Mukena Merah Muda

Mukena Merah Muda

MMM #1

Dari balik sebuah kaca berwarna hitam seorang pemuda menatap ke arah luar jendela.

"Adem lihatnya."

Katanya dengan arah pandangannya menuju ke mushola yang ada di seberang ruangannya.

Kedua maniknya masih menatap tanpa berkedip sambil bibirnya terukir senyum manisnya.

"Cantik..."

Katanya lagi.

Tok.. Tok..tok...

Suara ketukan pintu ruangannya membuyarkan lamunannya.

"Iya masuk."

Pintu itu pun terbuka dan muncul seorang suster dengan membawa berkas pasien ke dalam ruangannya.

"Siang Dok."

"Siang Sus."

"Maaf Dok, ini berkas dari beberapa pasien yang harus diperiksa dan juga ada pasien yang baru datang tadi malam."

Suster meletakkan berkas di atas meja.

"Oke, terima kasih Saya periksa dulu."

"Baik Dok, Saya tunggu diluar."

"Oke, silahkan dipersiapkan dulu nanti kita keliling ke bangsal pasien."

"Baik Dok."

Dia pun tidak langsung mengambil dokumen yang dibawa oleh Suster tadi tapi malah mengamati keluar jendela kembali.

"Kok sudah nggak ada."

Ucapnya dengan sedikit kecewa, gara-gara suster tadi gadis yang ia amati sudah pergi dari mushola yang ada di seberang ruangannya.

"Siapa gadis tadi, apa keluarga pasien disini."

Dia mengedarkan pandangannya ke sekeliling namun tak ada gadis ya Dia lihat tadi. Kemudian dia duduk di kursinya sambil membuka beberapa map yang terlibat di atas meja.

Mukanya serius begitu melihat data pasien yang menurutnya ada keanehan di diri pasien ini dengan gejala yang ditimbulkan.

"Ini sepertinya bukan hanya sakit di lambung, harus di lakukan pemeriksaan lebih lanjut." Ucapnya.

Setelah itu Dia keluar dari ruangannya dan memanggil suster.

"Sus..."

"Iya Dok."

Suster menuju ke ruangannya.

"Permisi Dok, ada apa."

"Ini pasien baru."

Gama membuka map yang berisi data pasien. Iya, Dokter muda itu bernama Gama Putra Wijaya spesialis penyakit dalam, dengan segudang prestasinya.

Di usianya yang masih 27 tahun dia sudah menyelesaikan pendidikan juga S2 nya, ambisinya ia ingin mengambil beasiswanya S3 di luar negeri.

"Iya Dok, semalam masuk ke sini."

"Sudah ada hasil lab nya."

"Ada Dok, Saya ambilkan."

Gama menganggukkan kepalanya seiring dengan Suster yang keluar dari ruangannya untuk mengambil hasil lab.

"Permisi Dok, ini hasil lab darah dari pasien."

Gama menerima map berisi kertas yang bertuliskan hasil lab darah pasien itu.

"Ada indikasi penyakit lain ini. Sus, kita ke pasien sekarang."

"Baik Dok."

Gama keluar dari ruangannya di ikuti oleh 2 Suster untuk melakukan pemeriksaan kepada pasien.

Satu persatu pasien yang menjadi tanggung jawabnya ia kunjungi dan di periksa nya secara langsung untuk mengetahui perkembangan dari pasien.

"Selanjutnya Bapak siapa."

Tanya Gama begitu keluar dari ruangan pasien.

"Bapak Heri Dok, pasien yang baru saja datang tadi malam dengan keluhan mual, pusing dan lemas badannya."

Dokter Gama menganggukkan kepalanya sambil berjalan menuju ke ruang perawatan.

"Selamat siang Pak."

"Siang Dok."

Jawab Bapak Heri.

"Saya periksa ya Pak, yang dirasakan apa Pak."

Dokter Gama melakukan pemeriksaan dengan stetoskop nya.

"Mual, pusing, mau muntah, lemes badannya Dok."

"Keluarga Bapak ada yang menemani di sini."

"Ada Dok, anak saya sedang ke luar sebentar tadi."

"Baiklah, Saya butuh bicara dengan keluarga Bapak karena ada yang hal penting yang harus saya sampai...."

