MMM #19

"Ngelamun aja."

Gama sedang duduk sendiri di kantin rumah sakit lalu dikejutkan dengan munculnya Lukman.

"Ngagetin aja kamu."

"Itu dimakan ngapain di aduk terus."

Lukman mengambil duduk di depan Gama.

"Kurang selera."

"Ngapain pesen itu kalau nggak selera."

"Permisi Dok, pesanannya."

Pesanan Akmal datang .

"Makasih Mbak."

Akmal menambahkan sambal dan kecap ke soto yang ia pesan.

"Mikirin apa."

Lukman menyuapkan sendok ke mulutnya.

"Aku harus mulai dari mana ya deketin Karina."

Lukman rasanya mau tertawa kalau tidak lagi makan soalnya takut tersedak. Dia ingin menertawakan temannya, seorang Gama dulunya sering gonta-ganti pasangan dan dengan mudah meluluhkan wanita-wanita cantik sekarang bingung bagaimana mendekati seorang Karina.

"Mau ketawa kamu."

Gama terlihat tak suka melihat ekspresi Lukman.

"Kamu ya, mau deketin Karina aja bingung dulu cewek kamu itu berapa."

"Ini beda Bro, cewek-cewek cantik itu aku senyum aja udah pada baper. Ini aku senyumin malah menghindar."

"Ha ha ha..."

Lukman tak tahan menahan tawanya setelah dia menelan nasinya keluar juga tawa kerasnya.

"Kecilkan suara kamu."

"Lagian lucu banget kamu, deketin cewek diam gitu aja dimana susahnya."

"Kamu nggak tau aja."

"Karina itu ya tipikal perempuan yang butuh pembuktian bukan cuman janji-janji doang. Jadi kalau kamu mau deketin dia jangan cuma omong doang suka gombal. Tapi action-nya Bro.."

Lukman menggebu-gebu.

"Aku udah samperin ke tempat kerjanya, aku tungguin pulang. Mau diantar pulang aja susah banget."

"Kamu paham nggak sih sama ucapan ku tadi, dia itu butuh bukti. Mana mau dia pulang sama kamu, Kamunya aja nggak bilang suka sama dia. Ya dia cuman berpikir kamu itu mainin dia dong."

"Jadi Aku harus menyatakan perasaanku dulu ini."

"Iya lah, pinter kamu. Ingat ya Bro, cewek itu butuh kepastian bukan cuma gombalan.."

Lukman beranjak dari tempat duduknya meninggalkan Gama.

"Mau kemana kamu."

"Es Ku belum datang, pedas nih."

Lukman ternyata menghampiri penjaga kantin karena pesanan esnya belum datang.

"Jadi aku harus nyatakan perasaan ku nih." Gama bicara sendiri.

"Seger...."

Lukman datang membawa satu gelas minuman dingin segar.

"Karina itu nggak sama dengan cewek-cewek seksi kamu itu. Yang nggak peduli dengan status yang penting bisa jalan sama kamu. Kalau kamu nggak menyatakan perasaan kamu ya selamanya Karina tidak akan merespon kamu."

"Tapi aku juga sudah perhatian ke dia."

"Perhatian memang kamu berikan tapi bisa aja kan dia cuman berpikir kamu itu kasihan sama dia mungkin."

"Oke.. Aku bakalan menyatakan perasaanku."

"Udah yakin kamu sama perasaanmu sendiri.."

Gama menganggukkan kepalanya untuk meyakinkan Lukman.

"Ingat Bro, jangan cuma dimainkan Dia."

"Kamu nggak paham juga sih Man, aku ini udah berubah nggak kayak dulu lagi udah kapok aku lihat Mama masuk rumah sakit."

"Ha ha ha... Bagus lah udah sadar dari pingsan kamu.."

"Enak aja kamu, puas ketawa..."

Mereka berdua masih bercanda saling meledek satu sama lain.

"Dokter Gama, Dokter Lukman."

Sapa seorang dokter cantik yang mendekati mereka.

"Eh.. Dokter Susan."

Jawab Lukman sedangkan Gama hanya tersenyum saja.

"Kayaknya lagi asyik nih, gabung boleh."

Masih ada kursi kosong di sana satu.

"Silahkan duduk Dok."

Lukman lagi yang merespon sedangkan Gama hanya dia menyeruput minumannya.

"Kayaknya udah pada selesai makan nih."

"Iya, Dokter nggak pesan makan."

Tanya Lukman dan Dokter Susan hanya menggelengkan kepalanya dia membawa satu botol air mineral.

