"Ada apa Karin."
Tanya Bapaknya begitu Dia kembali ke ruangan Bapak Heri.
"Nggak papa Pak, Bapak hanya perlu melakukan beberapa pemeriksaan untuk menemukan penyebab sakit Bapak."
"Bapak ikuti semua yang di perintahkan Dokter.” Ucap Bapak Heri.
"Pak, Karin pulang sebentar ya nanti ke sini lagi mau lihat Risa di rumah."
"Iya, hati - hati Karin. Nggak usah buru - buru kesini besok juga nggak papa Bapak bisa sendiri."
"Nggak Pak, nanti Karin tidur sini."
Karina bersiap pulang untuk melihat adiknya yang di rumah sendiri.
🌹🌹🌹
Setelah semua pekerjaannya selesai, Dokter Gama mengambil kunci mobilnya dan berjalan meninggalkan ruangannya.
Mendekati parkiran Dia menyalakan remote mobilnya untuk membuka pintunya.
"Gadis itu."
Ucapnya saat melihat Karina lewat menggunakan sepeda motornya melintas di depan mobilnya yang terparkir.
"Siapa namanya tadi, Kok bisa nggak tanya sih."
Gumamnya sendiri sambil menyalakan mesin mobilnya setelah itu menjalankan mobilnya meninggalkan rumah sakit.
Sedangkan Karina menjalankan sepeda motornya menuju ke rumah untuk melihat kondisi adiknya yang ia tinggal ke rumah sakit dari semalam.
Sebelum sampai rumah Karina berhenti untuk membeli lauk pauk di warung karena ia merasa capek dan kurang tidur semalam apalagi beban pikiran yang harus dia tanggung.
Sepeda motor terparkir di depan rumahnya yang tertutup karena Risa di rumah sendiri.
"Assalamualaikum."
Ucapnya sesampai di rumah sambil mengetuk pintu rumahnya.
"Waalaikumsalam, Mbak pulang."
Risa adik perempuan satu-satunya yang sudah kelas 2 SMP di rumah sendiri.
"Iya, kamu masak nasi kan.?"
"Iya Mbak, udah matang."
"Ini lauk di tata ya, Mbak mau mandi dulu."
Risa menerima kantong plastik dan menatanya di mangkuk.
"Mbak, gimana keadaan Bapak.?"
Tanya Risa saat Karina sudah keluar dari kamar.
Karina berusaha untuk tegar agar adiknya tidak syok.
"Bapak baik." Katanya sambil tersenyum.
Risa duduk di sebelah Karina menatap wajah Kakaknya itu.
"Bapak beneran baik kan Mbak."
Telisik Risa.
Karina tersenyum sambil menganggukkan kepalanya.
"Tapi tadi kata Dokter Bapak perlu melakukan pemeriksaan lebih lanjut."
"Pemeriksaan apa Mbak, Bapak cuma biasa asam lambung kan?."
Karina menggelengkan kepalanya.
"Kata Dokter ada kemungkinan Bapak bukan sakit lambung tapi ada masalah di ginjalnya."
Risa seperti tak percaya, Dia menggelengkan kepalanya.
"Nggak Mbak, Bapak baik - baik saja ."
Dipikiran Risa kalau sakit ginjal itu sangat berbahaya.
"Dek.. Bapak akan melaksanakan pemeriksaan besok pagi dan semoga baik - baik saja semuanya. Itu juga baru diagnosa awal dari Dokter."
"Mbak, tau kan kalau sakit ginjal itu gimana."
Karina merangkul Adiknya dan menganggukkan kepalanya.
"Kita berdoa ya Dek, semoga Bapak baik- baik saja tidak ada masalah."
"Iya Mbak, Risa takut."
Risa sudah berfikiran akan hal yang buruk.
"Jangan berfikir yang aneh-aneh dulu."
"Semoga Mbak, Risa hanya takut saja."
Hari makin sore mereka makan bersama karena Karina akan kembali ke rumah sakit tapi Risa merengek mau ikut menjaga Bapaknya.
Karena tidak tega juga meninggalkan Risa di rumah sendiri, Karina akhirnya memperbolehkan Risa untuk ikut ke rumah sakit dan besok pagi akan pulang setelah sholat subuh.
Malam terasa begitu lama di rumah sakit karena tempat yang seadanya, Karina dan Risa tidur beralaskan tikar di bawah tempat tidur Bapaknya.
Setelah melaksanakan sholat subuh Karina berkemas akan pulang mengantarkan Risa karena harus sekolah.
"Karin, Risa kalian pulang saja. Bapak nggak papa di sini sendiri. Kalian harus sekolah." Kata Bapaknya karena Risa masih SMP dan Karina baru kuliah semester 4.
"Karin ijin Pak, Risa aja yang pulang dia harus sekolah."
"Risa mau di sini."
Karina menatapnya dan menggelengkan kepalanya.
"Tadi sore janjinya apa sama Mbak."
"Tapi Risa mau di sini. Mau nemenin Bapak di periksa."
"Biar Mbak aja yang nemenin, kamu pulang ayo Mbak antar nanti kesiangan kamu."
Risa pun nurut sama Karina dan berpamitan dengan Bapaknya untuk pulang.
Sesampainya di rumah, Karina hanya mandi lalu balik ke rumah sakit lagi, Risa sudah bisa mempersiapkan kebutuhan sekolahnya sendiri.
Siang menjelang sekitar pukul 10, Dokter Gama sudah datang ke ruangan melakukan pemeriksaan.
"Bagaimana keadaannya Pak, apa yang di rasakan."
"Mual Dok, tapi sudah mendingan dari kemarin."
"Kita lakukan pemeriksaan selanjutnya, nanti akan dibantu sama Suster."
Karina mendengarkan penjelasan Dokter Gama dengan serius, dan sesekali manik mereka saling bertemu.
"Saya boleh mendampingi Bapak kan Dok." tanya Karina.
"Boleh sekali Mbak, kalau begitu saya harus ke pasien yang lain dulu."
"Baik Dok, terima kasih."
Dokter Gama pergi dari ruangan Bapak Heri diikuti Suster.
"Karin..."
Panggil Bapaknya.
"Iya Pak. Ada yang sakit."
Karina mendekati Bapaknya.
"Nggak.. Bapak perhatikan Dokter tadi sering melirik ke arah kamu."
Karina terlihat malu.
"Bapak apa sih, kalau saat menjelaskan memang melihat ke arah Karin. Supaya Karin memperhatikan."
Bapaknya tersenyum melihat Karina yang malu.
"Semoga kamu mendapatkan jodoh yang terbaik yang bisa menjaga Kamu."
Doa dalam hati Bapak Heri.
🙂🙂🙂
Lanjut Kak 😉😉😉
Jangan lupa 👍📱✅
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 206 Episodes
Comments
❤Rainy Wiratama Yuda❤️
Baru mampir soalnya baru ketemu cerita ini thor,
2024-03-22
2
cahaya
selalu di tunggu kakak 😉
2023-05-17
2
eni
smg up lg🤲
2023-05-17
1