MMM #12

Setelah menemani Anggun sampai mobil dan mereka sudah meninggalkan rumah, lalu Karina mendekati Gama yang masih duduk di kursi di halaman rumah.

"Silahkan minum Dok."

Karina membawakan air mineral dalam botol di hadapan Gama.

"Terima kasih Mbak Karin, keadaan Risa gimana."

Risa dari tadi masih terlihat syok dan kini berada di dalam rumah ditemani Budenya yang datang dari luar kota.

"Hanya masih syok aja Dok, nanti juga akan membaik dia sudah ikhlas atas kepergian Bapak."

Karina sebenarnya juga merasakan betapa kehilangan dirinya namun dia harus bangkit dan menunjukkan kepada semua orang kalau dia ikhlas dan bisa menerima takdir ini.

"Saya minta maaf, tidak bisa menyelamatkan Bapak."

Karina menunduk saja.

"Bukan salah Dokter, memang sudah takdir Bapak sampai di sini."

Karina mengusap air matanya yang jatuh begitu saja di pipinya.

"Saya sudah berusaha memberikan tindakan yang terbaik, tapi memang takdir Allah berkata lain."

"Dokter sama sekali tidak bersalah malah Saya mengucapkan banyak sekali terima kasih karena Dokter sudah dengan ikhlas merawat bapak."

"Maafkan kesalahan Bapak Dok, baik yang sengaja maupun tidak dan mohon doanya semoga Bapak mendapatkan tempat yang terbaik di sisi Allah."

"Bapak Heri orang baik Mbak, walaupun baru sebentar saya mengenalnya tapi saya merasa senang begitu ngobrol dengan Bapak."

Karina mencoba tersenyum namun air matanya jatuh dengan sendirinya.

Memang Bapak Heri orangnya mudah bergaul dan menghormati juga lawan bicaranya tanpa membedakan dia lebih muda darinya.

"Rencana akan ada pengajian.?"

Tanya Dokter Gama.

"Ada Dok, mulai nanti sampai malam 7 hari."

"Saya boleh datang."

Karina tersenyum dan menganggukkan kepalanya.

"Saya berterima kasih sekali jika Dokter berkenan untuk hadir ikut mendoakan Bapak."

Gama tersenyum dan menganggukkan kepalanya.

"Insyaallah, kalau tidak ada pekerjaan yang mendesak Saya berusaha untuk hadir."

"Terima kasih Dok."

"Hmmm... Kalau begitu saya mohon pamit untuk kembali ke rumah sakit karena masih ada pekerjaan lain."

Gama berdiri dan mengulurkan tangannya untuk bersalaman dengan Karina.

"Terima kasih banyak untuk atas bantuannya dan mohon maaf tidak bisa menjamu dengan baik."

Karina menelungkupkan kedua tangannya di depan dada karena tidak bersalaman dengan lawan jenis.

Gama tersenyum dan ikut menelungkupkan kedua tangannya di depan dada.

Lalu Gama juga menyalami beberapa keluarga Karina yang masih ada di situ lalu berjalan ke arah Karina yang berdiri.

"Saya pamit Mbak Karin, Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam, hati-hati Dok."

Gama tersenyum dan menganggukkan kepalanya berjalan menuju ke mobilnya sambil menyalakan remote.

Karina masih berdiri mengamati mobil Gama yang mulai berjalan meninggalkan rumahnya, dan bunyi klakson pun berbunyi dari mobil itu sambil membuka jendela mobilnya.

Setelah mobil Gama pergi, Karina masuk ke dalam rumah ingin melihat keadaan adiknya.

"Tadi Dokter yang merawat Bapak di rumah sakit, Karin?." Tanya Bude Sari yang merupakan Kakak dari Almarhum Ibunya.

"Iya Bude."

"Baik juga Dokter ikut melayat kesini."

Karina tersenyum dan menganggukkan kepalanya.

"Risa dimana Bude."

"Di kamar mau sholat katanya tadi."

"Karin ke kamar ya Bude mau sholat juga."

"Iya, jangan doakan Bapak ya."

"Iya Bude."

Karina menuju ke kamar Risa terlebih dahulu untuk melihat sedang apa Dia.

Setelah melihat Risa sedang menjalankan sholat Dhuhur Karina sudah lega lalu ke Dia ke belakang untuk mengambil Wudhu untuk segera melaksanakan sholat Dhuhur.

🌹🌹🌹🌹🌹

Sedangkan Gama baru saja sampai di rumah sakit, Ia turun dari mobilnya lalu berjalan menuju ke ruangannya.

"Gama.."

Panggil Lukman yang melihat Gama baru datang.