"Lagi menjaga pola makan."

"Diet..."

"Ya bisa begitu." Ucapnya dengan manja.

"Dokter Gama Kok diem aja sih lagi banyak pikiran ya."

Gama di singgung begitu lagi-lagi cuman tersenyum saja.

"Sariawan Dia." Ledek Lukman.

"Oh ya... Jangan lupa mengkonsumsi vitamin juga dong, kita kan harus kuat sebelum mengobati pasien-pasien kita."

"Betul itu."

"Kurang istirahat saja."

Jawab Gama singkat sambil mengeluarkan ponselnya.

"Kita itu memang harus betul istirahat yang lebih, supaya selalu terlihat segar."

Dokter Susan dengan gaya centilnya.

"Waalaikumsalam.. Lagi dimana."

Gama malah menelepon seseorang.

"Hati-hati ya kalau pulang, jangan lupa istirahat dulu sebelum berangkat kerja."

Wajah Gama pun nampak langsung berubah senang, Dokter Susan memperhatikannya dengan tatapan yang tak suka dan penuh tanda tanya di otaknya.

"Oke, kabari kalau sudah sampai rumah ya. Insyaallah nanti pulang dari rumah sakit Mas mampir ke sana."

"Ya udah, Waalaikumsalam."

Gama mengakhiri panggilannya lalu memasukkan ponselnya ke dalam sakunya kembali dengan wajah ceria.

"Seneng banget mukanya."

Ledek Lukman, membuat Dokter Susan semakin penasaran dengan Gama.

"Biasa, mood booster ."

Ucap Gama dengan ceria lalu dia beranjak dari duduknya ingin kembali ke ruangannya.

"Aku duluan ya Bro, Dokter Susan mari.."

"Oke.."

Jawab Lukman dan Susan tersenyum saja sambil memandangi Gama yang meninggalkan mereka.

"Dok, Dokter Gama sudah punya pacar."

susah masuk to the poin bertanya kepada Lukman.

Lukman tersenyum saja, sekarang dia sudah paham kenapa tadi Dokter Susan ikut bergabung dengan mereka.

"Sepertinya."

Lukman pun tersenyum lalu beranjak dari tempat duduknya berpamitan dengan Susan yang sendirian.

"Duluan ya Dok."

Susan hanya menganggukkan kepalanya.

"Aku harus cari tahu, siapa sih pacar Dokter Gama."

Ucapnya sendiri.

🙂🙂🙂🙂

Terpopuler

Comments

eni

eni

Karin kah yg menghubungi dr gama?😁

2023-05-31

1

lihat semua
Episodes
1 MMM #1
2 MMM #2
3 MMM #3
4 MMM #4
5 MMM #5
6 MMM #6
7 MMM #7
8 MMM #8
9 MMM #9
10 MMM #10
11 MMM #11
12 MMM #12
13 MMM #13
14 MMM #14
15 MMM #15
16 MMM #16
17 MMM #17
18 MMM #18
19 MMM #19
20 MMM #20
21 MMM #21
22 MMM #22
23 MMM #23
24 MMM #24
25 MMM #25
26 MMM #26
27 MMM #27
28 MMM #28
29 MMM #29
30 MMM #30
31 MMM #31
32 MMM #32
33 MMM #33
34 MMM #34
35 MMM #35
36 MMM #36
37 MMM #37
38 Draft
39 MMM #39
40 MMM #40
41 MMM #41
42 MMM #42
43 MMM #43
44 MMM #44
45 MMM #45
46 MMM #46
47 MMM #47
48 MMM #48
49 MMM #49
50 MMM #50
51 MMM #51
52 MMM #52
53 MMM #53
54 MMM #54
55 MMM #55
56 MMM #56
57 MMM #57
58 MMM #58
59 MMM #59
60 MMM #60
61 MMM #61
62 MMM #62
63 MMM #63
64 MMM #64
65 MMM #65
66 MMM #66
67 MMM #67
68 MMM #68
69 MMM #69
70 MMM #70
71 MMM #71
72 MMM #72
73 MMM #73
74 MMM #74
75 MMM #75
76 MMM #76
77 MMM #77
78 MMM #78
79 MMM #79
80 MMM #80
81 MMM #81
82 MMM #82
83 MMM #83
84 MMM #84
85 MMM #85
86 MMM #86
87 MMM #87
88 MMM #88
89 MMM #89
90 MMM #90
91 MMM #91
92 MMM #92
93 MMM #93
94 MMM #94
95 MMM #95
96 MMM #96
97 MMM #97
98 MMM #98
99 MMM 99
100 MMM #100
101 MMM #101
102 MMM #102
103 MMM #103
104 MMM #104
105 MMM #105
106 MMM #106
107 MMM #107
108 MMM #108
109 MMM #109
110 MMM #110
111 MMM #111
112 MMM #112
113 MMM #113
114 MMM #114
115 MMM #115
116 NUMPANG LEWAT YA
117 MMM #116
118 MMM #117
119 MMM #118
120 MMM #119
121 MMM #120
122 MMM #121
123 MMM #122
124 MMM #123
125 MMM #124
126 MMM #125
127 MMM #126
128 MMM #127
129 MMM #128
130 MMM #129
131 MMM #130
132 MMM #131
133 MMM#132
134 MMM #133
135 #134
136 #135
137 #136
138 #137
139 #138
140 #139
141 MMM #140
142 MMM #141
143 MMM #142
144 MMM #143
145 MMM #144
146 MMM #145
147 #146
148 MMM #147
149 MMM #148
150 MMM #149
151 MMM #150
152 MMM #151
153 MMM #152
154 MMM #153
155 MMM #154
156 MMM #155
157 MMM #156
158 MMM #157
Episodes

