Setelah 1 minggu di rawat di rumah sakit akhirnya Bapak Heri diperbolehkan pulang namun harus melakukan cuci darah 2 kali dalam 1 minggu ke rumah sakit.
"Assalamualaikum Anggun."
Karina mengangkat telepon dari Anggun.
"Kamu di rumah.?"
"Iya, ada apa Gun."
"Ada kabar bagus Karin, kamu sore ini ke minimarket ya Tante mau ketemu sama kamu."
Setelah ditanyakan sama Anggun dan dia bercerita tentang Karina, akhirnya Tantenya mau memperkerjakan dia dan bisa sambil kuliah.
"Aku harus bawa apa Gun "
Karina gugup belum melamar kerja tapi sudah dipanggil.
"Bawa diri aja jangan lupa bawa baju."
Canda Anggun sambil tertawa.
"Aku serius Gun."
"Ha.. Ha... Ha.. Bercanda Karin. Kamu datang aja nanti aku temenin."
"Makasih ya Gun, kamu baik banget."
"Karin kamu kan sahabat aku, kamu keluarga aku juga jangan sungkan
minta tolong."
"Makasih banyak sekali lagi Gun, aku nggak tau mau kerja apa kalau nggak ada kamu."
"Sama-sama Karin, udah dulu ya. Nanti sore kita ketemu di minimarket."
"Oke, makasih sekali lagi ya Gun."
Percakapan mereka berakhir, karena masih siang hari Karina akan memasak dulu sebelum adiknya pulang sekolah.
Sore harinya Karina berpamitan kepada Bapaknya untuk keluar sebentar, Dia tidak bilang kalau akan mencari kerja karena belum sanggup untuk jujur kepada Bapaknya takut menambah beban dan akan mempengaruhi kesehatan Bapaknya yang baru saja pulih.
Karina tetap akan jujur tapi nanti mencari waktu yang tepat, untuk mengatakan semuanya kepada bapaknya.
Selesai bertemu dengan Tante Dewi yang tak lain adalah Tantenya Anggun yang memiliki minimarket, Dia saat berterima kasih kepada Anggun karena dia masih tetap bisa melanjutkan kuliah dan akan bekerja mulai sore hari hingga malam dan besok sore sudah bisa mulai kerja Karina membutuhkan uang untuk biaya kuliah sebentar lagi semesteran.
"Karin darimana sama Anggun." Tanya Bapaknya.
Karina bingung, mau jujur takut menjadi beban pikiran bapaknya tetapi kalau tidak jujur besok sudah mulai kerja mau alasan apalagi karena pulang malam.
"Maafin Karin ya Pak."
"Kenapa Karin, ada masalah dengan kuliah kamu. Itu Bapak masih ada tabungan untuk bayar semesteran kamu."
"Bapak jangan marah ya dan jangan jadi beban pikiran Bapak kalau Karina jujur."
Bapaknya mengerutkan dahinya.
"Ada apa Karin, kamu jadi kecil itu tidak pernah berbohong sama bapak."
Karina mengambil nafas dan mengeluarkannya.
"Karin mau kerja Pak."
Bapaknya terlihat kaget dengan ucapan Karina.
"Kamu kuliah aja nggak usah kerja, Bapak masih ada uang buat kamu kuliah dan sekolah adik kamu."
"Pak, Karin masih tetap kuliah kok tabungan Bapak untuk berobat Bapak saja dan sekolah Risa. Karin kerjanya sore di tempat Tantenya Anggun di sebuah minimarket tak jauh dari sini kok Pak."
"Kamu anak gadis, kalau pulang malam bahaya." Bapak Heri tidak setuju kalau Karina harus bekerja malam hari.
"Pak, Karina bisa jaga diri. Karina mohon sama bapak untuk mengizinkan Karina bekerja. Karina janji tidak akan mengganggu kuliah dan akan tetap mempertahankan IPK."
Bapaknya menatap dengan rasa tidak tega tapi dia mencoba untuk memberi kesempatan kepada Karina.
