Part 5 : Dinner

Dewi dan suaminya sangat berperan penting dalam pernikahan Arkha dan Vina. Termasuk juga penolakan Mikha terhadap ajakan Arkha dan Vina merupakan pengaruh darinya agar memberikan waktu pada pasangan pengantin baru itu untuk lebih dekat. Sebagai nenek, ia memberikan kenyamanan pada sang cucu, ditambah dengan kedua orang tua Vina yang menyayangi Mikha.

''Kamarmu di sana!'' seru Arkha sembari menunjuk satu kamar lain.

Vina hampir saja terjengkang saat hendak berdiri, tiba-tiba Arkha kembali datang dan bersuara. Untung saja ia bisa menjaga keseimbangan tubuhnya.

''Baik, Tuan.'' jawab Vina sembari memegangi dadanya.

Tanpa rasa bersalah, Arkha kembali masuk ke dalam kamar dan menutupnya dengan suara keras.

''Astaghfirullah, sabar Vina, sabar ya.'' gumam Vina menguatkan dirinya sendiri.

Vina menarik kopernya dan membawa ke dalam kamar yang ditunjukkan oleh Arkha baru saja. Ia masuk ke dalam kamar tersebut sembari mengucapkan salam.

Sesuai dengan penampilan luarnya, apartemen ini lebih luas dan lebih mewah dari apartemen yang dulu.

''Enak ya jadi orang berduit, disarankan cari tempat tinggal yang lain, eh langsung dapat aja, bahkan ini lebih bagus.'' bathin Vina.

Vina menyusun barang-barang miliknya yang tidak banyak itu. Ia menantikan sore hari terasa lama, padahal ini sudah siang hari.

''Belum juga satu hari, hmmmmm.'' gumam Vina lalu menarik napas panjang.

Vina melihat jam di ponselnya, menunjukkan pukul setengah satu siang, ia mengambil air wudhu dan segera melaksanakan shalat dzuhur seorang diri di kamar ini.

Sama halnya seperti manusia pada umumnya, terlebih lagi ia seorang perempuan. Vina mengharapkan ketika sudah menikah, ia akan melaksanakan shalat berjamaah yang di imami oleh suaminya sendiri, tapi, hari ini harapan itu belum bisa terwujud.

''Baru hari pertama, suatu hari nanti, suamiku pasti akan menjadi imam shalatku.'' gumam Vina setelah selesai shalat.

Vina melepaskan mukenanya dan juga melipat sajadah yang baru ia gunakan. Ia mendengar perutnya keroncongan, sepertinya cacing-cacing di dalam perutnya sudah minta diisi.

''Aduh, makan apa ini?'' gumam Vina.

Setelah berpikir beberapa menit, akhirnya Vina memutuskan untuk keluar kamar, ia akan ke dapur untuk mencari sesuatu yang bisa ia makan.

''Makan siangmu ada di meja dapur!'' seru Arkha tiba-tiba bersuara keras.

Lagi-lagi Vina hampir terjengkang mendengar suara itu. Vina mengusap dadanya sesaat sembari memejamkan matanya, ia menarik napas dalam-dalam untuk membuat detak jantungnya kembali normal.

''Terima kasih, Tuan.'' ucap Vina setelah menemukan keberadaan Arkha yang tengah duduk di sofa tanpa menatapnya.

''Apa Tuan sudah makan siang?'' tanya Vina.

''Sudah.'' jawab Arkha sembari beranjak dan kembali masuk ke kamarnya.

Vina menatap Arkha yang hanya mengenakan celana pendek dan kaos oblong itu.

''Andaikan dia suami sungguhanku, pasti sudah ke peluk. Eh, astaghfirullah, sadar, Vin!'' gumam Vina sembari menggeleng cepat dan menepuk-nepuk pipinya sendiri.

Mengingat sudah sangat kelaparan, Vina langsung melangkah ke dapur, ia melihat sesuatu di atas meja dan ia pun bergegas membukanya.

Makan siang seorang diri, tak apa bagi Vina. Yang penting Arkha tidak menelantarkannya.

...

Sesuai dengan janji yang sudah ditetapkan, Arkha dan Vina sudah siap untuk menjemput Mikha yang berada di rumah Dewi.

Sebelum kembali ke apartemennya, tentu saja mereka akan mendatangi restoran yang sudah Arkha pesan untuk dinner malam ini bersama dengan keluarga Vina.

''Kamu kenapa, Nduk? kok kayak gelisah gitu?'' tanya ibu pada Vina.

''Nggak papa kok, Bu, aku cuma masih kangen aja sama bapak sama Ibu.'' jawab Vina.

Mereka sedikit berbincang sebelum masuk ke dalam restoran itu. Malam ini malam terakhir keluarga Vina berada di sini. Hati Vina tentu saja terasa sangat berat. Melihat wajah kedua orangtuanya membuatnya semakin sedih karena ia telah membohongi mereka.

''Maafkan aku, Pak, Bu.'' ucap Vina dalam hati.

Setelah menunggu beberapa saat yang cukup lama, akhirnya pesanan mereka sudah tersaji di meja. Kedua orangtua Vina terlihat kesusahan saat makan malam di sini tidak di sediakan sendok, apalagi air kobokan.

