"Mas Gama.?"
Tanya Anggun begitu selesai menjawab panggilan yang masuk ke dalam ponselnya tadi.
"Iya.."
Karina menganggukkan kepalanya.
"Itu kan Karin, Mas Gama itu suka sama Kamu."
Karina hanya tersenyum sambil merapikan bukunya dia mau langsung pulang.
"Karin... Gimana.?"
Anggun beralih ke depannya Karina.
"Apanya Gun."
"Soal Mas Gama, ih.. Aku kok gemes sama Kamu sih."
Anggun seperti mau mencengkeram Karina yang menanggapinya dengan santai.
Karina sendiri menghentikan aktivitasnya dan menatap ke arah Anggun.
"Aku mesti gimana Gun.?"
"Ya, gimana perasaan kamu sama Mas Gama."
"Apa Mas Gama suka sama aku.?"
Karina balik bertanya.
"Kalau iya, kamu gimana.?"
"Aku belum pernah mendengar Mas Gama bilang suka sama aku."
Memang benar apa yang dikatakan sama Karina Gama belum pernah menyatakan perasaannya.
Anggun malah tersenyum mendengar Karina bilang begitu.
"Jadi nunggu di tembak nih.?"
Anggun menggoda Karina yang tersipu malu.
"Udah Gun nggak usah bahas itu terus. Aku mau fokus sama kuliah dulu sama kerja ngumpulin tabungan. Sebentar lagi Risa masuk SMA dan aku malas pacaran bikin ribet."
Karina sudah memasukkan buku dan laptopnya ke dalam tas.
"Karin.. Kalau Mas Gama ngajak nikah bukan pacaran gimana.?"
Karina sontak menatap Anggun, ada - ada aja idenya.
"Tambah ngaco kamu."
Karina beranjak dari tempat duduknya dan menenteng tas ranselnya.
"Beneran Karin."
Anggun mengikuti Karina yang berjalan meninggalkan kelasnya.
"Anggun, Aku nggak mau berharap dan tak ingin mengharapkannya karena masih ada hal yang lebih penting daripada memikirkan soal itu. Mas Gama memang baik sama keluarga ku dan itu bukan jadi alasan ku untuk mengharapkannya aku menganggap Mas Gama baik itu karena ketulusan dari dalam hatinya tak ada maksud apapun."
Anggun merangkul pundak Karina dan tersenyum memahami maksud dari Karina.
"Aku selalu mendukung apapun keputusan kamu jika itulah yang terbaik."
"Makasih Gun, aku mohon sama kamu Gun jangan tanya soal perasaan ku ke Mas Gama karena aku takut sakit biarlah semua berjalan apa adanya."
Anggun tersenyum dan menganggukkan kepalanya.
"Berati Mas Gama ini yang harus maju."
Dalam hati Anggun.
Karina melajukan sepeda motor miliknya ke arah rumah karena hari sudah siang dan Risa pun sepertinya sudah pulang ke rumah.
Sesampainya dirumah Karina melihat sepatu Karina sudah di teras berarti adiknya itu sudah pulang.
Dia memarkirkan sepeda motornya di teras rumah lalu mengucapkan salam dan masuk ke dalam rumah.
"Assalamualaikum, Dek."
"Waalaikumsalam, iya mbak aku di kamar."
Karina membuka pintu kamar adiknya dan melihat Risa mengerjakan PR.
"Rajin bener."
"Banyak PR ini Mbak, aku lapar juga mbak ." Risa menatap melas ke arah Karina.
"Ayo bantuin masak dulu, Mbak juga harus kerja nanti."
"Oke.."
Mereka berdua menuju ke dapur mulai mempersiapkan bahan untuk memasak siang hari itu.
Hanya menu sederhana sayur bayam, sambal tomat dan tempe serta tahu goreng.
Jam sudah menunjukkan setengah tiga sore Karina bergegas mandi dan bersiap berangkat bekerja.
"Dek, jangan lupa tutup pintunya. Mbak berangkat ya. Assalamualaikum."
"Iya Mbak, Waalaikumsalam. Hati-hati ya mbak."
"Iya, jangan terima tamu sembarangan ya."
"Iya Mbak."
Karina melajukan sepeda motornya menuju ke tempat kerjanya.