Updated 158 Episodes

1
MMM #1
2
MMM #2
3
MMM #3
4
MMM #4
5
MMM #5
6
MMM #6
7
MMM #7
8
MMM #8
9
MMM #9
10
MMM #10
11
MMM #11
12
MMM #12
13
MMM #13
14
MMM #14
15
MMM #15
16
MMM #16
17
MMM #17
18
MMM #18
19
MMM #19
20
MMM #20
21
MMM #21
22
MMM #22
23
MMM #23
24
MMM #24
25
MMM #25
26
MMM #26
27
MMM #27
28
MMM #28
29
MMM #29
30
MMM #30
31
MMM #31
32
MMM #32
33
MMM #33
34
MMM #34
35
MMM #35
36
MMM #36
37
MMM #37
38
Draft
39
MMM #39
40
MMM #40
41
MMM #41
42
MMM #42
43
MMM #43
44
MMM #44
45
MMM #45
46
MMM #46
47
MMM #47
48
MMM #48
49
MMM #49
50
MMM #50
51
MMM #51
52
MMM #52
53
MMM #53
54
MMM #54
55
MMM #55
56
MMM #56
57
MMM #57
58
MMM #58
59
MMM #59
60
MMM #60
61
MMM #61
62
MMM #62
63
MMM #63
64
MMM #64
65
MMM #65
66
MMM #66
67
MMM #67
68
MMM #68
69
MMM #69
70
MMM #70
71
MMM #71
72
MMM #72
73
MMM #73
74
MMM #74
75
MMM #75
76
MMM #76
77
MMM #77
78
MMM #78
79
MMM #79
80
MMM #80
81
MMM #81
82
MMM #82
83
MMM #83
84
MMM #84
85
MMM #85
86
MMM #86
87
MMM #87
88
MMM #88
89
MMM #89
90
MMM #90
91
MMM #91
92
MMM #92
93
MMM #93
94
MMM #94
95
MMM #95
96
MMM #96
97
MMM #97
98
MMM #98
99
MMM 99
100
MMM #100
101
MMM #101
102
MMM #102
103
MMM #103
104
MMM #104
105
MMM #105
106
MMM #106
107
MMM #107
108
MMM #108
109
MMM #109
110
MMM #110
111
MMM #111
112
MMM #112
113
MMM #113
114
MMM #114
115
MMM #115
116
NUMPANG LEWAT YA
117
MMM #116
118
MMM #117
119
MMM #118
120
MMM #119
121
MMM #120
122
MMM #121
123
MMM #122
124
MMM #123
125
MMM #124
126
MMM #125
127
MMM #126
128
MMM #127
129
MMM #128
130
MMM #129
131
MMM #130
132
MMM #131
133
MMM#132
134
MMM #133
135
#134
136
#135
137
#136
138
#137
139
#138
140
#139
141
MMM #140
142
MMM #141
143
MMM #142
144
MMM #143
145
MMM #144
146
MMM #145
147
#146
148
MMM #147
149
MMM #148
150
MMM #149
151
MMM #150
152
MMM #151
153
MMM #152
154
MMM #153
155
MMM #154
156
MMM #155
157
MMM #156
158
MMM #157

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!