Belum selesai Gama bicara lalu pintu ruangan terbuka dan masuk seorang gadis.

"Lha.. Ini anak Saya Dok."

Dokter Gama menatapnya dan kedua manik mereka saling bertemu.

"Ini gadis tadi kan."

Dalam hati Dokter Gama.

"Bagaimana Dok, keadaan Bapak Saya."

Tanya gadis itu.

"Silahkan ke ruangan Saya, ada hal penting yang harus dibicarakan."

Gama kembali bersifat seprofesional mungkin di depan pasien.

"Baik Dok."

Kemudian Dokter Gama keluar dari ruangan itu.

"Mari Mbak ikut ke ruangan Dokter." Kata Suster.

"Baik Sus."

"Pak, Karin tinggal dulu ya."

Pamit Karina kepada Bapaknya.

"Iya Nak."

Bapaknya menatap punggung Karina, anak gadis pertamanya yang pergi meninggalkan ruangan.

Karina mengikuti Suster menuju ke arah ruang Dokter Gama.

"Silahkan masuk Mbak."

"Makasih Sus."

Karina melangkahkan kakinya ke dalam.

"Silahkan duduk Mbak, sebentar Dokter sedang ke belakang."

"Baik Sus."

Lalu Karina duduk di kursi depan meja Dokter menanti dengan perasaan cemas .

Dokter Gama pun keluar dari dalam, dengan senyum ramahnya.

"Maaf menunggu."

"Nggak papa Dok."

Kata Karina sambil menundukkan kepalanya.

Gama duduk di kursinya lalu membuka rekam medis milik Bapak Heri.

"Maaf sebelumnya, Anda penanggung jawab dari Bapak Heri."

"Iya Dok, benar. Saya anaknya."

"Kenapa bukan Ibu Anda."

"Ibu Saya sudah meninggal Dok."

Jawab Karina.

"Maafkan Saya."

"Iya nggak papa Dok. Sebenarnya ada masalah apa Dok dengan Bapak Saya Dok."

Dokter Gama memperlihatkan hasil uji darah milik Bapak Heri.

"Dari hasil lab darah, saya menemukan ada kandungan keratin yang melebihi batas normal. Jadi di kemungkinkan bukan hanya masalah lambung yang dialami oleh Bapak Heri namun, ada masalah di bagian ginjal."

Dokter Gama menjelaskannya dengan pelan namun Karina yang mendengar itu nampak syok.

"Tenang Mbak, kita lakukan pemeriksaan selanjutnya untuk memastikan itu. Ini hanya diagnosa awal saya."

Ucap Gama begitu melihat Karina yang syok.

"Bapak Saya bisa sembuh kan Dok."

Wajah Karina sudah mau menangis.

"Kita ikhtiar mbak untuk kesembuhan Bapak Heri."

"Pemeriksaan apa yang harus dijalani Bapak, Dok."

"Bapak Heri akan melakukan serangkaian tes, yaitu tes urine, tes kreatinin, tes GFR, kemungkinan juga USG Urologi."

Lalu Dokter Gama menerangkan satu persatu dari tes itu dan Karina mendengarkannya dengan serius.

"Dok, semoga Bapak Saya tidak apa-apa."

"Aamiin, kita berdoa mbak semoga Bapak Heri segera di beri kesembuhan."

"Aamiin, makasih Dok penjelasannya."

"Sama - sama Mbak, pemeriksaan itu akan segera di laksanakan."

"Baik Dok."

Karina pun lalu kembali ke ruangan Bapaknya dan bersikap biasa saja tidak ada sesuatu yang mengkhawatirkan.

😉😉😉😉😉

Novel baru datang nih...