🌹🌹🌹🌹🌹
Sore hari Gama segera bergegas mengambil kunci mobilnya dan ingin segera keluar dari rumah sakit.
Remote mobil ia nyalakan dan segera membuka pintunya. Mesin mulai di nyalakan dan segera melakukan mobilnya.
"Udah mau maghrib ini pas, dia istirahat."
Gama melihat penjual martabak dipinggir jalan lalu berhenti dan memesan beberapa porsi.
Setelah mendapatkannya dia menjalankan kembali mobilnya menembus keramaian kota karena bersamaan dengan jam pulang kantor.
Sesampainya di depan minimarket, ia turun dan masuk ke dalam.
"Selamat datang."
Ucap Karina dan ia kaget yang masuk Gama sambil tersenyum.
"Assalamualaikum." Salam Gama.
"Waalaikumsalam, mau cari apa Dok."
Gama mendekati kasir dan tersenyum ke arah Karin.
"Kok manggilnya gitu lagi."
Karena meringis aja lupa dia.
"He he he.. Cari apa Mas."
"Cari kamu."
Ucapnya sambil memandangi Karina dan membuatnya salting.
"Eh.. Maaf he he.."
Desi yang baru saja selesai sholat masuk ke toko lagi dan melihat Karina berdua dengan Gama saling pandang.
"Mbak Desi udah sholatnya."
"Udah, sekarang kamu sholat dulu."
Pinta Desi dan Karina mengangguk.
"Kita ke masjid Karin."
Ajak Gama, biasanya Karina sholat di belakang dan masjid pun tak jauh dari situ.
Desi menganggukkan kepalanya memberi kode kepada Karina.
"Mbak, Karin boleh sekalian istirahat kan." Tanya Gama.
"Oh.. Iya Mas, silahkan Karin istirahat dulu. Saya nanti aja masih kenyang."
Ucap Desi dengan senang hati.
"Tadi katanya Mbak Desi lapar."
"Udah sana Karin buruan ambil mukena."
Desi mendorong tubuh Karina untuk segera bergerak.
"Ini ada jajan untuk Mbak Desi."
Gama menyerahkan kantong plastik untuk Desi.
"Nggak usah repot-repot Mas."
"Nggak papa makan saja."
"Makasih Mas."
Desi dengan malu-malu menerima bungkusan itu.
"Ayo Karin."
Ajak Gama dan mereka berdua keluar menuju ke masjid berjalan berdua Karena dekat saja.
Selesai sholat Gama mengajak Karina makan bersama walau hanya di angkringan dekat minimarket situ. Dia sudah mulai memahami Karina yang tidak suka yang berlebihan sangat sederhana.
"Makasih ya Karin."
Ucap Gam selesai makan.
"Untuk apa Mas."
"Sudah mau menemani saya makan."
Kata Gama tersenyum dan mendapatkan anggukan dari Karina.
"Saya harus ke rumah sakit lagi karena ada operasi jadi nggak sempat pulang untuk makan."
Karina menatapnya sayu ada rasa kasihan juga.
"Operasi malam Mas."
Gama menganggukkan kepalanya dan tersenyum.
"Ayo saya antar balik ke toko."
Mereka berdua berjalan kembali ke toko dan Gama berhenti di mobilnya.
"Saya pamit ya Karin, makasih sudah nemenin makan."
"Sama - sama Mas, tunggu sebentar Mas."
Karina berlari ke dalam toko untuk mengambil sesuatu lalu kembali lagi membawa satu kantong plastik.
"Ini untuk Mas Gama, kalau lapar nanti malam sebagai ucapan terimakasih saya sudah ditraktir."
Gama menerima bungkusan itu dengan tersenyum.
"Makasih ya, pasti saya makan dan minum. Udah kamu masuk baru saya akan pergi."
"Hati-hati Mas, Assalamualaikum."
"Waalaikumsalam.."
Betapa bahagianya Gama
😃😃😃😃😃
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 206 Episodes
Comments
cahaya
sabar ya kak 😃😃😃
jangan lupa bunganya sekebonnn yaaa
2023-06-01
1
eni
liburan up banyak2 kak😁
2023-06-01
1
eni
kirain gama mau sekalian ngomong serius suka gitu...
kpn ngomongnya 😁
2023-06-01
1