Gama berhenti lalu menengok ke belakang ternyata Lukman.

"Kenapa."

"Baru balik dari rumah Karina."

Gama menganggukkan kepalanya lalu mereka berdua berjalan bersama menuju ke ruangan.

"Betah banget." Ledek Lukman.

"Aku seperti nggak rela meninggalkan Karina, aku melihat dia hanya untuk pura-pura kuat sebenarnya ingin menangis juga mungkin lebih dari Risa."

Lukman tersenyum sambil merangkul pundak Gama.

"Kamu beneran suka sama Dia."

Gama tersenyum saja menatap ke depan.

"Rencana kamu apa selanjutnya."

"Tunggu waktu yang tepat aja untuk mengatakan sama dia, apalagi semalam Bapak Heri sebelum meninggal di berpesan sesuatu kepadaku."

Lukman menatap Gama heran.

"Pesan.?"

Gama menganggukkan kepalanya mereka berdua masuk ke dalam ruangan Gama.

"Pak Heri malam itu bilang kepadaku untuk bisa menjaga Karina dan juga Risa."

Lukman mengambil duduk di depan Gama yang duduk di kursi kebesarannya.

"Apa Bapak Heri tahu kalau kamu suka sama Karina."

"Aku nggak tau kalau itu, kemarin aku memang sempat menjemput Karina di tempat kerjanya dan menemaninya pulang sampai rumah."

"Wah... Kemajuan pesat ternyata kamu. Ha ha ha.." Tawa Lukman.

"Kamu ketemu sama bapaknya." Tanya Lukman.

"Nggak." Gama sambil menggelengkan kepalanya.

"Karina sudah malam juga karena tidak enak menerima tamu cowok."

Lukman mengangguk-anggukkan kepalanya.

"Kalau kamu beneran serius dengan dia aku akan mendukung kamu. Tapi ingat kalau kamu cuman ingin mempermainkan dia jangan. Anggun bisa marah besar sama kamu sama aja kamu mempermainkan anak yatim piatu."

"Nggak sekejam itu juga aku, tenang aja kamu aku serius sama Dia."

"Terus soal keluarga kamu nanti gimana."

"Aku akan terbuka sama Mama, tapi untuk saat ini memang aku belum pernah cerita. Kemarin Mama juga lihat aku pulang malam habis nganterin Karina cuman aku nggak bilang aja."

"Ceritakan apa adanya sama Tante."

"Pasti dong."

"Beneran bucin kamu, ha ha ha..."

Ledek Lukman.

🤣🤣🤣

Terpopuler

Comments

Nar Sih

Nar Sih

semoga dr gama bnr2 serius sama karin ya

2023-07-03

1

eni

eni

smg kelg dr gema baik..
nanti jangan banyak drama menerima Karin jd menanti dan Risa jd bagian keluarga ❤️❤️

2023-05-25

1

lihat semua
Episodes
1 MMM #1
2 MMM #2
3 MMM #3
4 MMM #4
5 MMM #5
6 MMM #6
7 MMM #7
8 MMM #8
9 MMM #9
10 MMM #10
11 MMM #11
12 MMM #12
13 MMM #13
14 MMM #14
15 MMM #15
16 MMM #16
17 MMM #17
18 MMM #18
19 MMM #19
20 MMM #20
21 MMM #21
22 MMM #22
23 MMM #23
24 MMM #24
25 MMM #25
26 MMM #26
27 MMM #27
28 MMM #28
29 MMM #29
30 MMM #30
31 MMM #31
32 MMM #32
33 MMM #33
34 MMM #34
35 MMM #35
36 MMM #36
37 MMM #37
38 Draft
39 MMM #39
40 MMM #40
41 MMM #41
42 MMM #42
43 MMM #43
44 MMM #44
45 MMM #45
46 MMM #46
47 MMM #47
48 MMM #48
49 MMM #49
50 MMM #50
51 MMM #51
52 MMM #52
53 MMM #53
54 MMM #54
55 MMM #55
56 MMM #56
57 MMM #57
58 MMM #58
59 MMM #59
60 MMM #60
61 MMM #61
62 MMM #62
63 MMM #63
64 MMM #64
65 MMM #65
66 MMM #66
67 MMM #67
68 MMM #68
69 MMM #69
70 MMM #70
71 MMM #71
72 MMM #72
73 MMM #73
74 MMM #74
75 MMM #75
76 MMM #76
77 MMM #77
78 MMM #78
79 MMM #79
80 MMM #80
81 MMM #81
82 MMM #82
83 MMM #83
84 MMM #84
85 MMM #85
86 MMM #86
87 MMM #87
88 MMM #88
89 MMM #89
90 MMM #90
91 MMM #91
92 MMM #92
93 MMM #93
94 MMM #94
95 MMM #95
96 MMM #96
97 MMM #97
98 MMM #98
99 MMM 99
100 MMM #100
101 MMM #101
102 MMM #102
103 MMM #103
104 MMM #104
105 MMM #105
106 MMM #106
107 MMM #107
108 MMM #108
109 MMM #109
110 MMM #110
111 MMM #111
112 MMM #112
113 MMM #113
114 MMM #114
115 MMM #115
116 NUMPANG LEWAT YA
117 MMM #116
118 MMM #117
119 MMM #118
120 MMM #119
121 MMM #120
122 MMM #121
123 MMM #122
124 MMM #123
125 MMM #124
126 MMM #125
127 MMM #126
128 MMM #127
129 MMM #128
130 MMM #129
131 MMM #130
132 MMM #131
133 MMM#132
134 MMM #133
135 #134
136 #135
137 #136
138 #137
139 #138
140 #139
141 MMM #140
142 MMM #141
143 MMM #142
144 MMM #143
145 MMM #144
146 MMM #145
147 #146
148 MMM #147
149 MMM #148
150 MMM #149
151 MMM #150
152 MMM #151
153 MMM #152
154 MMM #153
155 MMM #154
156 MMM #155
157 MMM #156
158 MMM #157
Episodes