Yang sudah nunggu jangan lupa

LIKE, KOMEN dan SUBSCRIBE ya 😃😃😃😃

Terpopuler

Comments

Nar Sih

Nar Sih

mampir kakk

2023-07-03

3

maulana ya_manna

maulana ya_manna

mampir thor

2023-06-02

2

eni

eni

nama gama emang the best 😁
dl jmn SMA nama guru MTK,baik njelasin mudah d mengerti pokoknya menginspirasi
ini war biasa'umur 27 th dah S3 dr Lg 😁

2023-05-17

2

lihat semua
Episodes
1 MMM #1
2 MMM #2
3 MMM #3
4 MMM #4
5 MMM #5
6 MMM #6
7 MMM #7
8 MMM #8
9 MMM #9
10 MMM #10
11 MMM #11
12 MMM #12
13 MMM #13
14 MMM #14
15 MMM #15
16 MMM #16
17 MMM #17
18 MMM #18
19 MMM #19
20 MMM #20
21 MMM #21
22 MMM #22
23 MMM #23
24 MMM #24
25 MMM #25
26 MMM #26
27 MMM #27
28 MMM #28
29 MMM #29
30 MMM #30
31 MMM #31
32 MMM #32
33 MMM #33
34 MMM #34
35 MMM #35
36 MMM #36
37 MMM #37
38 Draft
39 MMM #39
40 MMM #40
41 MMM #41
42 MMM #42
43 MMM #43
44 MMM #44
45 MMM #45
46 MMM #46
47 MMM #47
48 MMM #48
49 MMM #49
50 MMM #50
51 MMM #51
52 MMM #52
53 MMM #53
54 MMM #54
55 MMM #55
56 MMM #56
57 MMM #57
58 MMM #58
59 MMM #59
60 MMM #60
61 MMM #61
62 MMM #62
63 MMM #63
64 MMM #64
65 MMM #65
66 MMM #66
67 MMM #67
68 MMM #68
69 MMM #69
70 MMM #70
71 MMM #71
72 MMM #72
73 MMM #73
74 MMM #74
75 MMM #75
76 MMM #76
77 MMM #77
78 MMM #78
79 MMM #79
80 MMM #80
81 MMM #81
82 MMM #82
83 MMM #83
84 MMM #84
85 MMM #85
86 MMM #86
87 MMM #87
88 MMM #88
89 MMM #89
90 MMM #90
91 MMM #91
92 MMM #92
93 MMM #93
94 MMM #94
95 MMM #95
96 MMM #96
97 MMM #97
98 MMM #98
99 MMM 99
100 MMM #100
101 MMM #101
102 MMM #102
103 MMM #103
104 MMM #104
105 MMM #105
106 MMM #106
107 MMM #107
108 MMM #108
109 MMM #109
110 MMM #110
111 MMM #111
112 MMM #112
113 MMM #113
114 MMM #114
115 MMM #115
116 NUMPANG LEWAT YA
117 MMM #116
118 MMM #117
119 MMM #118
120 MMM #119
121 MMM #120
122 MMM #121
123 MMM #122
124 MMM #123
125 MMM #124
126 MMM #125
127 MMM #126
128 MMM #127
129 MMM #128
130 MMM #129
131 MMM #130
132 MMM #131
133 MMM#132
134 MMM #133
135 #134
136 #135
137 #136
138 #137
139 #138
140 #139
141 MMM #140
142 MMM #141
143 MMM #142
144 MMM #143
145 MMM #144
146 MMM #145
147 #146
148 MMM #147
149 MMM #148
150 MMM #149
151 MMM #150
152 MMM #151
153 MMM #152
154 MMM #153
155 MMM #154
156 MMM #155
157 MMM #156
158 MMM #157
159 MMM #158
160 MMM #159
161 MMM #160
162 MMM #161
163 MMM #162
164 MMM #163
165 MMM #164
166 MMM #165
167 MMM #166
168 MMM #167
169 MMM #168
170 MMM #169
171 MMM #170
172 MMM #171
173 MMM #172
174 MMM #173
175 MMM #174
176 MMM #175
177 MMM #176
178 MMM #177
179 MMM #178
180 MMM #179
181 MMM #180
182 MMM #181
183 MMM #182
184 MMM #183
185 MMM #184
186 MMM #185
187 MMM #186
188 MMM #187
189 MMM #188
190 MMM#189
191 MMM #190
192 MMM #191
193 MMM #192
194 MMM #193
195 MMM #194
196 MMM #195
197 MMM #196
198 MMM #197
199 MMM #198
200 MMM #199
201 MMM #200
202 MMM #201
203 MMM #202
204 MMM #203
205 MMM #204
206 MMM #205 End
Episodes