''Dasar orang kampung!'' bathin Arkha.

Vina mengerti mereka kesusahan menggunakan pisau dan garpu, ia pun pelan-pelan mengajari mereka.

''Pelan-pelan aja ya, Pak, biar nggak loncat dagingnya.'' ujar Vina lirih.

''Memangnya nggak boleh ya kalau langsung pakai tangan?'' tanya bapak Vina.

''Kasian mas Arkha, Pak, nanti gimana kalau ada orang yang kenal, hehe''

Bapak pun langsung nyengir, ia lupa kalau menantunya itu orang kaya, sehingga mau tidak mau ia harus menjaga sikap.

''Ribet ya Nduk?'' ujar bapak lirih.

Vina tertawa pelan. Sementara keluarganya pelan-pelan akhirnya bisa memotong daging itu.

Episodes
1 Part 1 : Persiapan Pernikahan
2 Part 2 : Saya Terima Nikahnya
3 Part 3 : Sah
4 Part 4 : Kembali Ke Setelan Pabrik
5 Part 5 : Dinner
6 Part 6 : Dasar Bocil
7 Part 7 : Tidur Bersama
8 Part 8 : Saya Tidur Dimana
9 Part 9 : Bukankah Ini Wajar?
10 Part 10 : Ini Tidak Mungkin!
11 Part 11 : Menutupi Jejak-jejak Kekreatifan
12 Part 12 : Pepaya Anak Kampung!
13 Part 13 : FOUNDATION LIMA CENTIMETER
14 Part 14 : Bersiap-siaplah Untuk Perceraianmu
15 Part 15 : Dasar Nggak Konsisten!
16 Part 16 : TOBAT SAMBEL
17 Part 17 : Dasar Cewek Aneh!
18 Part 18 : SIAPA YANG MAU CERAI?
19 Part 19 : Percaya atau Tidak
20 Part 20 : Siapa Tau Jadi Jodoh
21 Part 21 : JANGAN MASUKKAN PRIA LAIN
22 Part 22 : Tidak Sepolos Yang Kamu Kira
23 Part 23 : Cukup Bertanggungjawab Juga
24 Part 24 : SIAPA LAKI-LAKI ITU?
25 Part 25 : Anda Cemburu Ya?
26 Part 26 : Terima Kasih Atas Perhatian
27 INFO KUIS-KUISAN CIMAI
28 Part 28 : Berikan Padaku Sekarang Juga
29 Part 29 : Hanya Sakit Sebentar
30 Part 30 : Masih Terlalu Kecil
31 Part 31 : Ternyata Kembali Kokoh Lagi
32 Part 32 : Murung
33 Part 33 : Apa Aku Berani?
34 Part 34 : Terlihat Sangat Menyayangi Bosmu
35 Part 35 : Nanti Akan Saya Jelaskan
36 Part 36 : Hanya Antara Majikan dan Pembantu
37 Part 37 : Untung Nggak Saya Jual
38 Part 38 : Kurang Gizi
39 Part 38 : Percaya Atau Tidak!
40 Part 40 : Andaikan Aku
41 Part 41 : Apa Itu Maksudnya?
42 Part 42 : Sebagai Permintaan Maaf
43 Part 43 : Terlihat Menggemaskan
44 Part 44 : TERJADI ATAU TIDAK
45 Part 45 : Sangat Mencintainya Kala Itu
46 Part 46 : Lagi-lagi Dia Modus!
47 Part 47 : Dia Cantik Apa Adanya
48 Part 48 : Dia Perempuan Biasa
49 Part 49 : Akal-akalan Arkha
50 Part 50 : Persiapkan Dirimu
51 Part 51 : Overthinking
52 Part 52 : Ikuti Permainan Mereka
53 Part 53 : Semakin Imut
54 Part 54 : Mimpi Buruk
55 Part 55 : Istriku Hanya Satu, VINA!
56 Part 56 : Waktu Yang Tepat
57 Part 57 : Bikin Adik Untuk Mikhael
58 Part 58 : Firasat
59 Part 59 : Petunjuk
60 Part 60 : Tetap Bersama Saya
61 Part 61 : Menikah Dengan Rachel!
62 Part 62 : Orangtua Egois
63 Part 63 : Kamu Bukan Sumber Masalah
64 Part 64 : Menjadi Suami Pengangguran
65 Part 65 : Fitonah
66 Part 66 : Petaka
67 Part 67 : Sudah Taubat
68 Part 68 : Bahagia Versi Kita
69 Part 69 : Panggil Sayang
70 Part 70 : Sengaja Ingin Mencari Masalah
71 Part 71 : Pulang Kampung
72 Part 72 : Suamimu Ganteng Banget
73 Part 73 : Dalam Suasana Bahagia
74 Part 74 : Dasar Tukang Maksa!
75 Part 75 : Semoga Cepat Dikasih Momongan
76 Part 76 : Cantik
77 Part 77 : Jadi Artis Dadakan
78 Part 78 : Menjadi Menantu Kesayangan?
79 Part 79 : Nggak Jadi Mantu Kesayangan
80 Part 80 : Akan Selalu Mendampingi Kamu
81 Part 81 : Karena Do'a-do'a Kamu
82 Part 82 : Syukuran
83 Part 83 : Cemburu Sama Anak Sendiri
84 Part 84 : Kedatangan Mikhael
85 Part 85 : Aku Juga Ingin Berbicara
86 Part 86 : Hamil (final episode)
87 PROMO NOVEL BARU
Episodes