Updated 158 Episodes

1
MMM #1
2
MMM #2
3
MMM #3
4
MMM #4
5
MMM #5
6
MMM #6
7
MMM #7
8
MMM #8
9
MMM #9
10
MMM #10
11
MMM #11
12
MMM #12
13
MMM #13
14
MMM #14
15
MMM #15
16
MMM #16
17
MMM #17
18
MMM #18
19
MMM #19
20
MMM #20
21
MMM #21
22
MMM #22
23
MMM #23
24
MMM #24
25
MMM #25
26
MMM #26
27
MMM #27
28
MMM #28
29
MMM #29
30
MMM #30
31
MMM #31
32
MMM #32
33
MMM #33
34
MMM #34
35
MMM #35
36
MMM #36
37
MMM #37
38
Draft
39
MMM #39
40
MMM #40
41
MMM #41
42
MMM #42
43
MMM #43
44
MMM #44
45
MMM #45
46
MMM #46
47
MMM #47
48
MMM #48
49
MMM #49
50
MMM #50
51
MMM #51
52
MMM #52
53
MMM #53
54
MMM #54
55
MMM #55
56
MMM #56
57
MMM #57
58
MMM #58
59
MMM #59
60
MMM #60
61
MMM #61
62
MMM #62
63
MMM #63
64
MMM #64
65
MMM #65
66
MMM #66
67
MMM #67
68
MMM #68
69
MMM #69
70
MMM #70
71
MMM #71
72
MMM #72
73
MMM #73
74
MMM #74
75
MMM #75
76
MMM #76
77
MMM #77
78
MMM #78
79
MMM #79
80
MMM #80
81
MMM #81
82
MMM #82
83
MMM #83
84
MMM #84
85
MMM #85
86
MMM #86
87
MMM #87
88
MMM #88
89
MMM #89
90
MMM #90
91
MMM #91
92
MMM #92
93
MMM #93
94
MMM #94
95
MMM #95
96
MMM #96
97
MMM #97
98
MMM #98
99
MMM 99
100
MMM #100
101
MMM #101
102
MMM #102
103
MMM #103
104
MMM #104
105
MMM #105
106
MMM #106
107
MMM #107
108
MMM #108
109
MMM #109
110
MMM #110
111
MMM #111
112
MMM #112
113
MMM #113
114
MMM #114
115
MMM #115
116
NUMPANG LEWAT YA
117
MMM #116
118
MMM #117
119
MMM #118
120
MMM #119
121
MMM #120
122
MMM #121
123
MMM #122
124
MMM #123
125
MMM #124
126
MMM #125
127
MMM #126
128
MMM #127
129
MMM #128
130
MMM #129
131
MMM #130
132
MMM #131
133
MMM#132
134
MMM #133
135
#134
136
#135
137
#136
138
#137
139
#138
140
#139
141
MMM #140
142
MMM #141
143
MMM #142
144
MMM #143
145
MMM #144
146
MMM #145
147
#146
148
MMM #147
149
MMM #148
150
MMM #149
151
MMM #150
152
MMM #151
153
MMM #152
154
MMM #153
155
MMM #154
156
MMM #155
157
MMM #156
158
MMM #157

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!