"Maafin Bapak Karin, semua ini gara-gara Bapak yang sakit."
"Bukan Pak, Karin emang ingin bekerja karena ada waktu lebih di rumah bukan karena Bapak sakit. Pak, Karin minta ijin ya bolehkan Karin bekerja."
Bapaknya tersenyum dan menganggukkan kepalanya.
"Janji sama Bapak ya, jaga diri dan hati - hati."
"Iya Pak."
🌹🌹🌹🌹🌹
Gama pun mulai melakukan pendekatan kepada Karina dengan memberikan perhatian - perhatian kecil.
Saat proses cuci darah berlangsung Karina menunggu di luar ruangan, selain Dia juga ada beberapa anggota keluarga pasien lainnya.
"Mbak Karina."
Panggil Gama saat keluar dari ruangan.
"Iya Dok."
Karina yang tadi terdiam sambil membaca buku berdiri mendekat ke Dokter Gama.
"Ada yang ingin saya bicarakan."
"Baik Dok."
Karina berjalan di belakangnya Gama mengikuti ke ruang kerjanya.
"Di samping Saya Mbak, jangan dibelakang."
Gama berhenti dan meminta Karina untuk di sampingnya.
"Maaf Dok, nggak sopan."
Tolaknya halus.
"Wanita harus di samping laki-laki jangan di belakangnya."
Dengan bahasa tubuhnya Gama mempersilahkan Karina di sampingnya.
"Baik Dok."
Mereka berjalan beriringan menuju ke ruangan Dokter Gama.
"Silahkan masuk."
Gama membukakan pintu untuk Karina.
"Terima kasih Dok."
Mereka duduk saling berhadapan dengan dibatasi meja, tetapi mereka tidak hanya berdua ada Suster juga yang ikut masuk ke dalam.
"Ada masalah ya Dok."
"Saya melihat kondisi Bapak Heri ada kemajuan bagus tapi kita akan selalu melakukan pemantauan."
Wajah Karina nampak senang sekali mendengar itu.
"Alhamdulillah Dok, Saya senang sekali."
Karina tersenyum senang dan Gama memperhatikannya dengan tersenyum juga.
"Mbak Karina Saya berpesan supaya selalu memantau keadaan Bapak Heri selama di rumah dan jangan sampai telat untuk melakukan cuci darah."
"Baik Dok."
Lalu Karina pun pamit dari ruangan Dokter Gama dengan perasaan lega.
"Mbak Karina."
Dokter Gama mengikuti Karina yang keluar dari ruangannya padahal dia tadi masih duduk di kursinya.
"Iya Dok, apa ada yang ketinggalan."
"Bukan, bukan. Cuma ingin menanyakan sesuatu."
"Apa Dok."
Karina penasaran.
"Apa boleh jika saya menghubungi Mbak Karina di luar dari permasalahan Bapak Heri."
Karina nampak berpikir, apa maksud dari Dokter Gama.
"Maksud Dokter."
"Saya ingin ngobrol dengan Mbak Karina tetapi bukan sebagai Dokter dan pasien tetapi sebagai teman."
Karina terdiam, bingung apa yang harus dia jawab.
"Kalau Mbak Karina tidak berkenan, Saya tidak memaksa. Maaf ya sudah menganggu waktunya."
Karina merasa tidak enak hati.
"Saya tidak keberatan Dok."
Kata Karina dengan tersenyum.
Gama pun senang sekali, dia akan mulai melakukan pendekatan yang signifikan ke Karina. Walaupun Dia sudah banyak mencari informasi dari Anggun tapi dia tetap ingin menunjukkan keseriusannya secara langsung.
"Baiklah, terimakasih Mbak Karina."
Karina tersenyum dan menganggukkan kepalanya lalu permisi ingin melihat kondisi Bapaknya.
🙂🙂🙂🙂
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 206 Episodes
Comments
Nar Sih
cerita yg bagus kakk
2023-07-03
1
eni
he...gercap jg dr GAMA 😁
2023-05-20
1