Updated 206 Episodes

1
MMM #1
2
MMM #2
3
MMM #3
4
MMM #4
5
MMM #5
6
MMM #6
7
MMM #7
8
MMM #8
9
MMM #9
10
MMM #10
11
MMM #11
12
MMM #12
13
MMM #13
14
MMM #14
15
MMM #15
16
MMM #16
17
MMM #17
18
MMM #18
19
MMM #19
20
MMM #20
21
MMM #21
22
MMM #22
23
MMM #23
24
MMM #24
25
MMM #25
26
MMM #26
27
MMM #27
28
MMM #28
29
MMM #29
30
MMM #30
31
MMM #31
32
MMM #32
33
MMM #33
34
MMM #34
35
MMM #35
36
MMM #36
37
MMM #37
38
Draft
39
MMM #39
40
MMM #40
41
MMM #41
42
MMM #42
43
MMM #43
44
MMM #44
45
MMM #45
46
MMM #46
47
MMM #47
48
MMM #48
49
MMM #49
50
MMM #50
51
MMM #51
52
MMM #52
53
MMM #53
54
MMM #54
55
MMM #55
56
MMM #56
57
MMM #57
58
MMM #58
59
MMM #59
60
MMM #60
61
MMM #61
62
MMM #62
63
MMM #63
64
MMM #64
65
MMM #65
66
MMM #66
67
MMM #67
68
MMM #68
69
MMM #69
70
MMM #70
71
MMM #71
72
MMM #72
73
MMM #73
74
MMM #74
75
MMM #75
76
MMM #76
77
MMM #77
78
MMM #78
79
MMM #79
80
MMM #80
81
MMM #81
82
MMM #82
83
MMM #83
84
MMM #84
85
MMM #85
86
MMM #86
87
MMM #87
88
MMM #88
89
MMM #89
90
MMM #90
91
MMM #91
92
MMM #92
93
MMM #93
94
MMM #94
95
MMM #95
96
MMM #96
97
MMM #97
98
MMM #98
99
MMM 99
100
MMM #100
101
MMM #101
102
MMM #102
103
MMM #103
104
MMM #104
105
MMM #105
106
MMM #106
107
MMM #107
108
MMM #108
109
MMM #109
110
MMM #110
111
MMM #111
112
MMM #112
113
MMM #113
114
MMM #114
115
MMM #115
116
NUMPANG LEWAT YA
117
MMM #116
118
MMM #117
119
MMM #118
120
MMM #119
121
MMM #120
122
MMM #121
123
MMM #122
124
MMM #123
125
MMM #124
126
MMM #125
127
MMM #126
128
MMM #127
129
MMM #128
130
MMM #129
131
MMM #130
132
MMM #131
133
MMM#132
134
MMM #133
135
#134
136
#135
137
#136
138
#137
139
#138
140
#139
141
MMM #140
142
MMM #141
143
MMM #142
144
MMM #143
145
MMM #144
146
MMM #145
147
#146
148
MMM #147
149
MMM #148
150
MMM #149
151
MMM #150
152
MMM #151
153
MMM #152
154
MMM #153
155
MMM #154
156
MMM #155
157
MMM #156
158
MMM #157
159
MMM #158
160
MMM #159
161
MMM #160
162
MMM #161
163
MMM #162
164
MMM #163
165
MMM #164
166
MMM #165
167
MMM #166
168
MMM #167
169
MMM #168
170
MMM #169
171
MMM #170
172
MMM #171
173
MMM #172
174
MMM #173
175
MMM #174
176
MMM #175
177
MMM #176
178
MMM #177
179
MMM #178
180
MMM #179
181
MMM #180
182
MMM #181
183
MMM #182
184
MMM #183
185
MMM #184
186
MMM #185
187
MMM #186
188
MMM #187
189
MMM #188
190
MMM#189
191
MMM #190
192
MMM #191
193
MMM #192
194
MMM #193
195
MMM #194
196
MMM #195
197
MMM #196
198
MMM #197
199
MMM #198
200
MMM #199
201
MMM #200
202
MMM #201
203
MMM #202
204
MMM #203
205
MMM #204
206
MMM #205 End

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!