Updated 87 Episodes

1
Part 1 : Persiapan Pernikahan
2
Part 2 : Saya Terima Nikahnya
3
Part 3 : Sah
4
Part 4 : Kembali Ke Setelan Pabrik
5
Part 5 : Dinner
6
Part 6 : Dasar Bocil
7
Part 7 : Tidur Bersama
8
Part 8 : Saya Tidur Dimana
9
Part 9 : Bukankah Ini Wajar?
10
Part 10 : Ini Tidak Mungkin!
11
Part 11 : Menutupi Jejak-jejak Kekreatifan
12
Part 12 : Pepaya Anak Kampung!
13
Part 13 : FOUNDATION LIMA CENTIMETER
14
Part 14 : Bersiap-siaplah Untuk Perceraianmu
15
Part 15 : Dasar Nggak Konsisten!
16
Part 16 : TOBAT SAMBEL
17
Part 17 : Dasar Cewek Aneh!
18
Part 18 : SIAPA YANG MAU CERAI?
19
Part 19 : Percaya atau Tidak
20
Part 20 : Siapa Tau Jadi Jodoh
21
Part 21 : JANGAN MASUKKAN PRIA LAIN
22
Part 22 : Tidak Sepolos Yang Kamu Kira
23
Part 23 : Cukup Bertanggungjawab Juga
24
Part 24 : SIAPA LAKI-LAKI ITU?
25
Part 25 : Anda Cemburu Ya?
26
Part 26 : Terima Kasih Atas Perhatian
27
INFO KUIS-KUISAN CIMAI
28
Part 28 : Berikan Padaku Sekarang Juga
29
Part 29 : Hanya Sakit Sebentar
30
Part 30 : Masih Terlalu Kecil
31
Part 31 : Ternyata Kembali Kokoh Lagi
32
Part 32 : Murung
33
Part 33 : Apa Aku Berani?
34
Part 34 : Terlihat Sangat Menyayangi Bosmu
35
Part 35 : Nanti Akan Saya Jelaskan
36
Part 36 : Hanya Antara Majikan dan Pembantu
37
Part 37 : Untung Nggak Saya Jual
38
Part 38 : Kurang Gizi
39
Part 38 : Percaya Atau Tidak!
40
Part 40 : Andaikan Aku
41
Part 41 : Apa Itu Maksudnya?
42
Part 42 : Sebagai Permintaan Maaf
43
Part 43 : Terlihat Menggemaskan
44
Part 44 : TERJADI ATAU TIDAK
45
Part 45 : Sangat Mencintainya Kala Itu
46
Part 46 : Lagi-lagi Dia Modus!
47
Part 47 : Dia Cantik Apa Adanya
48
Part 48 : Dia Perempuan Biasa
49
Part 49 : Akal-akalan Arkha
50
Part 50 : Persiapkan Dirimu
51
Part 51 : Overthinking
52
Part 52 : Ikuti Permainan Mereka
53
Part 53 : Semakin Imut
54
Part 54 : Mimpi Buruk
55
Part 55 : Istriku Hanya Satu, VINA!
56
Part 56 : Waktu Yang Tepat
57
Part 57 : Bikin Adik Untuk Mikhael
58
Part 58 : Firasat
59
Part 59 : Petunjuk
60
Part 60 : Tetap Bersama Saya
61
Part 61 : Menikah Dengan Rachel!
62
Part 62 : Orangtua Egois
63
Part 63 : Kamu Bukan Sumber Masalah
64
Part 64 : Menjadi Suami Pengangguran
65
Part 65 : Fitonah
66
Part 66 : Petaka
67
Part 67 : Sudah Taubat
68
Part 68 : Bahagia Versi Kita
69
Part 69 : Panggil Sayang
70
Part 70 : Sengaja Ingin Mencari Masalah
71
Part 71 : Pulang Kampung
72
Part 72 : Suamimu Ganteng Banget
73
Part 73 : Dalam Suasana Bahagia
74
Part 74 : Dasar Tukang Maksa!
75
Part 75 : Semoga Cepat Dikasih Momongan
76
Part 76 : Cantik
77
Part 77 : Jadi Artis Dadakan
78
Part 78 : Menjadi Menantu Kesayangan?
79
Part 79 : Nggak Jadi Mantu Kesayangan
80
Part 80 : Akan Selalu Mendampingi Kamu
81
Part 81 : Karena Do'a-do'a Kamu
82
Part 82 : Syukuran
83
Part 83 : Cemburu Sama Anak Sendiri
84
Part 84 : Kedatangan Mikhael
85
Part 85 : Aku Juga Ingin Berbicara
86
Part 86 : Hamil (final episode)
87
PROMO NOVEL BARU

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!