulan mematung, ia merasa ada sesuatu yang berlari dengan cepat dari arah lain, dan berhenti lalu berdiri dibelakangnya hingga rambutnya di samping telinganya terkibas lembut menutupi separuh mayanya yang sebelah kanan.
Spontan saja wulan langsung menengok ke belakang, namun wulan tidak melihat siapa - siapa. Hanya dia sendiri yang ada di ruangan dapur itu.
Wulan jadi merasakan Keadaan di sekelilingnya saat itu menjadi terasa sunyi dan dingin, Padahal saat itu siang bolong yang cuaca diluar rumah sangat panas. Wulan langsung bergegas mengambil nasi dan teman - temannya lalu menutupnya kembaĺi dengan penutupnya.
Wulanpun langsung berdiri dan meninggalkan meja makan di dapur, melangkah berjalan menuju ke teras rumah di depan. Ia tidak makan di meja makan yang ada di dapur, melainkan makan di teras depan rumahnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 94 Episodes
Comments
Heraherawati
👍👍👍
2021-06-15
1
veronica Mayanti park
marathon ini kayaknya😄
2021-02-23
1